Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Puisi Hafidz Quran

Lilith's: The First Woman Rebellion

Title: Lilith: The First Woman's Rebellion Synopsis: Born from the same earth as Adam, Lilith was meant to be his equal but Eden had no place for a woman who refused to kneel. When her desire for freedom clashes with divine law, Lilith defies God Himself, uttering the forbidden name that grants her escape but curses her for eternity. Exiled from paradise and stripped of her rightful place, she vanishes into the unknown where darkness and power await. In the shadows beyond Eden, Lilith transforms into a queen of the forsaken, gathering fallen angels, restless spirits, and those cast aside by the celestial order. But even as she builds her own kingdom, the wound of betrayal festers. When Eve is created to replace her, Lilith vows to become the eternal thorn in humanity’s side yet beneath her vengeance burns a deeper question: What if freedom is worth any cost? As the centuries pass, Lilith’s legend grows witch, seductress, demon queen but the truth is far more complex. From ancient Mesopotamia to the heart of the modern world, she navigates a landscape of divine plots, mortal ambition, and the constant threat of celestial retribution. When an ancient prophecy reveals she may hold the key to toppling the celestial hierarchy, Lilith must decide: Will she reclaim her place in paradise, or will she destroy the very gods who cast her out? Blending mythology, mystery, and rebellion, Lilith: The First Woman’s Rebellion is a sweeping tale of power, identity, and the eternal fight for freedom. In a world where submission is law, one woman’s defiance could change the fate of creation itself. (These are list of books that stated LILLITH as the first woman on earth) The Book of Enoch: Specifically, in the Book of Enoch, chapter 69, verses 4-5, Lilith is described as the first woman created by God, equal to Adam in status and power. However, she refused to submit to Adam, and God banished her from the Garden of Eden. The Babylonian Talmud: In the Talmud, Lilith is described as a demon or evil spirit who is said to have been created from the same earth as Adam. The Quran: In some Islamic traditions, Lilith is mentioned as a female jinn (spirit) who refused to bow to Adam. The Apocryphal Book of Adam and Eve: This ancient text tells the story of Lilith's creation and her rebellion against Adam. The Gnostic Gospels: Some Gnostic texts, such as the Gospel of Philip, mention Lilith as a divine being or a symbol of feminine power. It's worth noting that the story of Lilith has evolved over time, and different interpretations and mythologies have emerged. However, the Book of Enoch provides one of the most well-known and influential accounts of Lilith's origin.
SamuelWilson · 2.3K Views

Monster di Batavia

Berakhir dalam 11 - 12 Chapter terakhir. Kisah ini, adalah kisah dari sebuah harapan. Kisah ini juga kisah dari sebuah perjuangan. Kisah dari sebuah cita, kisah dari sebuah asa. Kisah dari seorang gadis bernama Anna, yang kehilangan ingatannya di tengah para penjajah VOC yang bisa merubah wujud mereka. Terbagi dalam tiga babak besar, dimana pada awal tiap babaknya akan di gambarkan keseluruhan alurnya dalam satu puisi singkat. Kisah ini mengangkat catatan sejarah bangsa dalam genre cerita fantasi yang mendebarkan. Mengambil setting di tiga masa berbeda, kisah ini akan membawa pembaca untuk bertualang dan menyaksikan koneksi dari perjuangan para pahlawan Nusantara. Cuplikan : "Di mana ini!?" kata pikirannya mengacau. ... Blap! Blap! ... tiba-tiba dua lampu pijar bersinar. "... Het feest!! ... kita sambut bersama ... ANNA!!" Kemudian ... desahan makhluk yang belum pernah ia dengar ... Slurrpp!! "... AAAAA!!!" "Jangan takut gadis manis, tulangmu tak akan kami sisakan sedikit pun"  "Tidak!" " ... mari kita lihat seperti apa rasa yang dimiliki daging lembutmu ... " "HHYYAAAAAAAA ... TIDAK TIDAK! ...  JANGAN ... JANGAN MENDEKAT! SANA PERGI ...  TIDDAAAAAKKKKKK!!!" Batavia 1628, sebagai salah satu wilayah jajahan VOC kota bergaya eropa ini berubah menjadi tempat yang sangat mencekam. Kemudian tepat di suatu bangunan megah yang berada di tengah kota, digelarlah suatu pesta dansa tepat saat pertengahan malam. Bulan bersinar bulat, tarian dan musik klasik pun mulai diputar, dan seketika lampu ruangan itu dimatikan. Saat itulah panggung mencekam Batavia dibuka....
Tom_Ardy · 159.3K Views

Puppets of Faith: Theory of Communal Strife

The sublimity of Muhammad's preaching in Mecca and the severity of his sermons in Medina make Islam a Janus-faced faith that forever bedevils the mind of the Musalmans. This thought-provoking work, besides dissecting the anatomy of Islam, steeped in the Quran, seeks to depict the psyche of the Musalmans, shaped by the proclivities of their prophet, vicissitudes of his life and the attitudes of his detractors, which the mechanism of their umma perpetuates. More to the point, aided by “I’m Ok – You’re Ok”, the path-breaking work of Thomas A. Harris and Roland E Miller’s “Muslim Friends–Their Faith and Feeling”, this book, for the first time ever, psycho-analyzes the imperatives of the Muslim upbringing, which has the potential to turn a faithful and a renegade alike into a fidayeen. Also, apart from delving into the ironies of the faiths that affected the fate of the peoples, eclipsed the cultures of communes, altered the course of history and afflict the politics of the day, this book examines how the sanãtana 'Hindu' dharma came to survive in India, in spite of the combined onslaught of Islam and the Christianity on Hinduism for over a millennium. This book is for those who wish to be aware of the follies of their faith and the foibles of others to lighten the burden of dogma and reduce the baggage of prejudice postulated in its thirty-four well-structured chapters. Also, besides providing a panoramic view of the Indian history, this thought-provoking book appraises the way Gandhi, Nehru, Patel, Azad, Ambedkar, Indira Gandhi, Narasimha Rao, Vajpayee, Manmohan Singh, Sonia Gandhi, Narendra Modi et al made or unmade the post-colonial India. Possibly in a new genre, this free ebook is a book for our times.
BS_Murthy · 24.9K Views

Javanese Freislor

"Sadarlah, Breckson! Kau tidak akan bisa hidup bersamaku! Sekalipun aku mencintaimu, tapi aku tahu kedudukan kita berbeda!" pekik Freislor. "Aku tidak peduli itu, Freis!" Breckson menjawabnya dengan nada tinggi. Freislor, sosok perempuan yang memiliki tugas tersendiri untuk menemukan sosok Grendolfin, seorang dewi yang diutus ke bumi untuk mengadili suatu perkara. Ia bertemu dengan sosok Breckson, salah satu pemimpin Negara Zavrainz yang digadang-gadang menjadi pusat peradaban dunia. Pertemuan mereka diawali dengan kejadian tragis. Di mana Freislor merupakan salah satu kaum buangan dari beberapa negeri. Ia memperjuangkan para penduduknya untuk diberikan tempat tinggal di Negara Zavrainz sekalipun dia mendapat hinaan dan pembulian dari para warga. Beberapa tahun setelahnya, dia melanjutkan misi untuk mengalahkan Tuan Reos. Pada akhirnya, Breckson, Freislor dan Tuan Krapolis berkelana ke masa lalu, masa depan dan kematian untuk menemukan Grendolfin. Di sana, mereka mendapatkan beberapa pengetahuan baru mengenai Hasta Brata yang berasal dari kaum Jawa. Tak hanya itu, dia mendapatkan teka-teki baru yakni dengan permainan angka dan waktu yang terdiri dari satu, tiga dan juga lima. Hal itu diperjelas dengan sebuah puisi yang dibuat oleh ayahnya. Satu kali satu, aku berlari Dua kali satu, aku berputar Tiga kali dua, aku berhenti Tunggu dulu, sepertinya aku salah langkah Ku putar langkahku sebesar tiga puluh derajat ke kiri Ku dapati sebuah garis panjang yang mengarah ke suatu tempat Dihiasi cahaya bermandikan gemerlap bintang Aku dan kamu menjadi kita Selama perjalan, mereka juga mendapatkan kunci untuk mengalahkan Tuan Reos dari adanya petunjuk Serat Joyoboyo. Tak hanya itu, dia juga menemukan jati dirinya sebagai pemimpin di sebuah negeri. Breckson akhirnya sempat menyatakan cinta kepada Freislor. Namun, kisah cinta itu berubah setelah bertemu dengan Poresa. Ditambah lagi, beberapa kitab kuno menyebutkan bahwa hidup Freislor hanya sebatas hitungan angka dan waktu. Lantas, bagaimanakah dengan misi mereka? Akankah mereka berhasil membunuh Tuan Reos? Bagaimana dengan kisah cinta Freislor? Siapa yang akan dia pilih?
Rainzanov_words · 153.2K Views

The Quran and Modern Science

Today, one may be a highly educated citizen of a wealthy, modern society with the internet at one’s fingertips. However, in order to begin to understand the extraordinary content within in the Quran, one must transport one’s self back hundreds of years to a time (e.g., around 610-632 CE) and place where “science” barely existed. Furthermore, Prophet Muhammad’s birthplace was in one of the most backward places of the world at that time. If you who have been fortunate enough to travel, perhaps you have even traveled to one of the rapidly disappearing places on our globe that has been relatively untouched by the modern world. If so, you might begin to have some sense of the world at an earlier time. Alternatively, perhaps you have studied the history of the world at a much earlier time. That, too, would help you to appreciate how different that time and world was. Changing your mindset to a different time and place can help you appreciate how extraordinarily it would be to find some of the Quranic material in such a place and time, especially since the Quran appears to emanate from an illiterate man. Much scientific information we take for granted these days, simply did not exist (or was incorrect) in earlier times and places. So readjust your mindset to a different time and place so that you can more fully appreciate the following… EMBROYOLOGY Context: While today people have a good understanding of reproduction, this has not always been the case. For example, do you know that the theory of “spontaneous generation” held sway for a time? The idea was that things like maggots would “spontaneously” appear on meat. Of note, Pasteur conclusively demonstrated that the theory was false by running controlled experiments during the 19th century CE. How about the theory of “preformationism?”1 The general idea was that, for example, a human was fully preformed as a “homunculus” i.e. a miniature human. Then this miniature human simply grew with time into an adult. The idea gained much strength under people like Nicolaas Hartsoeker in 1694 CE (before eventually being replaced by competing idea of epigenesis2’ due to Ritter von Baer’s discovery of the mammalian ovum (egg) in 1827 CE. and also due to the Hans Driesch experiments of the late 19th century CE. Sure a lot of this stuff sounds absurd, but the point is that things that are obvious to us now may not necessarily always have been. It helps to understand that, in order to more fully appreciate this section. Ok,on to embryology. Here are some Quranic verses and their commentaries that deal with human embryology. “Sulalah”
Daoist7WfMBB · 1.6K Views

Kisah Sejuta Bintang

Sebuah kisah tentang lelaki bernama Agha Affandra Amartya. Lelaki bisu penyuka arunika, hujan dan puisi. Lelaki manis dengan sejuta keindahan. Namun sayang kisah kehidupannya masih menjadi misteri untuk Lusiana Amelia. Wanita cantik dan baik yang datang di kehidupan Agha. Agha yang selalu terlihat kuat dan rapuh di waktu bersamaan namun menyimpan rahasia yang begitu mengejutkan. Bagi Amelia, dia adalah seseorang yang telah mengubah seluruh kehidupannya, mengubah pandangannya tentang dunia dan segala isinya. Amelia yang sedikit tomboy namun masih memiliki kesan feminimnya terlihat begitu sempurna. Kehidupan Agha dan Amelia bagai langit dan bumi. Agha yang lahir dengan keistimewaannya yang tanpa suara menjadikannya sebagai pelampiasan ayahnya, karna bagi ayahnya Agha adalah penyebab utama untuk kematian ibunya. Terlahir dan dibesarkan dengan pendidikan yang buruk oleh ayahnya, membuat ia menjadi pribadi yang sangat tertutup, seorang yang pendiam dan pekerja keras. Namun berbeda dengan Amelia, dia adalah seorang gadis yang lahir dengan latar belakang keluarga yang terpandang. Ayahnya seorang pengusaha sukses di kotanya. Ibu yang selalu menyayanginya. Dan kakak laki-laki yang juga peduli padanya. Amelia yang lahir dengan orang tua yang utuh membuatnya menjadi pribadi yang penuh dengan kasih sayang, dan rasa peduli yang tinggi. Pertemuan mereka adalah awal dari sebuah rencana besar tuhan untuk mengingatkan kita apa arti kehidupan, mengingatkan kita apa arti keluarga, cinta, dan pengorbanan. Mereka akan menjadi contoh untuk saling melengkapi, saling mendukung, dan saling percaya satu sama lain. Semua itu adalah awal dari kisah sejuta bintang. Sebuah kisah yang telah dianugerahi oleh jutaan sinar bintang. Seperti jutaan bintang dilangit, mereka akan berusaha untuk menggapainya bahkan melampauinya. Hanya saja jalan yang mereka lalui akan sedikit penuh dengan rintangan. Malam itu mereka berjanji kepada Tuhan, di bawah jutaan bintang yang ada dilangit, mereka akan berjuang bersama untuk menggapai semua tujuan mereka. Tujuan yang sudah mereka tulis bersama dalam sebuah catatan yang berjudul “Kisah sejuta Bintang” itu akan mereka isi dengan kisah perjalanan dan pencapaian mereka. Karena mereka percaya akan sebuah keajaiban dari Tuhan.
jae_jin29 · 3K Views

100 Puisi

Bagaimana jika teman pertama yang selalu menjagamu waktu kecil tak mengingatmu dikemudian hari, padahal dia pernah berkata kalau 'akan ada waktu untuk bisa lihat kembang api lagi, kalau bukan sekarang bisa tahun depan' Sakii yang sejak berumur 5 tahun selalu mengalami sakit sakitan dan tubuh yang lemah, saat umurnya 12 tahun ia dijaga dan dirawat sehari hari oleh seorang anak laki laki bernama Ryota lebih tua 2 tahun darinya. Hal ini atas permintaan ayahnya yang mulai sibuk bekerja. Keseharian Sakii bersama Ryota berlangsung selama satu tahun menjelang Sakii sembuh dari penyakitnya, perasaan nyaman dan senang bersama antara keduanya harus direlakan karena Ryota harus pergi ke luar kota mengejar cita citanya menjadi atlet renang dan berjanji akan kembali nanti kepadanya. Sakii yang merasa ingin sekali bertemu pun memutuskan untuk menjadi atlet renang, berharap bisa bertemu kembali dengan Ryota. Namun hal yang tidak diinginkan pun terjadi, semuanya berubah saat mereka bertemu kembali. 'Dia selalu pergi' begitu selalu yang dirasakan Sakii setiap dirinya mulai dekat dengan Ryota. Bukan hanya itu dia harus menahan diri dari seorang cewek yang selalu dekat dengan Ryota dan sangat membenci dirinya. Sakii ingin sekali keadaan jadi seperti dulu lagi, dia bahkan tak menyadari kondisi tubuhnya yang sebenarnya ditengah padat jadwal mainnya dan masalah perasaannya.. Sifat seseorang itu seperti cuaca, bisa berubah kapanpun, bisa diprediksi bisa juga tidak sama sekali, dan ini yang menyakitkan, luka di hati sangat terasa sakit daripada luka seluruh tubuh...
Sakii_0109 · 29K Views
Related Topics
More