Chereads / Depressed to the 2nd life / Chapter 9 - 009 - Pencerahan di kegelapan.

Chapter 9 - 009 - Pencerahan di kegelapan.

Kim Suhoo duduk bersandar di dinding gua, napasnya mulai teratur setelah pertarungan singkat melawan Shadow Fang. Meskipun tubuhnya masih sedikit gemetar karena efek adrenalin yang perlahan memudar, pikirannya justru terasa lebih tajam. Dia telah menerima peningkatan Qi dan teknik dasar pertempuran sebagai hadiah dari sistem, dan itu memberinya pemahaman baru tentang pertarungan.

Dia menutup matanya, membiarkan pikirannya menyelami informasi yang baru saja diterimanya. Teknik dasar pertempuran ini bukan hanya sekadar teori; seolah-olah tubuhnya sudah terlatih untuk menggunakannya tanpa harus berpikir terlalu lama.

"Sistem ini... benar-benar luar biasa."

Namun, dia tahu bahwa kekuatan yang diberikan ini hanyalah permulaan. Dunia di sekelilingnya penuh dengan bahaya, dan dia tidak bisa mengandalkan sistem sepenuhnya. Dia harus mengembangkan kekuatannya sendiri.

Suhoo melirik tubuh Shadow Fang yang kini tergeletak tak bergerak. Makhluk itu memiliki kecepatan dan kekuatan yang cukup berbahaya bagi seorang pemula seperti dirinya, tetapi dia berhasil mengalahkannya berkat insting dan pemahaman baru terhadap Qi.

Ia mendekat, menatap tubuh makhluk itu dengan hati-hati. Bulu kasar yang menyerupai duri itu berkilat samar dalam kegelapan, sementara cakarnya yang tajam terlihat masih berbahaya meskipun pemiliknya sudah tidak bernyawa.

"Apakah ada sesuatu yang bisa kugunakan dari tubuhnya?"

Suhoo teringat bahwa dalam dunia survival, setiap bagian dari binatang buas bisa dimanfaatkan—entah untuk perlindungan, senjata, atau bahkan makanan. Dengan hati-hati, dia menarik salah satu cakar makhluk itu dan mencoba mencabutnya.

Saat dia menarik cakar itu, sebuah notifikasi muncul di depan matanya.

[ Item Ditemukan: Cakar Shadow Fang ]

[ Tipe: Senjata Darurat ]

[ Deskripsi: Cakar tajam dari Shadow Fang. Meskipun bukan senjata yang sempurna, dapat digunakan sebagai belati untuk bertahan hidup. ]

Mata Suhoo berbinar. Ini berarti dia bisa mulai mengumpulkan peralatan sendiri tanpa harus mengandalkan benda yang sudah tersedia di dunia ini. Dengan alat seperti ini, dia bisa mempertahankan diri lebih baik saat berburu atau menghadapi musuh lainnya.

Setelah memastikan tidak ada hal lain yang bisa diambil dari bangkai Shadow Fang, Suhoo memutuskan untuk beristirahat. Dia memilih sudut gua yang lebih aman, memastikan tidak ada celah yang bisa menjadi jalan masuk bagi makhluk lain.

Ia menutup matanya perlahan, membiarkan tubuhnya rileks. Meskipun hanya sejenak, istirahat ini sangat penting untuk pemulihan energi dan kesiapan menghadapi hari berikutnya.

Saat fajar mulai menyingsing, Suhoo membuka matanya. Rasa lelahnya telah berkurang, meskipun tubuhnya masih terasa sedikit kaku. Cahaya matahari pagi mulai menembus celah gua, memberikan penerangan alami yang cukup untuk melihat sekelilingnya dengan jelas.

Dia berdiri, menggeliat sebentar untuk melenturkan otot-ototnya yang kaku, lalu keluar dari gua dengan hati-hati. Udara pagi terasa lebih segar, dengan embun yang masih menggantung di dedaunan. Namun, ketenangan ini tidak membuatnya lengah.

Dunia ini masih penuh dengan misteri yang harus dipecahkan.

Dengan cakar Shadow Fang di tangannya, Kim Suhoo bersiap untuk melangkah lebih jauh ke dalam perjalanan yang baru saja dimulai.

Kim Suhoo membuka matanya perlahan. Cahaya fajar yang samar mulai merayap masuk ke dalam gua, memberikan sedikit penerangan pada kegelapan yang menyelimutinya sepanjang malam. Tubuhnya terasa lebih ringan, dan di dalam dirinya, ia dapat merasakan perubahan yang jelas. Qi dalam tubuhnya kini mengalir lebih stabil, lebih kuat, dan lebih alami.

"Teknik dasar pertempuran..." gumamnya, mengingat informasi yang mengalir ke dalam pikirannya setelah mengalahkan Shadow Fang. Gerakan, posisi bertarung, cara membaca serangan musuh—semuanya kini terasa seperti bagian dari dirinya sendiri, seolah telah dipelajari selama bertahun-tahun.

Suhoo berdiri, meregangkan tubuhnya. Meskipun tubuhnya sudah beradaptasi dengan energi baru ini, ia tahu bahwa ini hanyalah awal. Dunia ini penuh dengan bahaya, dan untuk bertahan hidup, dia harus terus berkembang.

Dia melangkah keluar dari gua, udara pagi yang sejuk menyambutnya. Hutan di sekitarnya masih sunyi, hanya suara angin yang berdesir lembut di antara pepohonan. Suhoo mengambil posisi bertarung dan mulai menguji gerakan yang baru dipelajarinya. Tinju pertamanya melesat ke udara dengan kecepatan yang mengejutkannya sendiri. Setiap gerakan terasa lebih presisi, lebih efisien. Ia mencoba menggabungkan langkah-langkah ringan dengan serangan cepat, dan dalam beberapa saat, ia mulai terbiasa dengan aliran gerakannya.

"Masih kurang..." pikirnya. Meskipun peningkatan ini signifikan, ia sadar bahwa ini belum cukup untuk menghadapi makhluk yang lebih kuat di dunia ini.

[ Misi Baru: Temukan sumber air spiritual untuk meningkatkan Qi lebih lanjut. ] [ Hadiah: Peningkatan Qi + Penguatan Tubuh ] [ Hukuman: Penurunan energi selama sehari jika gagal ]

Sebuah senyum tipis muncul di wajahnya. Sistem ini terus mendorongnya untuk maju.

"Baiklah, mari kita cari sumber air spiritual itu."

Dengan tekad baru, Kim Suhoo mulai melangkah ke dalam hutan, menuju perjalanan berikutnya dalam perjalanannya menuju kekuatan yang lebih besar.Langkahnya mantap menyusuri hutan, matanya waspada terhadap setiap gerakan di sekelilingnya. Pepohonan menjulang tinggi, menciptakan bayangan yang bergerak seiring dengan angin. Suhoo menajamkan indranya, mencoba merasakan keberadaan air di sekitar.

Dia berhenti sejenak, menutup mata, dan berusaha merasakan aliran Qi di udara. Jika ada sumber air spiritual, pasti akan ada fluktuasi energi di sekitarnya. Beberapa saat kemudian, ia merasakan getaran samar dari arah timur.

"Di sana..." bisiknya, lalu mulai bergerak cepat menuju arah tersebut.

Semakin jauh ia melangkah, semakin lembap udara di sekitarnya. Suara gemericik air mulai terdengar samar-samar di kejauhan. Namun, semakin mendekat, ia juga mulai merasakan sesuatu yang lain—sebuah aura yang tidak bersahabat.

Suhoo memperlambat langkahnya dan bersembunyi di balik semak-semak. Di depannya, sebuah danau kecil dengan air jernih tampak berkilauan di bawah cahaya matahari yang mulai naik. Namun, di tepian danau, sesosok makhluk besar berdiri, menjaganya.

[ Identifikasi Makhluk... ]

[ Ironhide Lizard - Binatang buas tingkat menengah. Memiliki kulit sekeras baja dan kemampuan regenerasi cepat. ]

Suhoo menghela napas pelan. Makhluk ini jauh lebih berbahaya dibanding Shadow Fang. Jika ingin mendapatkan air spiritual, ia harus menemukan cara untuk mengalahkan atau mengelabuinya.

"Pertarungan langsung akan sulit... Tapi mungkin ada cara lain."

Mata Suhoo berkilat tajam. Dia mulai merancang strategi. Jika ingin bertahan dan berkembang, dia harus lebih dari sekadar kuat—dia harus pintar.