Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Wajah Seram

Lost in Firenze : Bertemu dengan seorang miliarder Itali

#DarkRomance #Possessive #18+ #KonglomeratItalia #Firenze #ObsessiveDesire #BahayaBergairah Liburan kantor ke Italia seharusnya menjadi pelarian kecil bagi Laras dari hidupnya yang membosankan. Tapi langkahnya yang tersesat di gang sempit Firenze justru membuka pintu neraka. Sebuah bangunan tua, remang, dan sunyi membawanya pada pemandangan mengerikan—seorang pria berdiri di tengah mayat yang baru saja meregang nyawa. Laras ingin kabur. Ingin berpura-pura tidak melihat. Tapi tubuh pria itu berdarah, wajahnya dingin... namun tajam. Ia mencoba menolong. Namun tak ada terima kasih. Hanya tatapan curiga dan sebuah bisikan perintah dalam bahasa asing yang tak ia mengerti. Lalu empat pria datang. Wajah-wajah dingin. Bahasanya kasar di telinga Laras. “Apa…? A-aku gak ngerti… jangan tarik aku! Lepaskan! Aku bukan siapa-siapa!” Dia dikurung. Di rumah asing yang megah tapi terasa seperti penjara. Dunia pria itu adalah dunia kelam yang tak punya pintu keluar. Entah bagaimana ini menjadi awal mula laras mulai terjerat hubungan yang lebih dalam dan konflik yang begitu berat. -- “Tunggu… jangan… ini salah… ukhh” Laras mendesah tertahan, tubuhnya gemetar saat pria itu mendorongnya ke ranjang dengan tatapan membakar. Ia mencium Laras tanpa izin, menggigit, menjilat tubuhnya dan ia berbisik di telinganya, dan berbisik nadanya membuat jantungnya berdetak tak karuan. “Apa yang dia katakan… kenapa dia bereaksi seperti ini…?” Dalam sekejap, Laras terseret dalam dunia yang dipenuhi kekuasaan, darah, dan godaan. * Guys kalau kalian suka dengan ceritanya beri ulasannya ya, agar aku dapat up bab terbaru ^.^
Green_tea_MFF · 1.3K Views

Valtherion: Shards of a Forgotten Fate (versi alternatif )

"Aku berharap kali ini adalah waktu yang tepat." gumamnya danga nada sedih. Air matanya jatuh tanpa ia sadari. --- **Di Valtherion** Dia atas bangunan yang tinggi terdapat seorang penyair menggunakan topeng di wajahnya menyiratkan kalimat demi kalimat di iringi sebuah gitar di tangan nya. "Langit perlahan mulai membuka dirinya. Kabut surut, cahaya matahari menembus celah pepohonan dan menyinari dunia yang masih asing bagi mereka berdua." "Di dua tempat yang berjauhan, dua jiwa lama terbangun kembali." "Tanpa kenangan, tanpa pegangan, tanpa ingatan dan petunjuk yang jelas, tetaapi hati mereka masih mengingat dan terjalin satu sama lain, walau tanpa nama dan tanpa wajah yang di ingat." "Takdir dan dunia belum mempertemukan mereka setelah begitu banyak usaha dan lamanya waktu, tapi SEKARANG takdir dan dunia telah bergerak yang akan memutar takdir mereka seperti roda takdir pada umumnya." "Dua jiwa yang akan membangun cerita mereka di dalam buku takdir dunia, membangun ingatan mereka, membangun cinta, membangun perjuangan, membangun hubungan yang telah terpisah." "Dan Valtherion—dunia yang penuh tangisan, kabagian, kesedihan, "kesenangan, kehancuran, kemakmuran dan sesuatu yang misterius lainya akan menjadi panggung KISAH MEREKA DI pertemukan kembali" "Sihir, perjuangan, petualangan, bahaya, dan misteri—akan menjdi hiasan dalam cerita mereka." "Pertanyaannya adalah: Apakah cinta mereka cukup kuat untuk melawan waktu, takdir, dan kehancuran? Atau akan kembali menjadi... kepingan yang hilang?" --- PENGUMUMAN: Novel ini adalah versi uji coba ya, makanya di dalam judul ada kata (alternatif) bisa di bilang ini bukan versi utama
tirgalina · 447 Views

Sweet Flower

DARAH. Aroma besi memenuhi udara, bercampur dengan wewangian mawar yang hampir tak tertahankan. Ruangan itu diterangi hanya oleh cahaya lilin yang bergetar, menciptakan bayangan yang menari di sepanjang dinding batu yang dingin. Langit-langit tinggi dan perabotan kayu gelap menambah suasana yang mencekam, seakan-akan tempat ini bukanlah bagian dari dunia nyata. Eleanor Blackwood berdiri di tengah ruangan, tubuhnya membeku dalam ketakutan dan keterkejutan. Tangannya sedikit gemetar saat menyentuh gaun sutra birunya yang ternoda merah—darah. Cairan hangat itu masih segar, merembes perlahan, meninggalkan jejak kematian di serat kain yang seharusnya sempurna. Tapi itu bukan darahnya. Tidak. Itu milik seseorang yang sekarang terbaring tak bernyawa di lantai, napasnya telah lama pergi bersama roh yang tak akan pernah kembali. Di hadapannya, seorang pria berdiri dengan tenang—Lucian Sinclair, Duke of Ravenshire. Sosoknya menjulang dalam kegelapan, dengan mantel panjang berwarna hitam yang menambah aura berbahayanya. Wajahnya tajam dan aristokratik, dilingkupi ketenangan yang mengerikan. Tidak ada bekas keterkejutan, tidak ada penyesalan. Hanya ketenangan yang sedingin batu nisan. Mata abu-abu kelamnya menatap Eleanor tanpa emosi, seolah membaca setiap ketakutan yang berputar di dalam dirinya. Namun, ada sesuatu yang lain bersembunyi di balik sorotannya—sesuatu yang lebih mengancam daripada sekadar ketidakpedulian. Itu adalah sorot mata seorang pria yang memegang kendali penuh, seseorang yang tidak terbiasa ditantang atau dipertanyakan. "Kau seharusnya tidak ada di sini, Eleanor." Suaranya rendah, dalam, dan mengandung bahaya yang terlalu nyata. Getaran dalam nada suaranya menyusup ke dalam tulangnya, membuat napasnya tercekat. Jantung Eleanor berdebar kencang, bukan hanya karena ketakutan, tetapi juga karena sesuatu yang lebih mengerikan—hasrat yang tak terhindarkan. Perasaan yang seharusnya tidak ada di sini, di tengah malam yang kelam dan berlumuran darah. Namun, ia merasakannya, sekuat ia merasakan ketakutannya sendiri. Seharusnya ia berlari. Seharusnya ia meninggalkan tempat ini sebelum semuanya menjadi lebih buruk. Namun, bukannya mundur, Eleanor justru melangkah maju, menghampiri pria yang seharusnya ia hindari. "Apa yang kau lakukan, Lucian?" bisiknya, suaranya nyaris patah. Pria itu tersenyum tipis—senyum yang lebih mirip ancaman daripada kelembutan. Sebuah permainan yang hanya ia yang tahu aturannya. "Aku melindungi milikku," jawabnya. Dan sebelum Eleanor bisa bereaksi, ia merasakan sentuhan dingin di pinggangnya. Lucian menariknya dengan mudah, membuat tubuh mereka bertemu dalam benturan yang membakar. Nafasnya hangat di lehernya, begitu dekat, begitu menguasai. Jari-jari pria itu menekan punggungnya, menciptakan sensasi yang tidak semestinya muncul dalam situasi seperti ini. Eleanor seharusnya merasa takut. Ia seharusnya memberontak, menolak perangkap yang kini telah menelannya. Namun, tubuhnya tidak bergerak, pikirannya kabur, tenggelam dalam pusaran bahaya yang dibawa Lucian Sinclair. Matanya menatap wajah pria itu dalam kegelapan. Pria yang dikenal sebagai Duke of Ravenshire, pria yang ditakuti dan dihormati dalam takaran yang sama. Seorang pria yang berbahaya, yang berdiri di antara batas moralitas dan kehancuran. "Apakah ini yang kau sebut perlindungan?" Eleanor mencoba menguatkan suaranya, tetapi yang keluar hanyalah bisikan rapuh. Lucian menundukkan kepalanya, bibirnya hampir menyentuh telinganya. "Ya, Eleanor. Ini perlindungan dengan caraku. Dan kau tidak punya pilihan selain menerimanya." Jari-jarinya yang kuat menelusuri sisi wajahnya, menghapus jejak air mata yang tidak ia sadari telah jatuh. Eleanor menutup matanya sejenak, mencoba mencari pegangan di tengah badai yang mengancam untuk menelannya bulat-bulat. Namun, bagaimana mungkin ia bisa bertahan jika badai itu adalah Lucian sendiri? Ia telah jatuh ke dalam perangkap yang tidak memiliki jalan keluar. Dan yan
Ochia_rosses · 464 Views

Setelah Menjadi Umpan Meriam, Dia Menampar Wajah Semua Orang

Ketika Ling Miao membuka matanya, dia menemukan bahwa dia telah membaca buku itu dan menjadi pasangan wanita umpan meriam yang tidak berguna dalam novel pengembangan otak cinta. Dia memiliki akar spiritual tingkat rendah dan diracuni oleh racun aneh kekuatannya. Untuk berbaring dan mati dengan tenang, dia memilih untuk melarikan diri dari sekte tempat pahlawan wanita itu berada, berlari sejauh mungkin. Tanpa diduga, dia melarikan diri ke kandang pahlawan wanita lain, di mana semua orang menunggu untuk menumpahkan darah mereka demi pahlawan wanita tersebut.    Awalnya, dia hanya ingin mencari sudut untuk menjadi pecundang kecilnya secara diam-diam, tapi tuan dan kakak laki-lakinya sangat baik, jadi dia memutuskan untuk menyelamatkan Mereka.    Kakak laki laki senior jatuh cinta pada pahlawan wanita itu pada pandangan pertama dan bersedia menjadi gudang obat mujarab kelilingnya.    Kakak Senior: Begitu dia menitikkan air mata, mau tak mau aku jatuh cinta padanya.    Ling Miao dengan tenang mengikat orang itu dan menemukan seseorang yang menangis padanya sepanjang hari. Sejak saat itu, dia menjadi stres setiap kali dia melihat pahlawan wanita itu menangis.    Kakak laki-laki kedua yandere memaksakan terobosan untuk menyelamatkan pahlawan wanita itu tetapi diganggu dan menjadi gila.   Kakak Kedua: Penatua Wu menghitung bahwa aku akan mengalami bencana bunga persik hari ini. Aku akan bertemu seorang wanita dan disakiti olehnya.    Ling Miao dengan elegan memecat kakak laki-laki kedua dan memukulnya: Panatua Wu sangat kuat, dia bahkan berpikir bahwa aku akan menyerangmu secara diam-diam hari ini!    Kakak keempat yang lucu memblokir serangan fatal raja iblis terhadap sang pahlawan wanita, dan meninggal secara tragis di pelukan sang pahlawan wanita.    Ling Miao langsung menendang orang itu ke dalam sarang monster itu, dan sebelum meledakkan pintu masuknya, dia juga memberinya pesan: Otak cinta adalah kejahatan besar.    Semuanya: Mengapa dia, seorang pecundang kecil dengan akar spiritual tingkat rendah, begitu gila?    Ling Miao terkekeh: Saya sangat kuat! Di bawah tangan besi, semua makhluk hidup setara!
hanaahanaa17 · 26.7K Views

Si Aneh Kawanan: Misteri yang Akan Terungkap

Di dunia para manusia serigala, penyihir, dan vampir, Aadhya, seorang manusia, selalu bertanya-tanya apakah ini benar-benar tempat dia berada. Tidak peduli berapa kali dia mengajukan pertanyaan itu, jawabannya selalu tetap sama... YA Orang tuanya adalah salah satu pasangan beta terkuat (kedua dalam komando) pada masanya di seluruh benua. Namun, meskipun memiliki darah beta dalam pembuluh darahnya, Aadhya tahu bahwa dia berbeda dari semua manusia serigala yang telah dia temui sepanjang hidupnya. Dia tidak memiliki indera tajam seperti manusia serigala, dia bahkan tidak berubah menjadi serigala saat dia beranjak dewasa yang secara otomatis menjadikan dia 'aneh di antara kawanan'. Meskipun diperlakukan sebagai orang buangan, diganggu oleh anak-anak serigala lainnya, dan bangun setiap hari dengan tawa menyeramkan dan mimpi buruk yang selalu terasa terlalu nyata untuk sekedar menjadi mimpi, dia tidak pernah membiarkan dirinya merasa lemah. Dia mendorong dirinya semaksimal mungkin dan melatih dirinya seperti setiap serigala di kawanan mereka dilatih. Ini adalah hari ulang tahunnya yang kedua puluh ketika dia tiba-tiba merasakan 'getaran jodoh' dari sentuhan Ethan Smith, pengganggunya nomor satu yang akan menjadi alfa dari kawanan mereka. Dia tahu bahwa tidak ada yang akan normal sejak dia merasakan getaran pertama itu tetapi dia tidak tahu bahwa tidak ada yang normal dalam hidupnya sejak dia lahir ke dunia ini. Akankah Ethan menerima hadiah ikatan jodoh dan meninggalkan pacarnya yang seorang pemegang pangkat demi manusia? Akankah Aadhya mampu bertahan dari semua hal yang akan segera datang menghadangnya? Ikuti perjalanan Aadhya yang penuh dengan misteri, aksi, romansa, dan banyak liku-liku.. Baca 'Si Aneh Kawanan: Misteri yang Akan Terungkap' untuk menjadi saksi rollercoaster emosi dan melihat bagaimana kehidupan manusia biasa 'Aadhya' terungkap di dunia para manusia serigala. Sudah dicintai dan dihargai oleh ribuan pembaca di seluruh dunia di berbagai platform ebook. Karya pertama yang ditandatangani oleh penulis Mudita Upreti
Mudita Upreti · 29.4K Views

Gadis Kelam

Natalia, seorang gadis muda, hidup dalam bayang-bayang masa lalu yang kelam. Sejak kematian tragis ayahnya, Rahmat, karena insiden yang melibatkan dirinya, Natalia dihantui oleh perasaan bersalah. Ia percaya bahwa tindakan yang ia lakukan saat itu adalah bentuk kasih sayang, tetapi kenyataan berkata lain—Rahmat kembali dari alam kematian dengan niat membalas dendam. Bersama teman-temannya—Bayu, Zayne, Reza, Rina, dan Karin—Natalia memutuskan untuk pergi berkemah di hutan, berharap bisa mengalihkan pikirannya dari teror yang mengintainya. Namun, perjalanan mereka berubah menjadi mimpi buruk ketika satu per satu teman-temannya dibantai secara brutal oleh sosok Rahmat yang telah menjadi makhluk mengerikan dengan wajah hancur. Bayu adalah korban pertama, kehilangan kepalanya setelah keluar dari toilet. Zayne, yang berusaha melindungi Natalia, terluka dan akhirnya tewas dalam pelarian mereka. Reza dibunuh dengan sadis saat bersandar di dinding kayu, dan Rina, yang tersandung saat berlari, langsung ditikam tanpa ampun. Kini hanya tersisa Natalia dan Karin. Di tengah ketakutan mereka, Natalia dan Karin menemukan mobil yang masih bisa digunakan dan bertemu seorang pendaki. Mereka meminta pria itu mengemudikan mobil untuk kabur. Namun, saat perjalanan di jalan raya yang sepi, Rahmat tiba-tiba muncul di luar jendela mobil, menyebabkan kecelakaan hebat. Natalia, satu-satunya yang selamat, harus berjalan kaki pulang ke rumahnya. Namun, rumah yang ia tinggali tidak lagi seperti dulu. Ibunya dan keponakannya menghilang tanpa jejak. Natalia mencoba mencari mereka, tetapi semuanya sia-sia. Saat ia memasuki kamarnya, pintu mendadak terkunci, jendela tak bisa dibuka, dan dalam ketakutan yang semakin mencekam, Rahmat muncul di hadapannya dengan wajah hancur dan pisau di tangannya. "Ini adalah pisau yang kau gunakan, Natalia," kata Rahmat, tanpa perlu menjelaskan lebih jauh. Natalia sudah tahu bahwa ini adalah akhir baginya. Ia terpojok di dinding, dan Rahmat terus mendekat. Dari luar rumah, terdengar teriakan mengerikan. Warga sekitar mendobrak masuk, tetapi yang mereka temukan hanyalah ruangan kosong dengan darah berceceran, seolah sesuatu telah diseret ke dunia lain. Natalia telah menghilang—diseret oleh ayahnya menuju kegelapan yang abadi. Novel Gadis Kelam pun berakhir dengan teror yang terus menggantung, meninggalkan pertanyaan apakah Natalia benar-benar telah pergi... atau ia masih ada di suatu tempat, menunggu untuk kembali.
Mrz_Sel · 719 Views
Related Topics
More