Bai Ling terus mendalami ilmunya. Hari demi hari ia habiskan dengan membaca, merenung, dan mempraktikkan setiap teknik alkimia yang ia pelajari. Waktu pun mengalir bagai sungai yang tak pernah berhenti, membawanya melintasi musim demi musim. Tiga tahun telah berlalu sejak ia pertama kali memulai mempelajari Alkimia.
Dan kini, Bai Ling telah menginjak usia lima belas tahun. "Dalam tiga tahun singkat ini, kultivasiku telah meningkat hingga mencapai tahap Foundation Establishment Awal," gumamnya pelan, suaranya mengalun seperti angin yang membawa bisikan rahasia alam. Matanya yang tajam memandang ke cakrawala, seolah mencoba menembus batas langit yang tak terhingga. "Tidak buruk," tambahnya, dengan senyum tipis yang mengambil di bibirnya.
Bai Ling melangkah keluar dari ruang alkimia, meninggalkan aroma ramuan yang masih berputar di udara. Feng Lao,Ketua Pavilium, memandangnya dengan tatapan penuh bahagia.
"Bai Ling, luar biasa," ucapnya dengan senyum puas. "Di usiamu yang baru lima belas tahun, kau sudah mencapai tahap Foundation Establishment awal. Benar-benar seorang jenius."
Bai Ling menundukkan kepala dengan hormat. "Terima kasih, Ketua Pavilium."
Feng Lao mengulurkan sebuah gulungan. "Tiga hari lagi, Sekte Tianlang akan mengadakan perekrutan murid baru dalam tiga tahun terakhir. Aku telah menyiapkan surat rekomendasi untukmu."
Tatapan Bai Ling berbinar sesaat sebelum kembali tenang. Ia menerima gulungan itu dengan kedua tangan. "Terima kasih, Guru."
Tanpa membuang waktu, Bai Ling kembali ke rumah tuanya. Cahaya matahari senja menyepuh atap-atap tua, menciptakan bayangan panjang yang menari di jalan setapak. Di dalam rumah sederhananya, ia mengemasi barang-barang yang perlu dibawa—jubah cadangan, beberapa pil pemulihan, dan belati yang selalu dibawanya.
Tiga hari kemudian, fajar menyingsing dengan warna keemasan yang membakar cakrawala. Bai Ling berjalan menyusuri jalan berbatu menuju Gunung Tianlang. Angin pegunungan menyapu rambut hitamnya, membawa aroma pinus dan tanah lembab. Saat mencapai kaki gunung, ia disambut pemandangan yang menggetarkan hati—ratusan calon murid berkumpul, dikelilingi orang tua yang memberikan semangat pada anak-anak mereka.
Tawa, bisikan harapan, serta gelegar suara para tetua sekte menggema di udara. Bai Ling menatap mereka, dadanya mendadak terasa sesak.
"Ayah… Ibu…?" Suaranya lirih, hampir tenggelam di antara hiruk-pikuk."apakah kalian tidak menginginkan kehadiranku dan membuangku ditempat yang mengerikan?,"air mata menetes kemudian diusap dengan kain lengannya.
Kerinduan merayap di hatinya, sebuah kehampaan yang tak kunjung terisi.
Bai Ling melangkah maju berkumpul dikerumunan orang-orang.
Seorang elder maju ke depan, suaranya bergema di seluruh area.
"Hari ini, perekrutan tiga tahunan Sekte Tianlang resmi dibuka! Bagi yang ingin mendaftar, silakan menuju pemimpin puncak pilihan kalian!" serunya lantang.
Sekte Tianlang terdiri dari sembilan puncak, masing-masing memiliki spesialisasi unik. Ada Puncak Pedang Angin bagi para pendekar pedang, Puncak Musim Semi yang menguasai teknik penyembuhan, Puncak Alkimia tempat para ahli ramuan berkumpul, Puncak Bunga Teratai yang terkenal dengan teknik ilusi, dan lain-lain.
Bai Ling berdiri di antara kerumunan, pikirannya berputar cepat.
"Puncak Alkimia pasti memiliki kebun herbal yang luas. Itu akan membantuku menyuling pil lebih baik," gumamnya dalam hati.
Tanpa ragu, ia melangkah menuju seorang wanita berwajah lembut yang mengenakan jubah hijau dengan sulaman daun perak. Wanita itu, yang tak lain adalah Pemimpin Puncak Alkimia, Ning Yao, sedang mencatat nama-nama calon murid.
"Permisi," Bai Ling berbicara dengan suara tenang. "Aku ingin bergabung dengan Puncak Alkimia."
Ning Yao menatapnya sekilas, namun tatapannya berubah tajam begitu merasakan aura Bai Ling. Alisnya sedikit terangkat.
"Foundation Establishment?"gumamnya
"gadis kecil?" tanyanya, nada suaranya bercampur keheranan. "Di usiamu yang baru lima belas tahun, kau sudah mencapai Foundation Establishment awal? Murid baru biasanya paling tinggi hanya mencapai Qi Condensation tingkat menengah!"
Bai Ling tetap tenang meski mendapat perhatian mendadak. "itu hanya pencapaian kecil," jawabnya singkat.
Ning Yao mengamati Bai Ling sejenak, matanya berkilat penuh minat,ia ingin melihat seberapa jauh potensinya.
semua orang sudah mendaftar dan menjalani tes,kecuali Bai Ling karena surat rekomendasi dari Feng Lao.
Dengan langkah tenang, Bai Ling berjalan bersama Elder Ning Yao, melewati bangunan-bangunan megah sekte yang menjulang tinggi, dinding-dindingnya dihiasi ukiran naga yang seolah hidup, mengintai setiap langkah mereka. Sesampainya di puncak Alkemis, Bai Ling memasuki ruangan kamarnya yang sederhana namun penuh ketenangan. Ia duduk bersila di atas bantal tua, tangannya dengan lembut mengeluarkan pil kondensasi qi dari saku jubahnya. Matanya perlahan terpejam, nafasnya teratur, dan ia mulai mengolah qi, merasakan aliran energi seputih susu mengalir lembut melalui meridiannya, menuju dantian yang semakin penuh dengan kekuatan murni.
Malam berlalu dengan cepat, seolah waktu menari mengikuti irama meditasinya. Ketika fajar menyingsing, Bai Ling membuka matanya perlahan, tubuhnya terasa ringan, pikiran jernih, dan hatinya dipenuhi ketenangan yang dalam.
Bai Ling bangkit dari posisi meditasinya, tubuhnya terasa ringan, pikiran jernih, dan hatinya dipenuhi ketenangan yang dalam. Ia melangkah keluar kamar, matanya tertarik pada papan informasi yang tergantung di dinding. Tulisan itu terbaca jelas: "Kepada semua murid baru, silahkan menemui ketua puncak masing-masing untuk menerima misi. Setiap misi akan diberikan poin yang dapat ditukar dengan berbagai teknik kultivasi, pil, dan senjata di Paviliun Harta. Poin meningkat sesuai kontribusi." Bai Ling mengangguk pelan, memahami bahwa ini adalah langkah pertama dalam perjalanannya di sekte ini.
Dengan langkah tenang, ia menuju Ruangan Ketua Puncak Alkemis. Sesampainya di sana, Bai Ling memberi salam kepada pemimpin puncak, tubuhnya membungkuk dengan hormat, menunjukkan rasa penghargaan yang mendalam. "Bai Ling, murid baru Puncak Alkemis, menghadap," ucapnya dengan suara lembut namun penuh keyakinan.
Ning Yao, yang berdiri di sampingnya, melangkah mendekati Bai Ling. Wajahnya tenang, namun matanya memancarkan kebijaksanaan yang dalam. "Semua murid baru wajib menyelesaikan misi pertama mereka," ujar Ning Yao, suaranya mengalir seperti angin sepoi-sepoi. "Hal itu untuk menilai kinerja setiap murid." Ia memandang ke cakrawala, seolah merenungkan sesuatu yang jauh. "Misi di setiap puncak berbeda-beda. Untuk Puncak Alkemis, misimu hanyalah memeriksa tanaman di kebun obat. Tugas ini mungkin terlihat sederhana, tetapi jangan remehkan. Setiap daun, setiap akar, memiliki arti tersendiri."
Setelah memberikan penjelasan, Ning Yao menoleh ke arah Bai Ling. "Baiklah, aku akan menyuruh seniormu, Fang Yuan, untuk mengantarmu ke kebun obat."
Tak lama kemudian, Fang Yuan muncul dari balik pintu. Wajahnya ramah, senyumnya hangat. "Adik seperguruan, aku akan mengantarmu ke kebun," ujarnya dengan suara yang menenangkan. Bai Ling mengangguk, mengikuti langkah Fang Yuan keluar dari ruangan.
Di perjalanan, mereka berbincang-bincang. Fang Yuan bercerita tentang pengalamannya sebagai murid Puncak Alkemis, sementara Bai Ling mendengarkan dengan penuh perhatian. Udara pagi yang segar mengelilingi mereka, dan langkah mereka terasa ringan meski jalan yang dilalui cukup panjang.
Setelah berjalan cukup lama, mereka akhirnya tiba di kebun obat. Pemandangan yang tersaji di depan mata Bai Ling sungguh memesona. Kebun itu dipenuhi dengan berbagai tanaman herbal, masing-masing memancarkan aura energi yang unik. Daun-daun hijau berkilauan diterpa sinar matahari pagi, sementara bunga-bunga langka memancarkan warna-warni yang memikat.
Fang Yuan berhenti di depan pintu kebun, lalu menoleh ke arah Bai Ling. "Adik junior, kita telah sampai," ujarnya dengan suara lembut. "Aku masih memiliki pekerjaan lain yang harus diselesaikan. Jika kau membutuhkan bantuan, carilah aku di belakang rumah, di ujung kebun itu." Ia memberikan senyum ramah sebelum berbalik dan pergi, meninggalkan Bai Ling sendirian di tengah kebun yang penuh misteri.