Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Aminah Assilmi

sejarah nabi Muhammad Saw

Maulid Nabi sendiri adalah peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW, yang jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal (kalender Islam). Sebagai umat Islam, tentu saja kita semua wajib mengetahui tentang sejarah Nabi Muhammad SAW. Termasuk bagaimana kisah perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW hingga beliau wafat. Kisah kehidupan Nabi Muhammad SAW bukan hanya untuk dibaca atau didengarkan saja, tetapi juga dapat dijadikan sebagai contoh dalam menjalani kehidupan kita sehari-hari. Kisah hidup Nabi Muhammad SAW memang penuh dengan hikmah. Meskipun beliau adalah seorang Nabi dan Rasul pilihan Allah SWT, namun ternyata hidupnya tidak lantas selalu bahagia dan mudah. Nabi Muhammad SAW juga tetap menerima cobaan dan tantangan dalam berdakwah untuk menyebarkan agama Islam. Berikut ini sejarah Nabi Muhammad SAW sejak lahir hingga wafat yang menarik untuk diketahui. Garis Keturunan Nabi Muhammad SAW Nabi Muhammad SAW mempunyai nama lengkap Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushayi bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luayy bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadhar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin ‘Adnan dan selanjutnya bertemu garis keterunan beliau dengan Nabi Ismail as. sementara garis keturunan beliau dari sisi ibunya adalah muhammad bin aminahbinti wahab bin abdi manaf bin zuhrah bin kilab. dengan demikian, garis keturunan beliau dari sisi ayah dan ibu bertemu pada kakek beliau, yaitu kilab. Kelahiran Nabi Muhammad SAW Menurut pendapat yang paling kuat, Nabi Muhammad SAW dilahirkan pada hari Senin, malam 12 Rabiul Awwal di Makkah bertepatan dengan awal Tahun Gajah. Nabi Muhammad SAW dibesarkan di Makkah sebagai anak yatim, karena ayahnya, Abdullah wafat di Madinah dua bulan sebelum Nabi Muhammad SAW lahir. Pada waktu itu ayah Nabi Muhammad sedang berdagang di Syam dan singgah di Madinah dalam keadaan sakit, kemudian wafat di rumah pamannya dari bani Najjar. Saat itu ayahnya tidak meninggalkan apa-apa kecuali 5 ekor unta dan sahaya perempuan. Pada tahun keenam dari umur Nabi Muhammad SAW, ibunya membawanya pergi ke Madinah untuk menemui paman-pamannya di sana. Namun ketika baru sampai ke desa Abwa, yaitu suatu desa yang terletak antara kota Mekkah dan Madinah, Aminah meninggal dunia. Maka Nabi Muhammad SAW diasuh oleh Ummu Aiman di bawah tanggungan kakek beliau yaitu Abdul Muthalib, dan ini berlangsung selama dua tahun. Pada tahun ke delapan dari umur Nabi Muhammad SAW, Abdul Muthalib meninggal dunia, sehingga Nabi Muhammad SAW diasuh oleh paman beliau yaitu Abu Thalib. Tatkala Nabi Muhammad SAW mencapai usia 12 tahun, beliau dibawa berniaga oleh pamannya, yaitu Abu Thalib ke negeri Syam, dan ini merupakan perjalanan beliau yang pertama. Kemudian ketika Nabi Muhammad SAW mencapai usia 25 tahun, beliau pergi ke Syam untuk kedua kalinya dengan membawa barang dagangan milik Khadijah binti Khuwailid. Setibanya di Mekkah dari perjalanan dagang tersebut, Nabi Muhammad SAW menikah dengan Khadijah binti Khuwailid, yaitu dua bulan sesudah kedatangannya. Setelah itu Nabi Muhammad SAW pindah ke rumah Khadijah. Dari pernikahan itu lahirlah 3 orang putra yaitu Al Qasim, Abdullah, dan Thayyib, yang semuanya meninggal di waktu kecil, serta 4 orang puteri yaitu Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, dan Fatimah. Banjir besar terjadi dan menggoyahkan bangunan Ka’bah beberapa tahun sebelum nubuwwah. Nabi Muhammad SAW juga ikut aktif dalam perbaikan Ka’bah. Kemudian pada tahun ke empat puluh, Allah SWT memuliakan Nabi Muhammad SAW dengan ditetapkannya sebagai Nabi dan Rasul dengan turunnya Malaikat Jibril kepadanya, di mana sebelumnya beliau menyendiri beruzlah dan beribadah dengan memilih tempat di Gua Hira yang berada di sebelah atas Jabal Nur.
Della_Puspita_3314 · 6.4K Views

Jejak Satria

Ibrahim adalah seorang anak muda yang rajin dalam ibadah. Dia adalah putra dari seorang Imam masjid salah saru dusun di Sumatera Barat. Ibrahim pun adalah seorang yang memiliki hafalan Qur'an yang banyak. Dia mondok di Pesantren yang tidak jauh dari lingkungan nya berada. Ibrahim sering juga di hari libur bermain-main ke kota Padang. Tanpa dia sadari, ternyata dia melihat kasus perzinahan yang dilakukan di sebuah rumah kecil tidak jauh dari Masjid tempat dia sedang mampir untuk sholat Ashar. Ibrahim dengan gegas mendobrak pintu rumah tersebut dan ternyata ada dua orang lelaki dengan topeng sedang memperkosa seorang gadis muda. Untung lah Ibrahim sudah datang dengan tepat dan cepat sehingga kehormatan gadis muda tersebut bisa diselamatkan. Ibrahim langsung berteriak agar 2 orang penjahat ini bisa di gerebek oleh massa. Aminah, adalah nama anak gadis tersebut. Dia merasa malu sekali dengan kejadian yang menimpanya. Dia tidak mengira bahwa dia akan dibawa kabur ke rumah kecil dan diperkosa. Awalnya dia hanya ingin berkencan saja dengan salah seorang lelaki yang bertopeng tersebut. Saat itu jam 3 sore dan dia diajak ke sebuah tempat yang katanya adalah kos-kosan tempat lelaki itu tinggal. Ternyata rumah kecil itu adalah tempat si lelaki biasa bermaksiat dengan mangsa nya selama ini. Aminah bersyukur bahwa lokasi tersebut ternyata adalah lokasi yang dilewati oleh Ibrahim sepulang dari sholat Ashar dan bisa mendengar apa yang terjadi di dalam rumah kecil itu. Akhirnya , Aminah bisa kembali kepada kedua orang tuanya. Setelah kejadian tersebut , hati kecil Aminah selalu bertanya, siapakah Ibrahim yang telah menjadi pahlawan dalam hidup nya. Aminah membayangkan seandainya lelaki itu suatu saat adalah menjadi imam dalam kehidupan nya, sungguh dia adalah wanita yang beruntung sekali. Tanpa diduga, saat Aminah datang ke Pondok Pesantren dimana kakaknya, Amran ada disitu, Aminah bisa melihat dan mendengar suara Ibrahim di Masjid Pondok Pesantren. Hati Aminah berdegup kencang dan bertanya kepada kakaknya tentang siapakah Ibrahim. Amrah terkejut dengan pertanyaan dari Aminah. Darimana Aminah bisa tahu, bahwa ada seseorang bernama Ibrahim. Kemudian Aminah menceritakan kasus pemerkosaan yang hampir saja terjadi dan menceritakan bahwa pahlawan nya adalah Ibrahim yang telah menyelamatkan kehormatannya saat itu. Amran jadi paham dan kemudian menjelaskan bahwa Ibrahim adalah adik kelasnya dan merupakan salah satu pelajar teladan dengan hafalan yang sangat banyak. Amran berjanji akan menceritakan hal lain tentang Ibrahim ketika nanti Amran libur dari pesantren. Amran pun meledek adiknya, apakah sudah siap untuk menikah dengan cara ta'aruf?. Aminah hanya menunduk dan dengan tersipu malu, menyatakan iya jika dengan pemuda itu, sambil melirik ke arah Ibrahim yang ada di depan masjid. Amran segera berlari menuju Ibrahim dan memperkenalkan dirinya, kemudian mengajak Ibrahim untuk berjalan mendekati adiknya Aminah. Ibrahim pun tersipu malu terkejut karena ternyata Amran adalah kakaknya Aminah. Ibrahim kemudian berkenalan dengan Aminah untuk yang kedua kalinya. Ibrahim segera pamit karena dia harus mempersiapkan diri untuk menjadi imam sholat Maghrib. Aminah pun pulang kerumahnya bersama dengan supirnya. Disepanjang perjalanan menuju ke rumah, sepulang dari pesantren, Aminah hanya tersenyum dan membayangkan bahwa dia akan bisa mengorek informasi lagi tentang Ibrahim dari kakaknya. Ternyata pahlawan tersebut sudah ada di depan matanya. Aminah jadi ingin segera lulus SMA, kemudian segera kuliah yang 1 atau 2 tahun saja, dan kemudian menikah dengan Ibrahim. Semoga saja Ibrahim mau menunggu dirinya yang harus menuntaskan sekolah nya dulu dan kemudian harus kuliah. Dalam Islam tidak boleh berpacaran. Maka yang ada hanya ta'aruf saja. Semoga ini adalah jalan kebaikan yaitu bertemu dengan jodoh di pesantren abangnya. Abang Amran banyak menceritakan tentang kecerdasan Ibrahim Nur. Otaknya Ibrahim itu tidak kalah cerdas dengan Almarhum Prof. BJ Habibie
Asri_Novita · 1.5K Views
Related Topics
More