Cerita saya tentang pengalaman saya kost di Sorong aimas depan kampus universitas unumuda aimas jalan mawar masuk kedalam lurus ada profil warna biru belok kiri masuk kedalam disitulah kosannya saya tingal selama 5 bulan ada banyak masalah yang saya hadapi bukan dengan tetangga sebelah bukan juga dengan teman dan suami tetapi dengan pak kos dan ibu kosong yang selalu tidak punya perasaan terhadap pembayaran uang kost setiap bulan kita setiap pembayaran tidak boleh terlambat 1 hari pak kost dan ibu kost sudah meteror kami dari pagi sampai malam dengan SMS WhatsApp tlpn berdering dari pagi sampai malam dengan ancaman keluar dari kost trus berkata kata kasar terhadap kami katanya susah bayar kost trus berkata kalau tidak mampu untuk bayar kosan kami kenapa haru kost ..
Saya balas chat ibu kost ibu sekarang ini bulan puasa trus ibu beragama Islam dan dibulan puasa ini ibu bisa berkata kata hal hal yang menurut saya tidak pantas di hari puasa ini ibu manusia itu tidak selamanya di atas pasti juga di bawah . .
Kami sesama manusia bisakan ibu berkata hal yang baik saja tidak perlu menjatuhkan orang seperti begtu kita manusia hidup ini hanya sementara jadi janganlah terlalu berlebihan
Kita hanyalah titipan Tuhan pasti juga kembali kepadanya kenapa kamu harus berkata hal hal buruk...
Pas bulan Maret tanggal 4 saya memutuskan untuk kembali ke rumah mama mantu saya untuk tinggal bersama keluarga besar di lorong yang Sama cuma paling belakang rumahnya dan saya bebas dari segalah pikiran stress Dengan kata kata ibu kost bebas sekarang saya trimakasi untuk tuhan karena ada mama mantu saya yang baik hati menerima saya bersama anak anak saya
Saya pikir tinggal bersama mama mantu awal aman aman saja setelah beberapa bulan kemudian saya mulai stress lagi dikarenakan suami kalau kasih uang didepan mama mantu,mama mama mantu mukanya seperti tidak menyukai maunya anak harus kasih dia lebih
Tapi saya bersama 4 orang anak mana mungkin dengan gajinya suami 1,juta lima ratus cukup buat kami anak saya yang pertama dan yang kedua sekolah di sekolah Katolik perbulan 200 ribu trus uang bensin motor uang jajan anak ..
Apakah seorang mama mantu tidak bisa mengerti bahwa saya sebagai istri dari anaknya itu juga stress dengan ekonomi saya punya anak dan lain lain
Jadi bingung dalam hati saya sudah merasa tidak tahan lagi untuk berlama lama juga tinggal bersama mamanya suamiku tapi apa boleh buat suamiku berkata saya tidak bisa jauh dari mama saya karena mama saya sudah berusia...
Dari situ saya berpikir ternyata suami saya tidak memikirkan apa yang saya rasa saat ini
Saya rela tinggalkan orang tua saya bersama dia tapi dia tidak merasa itu semua dengan tekanan yang saya hadapi selam berumah tangga 11 tahun dan memiliki 4 anak menurut saya itu tidak gampang bagi saya tapii yang saya butuhkan hanya hargai saya sebagai istri mu yang menyangi mu dan anak anakmu ini saya tidak meminta untuk kamu membenci ibumu tapi tolong hargai saya juga seorang ibu untuk anak anakmu suami ku...
Kenapa selamat ini suamiku tidak tahu dikarenakan suami ku pergi pagi pulang malam jadi suamiku tidak tau keadaan dalam rumah seperti apa
Yang selalu disalahkan adalah saya sebagai istri dicap tidak bisa ini dan itu bagaimana saya tidak stress pastilah ada pemikiran mau pergi dan tinggalkan suami tapi dalam hati kecil saya bagaimana dengan anak anak saya apakan mereka bisa hidup tanpa saya
Mulai dari Malam sampai pagi saya trus memikirkan hal-hal yang membuat saya bingung jalan mana yang harus saya ambil dan keputusan mana yang saya ambil dan saya mulai berpikir biarlah saya tinggal demi anak anak saya
Saya rela dibuat apa saja mau di marah mau di singgung saya akan bertahan sampai anak anak besar saya tidak boleh pikir egois saya terhadap anak anak saya dan anak anak saya membutuhkan kasih saya seorang ibu dan ayah terutama peran seorang ibu bagi anak-anak sangat lah penting mi