Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Kata Kata Rindu Dalam Diam

Dalam Dunia yang Tak Ingin Berakhir

"Kisah para remaja bertemakan fiksi, sebuah versi lain dari realita awal dunia di kehidupan nyata, yang sama retaknya, namun jauh lebih bebas. > Ini adalah dunia dimana tempat filsafat dan omong kosong bisa duduk makan siang bersama, dan itu sudah cukup." "Dunia yang tidak ingin mengubahmu dengan paksaan, namun ingin membuatmu berubah." "Sebuah dunia yang tidak menghukum keanehanmu namun justru merawatnya." ————"Ringkasan Awal"———— > Suatu hari hidup seorang remaja bernama Qumuwaki. Dan disuatu waktu disaat dirinya memancing di tepi pantai, ia disapa oleh temannya Aryuhoewqae yang ceria dan penuh kejutan. Pada tahun pada masa ajaran baru disekolah sebuah kejadian aneh mulai terjadi ketika seorang murid baru bernama Semuqu muncul di sekolah mereka. Tanpa diketahui orang lain, Semuqu adalah penulis dari novel Fate and Choice—dan dirinya kini terjebak dalam cerita yang ia tulis sendiri. Berusaha bertahan menghindari skenario dan tragedi yang mungkin terjadi, Semuqu menyembunyikan identitas aslinya sambil perlahan menyelami dunia yang pernah ia tulis. Kisah ini tidak hanya mengikuti petualangan satu tokoh utama. Namun mengikuti kisah suatu dunia secara kompleks dan manusiawi—dalam keseharian sekolah, liburan, hingga study tour chaos dari guru yang unik dan misterius. Para tokohnya akan terlibat dalam berbagai momen penuh aksi, komedi, dan misteri. Seiring berjalannya waktu, cerita menggali lebih dalam kilas balik karakter dan rahasia dunia mereka, membawa pembaca menelusuri batas antara takdir, pilihan, dan mencari arti keberadaan yang sesungguhnya dari diri mereka itu sendiri.
Haukimun · 5.4K Views

ARUNIKA: Kanvas di Balik Samudra

Di atas kanvas langit yang tak pernah sepenuhnya biru, terbentang kisah seorang taruna—Noaniel Aquino Navis Naviarta—yang melangkah dalam diam, menyimpan badai di dada dan samudra di tatapannya. Ia bukan pahlawan yang menghunus pedang di tengah sorak, melainkan penjaga sunyi yang menundukkan waktu dengan keteguhan langkah dan kesetiaan tanpa suara. “ARUNIKA: Kanvas di Balik Samudra” adalah elegi tentang perjalanan batin seorang pelaut muda yang meniti lorong-lorong kedisiplinan dan kehormatan, sembari memikul beban masa lalu yang tak pernah ia biarkan karam. Ketika satu undangan reuni melayang masuk—dengan nama lama yang terukir lembut: Aneira Aluna Primadisa Vireska—Noaniel dihadapkan pada dermaga kenangan, tempat di mana luka pernah singgah, dan rindu menggantung tanpa alamat. Dengan latar dunia keras taruna, tawa getir di barak, dan malam-malam yang dihiasi doa sunyi, kisah ini mengalun bagaikan simfoni laut: tenang di permukaan, namun dalamnya menenggelamkan. Ia bukan sekadar cerita tentang cinta yang tertunda, melainkan tentang keberanian menyentuh kembali warna pertama yang pernah dilukiskan di kanvas hati—warna yang tidak pernah pudar meski badai kehidupan datang bergulung-gulung. Dalam arus waktu yang tak pernah menunggu, Noaniel menuliskan kisahnya bukan dengan tinta, melainkan dengan langkah. Bukan dengan kata, melainkan dengan keberanian menoleh ke belakang—untuk memahami bahwa kadang, yang kita cari di cakrawala jauh… justru telah lama berdiam di dalam dada.
navierta · 752 Views

Kesempatan Dalam Ketidaksempurnaan

Malam perkotaan selalu penuh dengan cahaya yang memukau terpancar dari gedung-gedung pencakar langit, namun tidak dengan mata Revan, redup bagaikan langit saat itu. Tertutup dengan awan tebal yang tidak bisa menunjukan terangnya. “Aku gagal ... “ Begitu gumam Revan, sambil termangu memikirkan masa depan yang dia rasa layak ditertawakan oleh realita. Hari ini mungkin hari yang bersejarah bagi Revan, bukan karena hal lain melainkan dia ditinggalkan oleh orang yang tidak pernah dia duga, Michele. Michele dan Revan sudah saling mengenal dari awal perkuliahan yang kemudian mereka saling tertarik satu sama lain dan menjalin hubungan sampai malam kemarin sebelum Michele memutuskan untuk mengakhiri semuanya. Hubungan mereka sudah memasuki tahun ke 9, namun berakhir karena Revan tidak bisa membuktikan menjadi orang yang dapat menjamin kepastian hubungan dan masa depan bersama Michele. Penyesalan selalu menjadi hal pahit yang tidak pernah memandang apapun, dan ini merupakan penyesalan terbesar Revan dalam hidupnya. Bukan karena Michele meninggalkan dia, melainkan karena kenapa dia menjadi seorang pecundang seperti sekarang ini. Entah dari kapan, Revan telah menjadi orang yang dia tidak duga sama sekali. Terjebak dalam pemikiran cepat menjadi kaya sehingga sering terjurumus dalam investasi bodong yang menawarkan keuntungan berkali lipat. Dia berjudi dengan masa depannya sendiri. Emosi yang sering meledak karena gagal kerap kali dilampiaskan kepada orang terdekatnya, Michele. Padahal Michele selalu ada untuk menenangkan Revan, bahkan membantu dalam memberi modal karena dia begitu percaya bahwa Revan akan sukses suatu saat nanti. Revan lupa bahwa tidak semua orang bisa beruntung dengan modal kecil untuk mendapatkan keuntungan yang dapat dinikmati seumur hidup. Dia lupa bahwa, dengan hanya membaca artikel online dan buku tentang investasi hampir mustahil bisa membuat dia kaya tanpa bekerja. Bukan berarti hal itu tidak mungkin terjadi, tapi hal itu sangat kecil kemungkinannya untuk terjadi dan Revan merupakan salah satu ketidakmungkinan itu. Revan merasa gagal, dengan umur yang memasuki 30 tahun dia tidak bisa memberikan sebuah jaminan bagi dirinya apalagi Michele. Dia tidak pernah sekalipun menyalahkan Michele, dia hanya merasa bahwa kenapa dia sangat terlambat untuk sadar yang berujung mengecewakan orang terdekatnya. “Andai semuanya bisa terulang kembali” Hanya itu yang bisa Revan eluhkan sebelum akhirnya dia menutup mata dalam tidurnya. --- “Revan, Revan, Bangun siap-siap Sekolah! Jangan sampai terlambat!” Suara yang familiar yang tiba-tiba mengagetkan Revan. “Apa yang terjadi?” Gumam Revan tak percaya terhadap kondisi yang dia alami sekarang. Rasa tidak percaya dan rasa mau percaya bercampur aduk. Tidak percaya karena hal ini tidak mungkin terjadi, mau percaya karena Revan berharap hal ini benar-benar terjadi. “[suara pintu terbuka] Revan! Ehh, kamu sudah bangun ternyata? Sana cepat mandi! Papamu sudah siap-siap untuk pergi ke kantor, sekalian ngantar kamu ke sekolah” Ujar ibu Revan yang sekaligus menyadarkan revan dari lamunannya. “[sambil melihat sekililingnya] Apa yang terjadi?” Revan mendapati hp yang dia pakai adalah HP sewaktu dia SMA Kelas 1, Nokia X2. Entah apa yang terjadi, sambil dia tidak percaya dengan keadaan ini namun yang pasti, dia kembali ke 15 tahun yang lalu, Tahun 2010 di umur dia yang ke-15.
NESERT · 576 Views

2 bencana dalam bentuk manusia

Seratus tahun yang lalu, dunia diguncang oleh perang besar antara alam bawah dan alam atas—pertempuran paling mengerikan yang pernah tercatat dalam sejarah. Di tengah kehancuran itu, klan kuat Vernhart yang semula berdiri sebagai pelindung alam tengah justru mengkhianati aliansi mereka dan bersekutu dengan iblis dari alam bawah. Pengkhianatan itu mengubah arus perang, membuat alam atas nyaris runtuh, hingga akhirnya diselamatkan oleh sosok legendaris—Dewa Matahari dengan pedang cahayanya. Klan Vernhart menghilang tanpa jejak, namun ramalan pun muncul: sembilan bencana akan mengguncang dunia, dan salah satunya adalah kebangkitan darah terakhir Vernhart. Seratus tahun berlalu. Dunia telah melupakan... atau mencoba melupakan. Hingga hari itu datang—awan gelap menyelimuti benua, angin menerjang, tanah berguncang, dan segel kuno yang tersembunyi di hutan terdalam retak. Dari dalam reruntuhan bangkit dua sosok: Rion dan Elis Vernhart, kakak beradik yang telah lama tersegel—bangkit ke dunia yang kini memusuhi darah mereka. Diburu oleh manusia, makhluk mistik, dan bahkan para dewa sendiri, Rion dan Elis harus bertahan hidup, mengungkap kebenaran di balik pengkhianatan klan mereka, dan menemukan artefak-artefak kuno milik Vernhart untuk memulihkan kekuatan mereka. Dalam perjalanan, mereka menyadari bahwa apa yang terjadi 100 tahun lalu hanyalah permukaan dari misteri jauh lebih kelam. Dan mungkin… dunia ini butuh kehancuran, sebelum bisa diselamatkan. ---
Regina_7230 · 365 Views
Related Topics
More