Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Kaisar Langit Bermata Kiri

The Last Killer

Dia menggunakan hasrat untuk menjerat orang lain, dia menggunakan darah sebagai godaan, dia menggunakan penampilannya sebagai penyamaran. Seperti serigala, dia memburu mangsa dalam bayang-bayang. Dia termasuk dalam daftar pembunuh berantai yang paling dicari FBI. Dia hidup dengan hukumnya sendiri, Lex Talionis. Dia melakukan segala sesuatunya dengan caranya sendiri, mandiri dan sembrono. Dia memberi dirinya sendiri namanya sendiri: Sha Qing ———— Pertama kali keduanya bertemu secara resmi: "Tujuan penjara bukanlah untuk menghancurkan kehidupan orang-orang; itu dimaksudkan untuk mengganti rantai hukum dan moralitas yang rusak, untuk mengikat binatang buas di hati mereka lagi, sampai benar-benar takluk." Kata Leo. "Setiap orang memiliki binatang buas di hati mereka, agen, begitu juga kau." Sha Qing mengulurkan jari telunjuk dan menunjuk ke hati Leo. "Ya, tapi tidak sepertimu, aku akan menggunakan rantai besi itu untuk menguncinya dengan erat di dalam sangkar." "Tidak semudah yang kau pikirkan, Leo. Segala sesuatunya selalu berubah, dan sering kali di luar kendalimu ..." Dengan bibirnya yang berlumuran darah, dia tiba-tiba mencium agen FBI yang tercengang itu. Rasa asin berdarah menyebar di mulut mereka dan kontak yang berapi-api itu cukup untuk membakar ujung lidah mereka. Mata Leo tiba-tiba terasa berat, tetapi wajahnya tidak menunjukkan kejengkelan karena diperhitungkan. "Apakah kau juga menghitung ini?" Dia mengangkat pergelangan tangannya dengan susah payah, lalu menutup matanya. Sha Qing melihat ke bawah dan melihat sepasang borgol baja telah mengikat pergelangan tangan kirinya dengan tangan kanan yang lain. Dia menundukkan kepalanya dan mencium rambut basah dan berdebu milik lelaki yang sedang tidur itu, dan berkata dengan suara lembut: "Selamat tinggal, singa muda yang pemberani." Dia kemudian melepaskan tangannya sendiri untuk melepaskan belenggu yang mengikat mereka bersama. Sha Qing berdiri dan berjalan pergi, sampai sosoknya menghilang dalam kegelapan...
Elhafasya · 94 Views

TABIR TUJUH LANGIT

Arya, seorang mahasiswa sejarah yang hidupnya cuma berputar antara deadline tugas dan mi instan, tiba-tiba menghadapi kenyataan yang lebih gila dari mitos-mitos kuno yang ia pelajari. Sebuah kotak peninggalan kakeknya yang misterius—seorang kolektor barang antik yang ternyata punya rahasia kelam—menyimpan sebuah pecahan Cincin Solomon. Benda kuno itu bukan sekadar perhiasan; ia adalah kepingan dari artefak legendaris yang dulu digunakan Raja Solomon untuk mengendalikan jin dan membangun Tabir Pemisah antara dunia manusia dan dunia gaib. Namun, Tabir itu kini menipis. Termakan usia ribuan tahun dan diperparah oleh ulah tak terduga kakek Arya, dinding dimensi itu mulai retak. Jin-jin yang dulunya terkurung—dari Jin Ghul yang kelaparan hingga Jin Ifrit kuat yang haus kekuasaan—kini mulai menyusup ke dunia manusia, membawa kekacauan dan horor yang tak terbayangkan. Di tengah kebingungan dan ancaman yang tak masuk akal ini, Arya menemukan kenyataan pahit: ia adalah keturunan Nephilim, darah kuno yang memberinya kekuatan tersembunyi, tapi juga menjadikannya target utama para jin yang membenci warisan Solomon. Dengan insiden tak terduga, ia secara paksa "mengikat" Barbatos, seorang Jin Ifrit perokok nan cerewet yang dulunya terkurung oleh Solomon, menjadi mentornya yang enggan. Bersama Barbatos yang sarkastik, Arya harus menguasai kekuatan Nephilim-nya yang baru bangkit, menghadapi gelombang invasi jin yang semakin kuat, dan memulai pencarian berbahaya untuk menemukan sisa-sisa pecahan Cincin Solomon yang tersebar di seluruh Nusantara. Dari kuil angker di pedalaman Jawa hingga reruntuhan kuno yang tak terjamah di pelosok Indonesia, Arya harus berlomba melawan waktu, menguak rahasia Raja Solomon, dan menghadapi kenyataan bahwa kakeknya mungkin bukan satu-satunya yang bertanggung jawab atas kehancuran Tabir.
Trisno_Kusuma · 63 Views
Related Topics
More