Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

MANUSIA VS DEWA

GREAT_WOLF
--
chs / week
--
NOT RATINGS
571
Views
Synopsis
Di dunia yang terdiri dari tiga lapisan - Surga, Bumi, dan Neraka, dewa-dewa yang berkuasa atas Surga telah lama menindas dan memanfaatkan umat manusia di Bumi. Mereka mengambil putri-putri dari Bumi untuk dijadikan istri mereka, dan mengambil hasil panen untuk kesenangan mereka. Umat manusia di Bumi hidup dalam ketakutan dan penindasan. Mereka tidak berani melawan dewa-dewa, karena mereka memiliki kekuatan yang sangat kuat dan tidak terkalahkan. Namun, di sebuah desa kecil di Bumi, ada seorang bayi yang lahir dengan kekuatan supernatural yang tidak biasa. Bayi itu bernama Arkeus, dan ia adalah anak dari seorang pejuang yang berani dan seorang wanita yang lembut dan bijaksana. Ayah Arkeus, yang bernama Thane, adalah seorang pejuang yang berani dan memiliki kekuatan yang sangat kuat. Ia telah melawan dewa-dewa dalam beberapa pertempuran, namun ia tidak pernah menang. Thane meninggal dalam pertempuran terakhirnya melawan dewa-dewa, meninggalkan Arkeus yang masih bayi dan ibunya yang sedih. Ibu Arkeus, yang bernama Aria, adalah seorang wanita yang lembut dan bijaksana. Ia memiliki kekuatan supernatural yang tidak biasa, namun ia tidak pernah menggunakan kekuatan itu untuk melawan dewa-dewa. Aria lebih memilih untuk hidup dalam damai dan harmoni dengan alam, dan ia mengajarkan Arkeus tentang kekuatan dan keberanian. Arkeus tumbuh menjadi seorang pemuda yang kuat dan berani, dengan kekuatan supernatural yang semakin kuat. Ia memiliki motivasi yang kuat untuk melawan dewa-dewa dan membebaskan umat manusia dari penindasan mereka. Namun, Arkeus tidak tahu bahwa dewa-dewa memiliki rahasia yang tidak diketahui oleh umat manusia, dan bahwa Iblis memiliki motif yang tidak terduga. Arkeus juga tidak tahu bahwa ia memiliki peran yang sangat penting dalam perjuangan melawan dewa-dewa dan Iblis.
VIEW MORE

Chapter 1 - kehidupan yang tragis

Arkeus berdiri di atas bukit yang menghadap ke langit, menatap ke atas dengan mata yang tajam. Ia dapat merasakan kekuatan supernatural yang mengalir dalam tubuhnya, namun ia tidak tahu bagaimana cara menggunakannya.

Arkeus masih ingat kejadian yang terjadi beberapa tahun yang lalu. Ayahnya, Thane, dibunuh oleh dewa-dewa yang berkuasa atas Surga. Ibunya, Aria, meninggal karena kesedihan dan kehilangan. Kakaknya, Eryndor, diculik oleh dewa-dewa dan tidak pernah kembali.

Arkeus sekarang hidup sebatang kara, miskin dan tidak memiliki apa-apa. Namun, ia tidak menyerah. Ia berniat melawan dewa-dewa dan membalas dendam atas kematian ayahnya dan ibunya.

Arkeus mulai mengasah kemampuannya dengan berlatih setiap hari. Ia belajar cara menggunakan kekuatan supernatural yang mengalir dalam tubuhnya, dan ia menjadi semakin kuat dan tangguh.

Namun, Arkeus tahu bahwa ia tidak dapat melawan dewa-dewa sendirian. Ia membutuhkan bantuan dan dukungan dari orang lain. Maka, ia memutuskan untuk berpetualang dan mencari sekutu yang dapat membantunya dalam perjuangannya melawan dewa-dewa.

Arkeus berjalan kaki selama berhari-hari, mencari desa atau kota yang dapat memberinya informasi tentang dewa-dewa dan cara melawan mereka. Ia melewati hutan yang lebat dan sungai yang deras, namun tidak menemukan apa-apa.

Suatu hari, ketika Arkeus sedang beristirahat di tepi sungai, ia melihat seorang gadis yang cantik dan berani. Gadis itu memiliki rambut yang panjang dan hitam, serta mata yang biru dan tajam. Ia sedang memancing ikan di sungai, dan Arkeus dapat melihat bahwa ia memiliki kekuatan yang tidak biasa.

Gadis itu melihat Arkeus dan tersenyum. "Halo, kamu siapa?" tanyanya dengan suara yang lembut dan ramah. Arkeus terkejut dengan kecantikan dan keberanian gadis itu, dan ia tidak dapat menjawab pertanyaannya dengan cepat.

Gadis itu tertawa dan berjalan mendekati Arkeus. "Kamu tidak perlu takut, aku tidak akan menyakiti kamu," katanya sambil menatap Arkeus dengan mata yang tajam. Arkeus merasa sedikit lebih tenang dan menjawab, "Aku... aku Arkeus. Aku sedang mencari informasi tentang dewa-dewa."

Gadis itu mengangguk dan berkata, "Aku Lyra. Aku juga memiliki masalah dengan dewa-dewa. Mereka telah menghancurkan desaku dan membunuh orang-orang yang aku cintai."

Arkeus merasa sedih mendengar cerita Lyra dan berkata, "Aku juga memiliki alasan untuk melawan dewa-dewa. Mereka telah membunuh ayahku dan menculik kakakku."

Lyra menatap Arkeus dengan mata yang tajam dan berkata, "Aku rasa kita memiliki tujuan yang sama, Arkeus. Maukah kamu bergabung denganku untuk melawan dewa-dewa?"

Arkeus merasa sedikit ragu-ragu, namun kemudian ia mengangguk dan berkata, "Ya, aku mau bergabung denganmu. Aku ingin melawan dewa-dewa dan membalas dendam atas kematian ayahku dan penculikan kakakku."

Lyra tersenyum dan berkata, "Baiklah, kita akan bekerja sama untuk melawan dewa-dewa. Tapi sebelum itu, kita harus meningkatkan kekuatan kita. Aku tahu sebuah tempat yang dapat membantu kita meningkatkan kekuatan kita."

Arkeus penasaran dan bertanya, "Tempat apa itu?" Lyra menjawab, "Tempat itu adalah Kuil Kuno, sebuah kuil yang terletak di tengah hutan. Kuil itu memiliki kekuatan yang sangat besar dan dapat membantu kita meningkatkan kekuatan kita."

Arkeus merasa sedikit ragu-ragu, namun kemudian ia mengangguk dan berkata, "Baiklah, kita akan pergi ke Kuil Kuno. Tapi apa yang kita harus lakukan di sana?"

Lyra tersenyum dan berkata, "Di Kuil Kuno, kita harus menemukan Artefak Kuno, sebuah benda yang memiliki kekuatan untuk meningkatkan kekuatan kita. Namun, kita harus berhati-hati, karena Kuil Kuno juga dihuni oleh makhluk-makhluk yang sangat berbahaya."

Arkeus merasa penasaran dan bertanya, "Apa jenis makhluk yang berbahaya itu?" Lyra menjawab, "Makhluk-makhluk itu adalah Penjaga Kuil, makhluk-makhluk yang sangat kuat dan memiliki kekuatan untuk menghancurkan kita."

Arkeus merasa sedikit ragu-ragu, namun kemudian ia mengangguk dan berkata, "Baiklah, kita akan pergi ke Kuil Kuno dan menemukan Artefak Kuno. Kita tidak akan menyerah."

Lyra tersenyum dan berkata, "Mari kita pergi. Kita memiliki perjalanan yang panjang dan berbahaya di depan kita."

Mereka berdua kemudian berjalan menuju Kuil Kuno, melewati hutan yang lebat dan sungai yang deras. Mereka harus berhati-hati karena jalan yang mereka tempuh sangat berbahaya dan tidak terprediksi.

Setelah beberapa jam berjalan, mereka akhirnya tiba di depan Kuil Kuno. Kuil itu sangat besar dan memiliki arsitektur yang sangat unik. Mereka dapat melihat bahwa kuil itu telah ada selama ribuan tahun dan memiliki sejarah yang sangat kaya.

Lyra menarik napas dalam-dalam dan berkata, "Kita telah tiba. Sekarang, kita harus siap menghadapi apa pun yang ada di dalam kuil itu." Arkeus mengangguk dan berkata, "Aku siap. Mari kita masuk."

Mereka berdua kemudian memasuki Kuil Kuno, dan langsung disambut oleh suasana yang sangat tenang dan mistis. Mereka dapat melihat bahwa kuil itu dipenuhi dengan patung-patung dan lukisan-lukisan yang sangat indah dan berharga.

Lyra menunjukkan jalan dan mereka berdua mulai menjelajahi kuil itu. Mereka melewati beberapa ruangan yang sangat besar dan megah, dan akhirnya tiba di depan sebuah pintu yang sangat besar dan berat.

Lyra menatap pintu itu dengan mata yang tajam dan berkata, "Pintu ini adalah pintu masuk ke ruangan Artefak Kuno. Kita harus berhati-hati karena pintu ini dijaga oleh Penjaga Kuil yang sangat kuat."

Arkeus mengangguk dan berkata, "Aku siap. Mari kita buka pintu ini dan temukan Artefak Kuno."

Lyra mengangguk dan bersiap untuk membuka pintu. Ia menarik napas dalam-dalam dan meletakkan tangan di atas pintu. Pintu itu mulai bergetar dan terbuka dengan perlahan-lahan.

Di dalam ruangan, mereka melihat sebuah patung yang sangat besar dan megah. Patung itu memiliki mata yang berkilauan dan tangan yang terbuka. Di tengah-tengah ruangan, ada sebuah altar yang memiliki Artefak Kuno di atasnya.

Tiba-tiba, suara yang sangat keras dan menakutkan terdengar dari dalam ruangan. Penjaga Kuil yang sangat kuat muncul dari bayangan dan berdiri di depan mereka.

Penjaga Kuil itu memiliki tubuh yang sangat besar dan kuat, dengan mata yang berkilauan dan tangan yang terbuka. Ia menatap Lyra dan Arkeus dengan mata yang tajam dan berkata, "Kalian tidak dapat memiliki Artefak Kuno. Kalian harus melawan aku terlebih dahulu."

Lyra dan Arkeus saling menatap dan mengangguk. Mereka tahu bahwa mereka harus melawan Penjaga Kuil itu untuk mendapatkan Artefak Kuno.

Lyra mengeluarkan pedangnya dan Arkeus mengeluarkan kekuatan supernaturalnya. Penjaga Kuil itu tersenyum dan mengeluarkan kekuatan yang sangat besar.

Pertarungan antara Lyra, Arkeus, dan Penjaga Kuil itu dimulai. Lyra dan Arkeus berusaha untuk mengalahkan Penjaga Kuil itu dengan kekuatan dan strategi mereka. Namun, Penjaga Kuil itu sangat kuat dan tidak mudah dikalahkan.

Pertarungan itu berlangsung selama beberapa jam, dengan Lyra dan Arkeus berusaha untuk mengalahkan Penjaga Kuil itu. Namun, Penjaga Kuil itu masih sangat kuat dan tidak menunjukkan tanda-tanda kelelahan.