Rumah Tua Belanda

Ketika ultimatum dari ayah memaksanya memilih masa depan yang sudah dipetakan, seorang remaja putra harus memulai perjalanan spiritual untuk menghadapi keraguan terdalamnya tentang iman dan identitas, dan menemukan bahwa keberanian untuk bertanya adalah bentuk keimanan yang paling jujur.

Syura adalah seorang pemuda biasa yang menjalani hidup tanpa masalah berarti. Hari-harinya diisi dengan kegiatan santai, terutama bermain game RPG favoritnya. Hidupnya nyaris sempurna-bebas stres, tanpa drama, dan tanpa tujuan besar. Namun, semuanya berubah gara-gara satu permintaan sederhana dari orang tuanya: "Beli bahan makanan." Syura menolak-karena jelas, itu buang-buang waktu gaming! Tapi pada akhirnya, dia tetap pergi dengan malas-malasan. Perjalanan pergi lancar. Tapi saat pulang, takdir konyol menantinya. Di sebuah apartemen lantai 15, seorang ibu sedang menyiram tanaman. Tak disangka, dua ekor kucing liar mulai berkelahi tepat di sebelah vas bunga besar. Satu dorongan-dan vas itu melayang jatuh ke bawah. Dan di momen paling "tidak beruntung" dalam sejarah manusia... Syura sedang berjalan tepat di bawahnya. Sebuah "bonk" keras, kegelapan, dan rumah sakit-lalu... kematian. Namun kematian bukanlah akhir bagi Syura.

Bangun dari koma adalah masalah paling kecil bagi Serena ketika ia mengetahui bahwa ia telah menikah! Ia tidak ingat siapa dirinya. Orang tuanya merencanakan untuk membunuhnya. Apa yang dilakukan seorang wanita muda dalam situasi seperti ini? Tentu saja, dia menjebak suami kaya tampannya! Serena tidak akan melepaskannya sampai ia mengungkap kebenaran. Aiden Hawk menikah karena kepentingan. Diperas oleh neneknya, ia menyusun rencana sempurna. Menikahi seorang wanita yang sedang di ambang kematian dan memerankan peran sebagai kekasih yang berduka. Ketika dia meninggal, ia akan bebas untuk melakukan apa yang dia inginkan! Tapi yang mengejutkan semua orang, dia bangkit kembali! Lebih lagi, dia terus mengikutinya seperti lem! Apakah pernikahan kecelakaan mereka akan berhasil atau akan mereka pisahkan selamanya? *Kredit foto: Queenfrieza Snippet: Matanya melebar kaget ketika dia berjalan mendekati pintu kamar rumah sakit dan menguncinya dengan klik. "Apa yang sedang kamu lakukan?" tanya dia dengan gemetar. Dia tidak menyukai ekspresi di wajahnya. Dia mengangkat alis dan tersenyum sinis, mengangkat sudut mulutnya. "Menurutmu saya sedang apa?" "Mengapa... mengapa kau mengunci pintu?" "Istriku...Kamu sudah bangun setelah begitu lama. Tentu saja, aku harus menghabiskan waktu bersamamu tanpa gangguan..." Serena memperhatikannya saat dia berjalan mendekatinya, kehadirannya tampaknya mengisi ruangan. Hatinya hampir terancam melompat keluar dari dadanya... Dia ingin melompat dari tempat tidur tetapi kakinya tidak berguna dan dia tidak memiliki kekuatan...

Haziq, Amir, dan Danial, tiga sahabat yang gemar membuat video konten, bercadang untuk meneroka Gunung Emas yang terkenal dengan misteri dan khabar anginnya. Dengan penuh semangat, mereka memulakan pengembaraan, berbekalkan peralatan merakam dan semangat yang membara. Namun, kedamaian hutan rimba itu tidak bertahan lama. Kehadiran mereka di Gunung Emas mengundang gangguan yang tidak dijangka. Di tengah-tengah hutan yang sunyi, mereka terjumpa sebuah rumah besar usang, dan di situlah bermulanya mimpi ngeri mereka. Seorang nenek tua yang misteri menghuni rumah tersebut, dan kehadirannya membawa satu siri kejadian pelik dan menakutkan. Apakah nenek tua itu penunggu Gunung Emas? Apakah mereka akan berjaya menyelesaikan misi mereka dan pulang dengan selamat? Atau adakah Gunung Emas menyimpan rahsia gelap yang lebih besar daripada yang mereka sangka? Ketiga sahabat ini bakal berhadapan dengan ujian keberanian dan persahabatan mereka dalam usaha untuk mengungkap misteri Gunung Emas. Siapakah sebenarnya nenek tua itu dan apakah motifnya? Rahsia Gunung Emas bakal terbongkar, tetapi adakah mereka mampu bertahan?

Sinopsis: Di balik kehidupan tenang Desa Kalituri, tersimpan sebuah rahasia kelam yang dijaga oleh satu orang tua renta—Mbah Karyo. Ia bukan petani biasa, melainkan penjaga batas antara dunia manusia dan dunia gaib. Di belakang rumahnya terbentang sebidang tanah yang tidak boleh diinjak siapa pun. Tapi ketika seseorang nekat melanggarnya demi kepentingan pribadi, batas itu pecah, dan desa pun harus menanggung murka dari makhluk-makhluk yang telah lama terikat perjanjian...

Terkubur di bawah rumah sewa tua yang berdebu, sebuah buku berbisik pada Elric-dengan suara-suara yang bukan milik dunia ini. Halaman-halamannya menuliskan sendiri kebenaran yang tak pernah dimaksudkan untuk dibaca, mengantar Elric ke dalam bayang-bayang sihir kuno, makhluk yang telah dilupakan sejarah, dan dosa yang tak bisa ditebus. Di tengah mimpi yang hidup dan kenyataan yang retak, Elric mencari jawaban-namun setiap langkah hanya membawa satu pilihan: kewarasan... atau kekuatan yang perlahan menggerogoti jiwanya. Bisikan itu memanggil. Dan Elric telah menjawab.

Jangan Ketuk Setelah Tengah Malam** Di sebuah rumah tua yang terletak di pinggiran kota, terdapat sebuah aturan yang tidak boleh dilanggar: “Jangan ketuk setelah tengah malam.” Pemilik rumah yang misterius sering memperingatkan para penghuni untuk tidak membuka pintu pada malam hari. Namun, seorang penghuni baru yang penasaran dengan cerita aneh tentang aturan itu, akhirnya melanggar larangan tersebut. Apa yang terjadi setelahnya, akan mengubah hidupnya selamanya.

Sinopsis Cerita Pendek: Pengabdi Setan — “Panggilan dari Bawah Tanah” Setelah kematian ibunya yang lumpuh dan misterius, Rini dan keluarganya mulai mengalami kejadian-kejadian aneh di rumah tua mereka yang terisolasi. Suara lonceng kecil di malam hari, pintu yang terbuka sendiri, dan sosok wanita berjubah putih yang mengintai dari kegelapan menjadi teror harian. Rini menemukan fakta mengerikan: sang ibu dulunya adalah bagian dari sekte pemuja setan yang menjanjikan kehidupan setelah mati. Tapi perjanjian itu harus ditebus. Sekarang, roh sang ibu kembali, bukan untuk menyayangi... tapi menjemput. Satu per satu, anggota keluarga mulai mengalami kerasukan dan menghilang. Rini harus memilih — menyelamatkan keluarganya, atau ikut dalam ritual pemanggilan yang belum selesai. Dalam kegelapan malam, hanya satu suara yang terdengar jelas: "Ibu sudah pulang."

Sinopsis: Di sebuah desa terpencil, berdiri sebuah rumah tua yang telah lama ditinggalkan. Warga menyebutnya Rumah Kosong Angker. Tak ada yang berani mendekat, apalagi masuk. Konon, siapa pun yang menginap di sana akan hilang atau kembali dalam keadaan tak waras. Suatu malam, seorang jurnalis muda bernama Raka datang untuk membuktikan bahwa semua itu hanya mitos. Ia memutuskan bermalam di dalam rumah sambil merekam segala kejadian. Namun, menjelang tengah malam, suara langkah kaki tanpa wujud mulai terdengar. Cermin memantulkan bayangan lain. Lantai berderit seperti menyimpan rahasia. Dan saat pintu kamar tertutup sendiri, Raka sadar: rumah itu tidak kosong... ia hanya sedang menunggu pengganti. Keesokan harinya, kamera ditemukan di depan pintu. Tapi Raka? Tak pernah ditemukan.

SINOPSIS: Di sebuah rumah tua yang baru ditempati oleh pasangan muda, teror dimulai saat malam pertama mereka dihantui oleh suara langkah kaki dan ketukan misterius di pintu. Meski tak pernah mengundang siapa pun, pintu itu tetap terbuka setiap pukul 2 pagi… dan seseorang—atau sesuatu—memasukinya.

Pintu Kelima Belas** Di sebuah rumah kos tua di sudut kota, terdapat lorong panjang dengan empat belas pintu di sepanjang sisinya. Namun penghuni lama tahu… ada satu pintu lagi — tersembunyi, tak bernomor, dan tak boleh dibuka. Konon, siapa pun yang membuka Pintu Kelima Belas takkan pernah keluar sebagai manusia yang sama — atau tak pernah keluar sama sekali.

Sinopsis Cerita Pendek: Pengabdi Setan — “Panggilan dari Bawah Tanah” Setelah kematian ibunya yang lumpuh dan misterius, Rini dan keluarganya mulai mengalami kejadian-kejadian aneh di rumah tua mereka yang terisolasi. Suara lonceng kecil di malam hari, pintu yang terbuka sendiri, dan sosok wanita berjubah putih yang mengintai dari kegelapan menjadi teror harian. Rini menemukan fakta mengerikan: sang ibu dulunya adalah bagian dari sekte pemuja setan yang menjanjikan kehidupan setelah mati. Tapi perjanjian itu harus ditebus. Sekarang, roh sang ibu kembali, bukan untuk menyayangi... tapi menjemput. Satu per satu, anggota keluarga mulai mengalami kerasukan dan menghilang. Rini harus memilih — menyelamatkan keluarganya, atau ikut dalam ritual pemanggilan yang belum selesai. Dalam kegelapan malam, hanya satu suara yang terdengar jelas: "Ibu sudah pulang."

SINOPSIS: Di rumah baru milik keluarga Ardi, terdapat tangga kayu tua yang menghubungkan lantai satu dan dua. Tidak ada yang aneh, kecuali satu hal—jumlah anak tangganya selalu berubah-ubah. Kadang tiga belas, kadang empat belas. Dan setiap kali anak tangga ke-14 muncul, sesuatu ikut naik dari bawah…

Bayangan di Ujung Lorong** Di sebuah rumah tua yang sudah lama ditinggalkan, terdapat sebuah lorong panjang yang gelap, tak pernah terjamah cahaya. Beberapa penghuni rumah yang sebelumnya sempat tinggal di sana selalu menghindari lorong itu. Mereka percaya ada sesuatu yang mengintai di ujung lorong, menunggu untuk menarik siapa saja yang berani mendekat. Ketika seorang pria bernama Dimas pindah ke rumah itu, ia tak percaya dengan cerita-cerita mistis yang beredar. Namun, segalanya berubah ketika ia melihat bayangan yang berdiri di ujung lorong. Itu bukan hal yang ia bayangkan.

Sinopsis Cerita Pendek: Pengabdi Setan — “Panggilan dari Bawah Tanah” Setelah kematian ibunya yang lumpuh dan misterius, Rini dan keluarganya mulai mengalami kejadian-kejadian aneh di rumah tua mereka yang terisolasi. Suara lonceng kecil di malam hari, pintu yang terbuka sendiri, dan sosok wanita berjubah putih yang mengintai dari kegelapan menjadi teror harian. Rini menemukan fakta mengerikan: sang ibu dulunya adalah bagian dari sekte pemuja setan yang menjanjikan kehidupan setelah mati. Tapi perjanjian itu harus ditebus. Sekarang, roh sang ibu kembali, bukan untuk menyayangi... tapi menjemput. Satu per satu, anggota keluarga mulai mengalami kerasukan dan menghilang. Rini harus memilih — menyelamatkan keluarganya, atau ikut dalam ritual pemanggilan yang belum selesai. Dalam kegelapan malam, hanya satu suara yang terdengar jelas: "Ibu sudah pulang."

Sinopsis: Malam itu, Laras diminta lembur seorang diri untuk mendata jenazah di rumah sakit tua tempat ia bekerja. Kamar mayat yang biasanya ramai dengan petugas forensik kini sepi total. Suara pendingin ruangan dan detak jam dinding jadi satu-satunya teman. Namun, tepat pukul 02.00, lampu lorong kamar mayat berkedip. Pintu-pintu loker besi terbuka satu per satu dengan bunyi berderit. Dan di ujung lorong, muncul sosok wanita bergaun pasien, tubuhnya berlumur darah, matanya kosong... namun mulutnya terbuka sangat lebar, menjerit tanpa suara. Laras mencoba kabur, tapi lorong seakan tak berujung. Jeritan tanpa henti mulai memenuhi kepalanya—hingga akhirnya ia ikut berteriak... dan terdiam. Keesokan paginya, para perawat menemukan kamar mayat terkunci dari dalam. Di lantai, Laras duduk membatu dengan mata terbuka lebar—dan suara jeritan wanita terus terdengar dari lorong, padahal... tak ada siapa pun di sana.

Wen Wan, yang meninggal mendadak karena kerja lembur di kehidupan sebelumnya, menolak untuk kembali ke lingkaran dalam setelah ia menjadi selir seorang jenderal kelas satu . Sang jenderal pergi berperang selama tiga tahun, dan ia berbaring selama tiga tahun, menjalani kehidupan yang riang. Sampai wanita tua itu mengalami mimpi buruk, bermimpi bahwa sang jenderal meninggal di medan perang bahkan tanpa keturunan. Wanita tua itu memutuskan untuk membiarkan nyonya membawa kedua selir itu ke perbatasan untuk berkembang biak. Dalam perjalanan, Wen Wan dan nyonya dipisahkan oleh bandit dan diselamatkan oleh seorang letnan kecil. Letnan kecil itu dikepung di puncak gunung, dengan 100 orang di pihaknya dan 3.000 pasukan musuh. Ia mengangkat pisau ke lehernya dan berkata, "Daripada jatuh ke tangan musuh dan dipermalukan sampai mati, lebih baik membunuhmu dengan pisau terlebih dahulu untuk membebaskanmu." Wen Wan: Terima kasih, kamu orang yang baik! Dia menggertakkan giginya dan berkata dengan takut-takut, "Aku tahu sedikit tentang taktik menggunakan lebih sedikit orang untuk melawan lebih banyak orang. Bagaimana kalau aku mencobanya?" Jadi, pasukan yang beranggotakan 100 orang itu berhasil menembus pengepungan dan menjadi terkenal dalam satu pertempuran. Kuda-kuda perang di kamp militer mati secara tidak normal, jadi Wen Wan menulis sebuah artikel "Tentang Perawatan Kuda Perang Pasca Persalinan", yang menggandakan jumlah kuda perang dalam satu tahun. Suatu hari, Wen Wan berhasil merayu letnan itu dan membuat pernyataan yang berani. "Tunggu saja, aku akan menceraikan suamiku di rumah saat aku kembali, dan aku akan menggunakan uangnya untuk mendukungmu dan membiarkanmu menjalani kehidupan seperti peri!" Kemudian, Wen Wan mengetahui bahwa suami yang ingin diceraikannya adalah letnan itu... Jenderal itu tersenyum dan berkata, "Kudengar... kau ingin menceraikanku?" Wen Wan: "..."

Suatu Hari, ketika dunia gelap. muncul lah 2 pahlawan dengan kepribadian yang berbeda. disebut sebagai Defender dan Destroyer. Defender bertugas untuk melindungi dan menjaga dunia dari berbagai ancaman, artinya ia adalah pahlawan baik Destroyer sebaliknya. dia bertugas untuk menyerang dan menghancurkan dunia dari berbagai penjuru realita, dia ditugaskan oleh seseorang yang absolut. saat ini ,hanya satu orang yang bisa mengalahkan semua kegelapan di banding pahlawan cahaya, chrome. yaitu seika, dia hanyalah seorang bisa yang hidup sederhana di rumah , sendirian. orang tuanya mati karena suatu insiden. termasuk kakak dan adiknya. akibatnya, dia hanya sendirian di rumah. dan juga dia berusaha untuk menghilangkan ingatan tentang insiden itu. tapi insiden itu seolah tidak membiarkan seika melupakannya, malam tiba, saat seika selesai membeli makanan di sebuah market, setelah pulang. dia menemukan sesuatu, yaitu sebuah robot. yang telah dibuang entah dari mana. disitulah cerita dimulai dan perkembangan seika dimulai dari situ

Setelah kehilangan orang tuanya dalam kecelakaan tragis, Nadya pindah ke rumah peninggalan neneknya di sebuah desa terpencil. Rumah tua itu tampak biasa saja pada siang hari, tapi ketika malam tiba, suara-suara dari loteng mulai terdengar—ketukan, bisikan, dan kadang… tangisan. Penduduk desa memperingatkan Nadya untuk tidak membuka pintu loteng, tetapi rasa penasaran mengalahkan rasa takut. Yang ia temukan di atas sana bukan hanya rahasia keluarga… melainkan sesuatu yang seharusnya tetap terkubur selamanya.

Di kota kecil yang damai, Rina merasa ada yang aneh dengan rumah tua yang baru saja ia beli. Setiap malam, dari balik jendela kamarnya, ia melihat bayangan samar seseorang berjalan di taman. Namun, ketika ia membuka jendela atau mencoba mendekat, bayangan itu menghilang tanpa jejak. Malam demi malam, Rina mulai diganggu oleh mimpi buruk yang berhubungan dengan bayangan tersebut. Tanpa disadari, ia mulai menyelidiki rahasia rumah itu dan terjebak dalam kisah misteri yang lebih besar dari yang ia bayangkan. Setiap petunjuk yang ia temukan membawa Rina lebih dekat pada kenyataan yang menakutkan bahwa ada seseorang yang pernah tinggal di rumah itu, dan tak semua orang yang ada di kota itu menginginkan Rina tahu kebenaran. Namun, Adrian, pria misterius yang baru dikenalnya, tiba-tiba hadir dalam hidupnya. Dengan kehadirannya, Rina merasa aman dan dipahami, tetapi semakin lama, ia meragukan niat Adrian. Apa yang sebenarnya tersembunyi di balik senyum Adrian dan perhatian yang ia berikan? Ketika rahasia kota mulai terungkap, Rina harus memilih antara mengikuti kata hatinya atau menghadapi kenyataan yang menakutkan, yang mungkin akan mengubah hidupnya selamanya.

Aina menyewa sebuah rumah separuh kayu di pinggir bandar bersama dua sahabatnya, Lina dan Sarah. Namun sejak hari pertama, mereka mengalami gangguan pelik – bunyi tapak kaki di malam hari, bayangan ketiga yang tidak dapat dijelaskan, dan perubahan personaliti pada Sarah. Rumah itu menyimpan kisah lama: dahulu pernah menjadi tempat upacara pemujaan dan menyaksikan kematian misteri. Sedikit demi sedikit, Aina terperangkap dalam dunia separa realiti, di mana batas antara hidup dan mati semakin kabur.Bagaimanakah pengakhiran Aina dan rakan - rakannya ?

Nadia tidak pernah menyangka bahwa pindah ke rumah tua di pinggiran kota akan mengubah hidupnya selamanya. Di dalam kamar barunya, ia menemukan sebuah cermin antik yang terlalu bersih untuk ukuran barang peninggalan zaman. Awalnya, ia mengira itu hanya imajinasinya—mimpi buruk karena lelah setelah pindah rumah. Tapi semakin hari, bayangan samar di balik cermin itu semakin jelas: seorang wanita berambut panjang dengan mata kosong yang seolah-olah menunggu sesuatu... Ketika Nadia akhirnya mengetahui identitas roh itu—Mirna, korban pembunuhan misterius tujuh puluh tahun lalu—ia menyadari bahwa cermin tersebut adalah pintu gerbang antara dunia nyata dan dunia arwah. Dan Mirna ingin keluar. Dengan waktu yang terus berjalan, Nadia harus mengungkap rahasia ritual okultisme, membongkar masa lalu gelap desa kecil itu, dan memutuskan apakah ia akan menjadi korban berikutnya... atau penyelamat jiwa-jiwa yang terperangkap. > "Apa yang kamu lihat di cermin, mungkin sedang melihatmu juga..."

Dunia telah berubah menjadi hamparan air yang tak berujung. Delapan puluh persen daratan telah tenggelam, menyisakan gugusan pulau-pulau kecil dan kapal-kapal tua yang menjadi rumah terakhir bagi sisa-sisa peradaban manusia. Di suatu pulau hidup seorang pemuda bernama Dark. Dark dikenal sebagai seorang pengecut. Ia selalu menghindar dari pertarungan, lebih memilih bersembunyi daripada menghadapi bahaya, dan gemetar ketakutan hanya melihat pisau terhunus. Bagi warga desa di pulau, Dark adalah bahan lelucon. Bagi para pelaut di pelabuhan, ia adalah contoh bagaimana tidak seharusnya seorang laki-laki bersikap. Tapi Dark tidak peduli. Baginya, bertahan hidup lebih penting daripada membuktikan keberanian. Sejak kecil dia punya mimpi, mimpi untuk untuk mengelilingi dunia. Dark selalu ingin melihat apa saja yang ada di dunia ini selain lautan. Oleh karena itu di saat dia berusia 18 tahun, dia akhirnya memutuskan berlayar bersama teman masa kecilnya.

Setelah meninggal secara tak terduga, dia dilahirkan kembali sebagai seorang gadis kecil berusia sepuluh tahun di keluarga petani kuno, dengan hanya beberapa ruangan di rumahnya dan lebih sedikit lagi lahan, belum lagi rumah tangga yang dipenuhi oleh orang tua, lemah, sakit, dan cacat. Untungnya, para tetua di keluarga itu baik dan jujur, saudara-saudaranya penyayang dan berbudi luhur, dan tetangga-tetangga hidup rukun dan ramah. Bagi Yang Mengchen, yang telah menderita siksaan dari kerabatnya dan bertahan dari berbagai ejekan dan omelan sejak kecil, ini sungguh merupakan berkah dari surga. Untuk mendukung keluarga yang ia cintai, ia dengan tegas mengambil tanggung jawab berat untuk memenuhi kebutuhan mereka. Jika dia, seorang CEO korporasi modern yang pernah mendominasi dunia bisnis, tidak dapat memberi makan sebuah keluarga, lantas siapa lagi? Resep farmasi, membangun rumah kaca, membuka toko-toko... Tidak hanya keluarganya mulai hidup nyaman dan sejahtera, tapi dia juga memimpin desa-desa di sekitarnya dalam menciptakan pemandangan pastoral yang megah! Dengan uang dan ketenaran, saat dia tumbuh dewasa, Yang Mengchen memutuskan sudah waktunya untuk memilih suami, dan dengan demikian, pemuda-pemuda berbakat dari seluruh dunia mulai berdatangan kepadanya. Siapa yang tahu dewa kematian bermuka masam akan memblokade pintu masuk rumah Keluarga Yang? "Kamu terlalu tinggi, kamu terlalu pendek, kamu terlalu gemuk, kamu terlalu kurus, kamu terlalu gelap, kamu terlalu pucat, kamu tidak berpendidikan, kamu licik dan penuh tipu muslihat... Semua gugur!" Dalam sekejap, pintu masuk menjadi kosong, dan Yang Mengchen langsung marah, "Pangeran, kau telah mengusir semua orang. Bagaimana aku seharusnya memilih suami sekarang?" "Saya ingin melihat siapa yang berani menikahi Anda. Saya tidak keberatan mengirimnya ke Dunia Bawah sebagai pengantin pria!" Yang Mengchen... Seorang Pangeran tertentu menghitung kelebihannya dengan jari-jarinya: "Saya memiliki kekuasaan, prestise, dan substansi, tidak memiliki selir, tidak ada cinta rahasia, tidak berkeliaran— Saya mewakili standar tiga ketaatan dan empat kebajikan suami... Singkatnya, hanya saya, pria baik yang tak tertandingi, yang layak untuk Anda!" Pengawal: Oh Pangeran yang bijak dan gagah berani, apakah benar-benar bagus untuk begitu kurang dalam peran Anda sebagai suami?

Pada tahun 1982, terjadi kasus besar di Kota Jin yang mengakibatkan banyak korban tewas. Para pelaku melarikan diri, dan pelaku utama, Yin Jiaming, tertembak dan jatuh ke laut. Tiga puluh sembilan tahun kemudian, sebuah film yang diadaptasi dari kasus tersebut, “The Great Heist of Jin City,” menjadi hit box office, menarik perhatian ahli patologi forensik Ye Huairui. Sebulan kemudian, Ye Huairui pindah ke sebuah vila tua, hanya untuk mengetahui bahwa itu dulunya adalah kediaman Yin Jiaming. ==== Pada tengah malam, setelah badai petir, Ye Huairui menemukan sebaris tulisan di mejanya: “Siapa kau!!?” Ye Huairui berpikir, apakah tempat ini berhantu? Dia menulis balasan: “Entah kau hantu, atau kau pembunuhnya.” Pesan di meja berubah menjadi: "Aku bukan hantu, dan aku juga bukan pembunuh! Aku tidak membunuh siapa pun!!" Ye Huairui: … Hubungan luar biasa lintas waktu dan ruang mempertemukan dua orang yang terpisah tiga puluh sembilan tahun di rumah tua misterius itu. Maka dimulailah perjalanan investigasi lintas waktu. “Yin Jiaming telah dizalimi; pelaku sebenarnya masih bebas.” Dengan bantuan seorang ahli patologi forensik jenius dari tiga puluh sembilan tahun di masa depan, dapatkah Yin Jiaming membuktikan ketidakbersalahannya dan menulis ulang nasib buruknya? ==== Kebenaran tidak akan diubah, hanya dikubur. Kisah cinta melampaui ruang dan waktu tentang kematian dan penebusan, dan pada akhirnya, aku akan menggenggam tanganmu erat. ==== Kata-kata pertama yang diucapkan Yin Jiaming kepada Ye Huairui adalah: “Ruirui, kemarilah peluk aku.” Ye Huairui merentangkan tangannya: “Kemarilah. Jika kau tidak bisa memelukku, berarti kau pengecut.”

Siapakah aku? Aku sudah lupa jawaban dari pertanyaan itu sejak lama. Sejak aku melarikan diri dari rumah itu, begitu putus asa untuk melarikan diri, aku pergi hanya dengan pakaian di tubuh dan kaos kaki di kakiku. Setelah hari itu, aku hanya berjalan dengan sepatu yang kucuri. Apakah aku seorang gadis yang mencari makna hidup dalam pelukan pria tanpa wajah? Mereka semua begitu mudah dilupakan. Sampai dia datang. Dia membawaku ke bawah air terjun dan membuatku lupa akan namaku, dan sebagai balasannya, aku mengambil namanya. Enzo Vitale. Seorang pria misterius yang hanya akan mencintai lautan dalam. Atau lebih tepatnya predator yang menghuninya. Ternyata, dia tidak berbeda dari monster yang dia beri makan. Dia memikatku ke kapalnya seperti seekor ikan di lautan, mencari pembalasan atas kejahatanku. Jika saja aku menyadari niatnya, dan bahwa badai besar akan membuat kami terdampar, aku pasti sudah lari. Sekarang, aku adalah seorang gadis yang mencari perlindungan di mercusuar reyot bersama seorang pria yang membenciku hampir sama besarnya dengan hasratnya padaku. Dia ingin menyakitiku, tetapi penjaga tua pulau yang ditinggalkan mungkin memiliki niat yang jauh lebih mengerikan. Ini bukan lagi pertanyaan tentang siapa aku, melainkan, akankah aku bertahan hidup?

Dara di usir dari rumah oleh ke dua orang tua angkatnya akibat mendapatkan fitnah dari sang adik angkat. di tengah perjalanan ia bertemu dengan mantan tunangannya yang bernama Devan. Kalau kalian tanya: "Thor v covernya kenapa tidak ada?" "kenapa gak aploud cover?" Author jawab "Covernya gak bisa di aploud entah mengapa jika author aploud keluarnya 'failed' jadi gitu ya."