1 Teropong Bintang
Ahh., sepertinya malam ini akan berlalu dengan membosankan gerutu Patrick Flattery sambil berjalan menuju kursi teropong bintangnya. Berjanggut panjang sudah mulai memutih dan kacamata minus tiga bertengger dihidungnya, dia sudah berumur enam puluh tahunan, sehingga fisiknya menjadi kendala dalam melaksanakan pekerjaannya, mungkin karena semangat dan kesukaan akan pekerjaannyalah yang membuat dia dapat bertahan bekerja dari jam delapan malam hingga dinihari. Dia adalah salah satu staff dari peneropong bintang yang terletak 40 kilometer sebelah barat Reykjavik ibukota Islandia, atau popular disebut Tanah Es. Bagi seorang astronom seperti dia, motivasi kerjanya adalah hobby, realisasi obsesinya dari masa kanak-kanak pada kemisteriusan jagat raya.
Dunia astronomi adalah dunia langit malam yang berbintang, pencarian rahasia alam semesta yang dimanifestasikan dalam susunan benda angkasa yang jaraknya jutaan tahun cahaya dari bumi. Khayalan masa kecil terlintas pada kepala Flattery, menjadi astronot berpetualang melakukan perjalanan antar bintang, menemukan planet yang berisi kehidupan dan bertemu alien yang mempunyai teknologi maju.
Selama tigapuluh lima tahun bertugas di pusat peneropong bintang Islandia ini, dia cukup banyak mengumpulkan prestasi, untuk ukuran negara tersebut dia diakui menjadi nomor satu. Sudah puluhan bintang, gugus, asteroid, black hole berhasil ia temukan dan dipetakan dalam peta bintang dunia. Keuntungannya adalah, Islandia sebagai pulau satu-satunya di Samudera Atlantik bagian utara, jauh dari daratan benua besar, mempunyai langit yang sangat bersih. Relatif lebih sedikit awan yang terbentuk karena segera tersapu oleh angin atlantik yang kencang.
Dia merebahkan diri pada kursi peneropong, meraih buku log aktivitas harian teropong bintang, menulis data-data rutin seperti nama, tanggal, jam pengamatan, kordinat langit yang akan diamati dan catatan umum lainnya. Posisi tempat duduknya ia putar menuju lubang teleskop, sandaran kursi distel sehingga badannya setengah telentang. Teleskop milik negara satu-satunya di Islandia ini, sudah berumur sangat tua. Bangunan utama berbentuk konvensional yakni bentuk kubah dengan pintu gerbang teleskop dua jendela yang dapat digeser. Mekanisme internal teleskop masih menggunakan penggerak manual dan masih menggunakan tabung teleskop sesuai kondisi aslinya. Sejalan dengan kemajuan teknologi, sistim penggerak untuk jendela teleskop, perputaran tabung, pengaturan lensa, kursi pengamat, dan beberapa fungsi lain sudah digantikan dengan mesin elektronik. Seperti umumnya teropong bintang modern fasilitas ini juga sudah dilengkapi dengan komputer ukuran mainframe, untuk fungsi kontrol penggerak, perekaman data kordinat otomatis, pemotretan digital, analisa imej, dan fungsi lainnya. Fasilitas teropong bintang disini merupakan salah satu yang terbaik di dunia dan banyak dikunjungi oleh astrolog dari banyak negara, bahkan NASA memakai referensi dari fasilitas yang ada disini untuk eksplorasi angkasa luarnya.
Flattery mengarahkan teleskop pada gugus bintang Orion, gugus bintang ini mempunyai banyak kisah bahkan sejak jaman purba. Peradaban purba selalu mengaitkan aspek kehidupan mereka dengan para bintang dilangit, hampir pada semua legenda kuno terdapat kepercayaan bahwa dewa-dewa mereka berasal dari bintang di alam semesta. Dewa Mesir, Yunani, Maya, Inca, dan banyak yang lainnya, dikaitkan dengan kedatangan mereka dari beberapa rasi bintang, dimana mereka mempunyai tugas untuk menjadi pembimbing bagi ras manusia di bumi. Situs-situs purba diberbagai belahan dunia juga dikaitkan dengan asal-usul dewa dari langit, semacam Obelisk, Batu Menhir, Stonehenge, Roda Pengobatan, Piramida, Patung Pulau Paskah, gambar Nazca dan sebagainya.
Orion adalah salah satu gugus bintang yang paling popular diantara kalangan astronom, banyak kajian dan pengamatan dibuat untuknya. Perhatian lebih ini didapat karena mayoritas pakar berpendapat bahwa di gugus ini terdapat gugus planet yang menyerupai sistim tata surya planet bumi.
Flattery mengambil sebuah odner berisi cacatan pribadinya, odner ini bahkan lebih tebal dibanding buku log observatorium yang ada dimeja kerjanya. Ia membuka halaman demi halaman dengan hati-hati, mungkin dapat dimengerti karena catatan tersebut adalah karya paling penting selama hidupnya bahkan sudah menjadi obsesi sampai dia mati sekalipun. Jika seseorang diberi ijin untuk membaca studi pribadinya tersebut, mungkin jauh dari yang dapat dibayangkan tentang karya seorang astronom. Lebih mirip sebuah narasi sejararawan atau bahkan dapat disangka karangan sebuah cerita film.
Sebelum diakuinya Astronomi sebagai suatu bidang ilmu, asal muasalnya bermula dari suatu tradisi primitif yang berkaitan dengan kepercayaan atau agama kuno, cenderung ke ilmu nujum atau sekarang secara modern disebut ilmu Astrologi. Bermula dari peradaban Sumeria, bangsa yang mengatur Mesopotamia sekitar 4000 tahun sebelum Masehi. Disinilah pertamakali muncul segolongan orang yang memuja matahari, bulan, dan Venud. Mereka percaya bahwa rumah para dewa dan letaknya nirwana adalah di benda angkasa tersebut. Para imam Sumeria mengangkat diri mereka sebagai Imam Tertinggi bertindak sebagai perantara untuk berkomunikasi dengan para dewa. Tatacara pemujaan agama Sumeria diyakini juga meniru atau diturunkan dari dari tradisi sebelumnya, kemungkinan dari bangsa Atlantis. Agama ini untuk masa-masa selanjutnya terus berkembang, bahkan sampai hari ini.
Seorang yang pertamakali mempelajari secara menyeluruh tentang ilmu perbintangan adalah seorang bernama Ptolemy. Dia mengumpulkan banyak data dari tulisan para astrolog jaman sebelumnya dan dari data tersebut ia memetakan posisi lebih dari seribu bintang. Ia mengkategorikan suatu daftar terdiri dari 48 peta bintang, dan sebagian besar sudah dapat ia petakan dengan memakai garis bujur dan garis lintang bumi. Pada masa itu para ilmuwan masih percaya bahwa bumi adalah pusat dari alam semesta dan ia bekerja berdasarkan teori ini. Karyanya terdiri dari tigabelas tulisan yang terkenal disebut Almagam.
Untuk menjelaskan mengapa beberapa planet nampak berpindah dan kembali pada posisi sebelumnya jika dilihat dari bumi, ia berpendapat bahwa masing-masing planet selain mempunyai garis edar mengelilingi bumi juga mempunyai garis edar kecil untuk setiap planetnya. Garis edar tiap planet ini disebut "epicycle". Teori ini beserta teori Geosentris bertahan selama 1400 tahun, sampai akhirnya muncul fakta Matahari sebagai pusat tatasurya (Heliosentris).
Ptolemy adalah yang pertamakali memikirkan bahwa ilmu astronomi adalah hal yang berbeda dengan astrologi, mengingat peramal atau nujum pada waktu itu dianggap sebagai ilmu sihir dan ditentang banyak kalangan. Ia berusaha keras untuk meyakinkan masyarakat bahwa pengetahuan ini mutlak ilmu murni dan perlu dipelajari ilmuwan. Pendapat ini menjadi bahasan buku pertamanya, dan juga menjelaskan tentang hubungan bumi, matahari dan planet lainnya.
Tetrabiblos adalah buku keduanya yang menguraikan tentang astrologi karena berhubungan dengan kondisi negara-negara pada saat itu. Ptolemy menunjukkan bahwa ada korelasi astrologi terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi di beberapa negara dan bangsa yang mana semuanya bukan hal yang berdiri sendiri. Ia menjelaskan pengaruh suatu planet terhadap negeri tertentu, dan membuat deskripsi tentang tanda manusia dan tanda binatang. Ia mencatat berbagai hal bahwa tanda manusia berpengaruh untuk manusia dan tanda binatang mempengaruhi binatang. Akhirnya, Ptolemy menjelaskan bagaimana semua planet mempengaruhi bumi. Sebagai contoh, Saturnus diyakini mendatangkan faktor petaka seperti dingin, banjir, kemiskinan, dan kematian. Mars membawa pengaruh berupa musim kering dan peperangan. Komet dan bintang jatuh menandakan peristiwa luar biasa.
Buku yang ketiga berisi hal-hal yang lebih individual. Tetrabiblos berteori bahwa suatu kelahiran mempunyai konsepsi tersendiri yang akan terus diuji kebenarannya, penyempurnaan masih tetap diperlukan dengan melakukan pengamatan pada beberapa individu yang menjadi obyek. Pada kelahiran individu tersebut, dibuatkan pengamatan atau konsepsi dari fase bulan dan pergerakan planet. Pengaruh sifat lelaki diwakili oleh matahari dan Saturnus, sifat feminin diwakili oleh bulan dan Venus.
Buku terakhir Ptolemy dari Tetrabiblos mencakup materi berbagai hal tentang pekerjaan, perkawinan, anak-anak, perjalanan, dan 'rumah' dari setiap bintang atau zodiak. Berbagai aspek tertentu tentang variasi sudut berbagai planet digunakan dalam perhitungannya.
Tetrabiblos adalah buku induk bagi kalangan yang bergelut di bidang astrologi, sedikit sekali modifikasi yang dibuat sejak buku ini muncul, jadi jika kita membaca artikel tentang pengaruh Zodiak terhadap nasib seseorang, semua berasal dari buku ini.
Beberapa kelemahan Tetrabiblos baru disadari oleh Astronom modern, contohnya Ptolemy tidak mempertimbangkan penyimpangan dari equinox. Padahal seharusnya ia mengetahui hal ini, suatu overlap antara tanda zodiak satu dengan yang lain pada peta bintang semakin membesar dari waktu ke waktu (sekitar 5 derajat setiap tiga ratus tahun), tetapi mengapa ia tidak menguji atau menjelaskan hal ini pada tulisannya, menjadi misteri dan kekurangan paling besar dari pekerjaannya. Terlepas dari kesalahan yang ia buat Tetrabiblos adalah mahakarya sepanjang jaman.
Setelah Ptolemy, banyak astrolog yang mengikuti jejaknya, antara lain Paul dari Alexandria, Hephaestion dari Thebe, dan Palchus, tetapi sedikit sekali sejarah yang mencatat tentang orang-orang ini. Hasil karya Ptolemy dilanjutkan dan ditafsirkan oleh seorang ahli matematika bernama Pappus dari Alexandria, ahli matematika dan astronom bernama Theon dari Alexandria, dan ahli matematika Yunani bernama Proclus.
2 Astronomi
Astrologi Mesir kebanyakan dipahami sebagai kalender Kairo, yang terdiri dari suatu daftar dari semua hari pada tahun bangsa Mesir. Daftar penanggalan ini dapat dikategorikan dalam tiga bagian besar, yakni jenis hari dipilah menjadi hari baik dan yang kurang baik; suatu peristiwa tertentu berhubungan secara mitologi, dan memberi pengaruh membuat suatu hari tertentu menjadi lebih baik atau kurang baik; perilaku yang sebaiknya dilakukan berkaitan dengan hari tertentu.
Di satu sisi sejarah, Piramida selalu terus mempesona Robert Bauval. Ia orang mesir, yang dilahirkan di kota Al-Iskandariyyah (Alexandria) tetapi orang tuanya berasal dari Belgia, selama hidupnya ia tinggal dan bekerja di timur tengah. Selama bertahun-tahun ia selalu bertanya-tanya tentang arti dari Sah, rasi bintang dari Orion, dan kaitannya dengan piramida di Mesir. Pada suatu malam, selama ia bekerja di Saudi Arabia, ia membawa keluarga dan teman-temannya untuk berkemah di atas suatu bukit pasir di padang pasir Arabia.
Sambil termenung di puncak bukit Bauval berpikir bahwa tata letak dari komplek tiga piramida Giza yang posisinya membentuk garis diagonal bukan suatu kebetulan, otak insinyurnya berputar dan mendiskusikan dengan teman-temannya tentang hal itu. Mereka menyetujui bahwa ada koneksitas meskipun tidak biasa, dan ada solusi secara ilmiah mungkin dapat dicari pada ilmu matematika Mesir kuno.
Salah satu karibnya adalah seorang astronom amatir, menunjukkan padanya bintang Orion dan menyusuri arah kesebelah timur lalu menemukan Mintaka, bintang yang lebih kecil dan gugus yang membentuk sabuk Orion. Pada saat itu juga Bauval menyadari sesuatu, ia mendapat jawaban itu; ke tiga Bintang pada sabuk Orion sama persis dengan posisi tiga piramida. Bauval kemudian mengukur kelurusan kordinat di 2450 BCE dengan menghubungkan kordinat masing-masing ketiga Bintang, dan menemukan bahwa ada suatu besaran tertentu dan menghasilkan rasio dimensi yang dapat diaplikasikan pada jarak di Bumi, tentunya dengan penyesuaian deklinasi terhadap garis katulistiwa.
Komplek Piramida tersebut seakan jiplakan dari kordinat rasi bintang Orion yang dibuat di Bumi, penggambaran dari tujuan perjalanan kematian sang Pharaoh. Bangsa Mesir menganut falsafah kebalikan seperti bangsa Cina Kuno, yakni segala sesuatunya mempunyai sifat dualitas yang bertentangan. Sebab-akibat, kiri-kanan, Timur dan Barat, kematian dan kelahiran kembali, mereka telah membangun komplek Giza sebagai suatu pencerminan yang tepat dari rasi Orion. Selain pemahaman sebagai makam, piramida dilambangkan sebagai permulaan dari Perjalanan raja kembali ke bintang-bintang darimana ia berasal, kembali ke waktu permulaan. Bauval pada awalnya menggunakan program astronomi Skyglobe 3,5 untuk PC rumahan. Hasilnya tidak begitu akurat untuk pekerjaan yang serius dalam memperhitungkan pergerakan bintang, misalkan perputaran, dan pembiasan cahaya. Dengan program sederhananya berbagai aplikasi jarak dapat dibuat, salah satunya jika Orion adalah arah barat dari galaksi bima sakti maka Giza adalah sebelah barat dari Sungai Nil, kesimpulan yang mencengangkan Sungai Nil adalah galaksi tempat kita berada.
Selanjutnya yang menarik perhatian adalah tulisan dari Robert Temple dalam bukunya yang berjudul The Sirius Mystery, teori koneksitas bumi dengan rasi bintang Sirius. Kutipan singkat;
"Mesir, tanggal 23 Juli, ketika Sirius mulai terbit dari permukaan Sungai Nil air mulai membanjir. Dipahami sebagai tanda kesuburan dengan suatu simbol bahwa Nil adalah Isis. Sirius, Isis, ibu dari para dewa, bahkan masyarakat Swiss merayakannya pada tanggal 1 Agustus".
Sistem matahari kita dilahirkan dari kandungan Isis. Sirius B, yang mana adalah Isis, dibuat dari besi ( seperti ditunjukkan dengan radio astronomi ). Unsur besi dari Sirius B, sama persis dengan unsur besi di dalam darah dan material Bumi dan juga terdapat dalam seluruh tata surya. Sirius sama dengan darah kita, manusia merupakan keselarasan darinya. Dia berumur lebih tua dari sistem matahari, terdiri sari suatu kombinasi sisa-sisa materi antar bintang, mencakup awan gas, sperma Osiris/Orion. Besi dalam darah kita dipengaruhi oleh posisi Sirius, mengingat besi adalah unsur magnetik.
Sirius mempunyai suatu hubungan yang unik dengan kita. Perbedaan antara massa dari matahari dan massa dari Sirius ternyata selaras dan merupakan keajaiban alam semesta. Sirius B mempunyai massa lebih besar sedikit dari matahari yakni sebesar 1,053 kali. Ini menjadi variable yang mengejutkan ketika kita melihat komplek Giza. Ketika membandingkan panjang rata-rata sisi dari Piramida Cheops dengan panjang rata-rata sisi dari piramida Khephren, sisi Cheops ternyata lebih besar 1,067 kali dari sisi Khephren.
Dapat dianalogikan Piramida Cheops sebagai Sirius, dan Piramida Khephren sebagai matahari, memang dalam hal skala perbandingan terdapat perbedaan angka sebesar 0,014 antara rasio Sirius-Matahari dengan Cheops-Khephren.
Sekilas memang suatu selisih yang wajar mengingat teknik pembangunan yang masih sederhana kala itu, tetapi setelah kita analisa lebih lanjut angka tersebut mengingatkan kita pada sesuatu yang penting dialam ini dan dalam ilmu matematika algoritma. Kita mengetahui angka 0.014 adalah melambangkan angka digit Pythagoras. Pythagoras selama ini dikenal sebagai angka yang 'ajaib' oleh para ahli matematika, menjadi primadona ilmuwan pada abad pertengahan dan masih menyimpan misteri. Tetapi apa sebenarnya digit Pythagoras, perlu dijelaskan disini.
Angka tersebut dalam matematika merupakan selisih deret oktaf yang kelima, angka desimal tepatnya sebesar 0,0136 dibulatkan menjadi 0,014. Ilmuwan bernama Sir Arthur Eddington menemukan teori bahwa: 136° adalah sudut gerakan dari elektron, disebut teori 0,.036. Disamping itu 136+1 sebanding dengan konstanta kestabilan struktur dari ilmu fisika, juga merupakan konstanta alami universal. Keharmonisan Fractal, dalam resonansi dari perbandingan Matahari Sirius Piramida, atau holografi neuron antar bintang.
Ini adalah suatu pembuktian, bahwa sejarah masa lampau menyimpan banyak misteri seperti yang pernah disinggung dalam rahasia Arkana kuno tentang Kebijaksanaan, atau misteri Isis, dan matematikanya. Seorang astronom dan matematikawan bernama Macrobius pada akhir abad keempat menyebutkan pecahan 'suci yakni pembagian dari 256/243 atau sebesar 0,053 (perbandingan massa Sirius b dan Matahari), dan angka ini banyak disebut dalam jurnal ilmiah kuno yang sudah hilang.
Robert Temple, seorang astronom memunculkan teori dalan jurnalnya berjudul "The Anubis Cell"; berpendapat bahwa besaran 0,014 adalah angka kosmos, yang saling menghubungkan benda-benda angkasa sehingga mereka mempunyai suatu resonansi yang selaras.
Resonansi jarak jauh antar kosmos dapat ditunjukkan dengan model berupa Sirius B dan matahari kita yang berjarak 8,7 tahun cahaya, tetapi dua bintang ini mempunyai pola sistem yang sama seperti menempati ruang yang sama atau secara awam bagaikan kembar identik.
Teori Flattery; siapapun tahu pembentukan semesta masih menjadi misteri karena untuk itu kita harus menyaksikan dari ketiadaan. Melalui proses yang rumit dan kompleks kosmos dibentuk dari suatu titik dan menyebar kesegala penjuru ruang semesta (Teori Big Bang), bayangkan ketika suatu batu dilempar pada permukaan kolam yang tenang, riak melingkar dari air merupakan suatu resonansi antar materi molekul air yang dipicu oleh satu titik energi. Riak air ini dapat diukur kecepatan, dimensi, dan variabelnya, dengan perhitungan matematika.
Rumus ini dapat dikembangkan untuk pembentukan kosmos. Sebuah benda angkasa merupakan resonansi dari benda disebelahnya melalui proses yang spontan tetapi kompleks, bermula dari suatu cetak biru yang sama tentunya menghasilkan produk yang selaras.
Gagasan Flattery yang sangat spektakuler adalah bahwa kosmos adalah bagaikan sesuatu yang hidup, karena pembentukannya berdasarkan pola dasar kehidupan. Seperti kita ketahui materi dasar makhluk hidup adalah gen yang terbentuk dari rangkaian DNA. Rangkaian DNA yang sama tentunya membentuk makhluk hidup yang sama, contohnya adalah hewan gajah tentunya mempunyai saudara sekandung berupa gajah pula, jika rangkaian DNAnya berubah tentu disebut bukan gajah, dapat menjadi kuda nil atau badak.
Materi dasar benda angkasa juga membentuk bintang atau planet yang berbeda, mirip, serupa, identik bahkan benar-benar 100% sama. Unsur kimia bintang dari matahari dan Sirius B nyaris sama, dapat dikatakan 99% identik. Implikasi dari hal ini adalah dimungkinkan bahwa Rasi planet disekitar Sirius B juga identik dengan pola Tata Surya kita. Finalnya adalah bahwa di Rasi Sirius B diyakini terdapat planet kembaran dari planet kita yaitu Bumi.
Perkembangan terakhir dari dunia astronomi adalah ditemukannya Sirius C, telah berhasil dideteksi, yang ditemukan oleh seorang astronom bernama Daniel Benese dan J.L. Duvent seperti diumumkan di majalah Astronomy and Astrophysics tahun 1995. Ketika Sirius C dipersonifikasikan sebagai puncak piramida, massa batu puncak piramida mempunyai bagian sebesar 0,00643 dari berat keseluruhan, sementara itu massa Sirius C mempunyai perbandingan sebesar 0,005 dari massa matahari, terdapat selisih sebesar 0,001°.
Bangsa Mesir kuno sepertinya sudah menyadari atau mempunyai ilmu pengetahuan yang maju untuk mengetahui semua itu. Tanggal 11, 12 dan 13 Agustus untuk bangsa tertentu dirayakan sebagai hari Isis, tanggal ini diyakini mempunyai arti khusus karena pada waktu-waktu tersebut para tukang sihir menganggapnya sebagai hari penting, Napoleon menggunakannya sebagai hari untuk bertindak, para ilmuwan berteori sebagai waktu untuk melakukan perjalanan waktu.
13 Agustus adalah hari kelahiran Quetzelcoatl, penguasa ular yang bercahaya, kombinasi dari burung dengan ular, Horus dengan ular Seth, Gurudas dengan Nagas. Posisi Venus pada garis edar tertinggi, untuk siklus selama satu tahun. Pada tanggal 13 Agustus juga terdapat koneksi Venus-Sirius. Siklus dari Sirius B persisnya 49 tahun edar kadang mencapai 50 tahun.
Formasi peredaran posisi zodiak pada langit bumi terjadi setiap 12,901 tahun. Seluruh zodiak, dari Aquarius ke Aquarius, Ptah ke Ptah (Water Bearer dan Phoenix) baru terjadi dua kali. Dan satu kali terjadi pada bagian tengahnya terdapat zodiak Alpha dan Omega. Lambang Mesir bagi Aquarius adalah Ptah (orang yang membawa tempayan air) dianggap sebagai manusia pertama yang muncul pada jaman Neferatum. Hal yang menarik adalah, bahwa lambang zodiak pada beberapa peradaban mempunyai kemiripan, contoh lain adalah Leo yang mana di Mesir dianggap sebagai Sphinx.
Bangsa Mesir seperti astrolog Yunani dan Vedic, menganggap bahwa aquarius bagian dari Ptah, sebagai Phoenix. Dan Phoenix mempunyai huruf hieroglyph yang sama dengan Piramida, dan Sirius.
Huruf hieroglyph yang sama juga digunakan untuk Pyramidion, puncak piramida, dan kendaraan dewa. Bibit kelahiran Atum Dewa Ra, raja dari para dewa merupakah manifestasi dari Roh dan Segumpal Cahaya. Yang dibuat dari unsur-unsur pembentuk yang hebat, yang ditemukan di dalam batu bintang, yang kaya akan Iridium dan Rhodium, dan yang diproses di Gunung Serabit, Sinai, di mana bubuk putih, sperma para dewa, telah ditemukan. Batu dari bintang-bintang, Bija, sebutan lain dari meteorit yang juga berarti Bibit, Roti dan Pyramidion. Yang mana mempunyai turunan kata menjadi Sirius, Piramida, Phoenix dari debu Iridium, dan Pembawa Air Aqua Vitae, Arcanum dari Keabadian.
Kesinambungan ini sangat penting dan jarang terjadi. Kita berada dalam suatu putaran yang mahabesar. Bagaikan putaran roda sepeda semakin cepat dikayuh maka sepeda itu akan melaju dengan cepat.
Kita dapat mengandaikan sistem matahari, seperti suatu giroskop yang mahabesar yang lembam. Putaran satu tatasurya juga mempengaruhi tata surya lainnya bahkan secara makro juga mempengaruhi sistem induk yakni galaksi itu sendiri. Perputaran sistem bintang dalam suatu galaksi mempunyai keteraturan tertentu untuk mendukung supaya galaksi tersebut berjalan dengan baik.
Pada titik ini dan dalam observasi makalah pribadinya Flattery menemukan bahwa didalam sistem tatasurya Sirius terduga adanya obyek angkasa yang berkorelasi dengan sistem tatasurya Bumi, tepatnya setelah 12,901 tahun pada tanggal 13 agustus 2012
Merujuk pada teori dari astronom Daniel Winter yang menemukan bahwa pada Mei-Juli 2000 dalam tata surya kita pada satu titik pusat di luar angkasa terbentuk vortex gravitasi terkompresi yang secara potensial dapat memicu letupan magnetis. Pengamatan Daniel dilakukan saat terjadi konjungsi terbatas dari beberapa planet dan bintang, ia mengingatkan bahwa pada tahun 2012 diprediksi terjadi konjungsi luar biasa dari beberapa sistem bintang yang berdekatan dengan tata surya kita. Fenomena ini menimbulkan dugaan bahwa akan terjadi kompresi ruang angkasa yang sangat besar karena vortex gravitasi yang terbentuk sangatlah luar biasa.
"Anubis Cell" (disebut oleh Emmanuel sebagai Jiwa Matahari), pengarangnya Dr Robert Temple berpendapat, bahwa ada kaitan kuat antara Sirius dan matahari sehingga terjadi resonansi yang dapat dianalisa secara matematika. Simbol hewan yang digunakan tak sekedar lambang tetapi mempunyai arti lebih dalam. Horus dalam lambang pictografi sebagai buaya dengan paruh burung falcon menggambarkan holografi pengetahuan antara dua sistem.
Sirius terlihat pada dinihari sekali setahun. Sejak terdapat peradaban bangsa Mesir menganggapnya sebagai awal tahun baru dan juga menandai waktu penggenangan tahunan dari sungai Nil.
Sirius diyakini mempunyai suatu "saudara kembar yang tak terlihat" dalam bentuk bintang kerdil putih, bintang dengan suatu kepadatan yang tak terbatas. Pada mitos Afrika tentang Dogon disebut perihal tiga serangkai, dimana bentuk yang ketiga secara fisik tak ada penjelasan pasti. Diduga "komponen yang ketiga" adalah apa yang kita sebut sebagai "lubang hitam" sebab Rasi Orion juga dapat disebut sebagai tempat pembibitan bintang.
Piramida yang besar (seperti juga Sirius) diduga juga mempunyai suatu " kembaran yang tak kelihatan". Diperkirakan piramida tersebut tingginya sepanjang satu setengah pi (22/7) dijumlahkan dari sisi dasarnya. Setengah (1/2) pi (22/7) memberi "petunjuk besar" mengenai keberadaan piramida lain.
Dasar dari piramida yang besar mewakili "materi bumi" (bagian lebih kecil dari Orion) dan "kembaran etheric" adalah piramida yang dibalikkan disebelah atas. Bersama-Sama mereka menghadirkan Pi (22/7). Penjajaran ini juga suatu "penyajian" bagi Orion dengan Sabuk Orion bertemu tepat di mana dua piramida bertemu.
Horus dihubungkan dengan Sirius. Heru Ami Sebtep, yang berarti Horus dari Sirius dan Heru Sept berarti Horus dari Bintang Anjing (Sirius ada di dalam Canis Major, anjing besar). Neb Heru adalah Nebiru, tanda dari Sirius adalah berbentuk salib mesir kuno.
3 Orion
Maka sejak 13 agustus 2012 Flattery telah menyesuaikan arah teleskopnya pada koordinat m42, dan pupil matanya mencari-cari pada setiap sudut bidang peta bintang yang tertangkap di lensa teleskop. Setiap bintang atau benda langit yang ia temukan ia cek pada buku lognya, yang berisi catatan koordinat, jenis, warna cahaya, dan sebagainya. Tentunya bagi Flattery adalah pekerjaan yang mudah membuat perhitungan pergeseran koordinat bintang, atau mengenali obyek yang ia amati, baginya rasi bintang dilangit sana adalah taman dihalaman belakang rumahnya.
Memang kadang menjemukan membuat konfirmasi koordinat bintang, maka malam ini ia agak kurang bersemangat dan ia melakukannya seperti reflek saja. Mengintip lensa, membuat catatan, mengintip dan berulang terus. Pada saat dia selesai mengintip dan akan membuat catatan, tiba-tiba ia tersentak,
"Oh, apa ini? dia berseru pada dirinya sendiri,
Titik ini sebelumnya tidak ada, ataukan lensa ini mulai kotor?
Flattery bangkit duduk dan berjalan menuju tempat komputer yang mengontrol kendali pergerakan teleskop. Ia membuka suatu program dan mengetikkan perintah-perintah pada papan ketik.
"Aku harus mengecek, dan membersihkan kaca lensa dengan program otomatis ini ia bergumam.
Program yang ia jalankan adalah program untuk mendeteksi kotoran yang menempel pada lensa dan jika ditemukan maka alat pembersih akan bekerja otomatis. Selama dua jam alat kontrol dan pembersih melakukan tugas akhirnya Flattery bernafas lega, ia berjalan kembali pada tempat duduknya, dan mengintip kembali,
Hah, masih ada? mukanya berubah tegang, segera ia menyetel tombol perbesaran gambar pada satu titik tertentu.
Bintang m42 pada rasi Orion terlihat lebih terang kali ini, keanehan ini mungkin hal yang biasa karena bintang mempunyai perilaku seperti itu. Hanya saja masa terang ini sudah berlangsung tiga bulan padahal biasanya bintang meredup dan lebih terang secara berganti paling lama satu bulan. Yang lebih mengejutkan Flattery adalah bercak yang ia sangka sebagai kotoran ternyata masih terlihat, jadi ternyata titik tersebut bukan noda tetapi benda angkasa.
Titik tersebut berwarna putih, dan ketika diperbesar sampai maksimal kemampuan teleskop dan secara digital, bercak putih tersebut membentuk potongan sabit. Antara yakin dan cemas Flattery berteriak tertahan ,
"Bukan yang lain. dan hanya satu bentuk seperti ini, yakni sebuah planet! serunya.
Ia segera mencatat pada buku log dengan terus mengintip lensa, merekam pada hard disk komputer imej tersebut. Bintang m42 sebagai matahari, cahayanya menyebar kelangit tetapi kali ini cahaya tersebut jatuh pada benda langit, dan dipantulkan kembali. Karena benda langit ini berbentuk bulat maka efek siluetnya berbentuk sabit.
Flaterry membuka kembali catatan pribadinya untuk meyakinkan diri, dan bergumam keras-keras,
Aku bertaruh demi supernova, tak pernah ada terdeteksi kelainan ini, yang ada hanya asteroid yang melintas merenung sebentar dan berceloteh sendiri Di sudut ini tadinya hanya bidang gelap, mengapa bisa muncul sebuah obyek?!" ,
Mengapa bisa ada disini?!! teriakannya menggema didinding ruang peneropong bintang tersebut.
Di ruangan teropong bintang Rekjavik, dinihari dipecahkan oleh gema teriakan Flatery,
"Bertaruh demi supernova, setelah sekian tahun aku yakin benda ini semakin membesar dari saat pertama kutemukan!!
4 Antiklimaks
Hingga hari ini..... kondisi badannya semakin kurus, mungkin bobotnya sudah turun lima kilo, karena sudah bertahun-tahun ia tak memperhatikan dirinya sendiri, ia seakan menempel dikursi kerjanya. Meskipun demikian wajahnya terlihat bersemangat dan matanya lebih bersinar.
Aku harus segera menghubungi Erick di Finlandia untuk mengkonfimasikan pengamatanku ini, Adam harus diketahui keberadaanya.
Erick adalah sobatnya sesama astronom, dan bertugas di teropong bintang di Finlandia delapan puluh kilometer timur laut Helsinki arah menuju Kota Savonlinna. Agaknya Flatery sudah menamakan planet temuannya dengan sebutan Adam. Rasi bintang, setiap bulannya selalu bergeser karena bumi beredar mengelilingi matahari selama setahun, Rasi Orion ini dapat diamati kembali setahun kemudian. Sudah menjadi kesepakatan didunia astronomi bahwa setiap temuan benda angkasa harus dikonfirmasikan dengan teropong dilokasi lain, untuk memastikan kebenarannya. Untuk itu Flatery mempercayakan pada temannya di Finlandia, sebelum obyek tersebut lenyap dari pandangan.
Besok malam akan kupaksa Erick untuk mengarahkan teleskopnya pada Rasi Orion dia menggeram senang Biar dia lupakan proyek Jupiternya.
Adalah sebuah kehormatan tertinggi, melebihi Pulitzer maupun nobel, bagi astronom penemuan sebuah bintang atau planet adalah kebanggaan tersendiri, dia akan memastikan bahwa namanya yang akan dicatat dalam buku sejarah astronomi kalau bisa nama bintang atau planetnyapun diambil dari nama penemunya. Jangan sampai penemuan ini diklaim pihak lain, sebelum dikonfirmasikan kepada orang lain.
Dia meluruskan badan dan berkemas untuk pulang kerumahnya di Rekjavik. Setelah menyimpan berkas pribadinya di sebuah tempat dia berjalan keluar ke tempat parkir. Meskipun dia sudah berumur tapi kondisi fisiknya masih prima, dia masih menyetir sendiri mobil buick tuanya setiap hari.
5 Kemalangan
Jalan menuju Rekjavik biarpun sianghari terasa lengang, apalagi hari masih pagi. Flatery menyetir dengan santai dan bersiul riang, biarpun dengan mata tertutup dia hapal betul jalan antara komplek teropong menuju Rekjavik dan sebaliknya. Islandia adalah negara pulau yang memiliki kepadatan rendah mungkin lebih banyak jumlah biri-biri dibanding penduduknya.
Jalan berkelok menurun yang diapit oleh bukit terjal disebelah kanan dan jurang dalam disisi kiri, tak menjadi masalah buat Flattery karena sudah duapuluh tahun lebih dia melewati jalan ini. Mungkin kendaraannya baru baru menempuh jarak dua kilometer ketika dia mendengar suara berderak keras dari sebelah atas. Secara reflek Flattery segera menghentikan kendaraan disisi jalan dan membuka kaca samping, dia melongok dan menengadahkan kepalanya melihat kesebelah atas sisi bukit, hanya beberapa detik dan dia merasakan keterkejutan yang sangat, matanya hanya bisa membelalak. Sebuah batu seukuran truk disertai pecahan batu kecil, berhamburan menuju dia, batu tersebut tepat menghantam mobil buicknya, mobil tersebut terlempar keras menuju pagar pengaman jalan, saking kerasnya dorongan batu-batu tersebut pagar jalan kemudian patah dan bersama dengan mobil tersebut langsung jatuh menuju dasar jurang. Flattery hanya bisa menahan nafas dan mengingat wajah putrinya sesaat. Benturan keras memecah dikesunyian pagi ketika mobil menyentuh dasar jurang berbatu, sunyi sebentar kemudian mobil tersebut mengeluarkan api dan terdengarlah bunyi ledakan keras.
Meskipun sudah diadakan tindakan secepatnya, baru pada tengah hari mayat Flatery baru dapat dievakuasi oleh polisi, karena kedalaman jurang lebih dari delapan puluh kaki dan dinding jurang nyaris vertical. Kondisi badan Flattery dalam keadaan hancur dan hangus terbakar. Sebagai barang bukti polisi hanya dapat menemukan rongsokan buick, sisa-sisa beberapa kartu identitas dan buku log teropong bintang yang sudah hangus tak terbaca lagi.
Kecelakaan itu menurut polisi sangat mencurigakan, karena tebing batu dilokasi tersebut dikenal sangat kokoh, dan lagi dari bekas tempat lepasnya batu tersebut dari dinding bukit merupakan potongan yang datar dan rapi, mirip dibelah pisau cukur. Satu hal lagi yang mencurigakan, dimalam yang sama tempat kerja Flattery di teropong bintang sepertinya pernah dimasuki seseorang dan digeledah meskipun ruangannya kembali dirapikan.