ADA DAN TIADA: STORY MOVIE UNIVERSE (REMAKE) – SEASON 1
EPISODE 1: AWAL MULA
19 Mei 1978 – Bandung, Jawa Barat
Keluarga kecil Ali, Sarah, dan kedua anak mereka, Sita dan Putra, menjalani kehidupan sederhana dan bahagia di rumah mereka di pinggiran kota Bandung. Sarah adalah seorang ibu rumah tangga yang telaten, sementara Ali bekerja sebagai seorang pegawai pabrik.
Namun, kedamaian keluarga ini mulai terusik ketika Sarah jatuh sakit secara tiba-tiba. Badannya lemas, wajahnya pucat, dan setiap malam ia mengigau seakan melihat sesuatu yang tidak bisa dijelaskan.
Malam itu, Ali memutuskan untuk membawa Sarah ke Rumah Sakit Kurnia Abadi, sebuah rumah sakit yang baru beroperasi kembali setelah 16 tahun terbengkalai. Rumah sakit itu memiliki reputasi yang aneh di kalangan warga, tetapi karena keterbatasan pilihan, Ali tetap membawanya ke sana.
Saat mereka tiba di rumah sakit, suasana terasa sepi dan dingin. Lorong-lorongnya panjang dan cahaya lampu redup berkelap-kelip, memberikan kesan menyeramkan. Para perawat tampak dingin dan kaku, seolah tidak memiliki ekspresi.
Sarah segera diperiksa dan dirawat di salah satu kamar rumah sakit. Namun, ketika malam tiba, sesuatu yang aneh mulai terjadi.
Di ruang jenazah, seorang mayat perempuan bernama Tari baru saja dibawa masuk. Tari adalah korban pembantaian keji oleh sekelompok begal di Kampung Bunga Kurnia—kampung yang ternyata merupakan tempat tinggal Ali dan keluarganya.
Saat mendengar nama kampungnya disebut dalam laporan polisi yang disiarkan di radio rumah sakit, Ali merinding ketakutan.
"Bagaimana mungkin? Aku baru saja melewati kampung itu... Apa benar ada pembunuhan?" pikir Ali.
Semakin malam, keanehan di rumah sakit semakin terasa. Sarah yang terbaring lemah mulai melihat bayangan hitam di sudut kamar. Dia mendengar bisikan-bisikan di telinganya, seolah seseorang sedang berbicara langsung ke dalam pikirannya:
"Tolong aku... Jangan biarkan mereka mengambilku..."
Sarah mencoba memanggil Ali, tetapi tubuhnya terasa berat, seolah ada sesuatu yang menekannya.
Sementara itu, Ali yang menunggu di luar ruangan merasa gelisah. Ia berjalan melewati koridor rumah sakit dan melihat seorang suster berjalan menuju ruang jenazah. Penasaran, Ali mengikuti dari kejauhan.
Ketika ia mengintip ke dalam, ia melihat sesuatu yang tidak seharusnya terjadi.
Suster itu tidak sendiri. Di dalam ruangan, beberapa orang berpakaian jubah hitam berkumpul di sekeliling mayat Tari. Mereka berbisik dalam bahasa yang tidak dimengerti Ali, dan tiba-tiba, tubuh Tari bergerak sedikit—seolah sesuatu telah masuk ke dalam tubuhnya.
Ali menutup mulutnya sendiri agar tidak berteriak. Ia mundur perlahan, tetapi tanpa sengaja menyenggol troli logam, menciptakan suara keras.
Saat itu juga, semua orang di dalam ruangan menoleh ke arahnya, termasuk mayat Tari yang kini membuka matanya dan menatap Ali dengan sorot kosong penuh kegelapan.
Ali langsung berlari tanpa menoleh ke belakang. Namun, suara langkah kaki mengikutinya di lorong rumah sakit yang panjang dan gelap.
Ketika ia akhirnya sampai di kamar Sarah dan membuka pintu, ia melihat sesuatu yang membuat darahnya membeku—Sarah sudah duduk di ranjang dengan tatapan kosong, sementara bayangan hitam berdiri di belakangnya.