Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Adzan Magetan

LOVE STORY OF SHARGA & AHRA

Hujan mengguyur bumi pagi itu. Jalanan digenangi air yang terus berjatuhan dari subuh tadi. Tampak gadis bertubuh mungil tengah disibukkan oleh aktifitas seperti biasa. Hujan bukan alasan untuknya bermalas-malasan. Meski rasa mengantuk terus menghantuinya. "Apa yang kau masak pagi ini?", Seseorang dengan suara berat mirip anak laki2 tiba-tiba muncul. Dia mengambil gelas dan menuangkan air untuk diminumnya. "Bisakah kau tidak membuatku terkejut? suara laki-lakimu sangat mengganggu", Sungut si gadis mungil. "Jangan salah kan aku, ini kan memeang biasa terjadi ketika aku bangun tidur, jadi apa yang kau masak?", Kembali gadis bersuara laki-laki itu bertanya. "Mie instan, kau mau?", Si gadis mungil masih sibuk dengan mie instan untuk sarapannya pagi ini. "Kau baik sekali, 1 mangkuk dengan telur ya, terima kasih", Si gadis bersuara laki-laki itu berlalu meninggalkan si gadis mungil sendiri. Ini bukan cerita tentang kehidupan si gadis mungil dan si gadis bersuara laki-laki. Ini kisah tentang salah satu diantara keduanya. Fatima Nayyer Azahra panggil saja Ahra. Gadis mungil yang pendiam, pintar tapi memiliki takdir yang tidak pernah terbayang sebelumnya. Semua baik-baik saja sebelumnya. Dia dikelilingi orang-orang yang begitu menyayanginya. Dia memiliki ibu dan seorang adik laki-laki bernama Hirham Adzan. Ahra juga memiliki 2 sahabat yang selalu ada saat dia sedih maupun senang. Hani Fairuz si gadis bersuara laki-laki itu salah satunya dan Eleanor Clemira. Mereka sudah seperti saudara. Apapun yang membuat Ahra bahagia, Fai dan El ikut bahagia. Begitupun sebaliknya, apapun yang membuat Ahra sedih, Fai dan El juga merasakan hal yang sama.
Fatimah_Idris_6195 · 5.3K Views

Jupri, preman pasar

Jupri, preman pasar Jupri, anak Lurah Nambangan harus hancur setelah perceraian kedua orang tuanya. Kedua orangtuannya sama-sama terhanyut dalam kejamnya dunia medsos yang makin marak di pejabat daerah. Jupri merasa tersisihkan hingga nasibnya tidak ada yang memikirkan akan di bawa ke mana, sekolah, hanya sekolah asal dapat ijazah. Kini Jupri telah lulus SMU terkenal di kota Madiun dengan nilai cukup tinggi tapi sayang orang tuanya kurang perhatian. Setelah lulus dengan predikat terbaik kelima, Jupri terdiam. Antara senang dan sedih dirasakan hingga sesak di dada. Orangtua tidak perduli akan nasib Jupri, akhirnya dia luntang-lantung di Pasar Sleko Madiun. Kerjaannya hanya keluar masuk lapak orang untuk mengambil uang keamanan barang. Dalam istilah warga pasar Jupri adalah preman bertopeng, setiap setoran lapak selalu Jupri sisihkan untuk anak yatim dan terlantar. Jika waktu senggang Jupri membuka sekolah gratis bagi anak terlantar seperti dirinya. Hidup seperti itu Jupri jalani sudah hampir lima tahun, hingga suatu hari ada masalah dalam pasar. Seorang gadis bercadar kecopetan dan berteriak "Ccooppeet, copeeet!!!" Mendengar suara gadis nan tegas dan lembut hati Jupri bergetar seakan jantungnya lari maraton sejauh 100km/det. Sungguh pemandangan yang indah di mata Jupri, hingga Mak Ijah berteriak "Juuprii ... kejarlah!!" Teriakan Mak Ijah membuat Jupri tersadar dari pandangan indahnya dan segera berlari secepat kilat menyambar tas yang di pegang oleh pencopet itu. "Sialan, berani sekali kau copet daerahku tanpa kulonuwun. Mau kena bogem Bang Jupri, heh!" (kulonuwun= dalam bahasa indonesia mempunyai arti permisi) Pencopet itu hanya termangu, tidak sadar bila tas yang di awal ada di tangannya telah berpindah di tangan Jupri. 'Sungguh kekuatan apa ini' batin Copet. Setelah copet sadar dari keterkejutannya, dia langsung menyerang Jupri. Pukulan bertubi-tubi di lancarkan Copet ke Jupri. Namun Jupri menang telak, dalam waktu lima menit Copet semponyongan dan jatuh tersungkur. Tas dikembalikan Jupri pada pemiliknya, Halimah. Nama yang indah bagi Jupri. Sebaliknya, Halimah yang biasanya selalu jaga jarak pada lawan jenis merasa beda terhadap Jupri. Dia mau bersentuhan dengan Jupri saat berjabat tangan memperkenalkan diri masing-masing. Ada getar di masing-masing hati kedua insan itu. Namun adab dan kebiasaan sangat jauh berbeda. Jupri merasa gelisah bila mendengar suara adzan, perlahan dia masuki masjid di pasar sleko. Sejak bertemu Halimah, Jupri mulai meninggalkan kebiasaan buruknya yaitu minum air haram. Meskipun dia beribadah tidak rutin tapi minum tetap rutin tapi sejak bertemu Halimah niat minumnya mulai berkurang dan makin sering ibadahnya. Untuk menarik hati sang pujaan, Jupri belajar mengaji pada imam masjid setelah maghrib sampai isya' kemudian setelah sholat isya' dia membersihkan lapak Mak Ijah buatnya tidur. Sebelum subuh Jupri sudah bangun membersihkan masjid, menyiapkan keperluan ibadah untuk para jamaah. Lambat laun Jupri mulai menata hidupnya. Uang tarikan dari tiap lapak di pasar di kumpulkannya untuk membeli buku pelajaraan, di sela-sela kegiatannya Jupri kembali belajar sendiri dari buku berbagai ilmu pengetahuan. Uangnya sudah terkumpul satu juta, Jupri berniat membuka sekolah gratis untuk anak yang terlantar di sekitar pasar Sleko. Niat Jupri sangat didukung semua pemilik lapak, mereka ada yang menyubang minuman, makanan ringan dan alat tulis untuk anak yang mau belajar. Lambat laun usaha Jupri menemui jalan untuk maju, hingga terdengar sampai ke telinga pemilik pondok Kyai Dahlan. Ayah dari Halimah. Akankah cinta dapat menyatukan keduanya dalam ikatan suci? Akankah Kyai Dahlan merestui cinta Jupri?
Titin_Yudowati · 2.4K Views
Related Topics
More