Tangan Jimin

Sang protagonis memiliki keterampilan medis misterius dan menjadi dokter terkenal, mampu menyembuhkan berbagai penyakit dan bahkan melawan kematian.

Lin Dong, yang telah menguasai kedua ilmu pengobatan ilahi dan seni bela diri, telah berkelana dari gunung ke kota. Dengan ilmu pengobatan ilahi di tangan kirinya dan seni bela diri yang tak terkalahkan di tangan kanannya, dia bergerak bebas di kota.

Seorang gadis berlari kearah hutan dengan sekuat tenaga, dia berusaha menjauh dari tempat yang membuat dirinya tersiksa selama 4 hari. Beberapa kali kaki dan tangannya terkena ranting dan kayu membuat luka goresan di tubuhnya, apalagi kepala yang sedari tadi pusing itu tidak membuat niatnya kabur dari sana hilang. Dia sudah bertekad bahwa lebih baik tersesat dihutan dan mati didalam sana dibanding harus mati di tangan pria bajingan itu. Tapi apakah larinya belum cukup jauh? Kenapa dia masi bisa mendengar suara mobil orang itu datang, Sialan sekarang orang itu mengetahui dia kabur! "Kau ingin mati! Diam saja kau disana!" Sial! Padahal dia sudah berlari cukup jauh. *Splaash*

Dia menggunakan hasrat untuk menjerat orang lain, dia menggunakan darah sebagai godaan, dia menggunakan penampilannya sebagai penyamaran. Seperti serigala, dia memburu mangsa dalam bayang-bayang. Dia termasuk dalam daftar pembunuh berantai yang paling dicari FBI. Dia hidup dengan hukumnya sendiri, Lex Talionis. Dia melakukan segala sesuatunya dengan caranya sendiri, mandiri dan sembrono. Dia memberi dirinya sendiri namanya sendiri: Sha Qing ———— Pertama kali keduanya bertemu secara resmi: "Tujuan penjara bukanlah untuk menghancurkan kehidupan orang-orang; itu dimaksudkan untuk mengganti rantai hukum dan moralitas yang rusak, untuk mengikat binatang buas di hati mereka lagi, sampai benar-benar takluk." Kata Leo. "Setiap orang memiliki binatang buas di hati mereka, agen, begitu juga kau." Sha Qing mengulurkan jari telunjuk dan menunjuk ke hati Leo. "Ya, tapi tidak sepertimu, aku akan menggunakan rantai besi itu untuk menguncinya dengan erat di dalam sangkar." "Tidak semudah yang kau pikirkan, Leo. Segala sesuatunya selalu berubah, dan sering kali di luar kendalimu ..." Dengan bibirnya yang berlumuran darah, dia tiba-tiba mencium agen FBI yang tercengang itu. Rasa asin berdarah menyebar di mulut mereka dan kontak yang berapi-api itu cukup untuk membakar ujung lidah mereka. Mata Leo tiba-tiba terasa berat, tetapi wajahnya tidak menunjukkan kejengkelan karena diperhitungkan. "Apakah kau juga menghitung ini?" Dia mengangkat pergelangan tangannya dengan susah payah, lalu menutup matanya. Sha Qing melihat ke bawah dan melihat sepasang borgol baja telah mengikat pergelangan tangan kirinya dengan tangan kanan yang lain. Dia menundukkan kepalanya dan mencium rambut basah dan berdebu milik lelaki yang sedang tidur itu, dan berkata dengan suara lembut: "Selamat tinggal, singa muda yang pemberani." Dia kemudian melepaskan tangannya sendiri untuk melepaskan belenggu yang mengikat mereka bersama. Sha Qing berdiri dan berjalan pergi, sampai sosoknya menghilang dalam kegelapan...

Dunia ini dibangun di atas cerita—yang diwariskan, ditakuti, dilupakan. Tapi ada satu kisah yang tak pernah ditulis. Satu nama yang tak pernah diucapkan. Di kota yang selalu tampak sama namun terasa berbeda tiap malamnya, rumor-rumor kecil mulai tumbuh liar. Tentang tempat yang tidak ada di peta. Tentang makhluk yang tidak pernah muncul, namun meninggalkan bekas. Tentang seseorang yang bisa kau lihat hanya jika kau percaya. Tidak ada yang tahu dari mana semuanya bermula. Tidak ada yang tahu siapa dia. Hanya ada satu kesamaan dalam setiap cerita: buku tua yang tak bisa dibuka kecuali oleh tangan yang bersedia kehilangan bentuknya. Dan mata—mata yang menatap dari tempat yang seharusnya tidak bisa melihat. Seiring semakin banyak orang membisikkan legenda yang sama, realitas mulai berubah. Sebuah organisasi, terbentuk untuk meneliti anomali ini, mencoba mengungkap kebenaran di balik lonjakan kejadian supranatural. Namun, semakin dalam mereka menggali, semakin mereka kehilangan arah. Karena cerita ini tidak memiliki awal. Dan tidak ada akhir yang bisa dipahami. Sang pencipta kisah itu masih berjalan di antara mereka. Tidak untuk mengungkapkan kebenaran. Tapi untuk menulis ulang dunia dengan tangannya sendiri. Dan ia tak butuh pengikut. Ia hanya butuh kau… untuk percaya.

Ling Jingxuan, seorang dokter dan pembunuh yang dulunya terkenal di dunia, yang menyelamatkan nyawa dengan satu tangan dan membunuh dengan tangan lainnya, ditakuti oleh pemerintah dan geng-geng dunia bawah hanya karena namanya. Selama suatu kecelakaan, ia telah bertransmigrasi menjadi seorang pria yang tidak memiliki apa-apa selain dinding kosong di rumahnya dan dua anak yang tampak seperti 'roti'. 'Kenapa hidup selalu mengalami pasang surut seperti itu? Mungkinkah hidup ini lebih menyedihkan?', pikirnya sambil memegang dahinya tanpa daya.

Untuk ku 15 tahun dari sekarang. Aku mungkin tidak tahu siapa sebenarnya diriku dengan baik, aku bahkan tidak tahu bagaimana jati diriku sendiri. Aku tidak bisa melihat hal indah apapun dari duniaku, aku hanya melihat bagaimana aku di usia 10tahun yang memegang sebuah busur dan anak panah di tanganku tanpa tau apa yang akan terjadi. Untuk ku 15 tahun dari sekarang, Aku berharap kau bisa mengingat dengan jelas bagaimana hari-hari yang sulit ini kita lalui dengan hati yang terikat. Namun perlu kau ketahui, setelah ini langkah kita akan dimulai….

Aku diam seribu bahasa setelah kau bawakan pulang buah tangan berupa patah hati.

Fionn mac Cumhaill pemuda dari desa pinggiran yang memiliki takdir luar biasa di tangannya, ia menemukan buku yang merekam semua kejadian di masa depan, namun akhir yang ia lihat tidaklah menyenangkan. "Hanya aku yang mengetahui akhir dunia yang mengerikan ini, aku cuman punya satu kesempatan dan aku tidak boleh gagal" Berbekal pengetahuan masa depan dari buku yang ia dapatkan, kemampuan sihirnya, dan teman-teman yang percaya. Fionn berusaha mengubah nasib dunia yang mengerikan ini, berharap manusia masih bisa tersenyum menunggu hari esok.

Pada pagi yang tampak biasa itu, Kaito Fujimiya melangkah menuju sekolah dengan senyuman tipis di wajahnya. Ia tak pernah menyangka bahwa hari itu akan mengubah segalanya. Di tengah keramaian gerbang sekolah, matanya menangkap sosok yang sangat ia kenal— kekasihnya, yang selama ini ia percayai sepenuh hati. Namun kali ini... Tangannya menggenggam tangan pria lain. Tawa mereka terdengar jelas, terlalu menusuk, seolah dunia sedang mengejeknya. Dan di saat itulah, Kaito menyadari: Kepercayaan itu rapuh. Cinta... bisa menghancurkan. Namun di tengah kehancuran itu, ia bertemu Aihara Yuna—gadis yang tanpa ia sadari, perlahan menariknya keluar dari gelap.

Dikhianati oleh bangsawan, dijatuhkan ke jurang, dan ditinggalkan mati. Reinhanvert Charloth kehilangan segalanya-keluarga, kehormatan, dan nama. Tapi dari dasar neraka itu, ia bangkit kembali. Bukan untuk membalas, tapi untuk mengungkap kebenaran yang ditutupi darah dan kebohongan. Dengan pedang di tangan dan tekad di dada, ia kembali ke dunia yang telah melupakannya-bukan sebagai bangsawan, tapi sebagai bayangan yang akan mengguncang tatanan.

war of hormones

Asralux: Pahlawan dari Kegelapan Episode 1 – "Yang Dibuang" By Bagas D --- Langit mendung menggantung muram di atas Akademi Pahlawan Arkhaya, tempat para calon penyelamat bangsa digembleng dan dilahirkan. Hari ini adalah hari kelulusan. Hari penuh sorak-sorai. Tapi tidak baginya. Di tengah lapangan besar yang dikelilingi pilar-pilar emas, Ardan berdiri dengan kepala menunduk, tubuhnya penuh luka, pakaiannya compang-camping, dan kedua tangannya gemetar memegang selembar kertas lusuh. Sementara teman-teman seangkatannya berdiri dengan penuh kebanggaan, mengenakan jubah pahlawan dan menerima simbol kehormatan, Ardan hanya berdiri sendiri—dalam diam dan kehinaan. > “ARDAN.” Suara keras sang Kepala Dewan menggema dari podium. Semua perhatian langsung tertuju padanya. > “Nilaimu... adalah yang TERENDAH dalam sejarah akademi kami.” “Tidak hanya gagal. Kau memalukan.” Riuh rendah tawa dan bisikan menyakitkan menyeruak. > “Dia tuh? Yang dulu katanya latihan tiap malam? Hah!” “Mana sekarang tekadmu itu, Ardan?” Ardan hanya diam. Tapi dalam dadanya, ada yang terbakar. Luka demi luka yang tak terlihat di tubuhnya, tapi mengoyak jauh lebih dalam: harga diri. Lonceng besar berbunyi. Sebuah kristal kehormatan dilemparkan ke arah kakinya. Retak. Pecah seperti mimpi-mimpinya. > “Mulai hari ini, namamu dihapus dari catatan kami. Kau bukan lagi calon pahlawan. Kau… dibuang.” --- Senyap. Bahkan angin pun seolah menolak menyentuhnya. Ardan memungut kristal yang retak itu. Darah menetes dari telapak tangannya yang terluka. Tak ada tepuk tangan. Tak ada air mata. Tak ada siapa pun yang berdiri untuknya. > “Apa artinya jadi kuat… jika tak ada yang melihat?” “Apa gunanya semua latihan malam, semua luka, semua keyakinan… kalau ujungnya aku tetap dianggap gagal?” Ia melangkah pergi melewati gerbang Akademi. Setiap langkahnya seperti membelah dunia. Orang-orang menatapnya dengan jijik. Seorang anak kecil melempar batu kecil ke arah kakinya. Ibunya langsung menarik si anak menjauh. > “Jangan dekat-dekat! Dia buangan!” “Katanya dia gagal jadi pahlawan, bahkan tak bisa angkat pedang dengan benar!” Ardan berjalan terus. Tak ada tempat untuknya di balik dinding emas Akademi. Tak ada tempat untuk orang seperti dia—orang dengan tekad tapi tanpa nama. --- Di kejauhan, seorang perempuan berkerudung hitam berdiri di atas menara. Matanya bersinar redup. Ia memperhatikan langkah Ardan dengan seksama. > “Akhirnya… matahari telah jatuh ke bayang-bayang.” “Dan dari kegelapan… lahirlah cahaya baru.” --- Senja tiba. Ardan duduk di atas tebing, melihat ke arah kota Arkhaya yang indah dari kejauhan. Langit berubah merah, seperti simbol perang batin dalam dirinya. Tangannya masih berdarah memegang pecahan kristal. Tapi dia tak melepaskannya. Karena itulah satu-satunya bukti bahwa ia pernah mencoba. Bahwa ia belum selesai. > “Jika dunia tak menginginkanku… aku tak akan memohon diterima.” “Aku tak perlu jadi cahaya mereka… Aku akan jadi cahaya dalam kegelapan.” “Dan saat mereka memohon pertolongan… biarlah bayangan yang menjawab.” --- [TO BE CONTINUED]

Dalam malam yang dilumuri alkohol dan dosa, seorang budak tanpa kaki dan hanya punya satu tangan jatuh ke tangan lelaki asing yang nyaris kehilangan arah. Tapi di balik kasar tangannya, terselip sesuatu yang bahkan dirinya tak sadari: rasa peduli. Dan dari satu nama yang diucap dengan lirih, sebuah ikatan pun mulai terjalin-di antara luka, diam, dan pelukan yang terlalu asing untuk disebut hangat... tapi cukup untuk menyelamatkan

she was taking a sip of her coffee and was enjoying her playlist when some jackass as she likes to call bad driver made her spill coffee on herself. jackass she yelled while horn. she speed off and followed the driver and the horn again when she got slow to the car. "hey, jack ass" she wasn't going to let this go not today. she wanted to talk to the driver but the back sit window open "hi, am.." the stranger want to introduce himself but was interrupted by her. "a jackass" she interrupted him and drew the remaining coffee at his car and zoom off while her middle finger up telling him fuck you. feisty, a smile formed on his lips, I like that" ringing his phone was ringing, he look at the caller's ID, it was Jimin, he picked up the call "Hello" sir, we have a clear aim at the driver with your order we can make it an accident, right now. Jimin said "why so serious, boy," he said and hang up. Jimin look at his phone to be sure he just spoke to his boss.is he joking

At J-Global, Jungkook is known for his precision, discipline, and no-nonsense leadership style. As the company president’s son and a top executive, he has everything under control—until he's saddled with a new intern, Jimin, at his father's insistence. Unlike Jungkook, Jimin is bold, intuitive, and unapologetically confident. From the outset, their clashing personalities ignite a quiet war of wills, with Jimin refusing to be intimidated by Jungkook’s authority. But as Jimin starts proving his worth with sharp insights and unconventional strategies, the balance of power begins to shift. Jungkook finds himself both frustrated and intrigued by the intern who dares to challenge him. What begins as a reluctant mentorship transforms into a tense, slow-burning game of dominance and vulnerability—one that neither of them saw coming. **Genre:** Office drama, slow-burn romance, character-driven **Themes:** Power dynamics, personal growth, hidden vulnerability, attraction through conflict

Di tengah carut-marut peperangan antar kerajaan di Nusantara, Raja Rozak dari Kerajaan Cemara menggunakan kelicikan, manipulasi kejam, dan tangan besi layaknya seorang psikopat untuk melindungi rakyatnya dari kehancuran, meski harus menanggung dosa tak terperi dan dicap lebih jahat dari iblis.

Luna Veyra hanya gadis biasa—hingga tanda cakar di pergelangan tangannya menyala, dan cermin tua membawanya ke dunia lain. Dikejar bayangan hidup dan suara asing dari mimpinya, Luna terlempar ke Eldros—dunia naga, kristal biru, dan takdir berdarah.

Certainly, love can indeed be a complex and intricate experience to navigate! Understanding the emotions and relationships within the context of a love web can be both compelling and challenging. Chin-sun finds herself entwined in the complexities of love, encountering sparks and butterflies when embraced by Baek Hyeon, all while grappling with her feelings amidst the entanglement involving Mi-sun, Professor Jimin, and others. These conflicting emotions foster a sense of bewilderment, compelling her to question the depths of her affection and the source of her undeniable reactions.

Wolves?, do these even exist in this 21th century and that too in human form?. "i have to be better, i must work hard, i dont deserve his kindness" words that became a loop on Jimin's lips for years he doesn't even know what pretty is because he belives he's not! in love with a beautiful wolf man was it even possible, this man made him feel strange a feeling of want and love he wanted him, his body only reacted to him his heart only skipped a beat for him, why? was he finally in love did he want that feeling........... Jimin's so called uncle always treated him like a son or maybe more or he thought so....things become pretty ugly when his thirst for power over took him and involves him in the mafia just so to fight his enemy, but what if this enemy also got an interest on his gem what if he marked him his instead. Possessive as he is, Jungkook was definitely going to make him his WARNING.... *Smut, of course *Angst *Bloodymess *Jikook

Raka, seorang pria berusia 32 tahun, telah menjadi ayah dari dua anak laki-laki. Ia bekerja sebagai teknisi freelance yang sering berpindah-pindah proyek. Setelah kematian ayahnya tiga tahun lalu, Raka menyimpan sebuah buku lusuh milik ayahnya berisi coretan tangan: pepatah-pepatah hidup yang dulu selalu ia anggap kuno, membosankan, bahkan menyebalkan.

Setelah mati dan menjadi Roh, Eli mengetahui bahwa cintanya tidak bertepuk sebelah tangan. Namun tetap saja dia sudah mati. Eli mengalami transmigrasi ke tubuh gadis kecil yang lucu. Di kehidupan ini, Eli memiliki segalanya, keluarga, teman, kekayaan namun.. kekasih? Eli hanya menginginkan pria itu. Jika pria itu tidak ada di dunia ini maka dia memutuskan untuk hidup tanpa kekasih. *PS: Aku pastikan story Eli lanjut tapi belum tahu kapan.

Di dunia baru yang dipenuhi sihir dan monster, Yuuka-seorang mantan atlet bela diri-terbangun tanpa petunjuk, tanpa senjata, dan tanpa sihir. Namun, semangatnya untuk bertahan hidup dan melindungi yang lemah tak pernah padam. Dunia ini luas, keras, dan penuh teka-teki. Tapi satu hal pasti: Yuuka akan menghadapi semuanya dengan tangan kosong, hati yang kuat, dan tekad untuk menemukan jati dirinya-di dunia yang belum tentu menginginkannya.

Kini Dunia berada di ambang kehancuran, Dunia bukan lagi tempat yang aman, peperangan antara malaikat dan iblis terjadi dimana-mana. Dan saat semua itu terjadi sekian lama, munculah sang juru selamat. Fenriz adalah seorang anak manusia yang ditakdirkan untuk menyelamatkan dunia dari cengkeraman Demon Lord dan kaki tangannya yang disebut Powca. Sanggupkah ia mencegah kehancuran yang kini mengancam dunianya???

Sebuah Mimpi yang (Hampir) Mustahil Di sebuah garasi sempit, layar laptop memancarkan cahaya biru yang menerangi wajah lelah seorang pemuda. Tangannya mengetik dengan cepat,

Di dunia yang dilanda kekacauan, saat kekuatan pedang menentukan hidup dan mati, lahirlah seorang pemuda biasa di desa terpencil. Tak memiliki darah bangsawan, tak memiliki guru hebat, hanya tekad baja dan hati yang tak pernah menyerah. Namun dari tangan kosongnya, akan terlahir pedang yang mengguncang dunia. Perjalanannya penuh luka, pengkhianatan, dan pertempuran tanpa akhir — hingga akhirnya dunia mengenalnya dengan satu gelar: Pendekar Pedang Legendaris. Saat dunia menunggu kejatuhan, dia justru bangkit

Park Jimin is a delicate, ethereal boy who was married into the aristocratic family at a very young age. The house he’s brought into is beautiful, mysterious, and filled with strange whispers. He speaks softly, moves gently, and everyone treats him like a fragile doll… except Jeon Jungkook, the younger brother of the lord of the house. Jungkook is cold, sarcastic, unreadable—always watching. He returns from abroad as a psychology scholar and instantly senses something is wrong with Jimin. Jimin, meanwhile, is too perfect, too gentle, too well-behaved. And when mysterious deaths begin in the village, Jimin seems... untouched.

Ia tidak mampu memiliki pasangan atau jatuh cinta sejak saat ia menjadi satu-satunya alpha tertinggi yang ada. Ia menguasai dunia, ia memerintah mereka, segala sesuatu ada di telapak tangannya dan semuanya miliknya. Namun ia tidak dapat memiliki satu hal. 'Seorang pasangan' Tetapi dengan dia, ia merasakan percikan—sebuah percikan kecil. Percikan itu menyala seperti api, dan meskipun terlalu kecil untuk memastikan apakah mereka adalah pasangan, siapa peduli? Ia tidak! Percikan kecil itu sudah cukup! Dan ia, Valeric Jones, telah menemukan apa yang dicarinya. Dan ia terobsesi! Apakah itu penting bahwa ia tidak mampu jatuh cinta? Bahwa ia adalah seorang pria yang tidak mampu merasakan emosi tertentu? Tidak! Dia menjadi miliknya sejak ia melihatnya, dan ia akan menjadikannya miliknya! Stella Ferguson terkunci di telapak tangannya: senyumnya untuknya, katanya untuknya, waktunya untuknya, dan cintanya… Hanya untuknya. Dia adalah perlindungan dan keselamatan yang ia cari, kelembutan yang ia dambakan. Namun, pertanyaan sebenarnya adalah... apakah Stella Ferguson akan pernah mencintai pria yang telah membelinya? Seorang pria yang ia benci dari lubuk hati terdalammu? Seseorang yang tidak pernah bisa ia sukai! Dan apakah Valeric Jones sendiri akan pernah mampu mencintainya terlepas dari ketidakmampuannya dan keinginannya terhadapnya?