Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Vagina Berbulu Lebat

The LastKnight

#Fantasy. #Comedy. #Romance Di dunia yang hancur akibat perang antara manusia dan *Nocturnis*, makhluk kegelapan yang hampir memusnahkan peradaban, hanya sedikit kota yang masih bertahan. *Oasis*, sebuah kota kecil di perbatasan Kekaisaran, menjadi tempat perlindungan terakhir bagi mereka yang terlupakan—pedagang gelap, tentara bayaran, dan orang-orang yang melarikan diri dari masa lalu. *Kaelen Aldric*, mantan prajurit elit Kekaisaran, terbangun di reruntuhan dengan luka di sekujur tubuh dan tanpa jawaban tentang bagaimana dia bisa selamat. Terakhir yang dia ingat, **seluruh pasukannya dibantai dalam misi rahasia—jebakan yang mengubahnya dari seorang prajurit menjadi buronan Kekaisaran.** Ia diselamatkan oleh *Sienna Caelora*, seorang gadis ceroboh dan sarkastik yang hidup dari menjual barang-barang bekas dari reruntuhan. Bersama *Lyra Solmere*, seorang mekanik jenius dengan masa lalu rumit, dan *Groo*, makhluk berbulu aneh yang tampaknya memiliki hubungan dengan sesuatu yang lebih besar, Kaelen kembali ke Oasis—hanya untuk menyadari bahwa kota ini tidak seaman yang terlihat. **Seseorang di Oasis tahu siapa Kaelen sebenarnya.** Seseorang yang ingin rahasia tentang Nocturnis, perang yang telah lama berakhir, dan senjata kuno yang bisa mengubah segalanya tetap terkubur.** Kini, Kaelen harus mencari kebenaran tentang **pengkhianatan yang menghancurkan pasukannya, makna dari reruntuhan yang disembunyikan Kekaisaran, dan asal-usul Pedang Astralis—senjata legendaris yang disebut-sebut mampu membunuh penguasa Nocturnis, Lord Veyron.** Tetapi waktu hampir habis. Bayangan mulai bergerak, dan Oasis bukan lagi tempat yang aman. Karena di dunia ini, **kadang musuh yang paling berbahaya bukanlah monster di luar tembok—tetapi mereka yang bersembunyi di dalamnya.**
Off_Link · 467 Views

TEROR MAHLUK PENJILAT DARAH PEMBALUT

Malam itu, hujan turun semakin deras di kota kecil tempat Lia tinggal. Gemericik air yang menetes dari genting membuat suasana semakin mencekam. Hawa dingin merayap melalui celah-celah jendela kamar kosnya yang sederhana. Lia baru saja selesai mandi, air masih menetes dari rambutnya yang basah. Dengan cepat, ia merapatkan handuk ke tubuhnya sebelum mengenakan pakaian tidur. Namun, ketika ia hendak membuang pembalut bekas ke tempat sampah di kamar mandi, ia merasakan sesuatu yang aneh. Sebuah aroma menyelinap di udara. Bukan bau darah biasa, melainkan sesuatu yang lebih busuk, seperti daging yang membusuk di tempat lembab. Lia bergidik, bulu kuduknya berdiri seketika. Ia menahan napas, mencoba mengabaikan rasa tidak nyaman yang mulai merayap di tubuhnya. Dengan cepat, ia membuang pembalut itu ke dalam tempat sampah dan menutupnya rapat. Namun, perasaan tidak enak tidak hilang begitu saja. Seolah-olah ada sesuatu yang sedang mengawasi dari sudut kamar mandi. Lia menelan ludah, matanya bergerak mengamati sekitar, tetapi tidak ada yang berubah. Kamar mandi tetap seperti biasanya. Cermin di hadapannya berembun, meskipun ia tidak menggunakan air panas. Jantung Lia berdegup lebih cepat. Ia melangkah mendekat dan mengusap embun di permukaan cermin dengan tangannya. Samar-samar, tampak sebuah jejak... seperti lidah yang menjilati kaca. Lia terpaku, darahnya seakan membeku di dalam tubuhnya. Ia mengedip beberapa kali, berharap itu hanya bayangannya sendiri. Tapi tidak, jejak itu tetap ada, bahkan semakin jelas. Seolah-olah sesuatu—atau seseorang—benar-benar menjilati cermin dari dalam. Ia mundur perlahan, tangan gemetar meraih gagang pintu. Ia buru-buru keluar dari kamar mandi dan mengunci pintunya. Namun, ketika ia berbalik menuju ranjangnya, ia mendengar sesuatu. Sebuah suara isapan pelan, seperti seseorang sedang menjilati sesuatu dengan penuh nafsu. "Slepp... slepp..."
Endonesie_Media · 241 Views

The Kings: Tales Of Devour Temptation

WARNING MATURE CONTENT 21+ (KONTEN DEWASA)!! Bagi Jupiter, Ares adalah jiwanya. Bagi Ares, Jupiter seperti napas kehidupannya. Si kembar King, Jupiter dan Ares tak pernah terpisahkan oleh apa pun. Sedari kecil, Jupiter adalah kakak sekaligus perisai pelindung bagi Ares adiknya. Ia akan mengorbankan hidupnya untuk kebahagiaan dan keselamatan Ares. Ikatan cinta persaudaraan Ares pada Jupiter yang begitu besar diuji saat Putri Alexander hadir di tengah-tengah mereka. Ares jatuh cinta pada Putri semenjak mereka masih kanak-kanak. Putri adalah cinta pertama sekaligus cinta sejatinya selamanya. Namun Putri membenci Ares. Karena perilaku nakalnya, Ares ditakuti dan dijauhi oleh Putri. Sebaliknya, Putri menyukai dan dekat dengan kembaran Ares yaitu Jupiter. Bahkan ketika mereka dewasa, Jupiter malah bertunangan dengan Putri. Lalu bagaimana nasib Ares yang harus menahan sakitnya cinta tak berbalas? Haruskah ia merebut Putri dari saudara kembar yang juga sangat ia cintai hanya karena ia tak bisa melepaskan cinta pertamanya? “Kamu adalah gairah yang gak bisa Kakak miliki. Darah Kakak memanas saat kamu mendekat ... dan berhenti gigit bibir kamu! Kakak bisa gila hanya dengan memikirkannya saja!” gumam Ares dengan suara berat yang membuat bulu kuduk Putri langsung berdiri. “Kak ...” hanya gumam lembut yang terdengar dari bibir mungil Putri yang terpaku menatap Ares. “You’re such a Goddess!” desah Ares saat mencumbu lembut bibir Putri. (Novel ini adalah salah satu sekuel dari seri The Seven Wolves, selamat membaca!!) Follow my IG: @nandastrand, FB: @NandaStrand
Andromeda_Venus · 259.9K Views

Kelahiran Kembali Sang Manusia Serigala

"Kita akan bertemu seribu purnama lagi, Cintaku. Tapi tentu saja Kau akan menemukanku dalam raga yang berbeda, tunggu aku," begitulah suara jiwa cinta sejatinya. "Jika kita tidak bertemu dalam kurun waktu seribu purnama, maka Dewi Bulan telah mengubah takdir kita. Kau bebas memilih penggantiku di sisimu," serigala itu melanjutkan pesan terakhirnya yang cukup panjang. _______ "Rachel, I love you," Danique mendekatkan bibirnya ke wajah Rachel. Rachel membeku di tempat, ini seperti dejavu. Ia merasa seperti pernah mengalami kejadian ini sebelumnya. Berada di lift berdua bersama Danique dan lelaki itu mengajaknya berciuman. "TIDAK, INI CUMA MIMPI!" teriaknya. "Mimpi? Ini nyata, Sayang," Danique memundurkan badannya karena kaget oleh teriakan gadis itu. Benar-benar membingungkan, Rachel pernah mengalami ini tetapi di dunia mimpi. Ia terbangun waktu itu karena melihat sesuatu yang ganjil di dada lelaki itu. Rachel menggeleng dan memegang dahinya. "Mengapa, Sayang? Pusing?" ucap Danique dengan lembut. "Tidak, minggirlah," Rachel menggeser kakinya menghindari Danique. Lelaki itu berbahaya, mulutnya manis dan lembut tetapi isi otaknya tidak mungkin tidak berisi kebrengsekan. "Ada yang salah denganku?" Melihat tingkah Rachel, Danique semakin bingung. Baru kali ini Ia melihat Rachel pucat pasi, bibirnya memutih dan sangat ketara karena menggunakan lipstick yang tipis. "Tidak, hanya saja Kau berbulu," racau Rachel sembari masih memijit keningnya. "Hah, berbulu? Enak saja, aku tidak berbulu. Apakah Kau pernah melihatku melepas baju? Sini kuperlihatkan dada telanjangku," mendengar tuduhan Rachel, Danique mengotot. Danique melepas kancing jas hitamnya tetapi seketika dihentikan oleh Rachel. "Hei, mesum! Apa yang Kau lakukan? Hentikan!" Danique hanya tertawa, Ia pun mengikuti gadis itu keluar lift dengan sedikit lega. Sedangkan dalam hati Rachel, masih terpatri beberapa pertanyaan tentang kejadian di lift. Ia pernah mengalami itu dalam mimpinya, Ia masih ingat padahal sudah sembilan puluh lima tahun berlalu. Dalam mimpi tersebut, Rachel berteriak lantang karena menyadari apa yang Ia alami hanya mimpi. *** Mahaya Liliana 2 Juni 2022
MahayaLiliana · 71.4K Views

Aneh

**Sinopsis** Setelah menutup bab kehidupannya sebagai lulusan sarjana dengan keinginan sederhana untuk pulang ke rumah kakeknya, sang tokoh utama justru mengalami kecelakaan tragis yang merenggut nyawanya. Namun, alih-alih akhir dari segalanya, kecelakaan itu menjadi permulaan perjalanan baru yang penuh misteri. Ia terbangun di tengah malam yang sunyi, di hutan lebat yang asing—namun kali ini dalam tubuh seorang anak laki-laki berusia enam tahun. Baju bangsawan yang dikenakannya tampak mewah, dan di sampingnya seorang wanita paruh baya dengan pakaian pelayan menangis, memeluknya erat dengan panggilan penuh kasih sayang, “Tuan Muda Ronan…” Kebingungan menyelimuti dirinya saat ia menyadari bahwa dirinya kini memiliki identitas yang berbeda di dunia yang terasa seperti pedesaan Eropa abad ke-16. Namun di balik tubuh kecil ini, masih hidup jiwa dan pikiran seorang pemuda dewasa yang pernah menjalani kerasnya hidup dan kesepian. Terpaku oleh kenyataan baru ini, ia terpaksa menyelami kenangan dan kehidupan sosok Ronan kecil. Dari sini, ia harus memahami siapa dirinya di dunia ini, mengurai ingatan menyakitkan Ronan, dan mencari arti di balik kesempatan kedua yang misterius ini. Dapatkah ia menemukan kehidupan baru yang membawa kedamaian, ataukah kenyataan di balik dunia asing ini akan menyeretnya ke dalam konflik dan rahasia yang jauh lebih dalam? Di sinilah perjalanannya dimulai—di antara teka-teki kehidupan barunya dan bayangan masa lalunya yang perlahan terkuak.
G1_Blue · 1.4K Views

Addicted To A Passionate Military Marriage

In order to avoid their families urging them to get married, Li Huan and Lei Han came to an agreement — fake marriage. Lei Han said, “Even though it’s a fake marriage, I don’t want to lose out.” Li Huan smiled. “Of course. We’ll take what we need, only sex and no love.” On the day they reached the agreement, Lei Han didn’t go all the way because Li Huan was in too much pain. Instead, he had her clench her legs tightly as his massive, thick member thrust between her fair legs until creamy, white semen spurted out. Caressing Li Huan’s red, swollen legs, Lei Han said hoarsely, “Just wait till we wed, you’ll get it then.” On their wedding night, Lei Han grabbed Li Huan’s slender legs and wrapped them around his waist. Having been turned on long ago, he continuously rubbed his erection against Li Huan’s entrance. His large hands roamed, kneading the woman’s tender skin, causing Li Huan to shiver as her vagina dripped with clear fluid. “Please, put it in, quickly…!” Li Huan begged softly. Lei Han suddenly leaned forward to bite her lips as he thrust forward without warning. Li Huan tensed up in pain, and Lei Han lost all rationality as he slid into her tight, wet cavern. Feeling the warmth wrap around his member, he couldn’t hold himself back or wait for Li Huan to adjust to the intrusion. Pressing down on her waist, he proceeded to pound into her without reservation. Later, Lei Han lay on the bed and asked, “Do you mind if I’m a little rough?” As an erotic film director, Li Huan was quite open minded. She knew that most men were gentlemen out of bed, and the complete opposite in bed. She liked more intense sex too, but she never imagined Li Huan would want to try to do it in so many different ways… In the bathroom, in front of uncovered windows, in an open living room where anyone could walk in at any time, and in the car in a forest. Plus, there was even SM play with whips and candles…!
tangtang · 411.1K Views
Related Topics
More