Hari ini aku menghirup udara bebas dan seluruh anak buah ku menyambut dengan penuh kebahagian untuk kembali memimpin anggota geng gagak yaitu salah satu geng yang terkenal sadis dan kejam, anggotanya pun tersebar di seluruh penjuru kota, aku mendirikan Geng Gagak sudah hampir 15 tahun dan cukup disegani dikalangan geng mafia lainnya.
Pagi itu aku menikmati secangkir teh hangat sambil memandangi laut dan suara ombak yang sangat indah Albert datang yang didampingi beberapa orang kepercayaanku, sambil berlari Albert menghampiri ku, dengan nada yang terburu-buru Albert memberikan informasi kalau perdagangan pasar gelap di wilayah barat sudah dikuasai oleh salah satu geng rival ku yaitu Geng bar-bar.
Albert : Bos bisnis pasar gelap kita Wilayah Barat diambil alih oleh Geng Bar-bar.
Anggoro : "Tanpa bergeming dan dengan nada santai sambil menghisap sebatang cerutu" lawan dan habisi mereka semua.
Albert : Tetapi bos, mereka mempunyai persediaan senjata yang cukup banyak.
Anggoro : Sebut saja apa yang kamu butuhkan? "Sambil mengeluarkan asap dari mulut".
Albert : Memang Geng Bar-bar mulai menjajah beberapa wilayah kita saat bos berada di penjara bawah tanah itu.
Roy : Benar Bos apa yang dikatakan Albert.
Albert : Karena kita kekurangan persenjataan geng itu hampir mengambil wilayah-wilayah kita Bos.
Anggoro : Sekarang aku sudah kembali!!! jadi apa yang kamu takutkan Albert?
Albert : Baik Bos, aku akan mengirim beberapa pasukan untuk merebut kembali Wilayah Barat.
Anggoro : Hal sekecil ini apa perlu aku ikut turun tangan "sambil melirik anak buahnya".
Albert : Siap akan aku selesaikan masalah ini. Saya pamit bos permisi.
Saat Albert keluar dari ruangan, aku kembali menikmati secangkir teh. Jadi Geng bar-bar yang dipimpin oleh teman lama ku sewaktu sekolah di perguruan tinggi dia adalah Daniel.
Kita bersaing berbisnis di pasar gelap, untuk memperluas daerah kekuasaan antar geng sering terjadi pertempuran dari kedua belah pihak, sudah banyak nyawa melayang dari keduanya, tetapi pertempuran antara geng tersebut terus berlanjut.
Sepertinya kamu ingin bermain-main dengan ku Daniel hal ini menarik "gumam ku dalam hati", tak lama aku menelepon Albert.
Anggoro : Albert kamu punya waktu dua hari untuk menyelesaikan ini semua.
Albert : Siap bos, akan kita rebut kembali Wilayah Barat.
Anggoro : Nanti urusan Daniel biar aku yang menyelesaikannya.
Albert : Baik Bos, aku dan Roy sedang menyusun strategi untuk merebut kembali Wilayah Barat.
Anggoro : Aku serahkan semuanya kepada mu Albert.
Tuuuutttt... ttuuttt.... "Suara telepon ditutup".
Tak lama berselang terjadilah pertempuran dari kedua belah pihak, hingga Albert dan 10 anggota ku berhasil merebut kembali Wilayah Barat.
Albert : Bos izin lapor, untuk wilayah barat sudah berhasil kita rebut.
Anggoro : Kerja bagus Albert.
Albert : Terima kasih bos atas pujiannya.
Anggoro : Berapa banyak dari anggota kita yang gugur?
Albert : dua orang Bos, Franky dan Mike mereka tertembak di bagian dada dan tidak bisa terselamatkan lagi.
Anggoro : Aku akan menyusun strategi untuk menyingkirkan Daniel dalam waktu dekat ini.
Albert : Bos butuh beberapa banyak untuk mendampingi??
Anggoro : Tidak usah Albert, biarkan Daniel menjadi urusan ku.
Saat sedang mengontrol beberapa wilayah dari perdagangan pasar gelap ku, ada seorang penyusup disalah satu wilayah ku, mengetahui hal itu aku langsung menghubungi Albert dan Roy untuk membawa orang tersebut dalam keadaan hidup-hidup.
Anggoro : Nutt.... Nuttt.... "suara sedang menunggu telepon diangkat" Halo Albert tadi saat saya sedang mengecek beberapa wilayah, ada penyusup yang berdagang memakai nama Gagak (nama sebuah geng).
Albert : Baik bos saya akan mengumpulkan seluruh anggota yang berjaga.
Anggoro : Bawa dia kehadapan ku hidup-hidup biar ku ajarkan nanti bagaimana caranya menikmati permainan.
Albert : Siap bos...
Tak lama dari aku menutup telepon dari Albert, tidak butuh waktu lama Albert membawa seseorang yang mengatas namakan geng gagak itu kehadapan ku, dengan kejam aku mengikat orang itu dan menembakinya Beberapa kali hingga dia pun tewas.
Sehabis bermain-main dengan penyusup aku langsung pergi mengunjungi salah satu bar milik Johan dia adalah teman lama ku sebelum aku dibawa ke penjara bawah tanah. Saat mobil ku terparkir di cafe milik johan anak buah sekaligus pengawal ku membukakan pintu mobil,
silahkan bos "ucap anak buah ku", karena setiap aku berpergian selalu dikawal oleh beberapa anak buah ku mereka berjaga-jaga takut terjadi bentrokan dengan geng lain, setelah turun dari mobil aku langsung masuk kedalam cafe milik Johan.
Didalam cafe tersebut cukup ramai dengan para pengunjung karena Johan menyediakan ruangan khusus untuk kasino, sambil berjalan aku melihat sekitar sambil mencari Johan, tetapi aku tak sengaja menabrak salah satu pengunjung yang membawa gelas minuman hingga tertumpah mengenai pakaiannya, pengunjung yang sudah mabuk sangat marah kepada ku, disitulah terjadi perselisihan antara aku dan pengunjung, aku juga menutupi identitas ku yang sebenarnya.
Pengunjung : HEY!!! kamu punya mata tidak ??
Anggoro : Maaf pak, saya tidak sengaja "nada santai".
Pengunjung : Lihat apa yang sudah kamu lakukan? pakaian ku jadi basah begini memangnya kamu sanggup untuk membelinya?
Anggoro : Saya sudah jelas kan tadi, saya minta maaf apa perlu saya mengulang ucapan tadi?
Pengunjung : Sombong sekali kamu, Kamu tidak tau siapa saya?
Anggoro : Walau saya tau kamu siapa, buat saya kamu tidak penting.
Pengunjung : "Semakin marah" APA!!! sudah bosan hidup kamu.
Anggoro : Hidup saya bukan di tentukan oleh dirimu "sambil berjalan".
Pengunjung : "Ber
teriak" Pengawal!!
Mendengar ada keributan di bar miliknya Johan pun menghampiri untuk melihat keadaan, tetapi saat Johan melihat ku dia langsung berteriak memanggil nama ku "Hey Anggoro" kawan lama sudah bebas kamu dari penjara bawah tanah "ucap Johan" saat Johan berteriak memanggil nama ku seluruh mata pengunjung menatap kearah ku.
Aduh!! johan kenapa memanggil nama ku dengan berteriak sangat kencang "ucap dalam hati", pengunjung yang tadi berselisih kepada ku mendengar nama ku barusan dia langsung menarik pengawalnya untuk pergi meninggalkan bar tersebut, anak buah ku datang sambil berbisik di telinga ku, mau diapakan orang tersebut bos "ucapnya" aku menjawab berikan dia sedikit hadiah, tak lama pengunjung di bar tersebut satu persatu pergi meninggalkan bar milik Johan dengan terburu-buru.
Johan : "Berteriak" Hey Anggoro kawan lama, suatu kebanggaan bar milikku didatangi oleh mu.
Anggoro : Mengapa kamu memanggil sambil berteriak dan sangat lengkap "sambil menyalakan sebatang rokok".
Johan : Ha ha ha sudah 10 tahun kita tidak bertemu.
Anggoro : Lihat akibat ulah mu, seluruh pengunjung pergi satu persatu saat mengetahui identitas ku.
Johan : Sudah biarkan saja, mari kita berbincang-bincang di ruangan ku.
"Berjalan menuju ruangan Johan".
Anggoro : Usaha kamu sekarang cukup besar ya Johan, semakin sukses kamu sepertinya.
Johan : Ha ha ha bisa saja kamu, usaha ini berkembang juga berkat bantuan dan dukungan kamu juga.
Anggoro : Bagaimana dengan anak istri mu mereka baik-baik saja?
Johan : "Menjawab dengan muka lemas" mereka tertembak saat kami sedang dalam perjalanan berlibur.
Anggoro : Maaf aku tidak tahu soal itu, siapa yang melakukan hal tersebut?
Johan : Beberapa anak buah Daniel, mereka sudah mengintai ku.
Anggoro : Semua itu ulah geng bar-bar.
Johan : Sudah lupakan masalah itu.
Anggoro : Aku akan membuat perhitungan dengannya.