Di alam para dewa, ada satu aturan mutlak yang tidak boleh dilanggar: Dewa tidak boleh turun ke dunia fana sesuka hati.
Namun, aturan itu sepertinya tidak berlaku bagi satu dewa bernama Harpes, Harpes melanggar aturan langit—ia turun ke dunia fana tanpa berpikir panjang, hanya karena rasa penasarannya terhadap kehidupan manusia,Aturan Itu ialah Ketika para dewa turun ke bumi manusia dia akan mengalami hilang ingatan ketika sudah sampai ditempat itu.
Dia adalah dewa keseimbangan yang bertugas mengawasi dunia, tetapi terkenal pelupa dan sering melamun. Bahkan, para dewa lain sering merasa heran bagaimana dia bisa mempertahankan posisinya selama ribuan tahun.
Hari itu, seperti biasa, Harpes bersantai di langit, melihat dunia manusia dengan rasa ingin tahu.dan sering bertindak tanpa
berpikir panjang, Dan kali ini dia membuat kesalahan terbesar dalam hidupnya.Tanpa seizin para dewa lain, dia turun ke dunia fana hanya karena penasaran.
"Kenapa manusia terlihat begitu sibuk? Kenapa mereka menangis? Kenapa mereka tertawa? Kenapa mereka bisa merasa lelah?"
Pertanyaan demi pertanyaan muncul di kepalanya.
"Yah… aku penasaran."
Sebuah pemikiran nekat muncul. Tanpa berpikir panjang, dia mengangkat tangannya dan—
"BERHENTI, JANGAN BODOH!!!"
Teriakan seorang dewi menggema, tetapi semuanya sudah terlambat.
Cahaya menyelimuti Harpes, dan tubuhnya menghilang dari alam para dewa.
Sementara itu, di alam para dewa, Dewi Keseimbangan hanya bisa menghela napas.
"Haa... kalau sudah begini, aku yang harus menggantikan pekerjaannya."
Tanpa disadari oleh Harpes—yang kini dikenal sebagai Hakuro—langkahnya menuju kehidupan baru telah dimulai.
Dunia Fana - Hutan Asing
Di tengah hutan yang luas, seorang pemuda berambut putih dan bermata perak terbaring di atas rerumputan.
Angin berhembus pelan, membawa aroma dedaunan yang segar.
Pelan-pelan, matanya terbuka.
"Ugh…"
Dia mengerang pelan. Rasa dingin menyentuh kulitnya, dan suara burung-burung terdengar di kejauhan.
Namun, ada satu masalah besar—
Dia tidak tahu siapa dirinya.
"…Aku… siapa?"
Tidak ada jawaban.
Yang tersisa hanyalah langit biru yang membentang luas di atasnya.
Bersambung....