Chereads / Rebirth of the God Gamer / Chapter 2 - Kelahiran Seorang Pemula yang Overpowered

Chapter 2 - Kelahiran Seorang Pemula yang Overpowered

Otakku bekerja cepat. Troll Berbatu bukan musuh sembarangan—dalam game, makhluk ini adalah miniboss level 30 yang memiliki pertahanan absurd. Serangan fisik hampir tidak mempan, dan ia bisa menghancurkan musuh dengan satu pukulan.

Aku melirik ke bawah. Tanpa senjata, tanpa armor. Tapi aku tidak bisa diam saja.

Aku berlari ke arah para pelarian. Salah satu dari mereka—seorang pria tua dengan pakaian robek—jatuh tersungkur.

"Sial!" gumamku. Jika dia tertinggal, dia pasti mati.

Aku mengaktifkan Analisis Tempur, sebuah kebiasaan yang kupelajari dari ribuan jam bermain MMORPG. Aku menilai kecepatan Troll, pola gerakannya, dan cara terbaik untuk menghindar.

Lalu, sesuatu yang mengejutkanku terjadi.

Ding!

[Skill Baru Diperoleh: Combat Instinct (Pasif)]

- Menganalisis musuh secara naluriah dalam pertempuran.

Mata terbuka lebar. Aku bisa mendapatkan skill hanya dengan berpikir strategis? Kalau begitu…

Aku menancapkan kakiku di tanah, mengambil batu besar, dan melemparkannya ke kepala Troll. WHAM! Batu itu mental seolah-olah aku baru saja melempar sepotong roti.

Sial. Seperti dugaanku, pertahanannya terlalu tinggi.

Tapi aku tidak berhenti. Aku mendekati pria tua yang jatuh, menarik lengannya, dan membantunya berdiri.

Ding!

[Skill Baru Diperoleh: Helping Hand (Aktif)]

- Memungkinkan pengguna untuk memberikan dorongan kekuatan ekstra saat membantu orang lain.

Aku merasakan energi aneh mengalir ke dalam tubuhku. Saat aku menarik pria itu, tubuhnya terasa lebih ringan. Dia melihatku dengan terkejut, lalu segera berlari lagi.

Tapi sekarang aku yang dalam bahaya.

Troll itu mengaum dan mengayunkan lengannya ke arahku. Gerakan yang sangat lambat dibandingkan dengan bos-bos game yang pernah kulawan, tapi cukup cepat untuk membunuhku jika aku terkena.

Aku melompat ke samping.

Ding!

[Skill Baru Diperoleh: Evasion (Pasif)]

- Meningkatkan kecepatan refleks dan menghindari serangan dengan lebih baik.

Aku menyeringai. Ini dia! Jika aku terus bereaksi dengan benar, aku bisa menumpuk skill pasif!

Aku mulai bergerak, menghindari serangan demi serangan, dan setiap kali aku berhasil lolos dari tebasan maut, notifikasi skill baru muncul:

[Skill Baru Diperoleh: Agility Boost (Pasif)]

- Kecepatan gerak meningkat sedikit setiap kali dalam bahaya.

[Skill Baru Diperoleh: Danger Sense (Pasif)]

- Naluri bertahan hidup meningkat drastis dalam situasi hidup dan mati.

Troll itu semakin frustrasi. Aku hanya bisa bertahan, tapi itu cukup untuk memberikan waktu bagi yang lain untuk melarikan diri.

Aku melirik ke sekeliling, mencari sesuatu yang bisa kugunakan. Lalu aku melihatnya. Pohon besar dengan dahan yang tampak rapuh tepat di atas Troll.

Aku punya rencana.

Aku berlari ke arah pohon itu dan memancing Troll untuk menyerang. Saat kepalan raksasanya menghantam tanah, aku melompat ke batang pohon dan mendorong tubuhku ke atas menggunakan Helping Hand.

Ding!

[Skill Baru Diperoleh: High Jump (Aktif)]

- Memungkinkan lompatan jauh lebih tinggi dari biasanya.

Aku mendarat di dahan pohon. Troll, yang terlalu bodoh untuk menyadari perangkapku, kembali mengayunkan tangannya ke arahku.

KRAAK!

Dahannya patah tepat seperti yang kuperhitungkan, dan tubuh raksasa itu jatuh ke belakang. Kepalanya menghantam batu besar di tanah. Retakan keras terdengar. Troll itu mengerang pelan… lalu diam.

Ding!

[Enemy Defeated: Troll Berbatu Lv. 30]

- EXP diperoleh!

- Level Naik!

Aku melompat turun dari pohon dan melihat layar statusku.

[Level: 1 → 5]

[Skill Baru Diperoleh: Adaptive Growth (Pasif)]

- Memungkinkan pengguna berkembang lebih cepat dari makhluk lain.]

Aku menarik napas panjang dan menyeringai.

"Kalau seperti ini terus, aku akan jadi dewa dalam dunia ini."

Orang-orang yang selamat mulai kembali dengan hati-hati, menatapku dengan ekspresi campuran antara ketakutan dan kekaguman.

Seorang wanita muda dengan pakaian sederhana melangkah maju.

"Terima kasih, tuan… Anda menyelamatkan kami. Siapa Anda sebenarnya?"

Aku terdiam sejenak. Aku bisa saja mengatakan yang sebenarnya—bahwa aku hanyalah seorang gamer yang terjebak di dunia ini. Tapi tidak ada yang akan percaya.

Jadi, aku hanya tersenyum dan berkata:

"Aku? Aku hanya seorang pemula yang baru saja login ke dunia ini."