Di dunia yang pernah dilanda kekacauan besar, kegelapan menyelimuti seluruh benua, planet, bintang dan bahkan alam semesta. Invasi oleh entitas paling jahat, dikenal sebagai The Great Darkness, hampir membawa kehancuran total bagi semua ras. Manusia, elf, dwarf, dan makhluk kuat lainnya hanya bisa bertahan dalam ketakutan, menyaksikan tanah mereka hancur dan langit berubah menjadi gelap oleh kehadiran sang dewa kejahatan.
Namun, di tengah kehancuran itu, muncul tujuh sosok luar biasa yang kelak dikenal sebagai Juru Selamat. Mereka bukan sekadar pejuang, tetapi legenda hidup yang berdiri di garis depan, menghadapi kengerian yang bahkan para dewa pun gentar untuk melawannya. Dengan kekuatan yang melampaui batas manusia biasa, mereka bersatu untuk mengusir kegelapan dari dunia ini.
Selama bertahun-tahun, perang berkecamuk tanpa henti. Pertempuran terakhir mereka dikenal sebagai Perang Surgawi, sebuah perang yang mengguncang dunia hingga ke fondasinya. Langit retak oleh derasnya energi yang dilepaskan, tanah terbelah oleh dentingan senjata para pahlawan. Dewa-dewa, makhluk abadi, dan pasukan dari berbagai ras bersatu untuk menghadapi The Great Darkness. Dunia menyaksikan pertempuran terbesar yang pernah ada, di mana siang dan malam tak lagi bisa dibedakan karena cahaya serta kegelapan terus bertabrakan dalam pusaran kehancuran.
Hingga akhirnya, di puncak peperangan, dengan serangan gabungan dari ketujuh pahlawan, The Great Darkness tumbang. Kegelapan yang telah mencengkeram dunia selama berabad-abad sirna dalam sekejap, dan dunia pun kembali memperoleh sinarnya. Tetapi, ketika kemenangan itu diraih, ketujuh pahlawan tersebut menghilang tanpa jejak.
Tidak ada yang tahu ke mana mereka pergi. Spekulasi dan teori pun berkembang. Ada yang mengatakan mereka telah gugur dalam pertempuran terakhir dan roh mereka kini menjaga keseimbangan dunia. Ada pula yang percaya bahwa mereka meninggalkan dunia fana, naik ke dimensi para dewa sebagai penghargaan atas jasa mereka. Beberapa bahkan percaya bahwa mereka masih hidup, namun memilih untuk bersembunyi hingga dunia kembali membutuhkan mereka.
Sebagai bentuk penghormatan atas pengorbanan mereka, setiap kota di benua ini membangun patung besar di tempat kelahiran masing-masing pahlawan. Patung-patung itu berdiri megah, menjadi pengingat bagi generasi yang akan datang bahwa dunia ini pernah diselamatkan oleh tujuh individu luar biasa.
Kini, setelah 456 tahun berlalu sejak Perang Surgawi, dunia telah berkembang, tetapi bayang-bayang kegelapan masih tersisa. Kisah tentang para Juru Selamat tetap menjadi legenda yang diceritakan di setiap pelosok negeri. Namun, satu pertanyaan terus mengganggu pikiran semua orang—apakah mereka benar-benar telah pergi selamanya? Ataukah suatu hari nanti mereka akan kembali ketika dunia kembali berada di ambang kehancuran?