Chereads / Galactic Zodiac: Pantheon of Gods / Prolog: Ramalan Dewa Baru

Galactic Zodiac: Pantheon of Gods

yvolka
  • 7
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 25
    Views
Synopsis

Prolog: Ramalan Dewa Baru

Di ujung Alam Semesta, jutaan galaksi berputar seperti permata di langit hitam yang menghiasi kegelapan, merupakan panggung bagi dewa-dewa yang memerintah dan menjaga galaksi dengan kekuatan tak terhingga. Keberadaan mereka dihormati dan disegani oleh semua mahluk, mereka adalah sosok yang menjaga keseimbangan cosmic dan memastikan kehidupan mahluk yang ada digalaksinya berlanjut.

Setiap galaksi memiliki hierarki kekuasaan yang tak tergantikan serta wilayah khusus, wilayah khusus para dewa ini di sebut sebagai "Alam Dewa", dengan julukan unik seperti Olympus, Asgard, Kayangan, Nirvana, dan lainnya.

Energi Cosmic, sumber dari kekuatan para dewa, telah membentuk peradaban di seluruh Alam Semesta serta triliyunan galaksi yang tak terhingga, bahkan sebelum dewa-dewa ada. Karena energi Cosmic inilah struktur kekuatan dan kekuasaan antar dewa terbagi menjadi tiga: Dewa Primordial (Pencipta), Dewa Esensial (Elemen), dan Dewa Glock (Pelindung). Masing-masing kekuasaan memiliki hierarki yang absolut, menjadi sebab-akibat dari perselisihan dan pertarungan antar dewa karena perebutan kekuatan dan kekuasaan.

Beberapa galaksi yang memiliki dewa kuat serta ikut terlibat dalam konflik perang antar dewa diantaranya: Andromeda (Arkeia), Triangulum (Shiva), Olympian (Zeus), Asgardian (Odin), Kayangan (Jade Emperor), Gigantis (Urpha), dan Galaksi Styx yang misterius tanpa dewa, serta beberapa galaksi lain yang memiliki dewa kuat didalamnya.

Dari sekian banyak galaksi yang memiliki dewa, ada satu galaksi yang tidak memiliki satupun dewa, "Galaksi Styx". Galaksi ini berada di ujung perputaran dan galaksi terluar dari Alam Semesta. Konon, dewa-dewa yang pernah menginvasi galaksi tersebut selalu berakhir dengan tangan kosong, sebenarnya apa isi dari galaksi styx itu?.

Di dimensi yang berbeda, jauh didalam putaran waktu, Kuil Waktu, Realm Kronos, para dewa dari berbagai galaksi berkumpul atas panggilan dari dewa penguasa waktu Kronos. Dinding kuil terukir dengan simbol-simbol kuno yang memancarkan cahaya lembut. Udara diisi dengan aroma dupa yang membawa kesucian. Kronos, Sang Dewa Ruang dan Waktu, berdiri ditengah-tengah para dewa. "Energi Cosmic sedang bergeser," ucapnya dengan nada lembut dan penuh wibawa. "Dewa baru akan terlahir!"

Zeus, Sang Dewa Olympus, mengangkat alis. "Apa kau yakin, Kronos?"

"Energi Cosmic tidak pernah salah!" jawab Kronos dengan mata tajamnya menatap Zeus. "Aku merasakan pergeseran Energi Cosmic yang signifikan secara bertahap menuju sebuah galaksi."

Odin, Sang Dewa Asgard, menggertakan gigi. "Ini hanyalah ramalan kosong!" Odin membentak meja seraya bangkit dari tempat duduknya. "Peperangan kita belum selesai! Aku tidak peduli tentang kelahiran dewa baru atau apapun itu!"

Kronos yang mulai habis kesabaran berteriak. "Diam kau Odin! Ini ramalan penting. Jangan abaikan!"

Seketika seluruh ruangan hening, namun tensi yang tinggi antar para dewa masih menyelubugi pertemuan itu. Shiva, Sang Dewa Triangulum, menenagkan. "Kita harus mempertimbangkan ramalan ini bersama. Dewa baru bisa saja menjadi musuh kita semua."

Urpha, Sang Dewa Giant, menyela. "Aku tidak takut pada dewa baru! Aku adalah yang terkuat diantara kita semua!"

Jade Emperor, Sang Dewa Kayangan, yang dari tadi terlihat tenang mengamati mulai memberikan pendapat. "Sebaiknya kita dengarkan dulu ramalan ini, aku merasa kelahiran dewa baru akan menjadi titik balik Alam Semesta."

"Terimakasih atas pendapat mu Jade Emperor," Kronos melihat kearah Jade Emperor.

Zeus mendekati Kronos. "Baiklah, mari kita dengarkan isi ramalam Cosmic tersebut."

"Dewa baru akan terlahir di Galaksi Styx," ucap Kronos. "Aku merasakan Energi Cosmic berpindah kearah sana secara bertahap."

Jade Emperor terkejut, "Galaksi Styx!? Bukankah tidak ada dewa di sana?"

"Itu benar," jawab Kronos. "Sepertinya Cosmic memilih galaksi itu karena ketiadaan dewa. Galaksi styx, adalah tempat terluar dari Alam Semesta, kita harus selalu waspada dan juga bersiap menghadapi kemungkinan yang akan terjadi kedepannya." Sambung Kronos.

Seluruh isi ruangan terdiam, para dewa sibuk memikirkan ramalan Cosmic. Arkeia, Sang Dewa Andromeda, memandang keatas langit melihat bintang-bintang, dia sibuk mempertimbangkan banyak konsekuensi yang akan datang ketika ramalan itu benar terjadi.

Zeus menghela nafas. "Jadi? Apa yang harus kita lakukan, Kronos?" Tanya Zeus.

Kronos berjalan mendekati Zeus. "Kita harus mengirim utusan ke galaksi styx. Kita harus mempersiapkan diri untuk kelahiran dewa baru."

Urpha tertawa keras. "Aku tidak membutuhkan utusan! Aku akan pergi sendiri dan menunjukkan kekuatan Giant!"

Shiva menggelengkan kepala. "Urpha, jangan bodoh. Kita tidak tahu apa yang terjadi di galaksi styx."

Kronos kemudian mengangkat tangannya, meminta perhatian. "Kita harus bekerja sama. Ini bukan saatnya untuk berebut kekuasaan."

Sementara itu, di sudut Kuil Waktu, Arkeia memandang para dewa dengan mata tajam. Ia berpikir, "Apa yang sebenarnya terjadi di galaksi styx? Apakah ini pertanda kehancuran kami?"

Jade Emperor yang memperhatikan Arkeia yang semenjak tadi hanya diam merasa curiga. "Apa yang terjadi, Arkeia? Sepertinya kau merencanakan sesuatu?"

Arkeia hanya diam membisu sambil meninggalkan Kuil Waktu, kepalanya penuh dengan pertanyaan yang tidak akan terjawab jika dia terus mendengarkan ocehan dewa lain. Pertemuan di Kuil Waktu berakhir tanpa kesepakatan. Para dewa meninggalkan kuil masing-masing dengan rencana mereka sendiri. Kronos memandang langit penuh bintang dengan penuh rasa khawatir. "Apa yang akan terjadi pada Alam Semesta?"

Ketika para dewa berkumpul di Kuil Waktu, Realm Kronos. Ada seorang dewa lain yang sedang sibuk menjelajah jutaan galaksi dalam misi mencari galaksi styx, atas perintah dari ibunya. Tanpa sengaja dia menemukan galaksi styx setelah menjelajah hampir tujuh ratus juta galaksi. Galaksi yang sedang dibicarakan oleh para dewa di Kuil Waktu. Dewa ini di sebut sebagai dewa gila oleh para dewa, karena keberadaannya yang mampu menyetarai surga. Bahkan dirumorkan dapat mengancurkan Realm Alam Dewa, jika dia berubah kewujud terkuatnya.

"Sun Wukong", anak dari Dewi Quan Im, Sang Dewi Kasih Sayang. Wukong terlahir dari air mata dewi, tumbuh besar di galaksi Hua Guo, galaksi yang berada di bawah Realm Kayangan. Dia disebut sebagai dewa gila, karena hanya dengan menunjukkan keberadaanya, banyak mahluk dimensi bawah yang mati tanpa alasan. Kekuatan Wukong merupakan salah satu dari kekuatan penghancur paling mengerikan yang pernah ada. Sehingga banyak dari para dewa berfikir dua kali jika ingin melakukan peperangan dengan Wukong. Hal ini juga menjadi alasan, mengapa dewa-dewa lain tidak pernah mengusik realm kayangan.

Wukong yang saat itu sedang sibuk, mencari galaksi styx atas perintah dari ibundanya, tidak menyadari sama sekali perubahan dan pergeseran Energi Cosmic. Walaupun wukong bodoh, tapi dia tidak pernah menolak permintaan dari ibundanya. Bahkan dia rela menghancurkan jutaan galaksi, jika itu perintah dari ibundanya sendiri. "Wukong, carilah dimensi styx". Ucap dewi Quan Im.

Wukong tanpa berfikir panjang, langsung mengiyakan dan berangkat. Bermodalkan pesan dari ibunya, dengan penuh semangat dia mencari galaksi styx hingga ratusan juta dimensi.

"Wukong, jika kamu menemukan galaksi itu. Tolong, jaga dan lindungi dari apapun yang ingin menghancurkannya." Senyum Quan Im sambil mengelus kepala Wukong.

Wukong tersenyum, "Dengan senang hati, ibunda". Jawabnya

"Apa kamu tidak penasaran? Anak ku sayang?" Tanya Quan Im

"Aku tidak membutuhkan alasan apapun, jika itu keinginan mu. Dengan senang hati ku lakukan, meskipun aku harus melawan seluruh dewa!" Jawab Wukong tegas

𝓦𝓻𝓲𝓽𝓽𝓮𝓷 𝓒𝓻𝓮𝓭𝓲𝓽 𝓨𝓿𝓸𝓵𝓴𝓪