Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

UNKNOWN HUMAN

🇮🇩munvisher
--
chs / week
--
NOT RATINGS
1.7k
Views
VIEW MORE

Chapter 1 - prolog lengkap

Di sore hari yg tenang, sekumpulan anak bermain di sebuah taman bermain, taman bermain itu terletak di pinggir hutan yg sangat lebat dan menakutkan. Walaupun begitu taman bermain itu ramai di kunjungi anak-anak setelah pulang sekolah, seperti sekarang.

"Ketemu!" Seru seorang bocah cowok.

"Yah, aku ketahuan"keluh bocah cewek.

"Sekarang kamu yg jaga"perintah bocah cowok.

Anak menunjuk salah satu, si bocah cewek.

"Baiklah." Dng pandangan terpaksa, bocah cewek itu berjalan ke tempat jaga.

Sekumpulan anak-anak itu berpencar mencari tempat sembunyinya masing masing. Ada yg bersembunyi di seluncuran, di balik pohon, dalam kamar mandi, dan tempat sembunyi lainnya. Semua anak-anak telah bersembunyi di tempatnya masing masing kecuali bocah cowok tadi

Bocah cowok itu melihat ke sana kemari, kebingungan mencari tempat sembunyinya. Semua tempat sembunyi yg tadi ia gunakan telah di tempati anak lain atau tempat nya penuh.

Tidak menyerah dgn hal itu, bocah cowok itu melihat sekitarnya, kembali mencari. Mungkin ada tempat yang terlewat, pikirnya.

Pandangannya berhenti pada sebuah hutan di sebelah taman bermain. Hutan itu terlihat gelap, misterius dan menakutkan, siapapun yang melihat ke dalam hutan terasa bertambah gelap. Walaupun saat itu masih cukup terang.

Karena kehabisan waktu. Tanpa pikir panjang, si bocah cowok melesat masuk ke dalam hutan.

Si bocah cowok itu berlari, hingga suara teman yg sedang menghitung terdengar sayup sayup, lalu ia ber sembunyi di balik pohon yg bisa menutupi seluruh tubuhnya, menunggu.

"Siapa yg pertama dia yg jadi" seru si bocah gadis.

Waktu demi waktu pun berlalu, matahari mulai tenggelam. Tapi si bocah cowok yang tadi masuk hutan masih setia berdiri di tempatnya, namun perlahan lahan si bocah cowok mulai merasa kesal.

"Huh, mereka lama banget sih, apa mereka takut masuk ke dlm hutan ini? Dasar lemah." Gerutu si bocah cowok.

Merasa kesal dan Bosan bersembunyi, akhirnya si bocah cowok menyerah dan memutuskan untuk kembali ke taman bermain, ia bergerak meninngal kan tampatnya tadi. Tapi muncul sebuah keanehan.

Entah mengapa, semakin si bocah cowok berjalan ia merasa semakin banyak dan besar tumbuhan dan pohon-pohon, seakan-akan anak itu pergi ke pusat hutan. Padahal jalan yg di lalui nya sama saat ia masuk kehutan ini.

Bingung dan takut dgn apa yg terjadi, si bocah cowok mempercepat langkahnya . Namun upaya tersebut sia-sia semakin lama pinggiran hutan itu semakin menjauh darinya, seakan akan hutan itu membesar, hingga matahari tenggelam sempurna

Kegelapan malam telah menyelimuti hutan, membuat penglihatan siapapun menjadi gelap gulita. Suara burung hantu, hewan buas dan suara-suara yg membuat bulu kuduk merinding mulai bermunculan dan saling bergema satu suara dengan suara yang lain. Membuat suasana semakin mencekam.

Duk, sialnya kaki si bocah cowok tersandung akar pohon membuatnya terluka ringan.

Mata si bocah cowok meneteskan air, Ia menagis bukan karena luka di kakinya, luka di kakinya itu sering ia rasakan setelah bermain, bukan juga karena suasana menakutkan di hutan ini. Tapi anak itu menangis karena tidak bisa pulang.

Pasti Ayah dan Bunda sibuk mencariku karena belum pulang, ucap si bocah cowok dalam hati.

Di tengah tangis anak itu, matanya menangkap sebuah cahaya misterius berwarna biru muda di tengah-tengah kegelapan. Penasaran dengan cahaya tersebut, si anak pun berjalan ke arah asal cahaya misterius itu.

Sebuah gua batu di tengah tengah hutan, pintu masuk gua itu berbentuk oval dan sebesar mobil. Di pintu gua tersebut juga terdapat beberapa batu kristal menghiasi pintu sampai dlm gua tersebut. Kristal itu mengeluarkan cahaya lembut berwarna biru muda, membuat siapapun yg melihatnya akan tenang dan tertarik akan cahaya itu.

Kristal itulah asal cahaya misterius tadi

Mata anak itu berbinar menatap kristal-kristal itu. Perasaan tenang, senang dan takjub bercampur menjadi satu, menggantikan perasan sedih yg baru di alami si anak

Anak itu pun memutuskan untuk masuk dan menunggu tim penyelamat dalam gua kristal itu. Daripada menunggu di tengah hutan yg gelap di gua ini lebih baik.

Keputusan itu yg akan membuatnya menyesal di kemudian hari sekaligus memberikan takdir baru padanya