"Broom! Broom!"
"Wooo!" Teriak pemuda (Algira) di sepanjang jalan, yang sedang duduk di bagian depan, dua pemuda(i) lainnya (Ristam & Asyya) merasa muak dengan perilaku Algira.
"Woi Gi, jangan teriak teriak lah!" Bentak Assya, seorang pemudi yang mengenakan hijab, duduk samping di bagian belakang. "Orang orang sampai ngeliat kita! Astaga!".
Ristam yang hanya diam, memaklumi saja. Ia hanya fokus mengendarai motor nya sambil membonceng dua orang itu.
Tak berselang lama, kini tiga orang itu telah sampai ke tujuan, yakni di bioskop. Algira dan Assya turun dari motor sementara Ristam memarkikan kendaraannya ke tempat parkir.
"Ayo buruan!" Seru Algira dengan suara yang lumayan keras.
"Sabar napa, tunggu Ristam, dan suaramu jangan terlalu keras keras juga lah!" Bentak Assya lagi, yang mulai lelah dengan tingkah laku temannya itu.
"Ayo" Ristam datang dengan santai dan tenang., mereka bertiga mulai berjalan masuk kedalam.
Sebelum mereka masuk, mereka sempat bertemu dengan dua pemuda asing. Mereka saling lewat satu sama lain tanpa sadar.
Suasana dalam bioskop yang begitu banyak orang lalu lalang, dengan berbagai macam poster film yang menempel di dinding. Ristam dan Assya sedang mengambil popcorn dan minuman. "Nih, kau pegang popcorn nya dulu. Saya yang pegang minumannya" Ucap Assya. "Entah kemana lagi tuh anak sekejap menghilang. Tidaktahunya kah bantu kita dulu kek" Assya merasa kesal.
Sedangkan Algira sedang berjalan jalan di antara berbagai poster film yang menempel di dinding. Ia sedang mencari poster film yang ia ingin tonton. "Kemana dah film itu" Ucapnya sembari melihat lihat ke sekeliling. "Judulnya simple aja sih, cuma "999F" Ia kemudian menatap tiket yang ia pegang.
Beberapa detik ia menatap tiketnya kemud8an ia kembali mengarahkan pandangan nya ke sekeliling dan seketika matanya langsung tertuju ke sebuah poster film yang ada di ujung. Dan poster itu berjudul "999F", poster yang di cari Algira dari tadi.
Algira langsung bergegas mengarah poster itu, "Nah, ternyata ada di ujung sini" Ucapnya.
Ia menatap dan membaca data data poster itu. "Oi Gi!" Di saat yang bersamaan, Ristam dan Assya muncul dari kejauhan, seketika Algira menoleh.
"Nih orang. Noh kau pegang punya mu. Kita kewalahan memegangnya." Tegas Assya.
"Wohh, sini sini" Algira mengambil popcorn dan minumannya. "Oh iya..." Algira kemudian menujukkan poster film yang mereka ingin tonton "...Liat. Posternya sudah saya temukan."
Ristam dan Assya kemudian melihat dan membaca isi poster film itu.
"Tapi designya simple amat dah, cuma logo "999F" doang, dengan latar belakang putih" Ucap Algira.
"Iya dan tidak ada juga nama nama perannya, prosedur dan yang lainnya.." Ucap Assya ikutan merasa heran. "Kau yakin, ini yang kita akan tonton, Ristam?" Ucapnya.
"Iya yang ini" Ucap Ristam.
"Emang sinopsisnya apa?" Tanya Algira
"Setahuku..." Ristam menjelaskan sinopsis film 999F yang ia ketahui sebelumnya "...Menceritakan tentang 999 konsep cerita dan dunia yang berbeda beda. Intinya seperti itu" Ucapnya.
"999 konsep cerita dan dunia yang berbeda? Unik sih. Berarti durasinya film panjang dong?" Ucap Assya.
"Tidak tahu juga. Tapi lihat aja nanti, dari sinopsisnya juga keliatan unik sekali." Ucap Ristam.
"Daripada diam berdiskusi doang disini..." Aligra langsung memotong diskusi mereka yang tadinya tampak serius. "...Mending kita langsung lihat saja, keburu filmnya mulai tuh" Ucapnya.
"Oh iya. Ayo" Ucap Assya. Mereka bertiga mulai berjalan keruangannya.
Tak lama kemudian, hendak mereka ingin masuk ke dalam ruangan. Dua pemuda asing yang sebelumnya mereka sempat saling melewatkan, ada di situ juga (Rikara & Jasgan).
"Loh, ternyata dua orang itu tadi, mau nonton ini juga" Algira berbisik.
"Halo, kalian mau nonton di sini juga ternyata" Ucap salah satu dari dua pemuda itu (Rikara), menyapa mereka bertiga.
"Hai... iya" Ristam menyapa balik.
Ristam kemudian hendak ingin membuka pintu... "Ngomong ngomong, kalian sudah tahu tentang film ini belum?" Rikara bertanya dan membahas film itu. "Huh?" Ristam tiba tiba terhenti ingin membuka pintunya.
"Iya, katanya film ini unik ya?, dan sedikit ada mesterinya..." Ucap Assya. "Mending masuk saja dan nonton langsung, dari pada gosip disini" Algira memotong pembicaraan lagi.
"Ish! kau ni" Assya sedikit kesal. "Serahlah, ayok masuk" Ucapnya.
Ristam membuka pintu ruangannya dan menunjukkan ruangan bioskop itu sepi dan tidak ada orang sama sekali di sana, kecuali ada satu petugas yang sedang membersihkan di bagian depan. Petugas itu melihat mereka berlima.
"Sepi amat dah" Ucap Algira. "Tapi tidak masalah lah, lebih seru kalau sepi" Ucapnya sambil berlari memilih kursinya. "Hadeh, jangan banyak tingkah di situ" Assya muak. Semuanya kemudian mengambil kursi masing masing.
Sembari menunggu filmnya di mulai, mereka sempat saling berbincang bincang sejenak ",Ngomong ngomong, kalian ingin menonton film ini karena apa?" Tanya Rakara.
"Karena unik sih, penasaran juga" Jawab Ristam.
"Sama, kita juga merasa penasaran setelah membaca sinopsisnya yang menarik" Ucap Rakara."Ngomong ngomong, kenalin aku Rakara, dan ini Jasgan." Rakara dan Jasgan memperkenalkan diri nya.
"Oh iya, saya Ristam, mereka Algira dan Assya" Ristam memperkenalkan balik. Algira dan Assya menyapa dengan senyuman.
"Tapi kenapa filmnya sedikit aneh ya?, maksudnya di posternya itu polos sekali, cuma logo 999F dengan latar belakang putih" Ucap Assya.
"Kami juga masih penasaran" Ucap Rakara.
"Mending tanya petugas itu, siapa tahu, tahu" Ucap Algira. "Bang!, ini film sebenarnya kayak mana konsepnya?" Algira langsung melemparkan pertanyaan ke petugas yang sedang membersihkan. "Weeh!, tidak perlu nanya" Assya sedikit terkejut.
"Kurang tahu juga. Soalnya saya masih baru baru kerja di sini" Ucap petugas itu sedikit seumuran dengan mereka. "Tapi, ada saya ketahui, kalau film ini jarang sekali di tonton oleh orang orang." Nadanya sedikit serius.
"Iyakah?" Ristam sedikit terkejut.
"Berarti kita adalah orang orang langka yang menonton film ini, haha" Algira tertawa kecil.
"Diam kau. Mending duduk dan tunggu filmnya mulai, biar penasaran nya hilang. Kalau gosip gosip kayak gini, makin penasaran nantinya" Assya mulai muak dengan semuan hal membuat penasaran ini.
"Lah" Algira.
Tak lama kemudian, datang rekan petugas itu."Agris, cepat keluar, filmnya akan mulai" Ucap petugas perempuan itu (Asdesa). "Bentar des" Agris berjalan mengarah ke pintu keluar.
Di waktu yang bersamaan, film telah melakukan hitungan mundur, 10 detik. "Wih mau mulai tuh" Seru Algira "Ssstt!, jangan berisik lah!" Tegur Assya.
9
8
7
6
Ristam hanya menatap layar yang ber hitungan mundur itu dengan fokus.
5
4
Petugas perempuan itu masih menunggu Agris yang sedang berjalan mengarahnya. Ia melihat layar yang sedang berhitungan mundur 3 detik. Namun tiba tiba ia merasa terbawa suasana, ia fokus menatap layar itu.
3
2
...1
Di hitungan ke satu. Layar itu tiba tiba mati, dan gelap. Agris yang tadinya berjalan reflek berhenti dan menoleh ke belakang.
"Loh?.." Algira, "Sssst!." Assya berusaha memotong perkataan Algira yang seperti nya ingin keluar.
Tak lama kemudian, tiba tiba layar itu langsung mengeluarkan cahaya yang begitu terang dan silau.
"Kenapa silau begini?" Ucap Ristam yang mencoba menutup pandangannya.
"Terang amat dah" Ucap Algira.
Agris dan Asdesa juga ikutan silau. Mereka tak menyadari kalau mereka ingin keluar dari situ.
Pintu di belakang Asdesa juga tertutup rapat. "Huh!?" Asdesa langsung mencoba menarik pintu itu, namun tidak bisa.
Tak berselang lama, getaran tiba tiba muncul. "Wih, bergetar, canggih juga ya" Ucap Algira yang seperti nya kesenangan.
"Tunggu!, ini bukan getaran biasa!" Ristam langsung berdiri.
"Apa maksud mu?, terjadi gempa kah?" Ucap Assya yang mulai tumbuh rasa panik di dirinya.
Tiba tiba tubuh mereka seolah olah ingin tertarik atau tersedot mengarah ke layar itu. "Apa ini?!, kenapa seperti ada yang menarik" Assya berusaha memegang di kursi. Semuanya juga memegang objek objek yang ada di dekatnya.
Sementara itu, layar tiba tiba menunjukkan sebuah logo "001F, mereka semua melihat ke arah layar. Angkanya semakin naik dengan cepat, sampai angka 999F.
"Apa maksudnya itu?" Ucap Rakara.
"Tunggu, Itu angka daftar konsep cerita dan dunia di dalam film 999F?" Ucap Asdesa yang semakin tidak bisa menahan dirinya
Tarikan itu semakin kuat dan mereka sudah tak dapat menahan tubuhnya masing masing. "Apa?!" Ristam terkejut.
Ristam, Algira, Assya, Rakara, Jasgan, Agriss dan Asdesa tertarik mengarah ke layar yang di penuhi cahaya yang begitu terang.