Chereads / The Woodmaster / Chapter 2 - Sebuah Panggilan

Chapter 2 - Sebuah Panggilan

Seorang pria mengenakan baju hijau dan celana pendek cokelat khas pecinta alam tiba di gerbang Desa Moonton. Di kepalanya, bertengger sebuah topi ala pemanah abad pertengahan. Sebuah ransel kulit asli berukuran besar tergantung di punggungnya, menandakan bahwa ia telah menempuh perjalanan jauh.

Seorang penjaga menghampirinya, menatapnya dengan penuh selidik.

"Siapa Anda, dan apa keperluan Anda datang ke Desa Moonton?" tanyanya waspada.

Pria itu menatap penjaga dengan tenang sebelum menjawab, "Saya Gunther. Saya datang memenuhi panggilan ketua desa ini."

Desa Moonton terletak di tepi Danau Lifespring, danau terbesar di negeri ini. Seperti kebanyakan desa lain, Moonton dikelilingi pagar kayu tinggi sebagai perlindungan dari ancaman luar. Desa ini memiliki tiga pintu masuk: dari timur, utara, dan selatan. Sementara itu, di sebelah barat, terbentang Danau Lifespring dengan sebuah pelabuhan kecil tempat penduduk berangkat mencari ikan.

Setelah dipersilahkan masuk, tidak jauh terlihat seorang lelaki tua berusia 76 tahun berdiri menunggu. Rambut putihnya tersisir rapi, dan di atas hidungnya bertengger kacamata dengan bingkai kayu yang unik. Pakaiannya yang mewah menunjukkan bahwa ia bukan orang sembarangan—mungkin seorang mantan bangsawan atau saudagar kaya.

"Selamat datang, Tuan Gunther!" sapanya ramah.

Gunther mengangguk hormat. "Terima kasih, Pak Banner."

Pak Banner, kepala desa Moonton, tersenyum tipis sebelum berbalik. "Silakan ikuti saya ke ruang pertemuan, Balai Desa kami, Tuan Gunther."

Gunther mengikuti langkahnya, berjalan di sepanjang jalan desa yang ramai oleh aktivitas penduduk.

Sambil berjalan, Pak Banner bertanya, "Anda sudah tahu alasan saya memanggil Anda ke sini, bukan?"

Gunther mengangguk. "Ya, saya mendengar tentang bunga yang menyebabkan wabah di desa ini."

Pak Banner menghela napas. "Saya dengar Anda adalah orang yang tepat untuk masalah ini. Anda seorang ahli kehutanan dan telah hidup bertahun-tahun di hutan. Apakah Anda sudah bisa menebak bunga atau tanaman apa yang menjadi penyebabnya?"

Gunther menggeleng pelan. "Ada jutaan jenis tanaman di dunia ini, Pak Kepala Desa. Jika kita persempit ke tanaman yang bisa menyebabkan keracunan hanya dengan mencium aromanya, jumlahnya masih mencapai ribuan. Sulit untuk memastikan tanpa informasi lebih rinci."

Pak Banner mengangguk, tampak berpikir.

Tak lama kemudian, mereka tiba di depan sebuah bangunan besar yang seluruhnya terbuat dari kayu. Hampir semua bangunan di desa ini memang menggunakan kayu, mengingat hutan terdekat menyediakan bahan baku yang melimpah bagi penduduk Moonton.

"Ini adalah Balai Desa kami, Tuan Gunther. Silakan masuk," ujar Pak Banner, membuka pintu besar di hadapan mereka.