Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Suami Pengganti Di Hari H

🇮🇩Vyzz_72
--
chs / week
--
NOT RATINGS
7.4k
Views
Synopsis
Annisa gadis muda yang mendambakan pernikahan penuh Bahagia dengan sang kekasih berakhir di hari H. 3 tahun Annisa menjalin hubungan. Andre memutuskan untuk mempersunting Annisa. Bukan pernikahan penuh bahagia yang di dapatkan Annisa. Annisa harus menelan kenyataan pahit karena Andre mempelai pria tidak menghadiri pernikahan yang mereka impikan. Andara- abang tiri Andre menawarkan diri sebagai pengantin pengganti. Pria tampan itu memutuskan untuk menjadi pengantin pria karena tidak ingin mengasi malu ke dua pihak. # Apakah Annisa akan bertahan dengan Andra pria yang telah menggantikan posisi Andre. # Atau Annisa akan mengakhiri pernikahan tanpa rasa cinta itu. # Atau justru Andre kembali lagi untuk mengambil sang kekasih yang telah di nikahi abang tirinya. # Ayo ikuti terus keseruan cerita Suami Pengganti Di Hari H. # Baca Keseluruhan Cerita Baru Menyimpulkannya. # Bang Vyzzz. #SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA.
VIEW MORE

Chapter 1 - Bab 1. Pernikahan Annisa.

Pernikahan yang indah di pandang. Dengan dekorasi yang mewah di tambah taburan bunga mawar dan bunga Lilly yang mengelilingi ruangan menjadi tempat berlangsungnya sebuah acara sakral yang telah di nanti - nantikan kedua belah pihak.

 Hari ini Andre dan Annisa akan melangsungkan pernikahan yang berkesan mewah di sebuah rumah. Rumah yang sederhana telah disulam menjadi seperti istana.

 Di dalam ruangan yang telah di taburi bunga - bunga mawar segar. Annisa melihat dirinya di depan cermin meja rias, tubuhnya yang telah di balut gaun pengantin warna putih membuat dirinya menjadi cantik jelita.

 Gaun pernikahan warna putih di hiasi manik - manik yang menyerupai mutiara, nampak berkilat indah di tubuh ramping Annisa. Mahkota emas yang tertancap di kepala Annisa membuat kesan bak seorang putri dari Kerajaan.

 Detak jantung Annisa terasa sangat kencang karena sebentar lagi statusnya akan berganti dari lajang menjadi seorang istri. Seulas senyum tersungging di bibir mulusnya yang memancarkan kecantikan di wajah ayunya. Siapa saja yang melihat kecantiaknnya akan terjatuh dalam pesonanya.

 Hari ini Annisa menjadi seorang wanita yang paling bahagia di dunia. Jam dinding yang berada di kamar Annisa seakan lambat berputar. Jam demi jam, menit demi menit, bahkan detik demi detik ia tunggu kehadiran sang tambatan hati untuk segera sampai di acara yang mereka nanti - nanti.

 Terdengar jelas di telinga Annisa sura pintu yang baru saja di buka Ibunya.

 "Annisa. Ayo kita ke depan nak," Ajak Rastiwi. Wanita paruh baya itu menyunggingkan senyumnya kepada sang anak. Rastiwi terharu kerena hari ini adalah hati pernikahan putri semata wayangnya. Meskipun berat hati Rastiwi untuk melepaskan anaknya yang masih bersikap kekanak - kanakan. Tetapi Rastiwi tidak bisa menghalangi kebahagiaan yang telah di nanti - nantikan Annisa putri kesayangannya.

 "Apakah mas Andre dan rombongan keluarganya sudah datang bu?" tanya Annisa menyunggingkan senyum di bibir indahnya.

 "Sepertinya mempelai laki - laki dan rombongan keluarganya sudah sampai." Sahut Rastiwi sembari melihat Annisa dari pantulan cermin meja rias.

 Annisa menganggukan kepalanya, dia menormalkan degup jangtungnya yang berdebar sangat kencang lalu bangkit menghadap ibunya.

 "Kau terlihat sangat cantik hari ini sayang" Rastiwi menghujani ciuman di wajah cantik Annisa. Air mata bahagia jatuh membasahi pipi Rastiwi, ia segera menghapus air matanya karena tidak ingin membuat sang anak menitiskan air mata juga.

 "Terima kasih, bu." Annisa memeluk tubuh Rastiwi. Hanya tinggal menghitung menit dirinya akan menjadi seorang istri. Setelah menikah hidup Annisa akan berubah total, ia tidak akan bisa bermanja manja lagi pada orang tuanya.

 "Jangan menangis, kau putri kesayangan ku, kau bisa bermanja - manja sama ibu saat kalian berkunjung kerumah ini ".

 Annisa mengangguk - anggukan kepalanya, sekuat hati ia menahan air matanya yang sudah menggenang. Annisa tidak mau gara - gara menangis riasannya menjadi rusak. Akan memakan waktu jika memperbaiki riasan kembali.

 "Ayo kita keluar" Ujar Rastiwi sembari menggandeng tangan Annisa. Dengan langkah hati - hati Rastiwi menuntun Annisa menuruni anak tangga. Para tamu undangan belum terlalu ramai karena acara resepsi dilaksanakan pada malam hari.

 Hanya saudara dan teman - temannya yang terlihat. Annisa melihat seluruh tempat namun dirinya tidak mendapati sahabatnya yang sudah dia anggap sebagai saudari kandungnya.

 " Bu. Ibu ada melihat Desi, kok dia belum datang" Tanya Annisa. Tidak biasanya Desi seperti ini, biasanya Desi selalu berada di sisinya.

 "Mungkin Desi masih dijalan" Jawab Rastiwi, dia juga belum melihat bahang hidung Desi hari ini.

 Rastiwi dan Annisa terus berjalan ke tempat di mana acara sakral itu akan berlangsung. Annisa takjub melihat impian pernikahannya yang dihiasi bunga mawar dan bunga lily ke sukanya.

 Saat Annisa dan ibunya berada di dekat pintu tiba - tiba terdengar suara gaduh yang berasal dari luar. Annisa mendengar jelas suara Bima ayah Annisa yang sedang marah - marah. Rastiwi dan Annisa merasa takut tidak biasanya Bima marah - marah.

 "Bu, kenapa di depan itu terdengar suara ayah lagi marah - marah. Bu, apa sebenarnya yang telah terjadi?." Tanya Annisa yang merasa ada sesuatu yang terjadi.

 "Ibu juga gak tau nak kenapa ayahku begitu marah. Ayo kita lihat apa yang terjadi di depan" Ujar Rastiwi.

 Rastiwi dan Annisa mempercepat langkah kakinya. Rastiwi memegangi bagian bawah gaun Annisa agar sang anak tidak tersandung saat berjalan.

 Bola mata Annisa terbelalak sempurna saat melihat Indra - ayah kandung Andre bersimpuh di hadapan Bima. Pemandangan yang tidak seharusnya Annisa lihat.

 "Ayah apa yang terjadi. Mana calon suami ku?." Ujar Annisa, matanya mencari keberadaan Andre di lokasi, namun sayang sekali Annisa tidak menemukan keberadaan Andre.

 "Annisa pernikahan ini di batalkan. Kau tidak usah mengharapkan pria itu datang, karena pria brengs** itu tidak akan datang" ujar Bima dengan tegas.

 "Apa maksud ayah bicara seperti itu" Tanya Annisa merasa bingung dengan kata - kata yang di ucapkan ayahnya.

 "Indra kau jelaskan sendri pada putriku apa yang telah terjadi" Desak Bima yang tersulut emosi.

 "Jelaskan apa yang sedang terjadi ayah" Annisa melirik ayahnya dan Indra bergantian, Annisa ingin mereka menjelaskan apa yang terjadi.

 "Maafkan aku Bima. Maafkan aku Annisa. Aku tidak bisa mendidik anakku dengan benar... " Indra tidak sanggup melanjutkan perkataannya, ia takut melukai hati gadis muda itu.

 Annisa berjongkok di depan Indra yang sedang bersimpuh, ia menjajarkan tubuh nya dengan Indra.

 "Ayah apa yang sedang terjadi. Katakan padaku yang sejujurnya" ujar Annisa meminta jawaban dari Indra.

 "Aku minta maaf Annisa. Andre tidak dapat hadir.. " Indra tidak sanggup meneruakan ceritanya.

 "Anak mu memang brengs** Indra" Bima tidak rela anak gadisnya di permalukan seorang pria di hari pernikahan.

 Kedua tangan Annisa mengepal erat. Dia bisa membayangkan apa yang akan terjadi kalau pernikahan batal. Pernikahan yang Annisa impikan bersama Andre kini kandas di hari pernikahan mereka.

 "Apa yang membuat Andre tidak bisa hadir di pernikahan".

 "Andre.. Andre.." Indra bingung mau menjelaskan seperti apa, dia sendiri tidak tahu apa yang membuat putranya tidak hadir.

 "Semalam Andre izin keluar bersama teman - temannya, tapi sampai sekarang dia tidak pulang pulang. Entah apa yang terjadi tadi pagi Andre menelponku untuk membatalkan pernikahannya".

 "Di mana keberadaan Andre sebenarnya?" Desak Bima yang ingin memberi pelajaran kepada Andre yang telah menyakiti hati putrinya.

 Tubuh Annisa terasa lemas dan sempoyongan. Annisa hampir ambruk ke lantai untung Rastiwi segera menangkap tubuh Annisa.

 Rastiwi membawa Annisa kedalam dekapannya, ia dapat merasakan bagai mana perasaan Annisa saat ini. Rastiwi tidak dapat berkata apa - apa selain menyemangati sang anak yang telah terpuruk.

 Indra yang melihat keadaan Annisa yang terpuruk dalam kesedihan merasa sangat bersalah. Ia tidak bisa berbuat apa - apa selain merutuki kebodohannya dalam mendidik anak.