Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Tradisi Bekakak

12 LAMPU MERAH AMOA

Kisah Amoa suteja, gadis 17 tahun yang belum pernah tinggal jauh dari keluarganya. Mo, panggilan Amoa, tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya mendaftarkan diri ke salah satu universitas terbesar di kota New York, Amerika Serikat. Gadis Tionghoa-Jawa yang berada dalam didikan kental tradisi Jawa itu secara mengejutkan berhasil di terima di NYU. Kedua orang tuanya yang terlalu mengkhawatirkan putri semata wayangnya tersebut, membuatkan daftar 12 RED LIGHT ( Lampu Merah ) yang harus Mo jadikan panduan selama tinggal sendiri di New York. "Aku tidak bisa Noe ..." Mo Menatap wajah pria di hadapannya. Ia mendesah, kemudian beranjak dan berjalan ke dalam kamar. Tak berapa lama Mo kembali dengan sebuah buku di tangan. Ia kembali duduk di hadapan Noel, membuka buku yang ia bawa, lalu meletakkan buku itu ke hadapan Noel. "Ini daftar 12 lampu merah yang harus aku taati sebagai syarat bisa kuliah di sini. melanggarnya berarti kembali pulang ke Indonesia." Sejenak, hanya ada hening melingkupi mereka. Mata Noel menyorot tajam satu-persatu daftar lampu merah yang ditunjukkan Moa. Desah kasar Noel terdengar bersamaan dengan kepala yang perlahan terangkat. Menatap wajah gadis yang sudah menjerat hatinya. "Aku janji akan mengikuti semua daftar itu, kecuali lampu merah ke-tiga." ucap Noel dengan yakin. Apakah Noel akan benar-benar bisa mematuhi ke 11 lampu merah Amoa yang sudah dibuat oleh orang tuanya sebagai syarat gadis itu bisa belajar di luar negeri? Lalu apa saja ke 12 lampu merah yang dibuat oleh orang tua Amoa, dan apa yang akan terjadi saat Moa melanggar satu demi satu lampu merah tersebut.
NasaNasa · 22.5K Views

Ritual Tiga Purnama

SINOPSIS Sebuah piano merah berada tepat tengah tengah ruangan,dikelilingi oleh lilin yang tengah menyala dan taburan kembang tujuh rupa. Satiap tiga purnama sekali,piano itu akan dimainkan seorang gadis yang masih suci,setiap keyboard yang di tekan akan menjadi saksi bahwa malam itu sebuah ritual pemujaan akan segera dimulai. Ini adalah Salah satu ritual yang di wariskan para Bangsawan terdahulu,agar mereka tetap muda dan bergelimang harta. Hingga kini para penerusnya masih melakukan ritual wajib ini guna meneruskan tradisi. Benarkah ini tradisi? Tentu. Apakah ini sebuah pesugihan? Tidak. Ini hanyalah jalan pintas untuk menjadi kaya. Siapakah mereka?Mereka adalah para Pemuja Emas. ______________________________________ Alecia Hana berfikir bahwa Alan Antonio golden adalah pria yang sempurna.Pria yang telah mengisi hatinya tepat pada pandangan pertama. Jatuh cinta,mencintai dan di cintai adalah suatu kehormatan bagi seorang wanita,terlebih saat jatuh cinta untuk pertama kali,namun takdir akan menemukan jalan nya sendiri, ketika Hana bermimpi akan menggelar pesta pernikahan dengan sang pujaan hati,justru takdir mengharuskannya menghabiskan hidup bersama seseorang yang berasal dari dunia lain,pria tanpa jiwa yang yang jatuh cinta pada kelembutan hatinya,Seorang pangeran yang di sembah para pemuja emas dan seorang pria yang terbiasa hidup dengan meminum darah wanita yang masih suci. Inilah takdir cinta,kita tidak bisa memilih kepada siapa kita jatuh cinta,tapi Takdirlah akan menetukan dengan siapa kita akan menghabiskan seluruh hidup kita. Alecia Hana, Love in Golden Castle. Hi readers…, Mohon vote dan review yang membangun demi kelangsungan karya ini ya…. Terima kasih.
Lusi_Safitri_0208 · 12.1K Views

Teror Susuk Jaipong

Susuk tari jaipong diturunkan secara turun temurun sebagai tradisi dari sebuah keluarga penari jaipong. Susuk digunakan para penari sebagai alat mempertahankan kecantikan, awet muda, dan tubuh kencang yang ideal. Adisty adalah salah satu keturunan dari keluarga jaipong yang harus mewarisi tradisi memakai susuk, tetapi Adisty menolaknya. Atas penolakan yang Adisty lakukan, terjadilah teror susuk jaipong yang sangat meresahkan. Di mulai dari terbunuhnya anggota keluarga dengan cara yang sangat mengenaskan. Perjanjian dengan setan yang tidak dapat terputus, menimbulkan banyak korban-korban jiwa dan semua meninggal secara mengenaskan. Demi terus menyambung perjanjian, setan pun merasuk ke dalam raga Adisty untuk mencari mangsa. Setiap kali acara, selalu ada satu laki-laki mati mengenaskan sebagai tumbal dari keserakahan setan. Penolakan yang dilakukan oleh Adisty, membuat setan marah. Kehidupan Adisty berubah menjadi menegangkan, tubuhnya sering kali dirasuki dan dikendalikan oleh setan tanpa keinginan Adisty. Adisty yang sudah dirasuki oleh setan, mulai membunuh satu persatu pria yang memiliki hasrat nakal ketika menari bersama dengan Adisty yang sudah dirasuki setan sebagai penari jaipong. Kesedihan demi kesedihan datang menghampiri Adisty. Dia harus menyaksikan orang-orang terbunuh oleh tangannya sendiri, meskipun itu semua bukanlah keinginannya. Tubuhnya sudah dikendalikan oleh setan yang merasukinya, walaupun Adisty masih bisa merasakan hatinya sangat sedih oleh kelakuan yang tidak diinginkannya. Suatu hari, Adisty menyukai seorang pria. Dia tergila-gila pada pria itu, tetapi setan yang haus akan darah tidak bisa menerima hal tersebut. Setan itu kembali membuat onar dan mengendalikan tubuh Adisty. Atas perintah setan, Adisty membunuh pria yang dia sukai. Adisty ingin melawan, tetapi kekuatan setan lebih besar di dalam dirinya. Di sinilah letak kesedihan terdalam yang dirasakan oleh Adisty. Dia tidak menyangka kalau pria yang dia sayangi terbunuh oleh tangannya sendiri. Dengan hati yang hancur atas kehilangan pria itu, Adisty akhirnya pasrah dan memutuskan untuk menerima tradisi yang sudah berjalan turun temurun dari keluarganya. Dia bersedia untuk dipasangkan susuk di tubuhnya. Namun, di hari ritual pemasangan susuk, ayah Adisty datang menemuinya. Ayah Adisty berniat untuk menyelamatkan Adisty dari ilmu sesat yang akan membuat hidupnya jauh dari Tuhan. Untuk menyelamatkan Adisty, ayah Adisty harus bertarung nyawa demi keselamatan sang putri. Pertumpahan darah pun terjadi. Ayah Adisty memutuskan untuk membawa Adisty kembali ke Jakarta, tetapi setan telah menempel di tubuh Adisty dan tidak berhasil dikeluarkan. Setan yang telah menempel di tubuh Adisty, membuat gadis itu setiap malam menari jaipong seorang diri diiringi musik khas jaipong. Ayah Adisty sangat sedih dan meminta bantuan pada kyai. Kyai yang diminta pertolongan, akhirnya bertarung dengan setan. Tidak ada yang mustahil, akhirnya pertolongan Tuhan datang menyelamatkan mereka. Setan yang merasuki tubuh Adisty kalah dan menghilang untuk selamanya. Tradisi di kampungnya terus berlanjut, warga desa Pangumbara telah kental dengan adat istiadat yang melekat sejak lama secara turun temurun. Adisty dan ayahnya telah memutus tali rantai perjanjian susuk jaipong di keluarganya, Adisty kembali menjalani hidup normal seperti sedia kala bersama ayahnya di Jakarta tanpa terikat susuk jaipong.
Indri_Hawa97 · 4.8K Views

Manakib Habib Anis al Habsyi

an Habib Anis bin Alwi al Habsyi Peneguh Thariqah Alawiyin di Surakarta Oleh: Aji Setiawan ajisetiawanst@gmail.com Cipawon 6/1, Bukateja Purbalingga-Jawa Tengah 53382 BRI 372001029009535 ABSTRAKSI Peranan Habib Anis bin Alwi al Habsyi dalam dakwah Islam di tengah gempuran pembaharuan Islam di Surakarta pada tahun 1953 hingga 2006. Permasalahan utama penelitian ini adalah ajaran Habib Anis bin Alwi al Habsyi dalam melestarikan ajaran Islam di Surakarta pada tahun 1953 hingga 2006. Pertanyaan pokok studi ini adalah bagaimana ajaran Habib Anis bin Alwi al Habsyi, serta peran dan pengaruhnya terhadap masyarakat luas, khususnya masyarakat Surakarta. Jawaban atas pertanyaan dikaji dari sumber primer dan skunder seperti sumber lisan, surat kabar, dan beberapa referensi yang relevan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kegiatan Habib Anis selain kegiatan di Masjid seperti pembacaan Maulid Simthud Durar dan haul Habib Ali Al-Habsyi setiap bulan Maulud, juga ada khataman Bukhari pada bulan Rajab, khataman Ar-Ramadhan pada bulan Ramadhan. Sedangkan sehari-hari beliau mengajar di Zawiyah pada tengah hari. Wasiat Habib Anis adalah empat hal yang penting: “Pertama, kalau engkau ingin mengetahui diriku, lihatlah rumahku dan masjidku. Masjid ini tempat aku beribadah mengabdi kepada Allah. Kedua, zawiyah, di situlah aku menggembleng akhlak jama’ah sesuai akhlak Nabi Muhammad SAW. Ketiga, kusediakan buku-buku lengkap di perpustakaan, tempat untuk menuntut ilmu. Dan keempat, aku bangun bangunan megah. Di situ ada pertokoan, karena setiap muslim hendaknya bekerja. Hendaklah ia berusaha untuk mengembangkan dakwah Nabi Muhammad SAW. Gerakan menghidupkan tradisi salaf dengan kitab-kitab standart seperti Shahih Bukhari, Ihya Ulumiddin, Nashoih Diniýah, Kalam Salaf dll yang berpusat di masjid Riyadh bersambut luas tidak hanya jamaah masjid, namun klan (fam) serta jaringan ulama akhirnya berkembang. Lewat keistiqomahan Habib Anis, jaringan ulama lokal Solo Raya terbentuk, bahkan pada era 96 an ada forum remaja masjid militan (Forsmil) yang bergerak dari kalangan remaja masjid. Adanya kontinuitas, istoqomah gerakan yang kukuh dengan tradisi salaf serta penguatan jaringan, tidak hanya lokal (Solo Raya), namun muhibbin (pencinta) habaib yang tersebar luas ke seluruh Indonesia berdatangan menjadi koneksitas lokal dan menasional, bahkan menyebar luas tidak saja konteks lokal, nasional namun juga go internasional Kata Kunci : Habib, Islam Tradisional, Tradisi Salaf, Maulid, Muhibbin, Pasar Kliwon Solo, Solo Raya
Aji_Sportifitas · 2.8K Views

Love at The End of Spring

Bagi Ryuichi Kenzo kau adalah hangat. Padamu aku temukan dunia yang ramai dan selalu bahagia. Kau adalah rumah. Tempat aku menitipkan tawa kanak-kanakku, juga menyimpan mimpi tentang sebuah masa depan. Suatu hari, mungkin rumah ku tidak lagi kau. Tidak bisa dan tidak mungkin. Kau hanya lah rumah tempat aku menyimpan berpuluh-puluh frame yang tidak akan lapuk karena waktu. Tempat aku selalu kembali meski mungkin kau tidak lagi berada di sana. Hari itu Kenzo mengingat hari kelulusannya. Penampilan fisik Kenzo saat itu tidak jauh berbeda dari berandalan pinggir jalan, dan tidak banyak orang yang mau bergaul dengannya. Namun pada hari kelulusannya itu, seorang adik kelas perempuan mendekatinya dengan takut-takut, matanya berair, mukanya setengah tertutup rambut, merah karena malu, suaranya bergetar tidak terkontrol ketika ia meminta kancing kedua Kenzo. “Kancing yang terdekat dengan hatimu,” kata gadis itu terbata-bata. “Karena sudah lama aku menyukaimu.” Rasanya, Kenzo setengah sadar ketika ia memberikan kancingnya pada gadis yang ia bahkan tidak tahu namanya itu. Gadis itu berlari pergi segera setelah mendapatkan kancing Kenzo. Seolah ia akan meledak jika berdiri di depan Kenzo lebih lama lagi. Kenzo berdecak tidak peduli setelahnya, dalam hati menertawakan dirinya sendiri untuk ikut dalam tradisi bodoh itu. Ia tidak peduli dengan kelulusan, apa lagi dengan pernyataan cinta yang tidak jelas seorang gadis. Ia hanya ingin cepat pulang dan menemui Kazura lagi. Namun Kazura yang menunggu di rumah tampaknya tidak secuek itu tentang kancing Kenzo. Ia tidak langsung menangis saat melihat kancing kedua Kenzo telah di berikan pada orang lain. Ia mencengkeram lengan seragam Kenzo begitu erat, ujung hidungnya memerah dan matanya berair, ia masih terlalu kecil, tetapi Kenzo melihat kilatan di mata Kazura saat itu. Kilatan Cinta. Kilatan yang sama seperti yang di pancarkan oleh gadis malu-malu yang mendapatkan kancing keduanya. Kilatan Kazura lebih polos dan kekanakan, tetapi itu adalah kilatan yang sama. Kazura segera menangis meraung setelahnya, memaksa Kenzo mengambilnya kembali dari gadis tadi. Namun nama gadis itu pun ia tidak tahu. Wajahnya pun ia tidak ingat. Kenzo tidak pernah mendapatkan kancing keduanya kembali untuk di berikan kepada Kazura. Bersamaan dari itu, kilatan itu perlahan-lahan hilang dari mata Kazura. Kenzo tidak tahu ke mana, atau sejak kapan. Tetapi, terkadang ia mengakui ingin melihatnya lagi. Ia hampir pada tahap saat ia merindukan kilatan itu. Namun, ia tak kan pernah mengakuinya, bahkan tidak kepada dirinya sendiri. Kazura adalah adiknya.
Ahra_August · 27.4K Views
Related Topics
More