Chereads / Endless Despair:EVO / Chapter 4 - BAB 4 – RETAKNYA KEWARASAN

Chapter 4 - BAB 4 – RETAKNYA KEWARASAN

Suzosi terduduk diam di kursinya, jari-jarinya gemetar di atas meja. Kata-kata di layar seakan menatapnya kembali, menghujam ke dalam pikirannya seperti duri yang menancap dalam.

"AKU SUDAH BANGUN."

Siapa yang menulis ini? Atau… lebih tepatnya, apa yang menulis ini?

Dengan tangan bergetar, ia mencoba menekan tombol keyboard, berusaha menghapus kata-kata itu. Namun, layar hanya berkedip sekali sebelum seluruh sistem komputernya mati.

Ruangan menjadi sunyi.

Terlalu sunyi.

Tidak ada suara dari luar, tidak ada dengungan listrik, tidak ada suara angin yang biasa berdesir di jendela. Seakan dunia di sekitarnya telah mati sejenak.

Suzosi berdiri perlahan. Detak jantungnya terasa begitu keras di telinganya. Ia berjalan ke jendela, menarik tirai dengan ragu.

Di luar, kota tempatnya tinggal masih berdiri. Namun, ada sesuatu yang salah. Lampu-lampu jalan berkedip seperti kehabisan daya, dan tidak ada satu pun manusia yang terlihat di jalanan. Padahal, ini masih belum larut malam.

Kemudian, ia melihatnya.

Bayangan.

Di tengah jalan yang kosong, ada sosok tinggi berdiri. Tidak memiliki wajah, tidak memiliki bentuk yang jelas—hanya kegelapan pekat yang berkedip-kedip seperti ilusi.

Suzosi membeku. Matanya tidak bisa berpaling dari sosok itu. Semakin lama ia menatapnya, semakin dalam perasaan aneh menjalar ke dalam pikirannya.

Bisikan-bisikan itu kembali.

"Suzosi...

Kau tahu ini bukan mimpi."

Seketika, lampu di jalanan padam sepenuhnya.

Ruangan Suzosi langsung gelap.

Ia mundur panik, tubuhnya membentur meja. Nafasnya memburu, dan seluruh tubuhnya terasa dingin. Ia menggapai ponselnya, menyalakan layar untuk mendapatkan sedikit cahaya.

Kemudian, ia mendengar sesuatu dari dalam ruangan.

Suara napas.

Bukan napasnya.

Perlahan, dengan seluruh keberanian yang tersisa, ia menoleh ke belakang.

Di sudut ruangan yang gelap, sesuatu berdiri.

Tinggi. Kurus. Tidak memiliki wajah. Dan ia tahu…

Makhluk itu melihatnya.