Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Ranjang Ternoda

Sang Pewaris Sejati adalah Orang Besar yang Sebenarnya

Orang besar yang dulunya, Ying Zijin, bangun suatu hari sebagai putri yang hilang dari keluarga Ying, yang telah menghilang selama lima belas tahun. Keluarga Ying segera mengadopsi anak lain untuk menggantikannya. Setelah kembali ke keluarga kaya raya, semua orang mengejeknya karena tidak secerdas, sekapabel, sebijaksana, dan seanggun putri palsu. Orang tuanya menganggapnya sebagai noda di keluarga dan memperingatkan dia untuk tidak berharap bisa menjadi nyonya di keluarga. Mereka bilang dia harus bersyukur bisa menjadi anak asuh, jika tidak mereka akan mengirimnya pergi. Ying Zijin: "Saya akan pergi. Tidak usah diantar." Sementara keluarga Ying merayakan dengan sukacita dan yang lainnya menunggu untuk melihat pewaris yang sebenarnya mempermalukan dirinya sendiri, tokoh berpengaruh dari berbagai bidang mulai bertindak. Idola papan atas dengan penggemar paling berpengaruh berkata, "Nona Ying, cukup beritahu saya jika Anda memerlukan sesuatu." Ahli waris monopoli ekonomi global berkata, "Keluarga Ying? Apa itu? Bos, kita hapus saja mereka?" Seniman bela diri nomor satu di negara ini bertanya, "Siapa yang berani mengganggu tuan saya?" Remaja jenius dengan IQ 228 berkata, "Itu saudara perempuan saya." Seorang pria dengan penampilan yang sangat menggoda tersenyum sinis dan santai, berkata, "Baiklah, panggil aku kakak ipar." Tokoh-tokoh berpengaruh itu bingung. Ketika identitas sejati pewaris yang sebenarnya dipulihkan, itu menyebabkan sensasi di internet. Keluarga Ying menjadi gila dan berlutut, menangis dan memohon dia untuk kembali. Keluarga berkuasa internasional berkata, "Maaf, izinkan saya memperkenalkannya. Ini adalah pewaris kami yang sebenarnya." Terlahir Kembali sebagai raja, melakukan comeback yang kuat dan melancarkan serangan balik!
Qing Qian · 249.8K Views

Warisan Sang Bayangan

Arka, seorang arsiparis universitas yang teliti dan berspesialisasi dalam sejarah geopolitik, tewas dalam sebuah kecelakaan aneh dan terbangun di dalam tubuh Caelus val-Sorin, putra ketiga yang terbuang dan sekarat dari keluarga paling ditakutidi benua itu. Klan Sorin bukan sekadar bangsawan; mereka adalah Sang Bayangan, sebuah dinasti yang membangun kekuasaannya di atas pembunuhan, spionase, dan kontrol monopoli atas Nocturnium, sebuah zat yang dapat membengkokkan realitas. Caelus yang asli adalah seorang hedonis berkeinginan lemah, sebuah noda pada reputasi berdarah keluarganya. Kini, ia telah diracun, dan menurut perkiraan tabib klan, hidupnya hanya tersisa satu tahun. Terlempar ke dalam sarang ular berisi politik keluarga, Caelus (Arka) harus menggunakan pemahamannya sebagai sejarawan tentang kekuasaan, strategi, dan sifat manusia untuk bertahan hidup. Kakak laki-lakinya melihatnya sebagai pion, kakak perempuannya sebagai saingan, dan ayahnya, Lord Sorin yang menakutkan, sebagai alat untuk diasah atau dibuang. Untuk menemukan obat dan mengungkap calon pembunuhnya sendiri, Arka harus menavigasi Permainan Agung aliansi dan pengkhianatan, tidak hanya di dalam klannya tetapi juga melawan kekuatan saingan yang ingin melihat Sang Bayangan jatuh. Ia harus menjadi penjahat yang lebih sempurna daripada Sorin mana pun sebelumnya, sambil terus berpegang pada sisa-sisa terakhir moralitas yang tidak lagi memiliki tempat di dunia barunya. Karena di dalam klan Sorin, kau harus menjadi bayangan yang menakutkan, atau ditelan olehnya.
Behmi_Behmi · 1K Views

Permainan Sang Istri Kontrak

Lima tahun lalu, Alina Larasati memiliki segalanya. Sekarang, yang tersisa hanyalah nama keluarga yang ternoda dan dendam membara di dalam hatinya. Setiap malam, saat ia membersihkan lantai marmer Menara Adhitama yang megah, ia bersumpah akan membuat keluarga yang membangun istana di atas abu kehancuran keluarganya itu membayar semuanya. Takdir yang kejam kemudian memberinya sebuah lelucon yang tak lucu: sebuah kesempatan. Damian Adhitama, sang CEO arogan, dingin, dan putra dari musuh bebuyutannya, membutuhkan seorang istri kontrak. Damian melihat Alina tak lebih dari seorang gadis biasa yang putus asa—sebuah bidak polos yang sempurna untuk mengamankan takhtanya. Ia tidak tahu, ia baru saja mengundang seekor pemangsa yang menyamar ke dalam kandang emasnya. Bagi Alina, pernikahan ini adalah kuda Troya. Sebuah tiket masuk VIP untuk menyusup ke jantung pertahanan musuh. Rencananya sempurna: di depan publik, ia adalah Nyonya Adhitama yang anggun dan penurut. Di balik pintu yang tertutup, ia adalah hantu yang mengumpulkan rahasia, siap meruntuhkan kerajaan Adhitama dari dalam. Namun, di tengah sandiwara yang ia mainkan dengan begitu apik, Alina mulai melihat retakan di dinding es suaminya. Di balik tatapan tajam dan perintah yang dingin, ia menemukan seorang pria yang juga terperangkap, seorang putra yang menyimpan lukanya sendiri. Momen-momen tak terduga sebuah sentuhan yang tidak disengaja di dapur yang sunyi, pengakuan yang rapuh di galeri seni pribadi, dan sebuah ciuman publik yang terasa terlalu nyata mulai mengikis kebencian yang telah menjadi perisainya. Percikan api terlarang mulai menyala di antara mereka, mengaburkan batas antara mangsa dan pemangsa, antara misi suci dan perasaan yang mustahil. Alina kini terjebak dalam perang dua front: melawan keluarga Adhitama di luar, dan melawan hatinya sendiri di dalam. Akankah ia tetap setia pada sumpah balas dendam yang telah ia pegang selama bertahun-tahun? Ataukah ia akan menyerah pada cinta berbahaya yang bisa menjadi satu-satunya penyelamatannya, atau justru menjadi kehancurannya yang paling akhir? Dan pertanyaan terbesarnya: apa yang akan terjadi saat Damian Adhitama akhirnya mengetahui identitas asli wanita yang tidur di seberang lorong kamarnya?
EthanZachary · 440 Views

Jade Rod: Secrets Beneath The Imperial Bed

Di tengah kemegahan istana kekaisaran, hidup seorang kasim muda bernama Yu Fan. Tampan, putih bersih, dan bersuara lembut, Yu Fan nyaris tak bisa dibedakan dari seorang gadis istana. Namun di balik wajah cantiknya dan tubuh ramping yang selalu dipuji para dayang, ia menyimpan rahasia getir: harga dirinya sebagai lelaki telah lama dikorbankan demi kedudukan di istana. Walau tubuhnya semakin indah setiap ia berlatih bela diri—lebih mirip selir ketimbang penjaga—Yu Fan tetap setia menjaga Putri Kaisar dengan segenap nyawa. Sampai suatu malam, saat ia ikut dalam penggerebekan rumah bordil ilegal hanya karena penasaran, nasibnya berubah selamanya. Saat membuka sebuah kamar terlarang yang basah dan beraroma aneh, ia menemukan benda aneh tergeletak di ranjang: sebuah batang giok berkilau, menyerupai… sesuatu yang telah lama hilang darinya. Terpikat oleh rasa ingin tahu yang tak wajar, Yu Fan membawa pulang benda itu diam-diam, menyimpannya di balik bantal dan mulai menelitinya. Tak disangka, sebuah kecelakaan konyol membuat batang giok itu jatuh tepat ke selangkangannya. Ia pingsan seketika. Saat terbangun, tubuhnya terasa berbeda. Sangat berbeda. Sesuatu yang tak pernah ia impikan kembali… telah kembali. Dan bukan hanya itu—benda misterius itu memberinya kekuatan baru, menyala setiap jam naga, dan konon bisa berkembang menjadi Dragon Rod, pusaka tertinggi dalam dunia kultivasi pria sejati. Namun kini, Yu Fan menghadapi dilema hidup dan mati: bagaimana menyembunyikan kejantanan barunya di tengah istana yang penuh mata tajam… sembari menjaga kesuciannya dari godaan tubuhnya sendiri yang mudah terangsang, para dayang cantik, dan—yang paling bahaya—Putri Kaisar yang semakin dekat? Dengan kecerdasan, kepolosan, dan kekuatan ‘spesial’-nya, Yu Fan memulai petualangan penuh kultivasi, intrik politik, dan tawa lepas. Dari kasim menjadi legenda. Dari batang kecil, tumbuhlah keabadian.
Lusty_Crane · 98 Views

Bayang Luka Sang Mafia

Prolog — Luka di Antara Senyap Darah mengalir di lantai marmer yang putih mengilap, membentuk jejak samar menuju pintu kayu besar yang tertutup rapat. Bau mesiu masih menggantung di udara, bercampur dengan aroma khas logam dan kematian. Di tengah ruangan itu, seorang pria berdiri tegap dengan setelan jas hitam yang kini ternoda oleh cipratan merah. Matanya kosong, dingin, namun di balik pandangannya yang kelam, ada sesuatu yang tak bisa disembunyikan—kesedihan yang membatu. Adrian Valesco. Nama yang membuat gemetar bahkan para mafia paling bengis sekalipun. Ia adalah bayangan yang tak diinginkan siapa pun, pemilik dunia gelap yang dipenuhi kekuasaan dan rasa takut. Namun tak satu pun dari mereka tahu: kekejamannya bukan sekadar ambisi, tapi pelindung bagi luka yang tak pernah sembuh—luka yang membentuk siapa dirinya sekarang. Sampai suatu malam, seorang gadis biasa bernama Naya Anggraeni—dengan mata bening dan suara lembut seperti senja yang pulang—datang bagai badai sunyi ke dalam hidup Adrian. Tanpa ampun, tanpa sengaja, tanpa tahu apa yang menunggunya. Naya bukan siapa-siapa di dunia tempat Adrian hidup. Ia bukan bagian dari permainan kekuasaan, bukan bidak dalam perang berdarah. Tapi justru itulah alasan kenapa ia menjadi pusat semuanya—cahaya di tengah lorong gelap yang hampir membuat Adrian lupa bagaimana rasanya hidup. Cinta mereka tidak pernah dimaksudkan untuk tumbuh. Dunia terlalu kejam untuk kelembutan. Tapi ketika cinta tumbuh di tanah yang penuh darah dan dendam, ia berubah menjadi sesuatu yang tak bisa dihentikan. Ini adalah kisah tentang luka yang tak terlihat, tentang cinta yang melawan logika, dan tentang dua jiwa yang saling mencari di tengah kehancuran. Dan seperti semua cerita tentang mafia dan cinta, kisah ini berakhir dengan darah… atau harapan. ---
Ajeng_Septya · 740 Views

[BL Terjemahan] Ini Tidak Mungkin Anakku

Konon di zaman kuno ada satu klan Naga Ilahi, dan di antara mereka ada seekor naga yang lemah dan sakit-sakitan. Setiap tiga hari pingsan, setiap lima hari muntah darah. Namun naga itu memiliki seorang anak—satu-satunya kenangan yang ditinggalkan oleh istrinya yang kabur dari rumah. Anak itu juga adalah hasil usahanya sendiri yang mengerami telur tersebut sampai menetas. Karena lemah dan sering direndahkan oleh klan sendiri, si naga memutuskan untuk membawa anaknya ke dunia manusia… untuk mencari istrinya! “Anak, sebenarnya kamu masih punya ayah yang telah lama hilang!” Istrinya sudah menghilang bertahun-tahun, sekarang waktunya membawanya pulang dan menyatukan keluarga kembali. Di sisi lain, bintang terkenal Feng Wu sedang syuting ketika dia tiba-tiba diculik oleh dua orang aneh. Ya, benar-benar diculik—dimasukin karung dan dibawa kabur begitu saja! Saat sadar kembali, Feng Wu mendapati dirinya berada di sebuah vila mewah seluas 800 meter persegi. Di hadapannya berdiri seorang pria asing yang tampan luar biasa, tak seperti manusia biasa. Feng Wu hanya bisa merasa: “Ini pasti mimpi.” Dengan tangan gemetar, ia menunjuk pria itu, lalu menunjuk dirinya sendiri, kemudian melihat ke arah bocah kecil yang sedang berbaring di tepi ranjang sambil menatapnya dan ngiler. “Jadi maksudmu... aku dan kamu... melahirkan seekor ular licin?!” Anak yang awalnya senang karena berhasil menemukan ayah kandungnya langsung cemberut. “Itu NAGA! Aku ini NAGA!” Hari itu, dunia Feng Wu runtuh. Ia, seorang pria sejati, ternyata memiliki anak dari pria lain. Dunia ini benar-benar gila... ________________________________________ • Naga lemah dan manja × Phoenix tajam lidah yang amnesia • Satu keluarga yang penuh kekacauan tapi kocak, komedi ringan 1V1 • Arah cerita Omegaverse: Gong = naga, Shou = phoenix, anak mereka = naga • Bagian prolog bisa dibaca atau dilewatkan, tidak pengaruh ke cerita utama
cikiipanser2005 · 6.4K Views

Lost in Firenze : Bertemu dengan seorang miliarder Itali

#DarkRomance #Possessive #18+ #KonglomeratItalia #Firenze #ObsessiveDesire #BahayaBergairah Liburan kantor ke Italia seharusnya menjadi pelarian kecil bagi Laras dari hidupnya yang membosankan. Tapi langkahnya yang tersesat di gang sempit Firenze justru membuka pintu neraka. Sebuah bangunan tua, remang, dan sunyi membawanya pada pemandangan mengerikan—seorang pria berdiri di tengah mayat yang baru saja meregang nyawa. Laras ingin kabur. Ingin berpura-pura tidak melihat. Tapi tubuh pria itu berdarah, wajahnya dingin... namun tajam. Ia mencoba menolong. Namun tak ada terima kasih. Hanya tatapan curiga dan sebuah bisikan perintah dalam bahasa asing yang tak ia mengerti. Lalu empat pria datang. Wajah-wajah dingin. Bahasanya kasar di telinga Laras. “Apa…? A-aku gak ngerti… jangan tarik aku! Lepaskan! Aku bukan siapa-siapa!” Dia dikurung. Di rumah asing yang megah tapi terasa seperti penjara. Dunia pria itu adalah dunia kelam yang tak punya pintu keluar. Entah bagaimana ini menjadi awal mula laras mulai terjerat hubungan yang lebih dalam dan konflik yang begitu berat. -- “Tunggu… jangan… ini salah… ukhh” Laras mendesah tertahan, tubuhnya gemetar saat pria itu mendorongnya ke ranjang dengan tatapan membakar. Ia mencium Laras tanpa izin, menggigit, menjilat tubuhnya dan ia berbisik di telinganya, dan berbisik nadanya membuat jantungnya berdetak tak karuan. “Apa yang dia katakan… kenapa dia bereaksi seperti ini…?” Dalam sekejap, Laras terseret dalam dunia yang dipenuhi kekuasaan, darah, dan godaan. * Guys kalau kalian suka dengan ceritanya beri ulasannya ya, agar aku dapat up bab terbaru ^.^
Green_tea_MFF · 2.3K Views

Chandraklana : Pengembara Bulan Sabit

Sinopsis: Chandraklana - Pengembara Bulan Sabit Di dunia mistis Chandraklana, Batin Pangikrar—lingkaran sakral yang dahulu menjadi alat menciptakan pusaka penuh berkah—telah ternoda oleh keserakahan manusia. Kegelapan merasuk ke dalam lingkaran itu, membawa bencana dan kemunculan makhluk-makhluk gaib yang mengancam keseimbangan dunia. Ramalan kuno memperingatkan tentang Malapetaka Penutup, sebuah ancaman yang akan memusnahkan manusia jika Batin Pangikrar tidak dimurnikan kembali. Untuk menjaga stabilitas dunia, Aliansi, badan pengatur tertinggi, menetapkan hukum keras: hukuman mati bagi siapa pun yang mencoba menggunakan Batin Pangikrar atau pusaka. Setiap tujuh tahun sekali, diadakan Sayembara Tujuh Tahunan, sebuah ajang sakral untuk menemukan Pengembara Bulan Sabit. Mereka adalah kesatria pilihan yang dilatih tanpa pusaka, didedikasikan untuk memecahkan teka-teki relief kuno dan mencari cara memulihkan Batin Pangikrar. Namun, selama seribu tahun, tidak ada satu pun Pengembara Bulan Sabit yang berhasil memenuhi ramalan. Solor Jayusman, salah satu mantan Pengembara, merasa gagal menjalankan tugasnya. Ketika harapan mulai memudar, ancaman gelap dari Batin Pangikrar semakin nyata. Bersama rekan-rekan lamanya dan calon pemenang baru, Solor harus menghadapi masa lalunya dan memutuskan apakah dia akan kembali berjuang, meski kemungkinan berhasil tampak mustahil. Dengan elemen budaya Jawa yang kental, kisah ini adalah tentang pengorbanan, tanggung jawab, dan perjuangan melawan kegelapan yang tidak hanya ada di luar, tetapi juga di dalam diri setiap manusia. "Chandraklana: Pengembara Bulan Sabit" mengajak Anda menyelami petualangan epik penuh misteri dan kemegahan yang melampaui batas waktu.
Ributby · 46.6K Views

Sweet Flower

DARAH. Aroma besi memenuhi udara, bercampur dengan wewangian mawar yang hampir tak tertahankan. Ruangan itu diterangi hanya oleh cahaya lilin yang bergetar, menciptakan bayangan yang menari di sepanjang dinding batu yang dingin. Langit-langit tinggi dan perabotan kayu gelap menambah suasana yang mencekam, seakan-akan tempat ini bukanlah bagian dari dunia nyata. Eleanor Blackwood berdiri di tengah ruangan, tubuhnya membeku dalam ketakutan dan keterkejutan. Tangannya sedikit gemetar saat menyentuh gaun sutra birunya yang ternoda merah—darah. Cairan hangat itu masih segar, merembes perlahan, meninggalkan jejak kematian di serat kain yang seharusnya sempurna. Tapi itu bukan darahnya. Tidak. Itu milik seseorang yang sekarang terbaring tak bernyawa di lantai, napasnya telah lama pergi bersama roh yang tak akan pernah kembali. Di hadapannya, seorang pria berdiri dengan tenang—Lucian Sinclair, Duke of Ravenshire. Sosoknya menjulang dalam kegelapan, dengan mantel panjang berwarna hitam yang menambah aura berbahayanya. Wajahnya tajam dan aristokratik, dilingkupi ketenangan yang mengerikan. Tidak ada bekas keterkejutan, tidak ada penyesalan. Hanya ketenangan yang sedingin batu nisan. Mata abu-abu kelamnya menatap Eleanor tanpa emosi, seolah membaca setiap ketakutan yang berputar di dalam dirinya. Namun, ada sesuatu yang lain bersembunyi di balik sorotannya—sesuatu yang lebih mengancam daripada sekadar ketidakpedulian. Itu adalah sorot mata seorang pria yang memegang kendali penuh, seseorang yang tidak terbiasa ditantang atau dipertanyakan. "Kau seharusnya tidak ada di sini, Eleanor." Suaranya rendah, dalam, dan mengandung bahaya yang terlalu nyata. Getaran dalam nada suaranya menyusup ke dalam tulangnya, membuat napasnya tercekat. Jantung Eleanor berdebar kencang, bukan hanya karena ketakutan, tetapi juga karena sesuatu yang lebih mengerikan—hasrat yang tak terhindarkan. Perasaan yang seharusnya tidak ada di sini, di tengah malam yang kelam dan berlumuran darah. Namun, ia merasakannya, sekuat ia merasakan ketakutannya sendiri. Seharusnya ia berlari. Seharusnya ia meninggalkan tempat ini sebelum semuanya menjadi lebih buruk. Namun, bukannya mundur, Eleanor justru melangkah maju, menghampiri pria yang seharusnya ia hindari. "Apa yang kau lakukan, Lucian?" bisiknya, suaranya nyaris patah. Pria itu tersenyum tipis—senyum yang lebih mirip ancaman daripada kelembutan. Sebuah permainan yang hanya ia yang tahu aturannya. "Aku melindungi milikku," jawabnya. Dan sebelum Eleanor bisa bereaksi, ia merasakan sentuhan dingin di pinggangnya. Lucian menariknya dengan mudah, membuat tubuh mereka bertemu dalam benturan yang membakar. Nafasnya hangat di lehernya, begitu dekat, begitu menguasai. Jari-jari pria itu menekan punggungnya, menciptakan sensasi yang tidak semestinya muncul dalam situasi seperti ini. Eleanor seharusnya merasa takut. Ia seharusnya memberontak, menolak perangkap yang kini telah menelannya. Namun, tubuhnya tidak bergerak, pikirannya kabur, tenggelam dalam pusaran bahaya yang dibawa Lucian Sinclair. Matanya menatap wajah pria itu dalam kegelapan. Pria yang dikenal sebagai Duke of Ravenshire, pria yang ditakuti dan dihormati dalam takaran yang sama. Seorang pria yang berbahaya, yang berdiri di antara batas moralitas dan kehancuran. "Apakah ini yang kau sebut perlindungan?" Eleanor mencoba menguatkan suaranya, tetapi yang keluar hanyalah bisikan rapuh. Lucian menundukkan kepalanya, bibirnya hampir menyentuh telinganya. "Ya, Eleanor. Ini perlindungan dengan caraku. Dan kau tidak punya pilihan selain menerimanya." Jari-jarinya yang kuat menelusuri sisi wajahnya, menghapus jejak air mata yang tidak ia sadari telah jatuh. Eleanor menutup matanya sejenak, mencoba mencari pegangan di tengah badai yang mengancam untuk menelannya bulat-bulat. Namun, bagaimana mungkin ia bisa bertahan jika badai itu adalah Lucian sendiri? Ia telah jatuh ke dalam perangkap yang tidak memiliki jalan keluar. Dan yan
Ochia_rosses · 1.6K Views

TEROR MAHLUK PENJILAT DARAH PEMBALUT

Malam itu, hujan turun semakin deras di kota kecil tempat Lia tinggal. Gemericik air yang menetes dari genting membuat suasana semakin mencekam. Hawa dingin merayap melalui celah-celah jendela kamar kosnya yang sederhana. Lia baru saja selesai mandi, air masih menetes dari rambutnya yang basah. Dengan cepat, ia merapatkan handuk ke tubuhnya sebelum mengenakan pakaian tidur. Namun, ketika ia hendak membuang pembalut bekas ke tempat sampah di kamar mandi, ia merasakan sesuatu yang aneh. Sebuah aroma menyelinap di udara. Bukan bau darah biasa, melainkan sesuatu yang lebih busuk, seperti daging yang membusuk di tempat lembab. Lia bergidik, bulu kuduknya berdiri seketika. Ia menahan napas, mencoba mengabaikan rasa tidak nyaman yang mulai merayap di tubuhnya. Dengan cepat, ia membuang pembalut itu ke dalam tempat sampah dan menutupnya rapat. Namun, perasaan tidak enak tidak hilang begitu saja. Seolah-olah ada sesuatu yang sedang mengawasi dari sudut kamar mandi. Lia menelan ludah, matanya bergerak mengamati sekitar, tetapi tidak ada yang berubah. Kamar mandi tetap seperti biasanya. Cermin di hadapannya berembun, meskipun ia tidak menggunakan air panas. Jantung Lia berdegup lebih cepat. Ia melangkah mendekat dan mengusap embun di permukaan cermin dengan tangannya. Samar-samar, tampak sebuah jejak... seperti lidah yang menjilati kaca. Lia terpaku, darahnya seakan membeku di dalam tubuhnya. Ia mengedip beberapa kali, berharap itu hanya bayangannya sendiri. Tapi tidak, jejak itu tetap ada, bahkan semakin jelas. Seolah-olah sesuatu—atau seseorang—benar-benar menjilati cermin dari dalam. Ia mundur perlahan, tangan gemetar meraih gagang pintu. Ia buru-buru keluar dari kamar mandi dan mengunci pintunya. Namun, ketika ia berbalik menuju ranjangnya, ia mendengar sesuatu. Sebuah suara isapan pelan, seperti seseorang sedang menjilati sesuatu dengan penuh nafsu. "Slepp... slepp..."
Endonesie_Media · 1.4K Views
Related Topics
More