Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Kedutan Kepala Kanan Dekat Telinga

Dicuri oleh Raja Pemberontak

Sebagai seorang putri yang tidak dapat menguasai sihir, satu-satunya nilai Putri Daphne bagi kerajaan adalah pernikahan yang telah diatur. Tugasnya sederhana, namun ketika Daphne diculik dan dibawa ke pegunungan dingin Vramid, ia menyadari bahwa ia sudah over her head. Ia pernah mendengar tentang pegunungan terkutuk ini sebelumnya ― medan berbatu, suhu beku, dan tanah ini diperintah oleh seorang pria yang banyak ditakuti orang di benua tersebut. Raja Atticus Heinvres, penguasa haus darah di Utara. Walaupun ia belum pernah bertemu dengannya sebelumnya, cerita tentang kekejaman Raja Atticus tersebar luas. Ada yang mengatakan dia adalah monster, yang lain menyatakan dia adalah iblis itu sendiri, tetapi apapun ceritanya, semua orang tahu tentang pria yang memiliki kekuatan di luar imajinasi siapapun. Dia bisa menggulingkan pasukan dan menghancurkan negara hanya dengan melambai tangannya sekali, didukung oleh apa yang dikabarkan sebagai cincin obsidian terkutuk. Tidak ada seorang pun di luar Vramid yang pernah bertemu raja yang ditakuti itu sebelumnya. Tidak sampai Daphne. Namun, ketika bertemu dengan pria hebat itu, Daphne mengetahui bahwa raja mungkin tidak benar-benar menjadi monster seperti yang diklaim orang lain. Bahkan, apa yang tersembunyi di bawah perisai obsidian itu mungkin saja berlian yang belum dipoles. ― [Petikan] “Sekarang... di mana sebaiknya aku letakkan kalian berdua?” dia bertanya dengan santai, tanpa mengharapkan jawaban. “Sayang sekali aku hanya memiliki satu chandelier.” “Di bawah tempat tidurku? Tidak, tidak, terlalu kotor. Boneka debu kesayanganku tidak pantas mendapat ini,” gumam Atikus pada dirinya sendiri. “Di atas perapian? Bagaimana dengan meja rias? Mungkin jika aku memotong salah satu kepala kalian, aku bisa pasang di atas... Istri, kepala mana yang ingin kamu lihat saat kamu menyisir rambutmu?” “Atikus!” Daphne berteriak. “Aku tidak ingin ada kepala! Lepaskan mereka.” “Baiklah.” Atikus mengangkat bahu, dan menggerakkan jarinya. Ada dua suara retakan yang identik saat kedua leher patah secara bersamaan. Daphne menarik napas, terkejut. Pria ini, suaminya, baru saja membunuh dua orang dengan sekali flick jari, seolah dia sedang memadamkan lilin. “Aku bilang lepaskan mereka!” Daphne berteriak lagi. “Iya, aku telah melepaskan mereka,” kata Atikus. Kemudian, matanya menggelap. “Untuk menerima penghakiman ilahi dari langit.” ― Server Discord: https://discord.gg/7HAMK2bRYU
saltedpepper · 15.6K Views

AKADEMI WAKTU

Akademi Waktu adalah sebuah lembaga misterius yang berada di luar dimensi manusia biasa, tempat di mana waktu bukan hanya dipelajari, tetapi juga dibentuk. Di bawah kepemimpinan Kepala Waktu yang usianya terlupakan oleh sejarah, akademi ini bertugas menjaga keseimbangan peradaban dengan mengawasi perjalanan waktu yang terus berkembang. Di dalam akademi ini, para murid belajar untuk memahami dan melindungi jalannya sejarah, termasuk ancaman dari makhluk temporal bernama Gharax, monster yang mampu memanipulasi waktu dan tak terkalahkan oleh manusia. Rael, seorang murid baru dengan tekad membara, datang dengan tujuan untuk mempelajari seni pertempuran temporal dan mengalahkan Gharax yang telah menghancurkan kerajaan demi kerajaan. Di sampingnya, Guru Aelia, seorang ahli manipulasi waktu, mengajarkan bahwa untuk mengalahkan Gharax, mereka harus memahami waktu seperti musuh mereka sendiri. Selain itu, Akademi Waktu juga mengesahkan takhta para pemimpin besar. Rania, putri dari seorang raja yang baru saja meninggal, harus menjalani ujian berat untuk mendapatkan pengesahan sebagai ratu. Ujian tersebut tak hanya berkaitan dengan pengetahuan sejarah, tetapi juga dengan kemampuannya untuk mempertahankan kerajaan di tengah ancaman Gharax yang semakin mendekat. Kepala Waktu dan Dewan Pengawas Waktu menyaksikan perjalanan Rael dan Rania yang penuh tantangan. Mereka harus belajar mengendalikan waktu, menghadapi ancaman dari luar dan dalam, serta memilih jalan yang dapat menyelamatkan peradaban mereka. Namun, di balik ujian ini, Gharax yang legendaris siap menguji takdir mereka, dan hanya mereka yang benar-benar memahami waktu yang akan mampu bertahan. Akademi Waktu berdiri sebagai benteng terakhir yang menjaga keseimbangan dunia, dan perjalanan Rael serta Rania akan menentukan nasib peradaban yang ada.
KURA01 · 340 Views

THAT DAY By Elgeen Lucya

Moon Jihye harus menjalani nasib buruknya yang membawanya kembali bertemu dengan orang yang paling ingin ia hindari, Yoo Yongha. Lelaki itu bagaikan seekor nyamuk yang sedang kelaparan, mengelilingi manusia hingga ia bisa menghisap darah manusia untuk bertahan hidup. Kalimat itu bahkan tidak cukup untuk mendeskripsikan betapa menyebalkannya perlakuan Yongha kepada Jihye. 5 tahun ia menikmati waktu tanpa kehadiran lelaki itu dalam hidupnya, namun takdir kembali mempertemukan mereka. Lelaki itu seolah ditakdirkan untuk berada disekitar kehidupannya dan menjadikan Jihye mangsa empuk untuknya. "Apakah ini yang kau sebut dengan hidup bahagia tanpa diriku?" Yongha berbisik sangat pelan ditelinga Jihye "Apa lagi yang kau inginkan dariku!" ucap Jihye sambil berusaha mendorong kepala Yongha agar menjauh dari telinganya "5 tahun aku sengaja meninggalkanmu dan kau masih belum menemukan orang yang bisa menggantikan posisiku?" Yongha tersenyum sinis "aku yakin kau masih mencintaiku, Moon Jihye ssi" "omong kosong apa yang kau ucapkan" "Sayang sekali, istriku tidak akan tinggal diam kalau dia tau aku menemuimu"ujar Yongha merangkul bahu Jihye "Lepaskan aku!" Jihye menepis tangan kekar Yongha dari bahu nya "Wow, tidak sia-sia kau belajar jiu jitsu. Tapi bela diri apapun yang kau pelajari, tidak akan bisa menangkis bagian ini" Yongha menarik dengan kasar tubuh Jihye dan mendekatkan bibirnya dengan bibir Jihye. Ciuman sepihak itu berlangsung lama dan berhenti saat Yongha merasakan air mata Jihye dalam ciumannya. "Kau menangis?" Lelaki yang tidak ada otaknya ini menatap Jihye dengan tatapan hangat, memeluknya dan menepuk lembut bahu Jihye untuk menenangkannya. Jihye menangis dalam pelukan lelaki itu. Ciuman sepihak setelah 5 tahun itu kembali menghancurkan pertahanan yang telah dibangun oleh Jihye. Yongha kembali menemuinya setelah lelaki itu baru saja menikahi kekasih yang ia pacari setelah putus dari Jihye. Setelah ciuman ini, apa yang harus dilakukan Jihye pada hati nya?
elgeen_lucya · 20.4K Views

The Guardian of Dark Night

Duan Holster 24 tahun berambut hitam dan mata hitam seorang mahasiswa tingkat akhir yang tinggal bersama neneknya. Duan bekerja sebagai penjaga toko, setelah mengakhiri kelas, setiap siang hari hingga malam, Duan bekerja selama 10 jam. Pada suatu hari Sebuah serangan terjadi dalam serangan pada toko tempatnya bekerja, tiga perampok datang ke tokonya, satu dari jauh menodong pistol, dua orang mencoba mendekat dengan salah satunya membawa pisau. "Beri semuanya atau mati" Rampok meminta. "Tolong tenang, ambil saja ini semua". Sepertinya pekerjaan ku berakhir disini pikir Duan. Pria terakhir mencoba mengambil uang dalam penyimpanan. "Minggir jangan melakukan apapun" Pach!!, sebuah pukulan mendarat di pipi Duan dan Dia terlempar membenturkan kepala belakang mengenai meja kasir di belakangnya. 'Sial ambil saja tidak usah memukul' pikir Duan dalam benaknya. Duan berdiri dengan sedikit linglung, pria yang membawa pisau mencoba menusuknya, Duan menghindarinya ke kanan menyerempet lengan kirin, Duan memposisikan kaki kanannya ingin maju ke depan tapi merasakan bahaya, Dia melompat mundur dan dan suara bang bang kaca disamping Duan sebelum pecah. Duan dengan reflek langsung menunduk 'Sial kenapa bergerak sih' mereka waspada terhadap perlawanan Duan. Duan memberi sarat dengan mengangkat dua tangan keatas mencoba berdiri untuk menyerah tapi di abaikan oleh pria membawa pisau. Wuss wuss wuus, tiga tusukan yang cepat dilakukan ke arah dada nya. 'uhh!!!' tusuk terakhir mengenai ulu hati dan suara pistol meletus 'bang! bang!' peluru mengenai kepalanya dan Duan terjatuh terkapar dengan wajar menghadap lantai, darah mulai membanjiri area tersebut. Delapan detik sebelum kematian kenangan terlintas dalam pikirannya 'aku tidak memiliki banyak kenangan indah untuk dibawa mati' Dia yang di besarkan oleh neneknya saja yang tidak memiliki teman seorang pun karena terlalu lusuh. Setelah kegelapan pun datang di pikirannya dan Duan mati, setelah beberapa waktu berlalu, Dalam kegelapan Duan Merasakan hangat. Matanya terbuka!!!
Nugo8588 · 923 Views
Related Topics
More