Rex berdiri di depan meja resepsionis, dikelilingi oleh tatapan tidak percaya dari para petualang lain.
"Kau yakin mau ambil quest ini?" tanya seorang pria besar dengan armor berat. "Bangsawan itu biasanya licik, dan kalau hadiahnya setinggi ini, pasti ada masalah besar."
Rex mengangkat bahu. "Aku butuh uang."
Resepsionis menghela napas. "Baiklah. Ikut aku, Tuan Rex. Bangsawan itu menunggu di ruangan atas."
Rex mengikuti resepsionis menaiki tangga menuju ruang VIP. Saat pintu dibuka, dia melihat seorang pria berumur sekitar 40 tahun duduk di sofa mewah, mengenakan pakaian biru tua dengan aksen emas.
Matanya tajam, mencerminkan statusnya sebagai seseorang yang terbiasa memerintah.
"Jadi, kau petualang yang menerima quest ini?" tanyanya dengan suara berat.
Rex menelan ludah. "Ya, namaku Rex Valderion."
Bangsawan itu mengangguk. "Namaku Baron Elricht. Aku kehilangan sesuatu yang sangat berharga—sebuah cincin pusaka keluarga. Pencuri yang mengambilnya melarikan diri ke daerah kumuh di pinggiran kota. Aku ingin kau mengambilnya kembali."
Rex menyipitkan mata. "Kenapa tidak menyuruh penjaga kota saja?"
Baron Elricht mendesah. "Pencuri itu bukan sekadar pencuri biasa. Dia memiliki cara untuk menghindari penjaga dan tidak meninggalkan jejak. Selain itu, ada rumor bahwa dia bekerja dengan kelompok kriminal tertentu. Aku tidak ingin ini menjadi masalah besar di mata publik, jadi aku mencari petualang yang bisa menyelesaikan ini secara diam-diam."
[Peringatan: Kemungkinan ada jebakan dalam quest ini. Risiko tinggi.]
Rex berpikir sejenak. Ini jelas bukan pekerjaan mudah. Tapi...
Dia melirik ke sisi layar sistem. Hadiah: 10 Koin Emas
Itu jumlah yang cukup untuk membeli senjata bagus dan perlengkapan yang layak.
"Baiklah, aku terima," kata Rex.
Baron Elricht tersenyum puas. "Bagus. Aku akan memberikan informasi terakhir tentang pencuri itu—"
Tapi sebelum dia bisa melanjutkan, tiba-tiba jendela ruangan pecah!
CRASH!
Sebuah bayangan hitam melesat masuk, melompati meja, dan berlari ke arah pintu!
Rex refleks mengaktifkan skill. "Lemparan Kritis!"
WHOOOSH!
Batu kecil di lantai melayang cepat dan menghantam bahu pencuri itu.
"Agh!"
Orang itu terjatuh.
Rex segera mendekat dan melihat wajahnya—seorang gadis muda berambut perak dengan mata biru tajam.
[Analisis: Target tidak terdeteksi sebagai ancaman tinggi. Identitas tidak diketahui.]
Rex menyipitkan mata. "Kau pencurinya?"
Gadis itu menggertakkan gigi. "Bukan urusanmu!"
Dia mencoba kabur lagi, tapi Rex lebih cepat. Dia menahan pergelangan tangannya.
Baron Elricht berdiri dengan ekspresi marah. "Brengsek! Dia ada di sini selama ini?!"
Gadis itu menatap Baron dengan penuh kebencian.
"Dasar ular tua! Kau yang mencuri dari kami lebih dulu!"
Rex mengerutkan dahi. "Tunggu... apa maksudnya?"
TBC...