Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Kanji Pohon

Pecahan Jiwa Sang Raja

"Setiap jiwa membawa cahaya. Tapi bagaimana jika cahayamu berdenyut dalam bayangan?" Di sebuah dunia yang terbentuk dari resonansi jiwa, semua orang dilahirkan dengan lentera jiwa,cahaya batin yang menjadi sumber kekuatan, identitas, dan takdir mereka. Namun Kael, seorang pemuda dari desa sunyi di tepian hutan terlarang, tidak pernah benar-benar menyatu dengan dunia itu. Lentera jiwanya… berbeda. Ia tidak hanya bercahaya, tetapi berdenyut dua kali, dengan warna yang tak pernah disebut dalam dongeng,emas dan ungu. Sebuah kombinasi yang tak dikenal… atau sengaja dilupakan. Saat langkah kakinya menembus batas hutan yang dibenci dan ditakuti, sebuah panggilan bangkit dari tanah, akar-akar lama bergerak, dan mimpi-mimpi yang bukan miliknya mulai membisikkan kebenaran. Kael bukan Chosen One. Ia adalah penyimpangan. Sama seperti satu sosok di masa lalu… yang gagal dan memecah dunia. Sama seperti seorang raja… yang mengurung jiwanya agar dunia tetap utuh. Ketika tanah mulai bereaksi, pohon-pohon membuka mata, dan bayangan dari dalam diri Kael menolak untuk diam, dunia harus memilih: menerima jiwa yang tumbuh dari luka lama… atau mengasingkannya kembali dalam kehancuran. Dan Kael harus bertanya pada dirinya sendiri. Apakah ia akan menjadi pecahan yang sama atau yang terakhir? –––––– Tags: soul cultivation, emotional protagonist, rare soul, awakening, mystery power, legacy weapons, anti-chosen one, tragic past, slow burn, magical realism, dream world, dual soul.
ThousandsSky · 1.1K Views

Lisan Sang Pencipta

Damar hanyalah seorang bocah kampung polos yang ceria, seringkali dianggap "bodoh" oleh teman-temannya. Hobinya? Cuma ngobrol santai di bawah pohon mangga sambil mengamati dunia. Baginya, setiap gumaman dan celotehan adalah bagian dari keasyikan hidup. Namun, dunia punya rencana lain. Secara aneh, setiap kalimat asal yang terucap dari bibir Damar—entah itu doa iseng untuk uang segunung, harapan agar tukang bakso segera lewat, atau keinginan melihat ayam berparade—selalu menjadi kenyataan. Kampung kecilnya pun mulai dipenuhi keanehan lucu yang tak terduga, dari bakso yang datang di waktu tak terduga, Pak RT yang tertidur berhari-hari, hingga ayam-ayam yang berbaris seperti karnaval. Semua orang heboh, menganggap Damar anak ajaib, sementara Roni dan Tayo, sahabatnya, mulai pusing tujuh keliling mencoba menjaga mulutnya. Tapi kekuatan polos itu perlahan berubah menjadi bencana. Sebuah kalimat tak sengaja membuat salah satu sahabat terdekatnya, Bayu, menghilang dari muka bumi—seolah tak pernah ada. Yang lebih mengerikan, hanya Damar yang masih bisa mengingatnya. Dunia lain, termasuk Roni dan Tayo, merasakan kekosongan yang samar, tapi tak tahu apa yang hilang. Kini, Damar tidak lagi polos. Ia menyadari beban di balik setiap katanya. Dibantu oleh Roni dan Tayo yang kebingungan, Damar harus memulai perjalanan berbahaya mencari jawaban. Petunjuk misterius dari telur ayamnya dan seorang kakek bijaksana yang menyebutnya sebagai "Penutur Bahasa Semesta" membawa mereka ke dunia rahasia di mana kata-kata bisa membentuk atau menghancurkan realitas. Untuk mengembalikan Bayu dari "Ruang Kosong" dan menghentikan kekacauan yang semakin meluas, Damar harus menguasai "Lisan Sang Pencipta" yang ada dalam dirinya. Namun, di setiap langkah, bahaya mengintai. Ada pihak lain yang juga mengincar kekuatan ini, dan mereka tidak akan segan melakukan apa saja untuk mendapatkannya. Akankah Damar berhasil menemukan "Kata Asli" dan menyelamatkan sahabatnya sebelum kekuatan kata-katanya menelan segalanya?
Yusup_M_Official · 2.6K Views

JAGOAN BESI

Bayangkan jika suatu hari, sesosok robot manusia canggih tiba-tiba mendarat di tengah hutan belantara, persis di halaman belakang sebuah perguruan bela diri yang nyaris tutup buku. Lebih anehnya lagi, robot ini, yang menamai dirinya "Jago", sepenuhnya yakin bahwa dia adalah manusia biasa yang kebetulan agak terlalu kuat dan sedikit kurang mengerti adat istiadat. Jago yang kebingungan (dan sedikit rusak memori) ditemukan oleh tiga murid terakhir Perguruan Naga Langit yang hampir punah: Mei, sang ketua murid yang cekatan tapi sinis; Kai, si ahli strategi yang selalu lapar; dan Ling, murid termuda yang polos tapi memiliki kekuatan tak terduga. Mereka adalah harapan terakhir perguruan yang kini dipimpin oleh Guru Tua Lung, seorang master bela diri legendaris yang kini lebih sering terlihat sedang tidur di kursi goyang daripada mengajar. Awalnya, Jago diterima karena kemampuannya yang luar biasa—dia bisa mematahkan batu dengan jari kelingking dan melompati pohon kelapa tanpa berkeringat. Namun, keanehan Jago yang sangat tidak manusiawi, mulai dari kebiasaannya mengonsumsi oli bekas sebagai "minuman energi" hingga percobaannya "bermeditasi" dengan mode standby, terus memicu serangkaian kekacauan dan tawa. Saat perguruan mereka terancam oleh sindikat kejam yang ingin menguasai tanah leluhur, Jago dan ketiga murid harus bersatu. Mampukah seorang robot yang mengira dirinya manusia, tiga murid yang pasrah, dan seorang Guru Tua yang sering linglung menyelamatkan warisan bela diri mereka? Atau akankah "Jagoan Besi dari Langit Utara" ini justru menghancurkan segalanya dengan kejenakaan robotiknya?
GOLDEN_Z · 2.8K Views

Valtherion: Shards of a Forgotten Fate (versi alternatif )

"Aku berharap kali ini adalah waktu yang tepat." gumamnya danga nada sedih. Air matanya jatuh tanpa ia sadari. --- **Di Valtherion** Dia atas bangunan yang tinggi terdapat seorang penyair menggunakan topeng di wajahnya menyiratkan kalimat demi kalimat di iringi sebuah gitar di tangan nya. "Langit perlahan mulai membuka dirinya. Kabut surut, cahaya matahari menembus celah pepohonan dan menyinari dunia yang masih asing bagi mereka berdua." "Di dua tempat yang berjauhan, dua jiwa lama terbangun kembali." "Tanpa kenangan, tanpa pegangan, tanpa ingatan dan petunjuk yang jelas, tetaapi hati mereka masih mengingat dan terjalin satu sama lain, walau tanpa nama dan tanpa wajah yang di ingat." "Takdir dan dunia belum mempertemukan mereka setelah begitu banyak usaha dan lamanya waktu, tapi SEKARANG takdir dan dunia telah bergerak yang akan memutar takdir mereka seperti roda takdir pada umumnya." "Dua jiwa yang akan membangun cerita mereka di dalam buku takdir dunia, membangun ingatan mereka, membangun cinta, membangun perjuangan, membangun hubungan yang telah terpisah." "Dan Valtherion—dunia yang penuh tangisan, kabagian, kesedihan, "kesenangan, kehancuran, kemakmuran dan sesuatu yang misterius lainya akan menjadi panggung KISAH MEREKA DI pertemukan kembali" "Sihir, perjuangan, petualangan, bahaya, dan misteri—akan menjdi hiasan dalam cerita mereka." "Pertanyaannya adalah: Apakah cinta mereka cukup kuat untuk melawan waktu, takdir, dan kehancuran? Atau akan kembali menjadi... kepingan yang hilang?" --- PENGUMUMAN: Novel ini adalah versi uji coba ya, makanya di dalam judul ada kata (alternatif) bisa di bilang ini bukan versi utama
tirgalina · 825 Views

PERJALANAN ANAK DESA

Hutan Sancang, tempat yang dikenal sebagai tanah sakral bagi para pendekar, diselimuti kabut tipis saat fajar menyingsing. Di antara pepohonan raksasa dan akar-akar yang menjalar, seorang bocah lelaki berdiri tegap, tubuhnya kecil namun penuh tenaga, matanya tajam menatap seekor kijang yang tengah minum di tepi sungai. (Cicit burung terdengar bersahutan, air sungai mengalir dengan gemericik lembut…) Namanya Wira, seorang anak yatim piatu yang sejak kecil hidup di alam liar. Tubuhnya berbalut kain sederhana yang sudah usang, tetapi matanya penuh dengan semangat tak terkalahkan. Hari ini, ia harus berburu untuk bertahan hidup. Dengan nafas teratur, ia melangkah perlahan mendekati kijang itu. Namun tiba-tiba… (Dentuman keras! Seperti petir yang menyambar…) Dari dalam semak-semak, seekor harimau kumbang meloncat menerjang kijang itu dengan cakarnya yang tajam. Wira terperanjat, tapi bukan karena takut—melainkan karena kagum. Harimau itu melirik sekilas ke arahnya, seolah memberi peringatan untuk tidak mendekat. Namun, Wira tidak mundur. “Kau hebat,” gumamnya pelan. (Hening. Angin berbisik lembut di antara dedaunan…) Tanpa diduga, langkah kakinya justru membawanya lebih dekat. Harimau itu menatapnya tajam, tetapi bukan dengan amarah—melainkan dengan ketenangan yang menggetarkan jiwa. Saat itu, terdengar suara langkah kaki berat mendekat dari balik pepohonan. (Suara ranting patah, gemuruh langkah mendekat…) Sosok berjubah hitam dengan sorot mata tajam muncul dari balik rimbunan hutan. Wira menatapnya tanpa gentar. Ia tahu siapa pria itu—Prabu Siliwangi, penguasa Pajajaran, seorang raja sakti mandraguna yang konon memiliki ikatan batin dengan harimau putih. “Anak kecil, mengapa kau tidak lari?” suara Prabu Siliwangi bergema seperti petir di langit yang tenang. Wira menatapnya langsung. “Aku tidak takut.” (Guruh menggelegar di kejauhan…) Sang Prabu tersenyum tipis. Ia melihat ke dalam diri bocah itu—bukan sekadar keberanian, melainkan juga ketulusan yang langka. “Kau tidak takut mati?” “Aku hanya takut jika hidupku tidak berarti,” jawab Wira mantap. (Desir angin berhembus lebih kencang, dedaunan berjatuhan…) Mata Prabu Siliwangi berbinar. Di usianya yang telah matang, ia jarang menemukan seseorang seperti Wira—seorang anak yang tidak hanya kuat, tetapi juga memiliki jiwa yang bersih. “Aku akan mengajarimu ilmu sejati,” ujar sang Prabu. Wira mengernyit, tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. “Mengajarku?” Prabu Siliwangi mengangguk. “Kejujuran dan keberanianmu lebih kuat daripada pedang mana pun. Kau layak menjadi muridku.”
popyy_5435 · 820 Views
Related Topics
More