Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

UNKNOWN HUMAN

munvisher
7
chs / week
The average realized release rate over the past 30 days is 7 chs / week.
--
NOT RATINGS
34
Views

Table of contents

VIEW MORE

Chapter 1 - prolog lengkap

Di sore hari yg tenang, sekumpulan anak bermain di sebuah taman bermain, taman bermain itu terletak di pinggir hutan yg sangat lebat dan menakutkan. Walaupun begitu taman bermain itu ramai di kunjungi anak-anak setelah pulang sekolah, seperti sekarang

"Ketemu!" Seru seorang anak

"Yah, aku ketahuan"

"Sekarang kamu yg jaga"

Anak menunjuk salah satu anak

"Baiklah." Dng pandangan terpaksa, anak itu berjalan ke tempat jaga.

Sekumpulan anak-anak itu berpencar mencari tempat sembunyinya masing masing. Ada yg bersembunyi di seluncuran, di balik pohon, dalam kamar mandi, dan tempat sembunyi lainnya. Semua anak-anak telah bersembunyi di tempatnya masing masing kecuali seorang anak laki-laki

Seorang anak melihat ke sana kemari, kebingungan mencari tempat sembunyinya. Semua tempat sembunyi yg tadi ia gunakan telah di tempati anak lain atau tempat nya penuh.

Tidak menyerah dgn hal itu, anak itu melihat sekitarnya, kembali mencari. Mungkin ada tempat yg terlewat, pikirnya

Pandangannya terhenti pada sebuah hutan di sebelah taman bermain. Hutan itu terlihat gelap, misterius dan menakutkan, siapapun yg melihat ke dlm hutan terasa bertambah gelap. Walaupun waktu masih belum gelap.

Karena kehabisan waktu. Tanpa pikir panjang, anak itu melesat masuk ke dalam hutan.

Anak itu berlari, hingga suara teman yg sedang menghitung terdengar pelan, lalu ia ber sembunyi di balik pohon yg bisa menutupi seluruh tubuhnya, menunggu.

"Siapa yg pertama dia yg jadi" seru anak yg berhitung

Waktu demi waktu pun berlalu, matahari mulai tenggelam. Tapi anak yg tadi masuk hutan masih berdiri di tempatnya, belum di temukan, ia terlihat kesal

"Huh, mereka lama banget sih, apa mereka takut masuk ke dlm hutan ini?" Gerutu anak itu

Bosan bersembunyi, akhirnya anak itu menyerah dan memutuskan untuk kembali ke taman bermain, ia bergerak meninngal kan tampatnya tadi. Tapi muncul sebuah keanehan.

Entah mengapa, semakin anak itu berjalan ia merasa semakin banyak dan besar tumbuhan dan pohon-pohon, seakan-akan anak itu pergi ke pusat hutan. Padahal jalan yg di lalui nya sama saat ia masuk kehutan ini.

Bingung dan takut dgn apa yg terjadi, anak itu mempercepat langkahnya . Namun sia-sia pohon dan tumbuhan yg di lewatinya semakin besar dan lebat, hingga matahari tenggelam sempurna

Kegelapan malam telah menyelimuti hutan, membuat penglihatan siapapun menjadi gelap gulita. Suara burung hantu, hewan buas dan suara-suara yg membuat bulu kuduk merinding semakin bergema. Membuat suasana semakin mencekam

Duk, sialnya kaki anak itu tersandung akar pohon membuatnya terluka kecil

Mata anak itu meneteskan air, Ia menagis bukan karena luka di kakinya, luka di kakinya itu sering ia rasakan setelah bermain. Bukan juga karena suasana menakutkan di hutan ini. Tapi anak itu menangis karena tidak bisa pulang.

Pasti Ayah dan Bunda sibuk mencariku karena belum pulang, pikir anak itu

Di tengah tangis anak itu, matanya menangkap sebuah cahaya misterius berwarna biru muda di tengah-tengah kegelapan. Penasaran dgn cahaya tersebut, si anak pun berjalan ke arah asal cahaya misterius itu.

Sebuah gua batu di tengah tengah hutan, pintu masuk gua itu berbentuk oval dan sebesar mobil. Di pintu gua tersebut juga terdapat beberapa batu kristal menghiasi pintu sampai dlm gua tersebut. Kristal itu mengeluarkan cahaya lembut berwarna biru muda, membuat siapapun yg melihatnya akan tenang dan tertarik akan cahaya itu.

Kristal itulah asal cahaya misterius tadi

Mata anak itu berbinar menatap kristal-kristal itu. Perasaan tenang, senang dan takjub bercampur menjadi satu, menggantikan perasan sedih yg baru di alami si anak

Anak itu pun memutuskan untuk masuk dan menunggu tim penyelamat dalam gua kristal itu. Daripada menunggu di tengah hutan yg gelap di gua ini lebih baik.

Keputusan itu yg akan membuatnya menyesal di kemudian hari sekaligus memberikan takdir baru padanya