Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Pesugihan Kuntilanak

Wira: "Beyond the Veil"

Pernah nggak sih kamu ngerasa ada yang ngintipin kamu dari kejauhan, padahal kamu sendirian? Atau tiba-tiba ada suara aneh yang nggak bisa dijelaskan, kayak bisikan yang datang entah dari mana? Bagi Wira, anak muda biasa yang punya kemampuan indigo, hal-hal seperti itu bukan cuma rasa takut belaka. Sejak kecil, Wira bisa melihat hal-hal yang nggak bisa dilihat orang lain. Dunia yang penuh dengan energi, sosok tak kasat mata, dan makhluk halus yang selalu mengintai dari bayang-bayang gelap. Di antara dunia yang biasa dan dunia yang penuh misteri, Wira terjebak dalam kebingungannya. Apa yang ia lihat itu nyata? Atau cuma permainan imajinasinya? Ketika kisah-kisah urban legend Indonesia yang biasa cuma jadi cerita seram di malam Jumat tiba-tiba jadi nyata dalam hidupnya, Wira mulai merasakan ketegangan yang nggak pernah ia bayangkan sebelumnya. Sundel Bolong yang melayang di malam sepi, Kuntilanak yang menangis di balik pohon besar, hingga Pocong yang bergerak dengan langkah menyeramkan—semua itu datang mengganggu. Wira nggak cuma menghadapi rasa takut, tapi juga harus mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Makin lama, ia merasa dunia yang ia lihat mungkin jauh lebih gelap dan berbahaya dari yang ia kira. Batas antara kenyataan dan halusinasi jadi kabur. Mungkin semua ini ada hubungannya dengan sesuatu yang lebih besar, yang sudah lama terkubur dalam sejarah dan cerita rakyat Indonesia. Pandangan Indigo: Antara Imajinasi dan Realita adalah kisah yang penuh misteri dan ketegangan, membawa kamu menelusuri dunia yang tak semua orang bisa lihat—dunia yang lebih gelap dari yang kita bayangkan. Mulai dari Sundel Bolong yang selalu menunggu di jalan sunyi, hingga Kuntilanak yang siap muncul kapan saja, semuanya bersembunyi di balik kisah-kisah yang sering kita dengar, tapi jarang kita percayai.
dimas_putra_n · 130 Views

KuntilanaK

Dewi Kunti yang ingin selalu diperhatikan suaminya berakhir tragis ditangan Gendis yang ingin memiliki sepenuhnya suami Dewi Kunti. Gendis pun dihantui penyesalan perbuatan di masa lalu! Dewi Kunti (23) yang sering dipanggil Nyi Kunti, memelas kesakitan dan memegangi perutnya. Mungkin sekitar beberapa jam lagi akan melahirkan. Para emban (pelayan) panik dan segera memanggil tabib. Tabib bernama Cemani (42) itu gusar dan melihat tanda-tanda yang tidak beres dari Nyi Kunti (23). Ternyata benar, Nyi Kunti meninggal bersama bayinya ketika akan menjelang persalinan. Bayi di dalam perut Dewi Kunti pun meninggal. Semua orang panik, ketakutan karena tidak tahu bagaimana cara untuk mengabarkan kepada Raden Adipati Surawaseso (37). Yaitu seorang pemimpin dan pemangku wilayah dan adat di daerahnya. Saat itu Raden Adipati Surawaseso (37) sedang bermalam di rumah istri yang baru dinikahinya dua hari yang lalu. Raden Adipati Surawiseso sedari awal tak begitu mengurusi Nyi Kunti. Dirinya seperti mendapatkan mainan baru setelah terpesona dengan kecantikan Gendis (20), istri keduanya. Nasib Nyi Kunti seperti di cerita Pewayangan, begitu tragis menjalani kehidupannya. Pesona dari Gendis sebenarnya berawal dari ambisi ingin merebut Raden Adipati Surawaseso dan menyingkirkan Nyi Kunti. Raden Adipati Surawaseso baru datang ke pesanggrahannya, ia terkejut setelah melihat istrinya meninggal. Raden Adipati Surawaseso menyesal setengah mati. Namun penyesalan itu akan menghilang ketika Raden Adipati Surawaseso menyambangi pesanggrahan Gendis. Bahkan bisa lupa diri setelah bertemu dengan Gendis. Awalnya Gendis hanyalah seorang gadis yang ditemukan di hutan. Ia memiliki kekuatan sihir dan mampu membuat Raden Adipati Surawaseso bertekuk lutut. Begitu pula ia mampu meracuni Nyi Kunti ketika hamil anak pertama melalui seorang emban.
Vien_Mariana · 3.9K Views
Related Topics
More