Pagi hari, dengan suasana dingin, fajar yang baru saja terbit, di sebuah kota, bernama ATMALOKA. Hiduplah anak bernama Azric Lownes di kota tersebut, kota dengan semboyan ilmu pengetahuan adalah hal utama, dan rasa cinta penduduk setempat akan lautan juga sangat lah hebat. Salah satu kota di negara Noensantara yang memiliki pelabuhan internasional, jadi memiliki tata kota dan bangunan bagus maupun modern.
Di distrik Kuta, kota Atmaloka. Hidup lah keluarga kecil, satu anak laki-laki, bernama Azric. Dan satu lagi anak perempuan, Adiknya Azric. Mereka hidup dengan kedua orang tuanya. Keluarga tersebut tampaknya penuh kehangatan dan sedang melakukan sarapan pagi, secara bersama di ruang tamu yang menyatu juga dengan dapur.
Mereka tampaknya memulai percakapan kecil, dengan sedikit canda gurau, maupun kehangatan.
"Maa?! Kenapa nasinya banyak sekali?… Aku kan biasanya tidak makan segini banyaknya juga.."
Azric berbicara dengan nada lembut dan pelan kepada ibunya, sembari menggaruk-garuk kepalanya, ia pun mengurangi jumlah nasi di atas piringnya. Ibunya yang menyaksikan hal itu juga membalas perkataannya.
"Aduh kamu ya... Makan yang banyak dikit dong, gimana kamu mau tumbuh besar, dan tinggi? kalau makannya cuman sedikit begitu? Lagian biar kamu juga kenyang."
Azric yang mendengar hal itu dari ibu nya pun lebih memutuskan untuk tetap diam dan melanjutkan makan dengan lauk pauk telur rebusnya.
Tak lama setelah itu, datang lah sosok ayah yang tampaknya sedang buru-buru sembari merapikan pakaiannya, dan aksesorisnya. Hal itu sudah biasa sih... Dia memang tak ada rasa disiplin sama sekali, berbeda dengan ibu. Huh…
"AYAHHH!! Setidaknya sarapan sedikit, isi perut mu dengan roti atau sesuatu gitu sebelum berangkat kerja. Kamu sih! Aku sudah bangunin juga, masih saja tidur, mana dengkurannya keras sekali lagi!!"
Ucap ibu ku, dengan teriakan yang keras di awal, dan sikap tegasnya. Ayah merespon hal tersebut dengan nada yang lembut tetapi mengucurkan beberapa keringat yang dingin dari jidatnya.
"Iya mah… pagi-pagi begini, jangan marah-marah begitu dong, suasananya jadi tidak enak nanti..."
Ayah mengambil beberapa roti dan mengunyahnya dengan cepat, kemudian mengambil bekal makanan yang telah di siapkan oleh ibuku, ia juga mengambil beberapa lembar tisu untuk membersihkan keringat yang mengucur dari jidatnya.
Ayah mencium pipi ibu dan jidat ibu, kemudian meninggalkan rumah.
"Mah, Ayah pergi dulu ya!!"
Ayah melambaikan tangan, dan pergi meninggalkan rumah dengan sepeda motor tuanya.
"Ayah mu itu, selalu saja begitu. Kamu Azric, jangan sampai jadi seperti dia ya!!"
Azric membalas perkataan ibu dengan mulut penuh makanan.
"Bwayik ibwuuuu~~"
Ibu pun memukul kepala Azric dengan menggunakan wajan, dan berkata kepadanya.
"Azric, Makan ya makan, kalau mau ngobrol, telan dulu makanannya. Yasudah, bangunin adik mu sana!!"
UGHH - Azric pun langsung menuju kamar adik perempuannya sembari menggosok-gosok kepalanya, tetapi tak lama setelah itu, terdengar suara gebrakan pintu yang sangat keras, pintu itu terbuka dan keluarlah seorang adik perempuannya yang jarak umurnya cuman beda setahun.
…
GEBRAK!! - Ya, hal itu sudah biasa, dan sebentar lagi, dia akan ribut dengan ibu ku...
"SOSO!! TIDAK BISA KAU SANTAI SEDIKIT SAAT MEMBUKA PINTU ITU? KALAU RUSAK GIMANA? KAMU MAU BAYAR? MAU KAMU PERBAIKI??!"
Yaa... benar-benar akan berisik. Adik ku membalas dengan santai, tetapi juga menguap karena rasa kantuknya
"ahh… sudah lah Maa.. dimana makanan ku? Mama kenapa berisik sekali sih? Masi pagi-pagi juga… HOAMPHHH"
Ya, adik ku memang terkesan durhaka. Dengan wajah datar, pikiran Azric memutuskan sesuatu.
…
Sebelum pertempuran ini menjadi sengit, Azric berpindah ke kamarnya dan mengunci pintunya, ia pun menyendiri untuk mencari ketenangan, walaupun suaranya masi terdengar sangat keras di kamarnya…
…
ia pun duduk di tempat belajarnya, membuka beberapa buku, dan membaca beberapa pelajaran untuk di ulang-ulang dan di pahami kembali…
…
Di sela-sela ia membaca buku, ia terhenti sejenak, menatap langit-langit biru, dan cantik, maupun cerah, bak ombak yang tak pernah sampai ke tepi pantai.
…
Azric pun tanpa sadar mulai menggumamkan sesuatu:
"2 Hari lagi ya? Tak sabar untuk duduk di kursi SMA!! -"
GEBRAK!! - "AZRICCCCCCC!!! KALAU SELESAI MAKAN ITU, PIRINGNYA DI CUCI DULU, BUKAN SEMBUNYI DI DALAM KAMAR"
"MAAAA??!!"
…