Bab 1: Reinkarnasi dan Pengkhianatan
Aku membuka mataku, dan apa yang kulihat tidaklah familiar. Aku berada di dalam sebuah kamar yang mewah, dengan dekorasi yang elegan dan megah. Aku mencoba mengingat siapa aku dan bagaimana aku bisa berada di tempat ini, tapi ingatanku kosong.
Tiba-tiba, seorang pelayan datang dan membungkuk di depanku. "Selamat pagi, Tuanku. Aku telah membawa sarapan untuk Anda."
Aku terkejut. "Tuanku? Siapa aku?"
Pelayan itu terlihat bingung. "Anda adalah Pangeran Arin, putra mahkota kerajaan ini."
Aku mencoba mengingat, tapi tidak ada yang muncul. Aku hanya tahu bahwa aku memiliki kekuatan yang luar biasa dan kemampuan untuk mengendalikan sihir.
Hari-hari berlalu, dan aku mulai belajar tentang kerajaan dan tanggung jawabku sebagai pangeran. Tapi, ada satu orang yang tidak menyukai aku: Putri Liria, putri sulung kerajaan.
Dia selalu mencari cara untuk menjatuhkanku dan mengambil alih tahta. Aku mencoba menghindarinya, tapi dia terus-menerus mencari kesempatan untuk menyerangku.
Suatu hari, aku menemukan bahwa Putri Liria telah menyebarkan fitnah tentang aku kepada raja. Aku dituduh melakukan sesuatu yang tidak aku lakukan, dan raja memutuskan untuk mengusirku dari istana.
Aku merasa kesal dan kecewa, tapi aku tidak ingin memberikan Putri Liria kepuasan. Aku memutuskan untuk meninggalkan istana dan mencari jalan sendiri.
Bab 2: Penaklukan Dungeon
Aku berjalan selama berhari-hari, mencari tempat untuk memulai hidup baru. Suatu hari, aku mendengar tentang sebuah dungeon yang terletak di dekat kota. Dungeon itu dipenuhi dengan monster-monster kuat dan harta karun yang melimpah.
Aku memutuskan untuk menaklukkan dungeon itu, tidak hanya untuk mendapatkan harta karun, tapi juga untuk membuktikan diriku sendiri. Aku ingin menunjukkan bahwa aku tidak hanya seorang pangeran yang lemah, tapi juga seorang pejuang yang kuat.
Aku memasuki dungeon dan langsung dihadapkan dengan monster-monster kuat. Tapi, aku tidak takut. Aku menggunakan kekuatan dan sihirku untuk mengalahkan mereka satu per satu.
Hari-hari berlalu, dan aku terus maju, menaklukkan lantai demi lantai. Aku tidak peduli dengan bahaya dan kesulitan, aku hanya fokus pada tujuanku.
Akhirnya, setelah berhari-hari berjuang, aku berhasil menaklukkan dungeon itu. Aku keluar dari dungeon dengan harta karun yang melimpah dan reputasi sebagai seorang pejuang yang kuat.
Penduduk kota mulai menyebutku sebagai "Penyihir Kegelapan" atau "Angel of Darkness". Aku tidak peduli dengan julukan itu, aku hanya ingin terus maju dan membuktikan diriku sendiri.