Darah terhambur dan memasuki dahi Saintess sebelum ia bisa memahami apa yang telah terjadi.
Gerakannya cepat, masuk secara instan, membuatnya seolah tidak terjadi apa-apa.
Namun, sesuatu yang berarti memang telah terjadi, karena Saintess tiba-tiba terteleportasi ke tempat yang terendam cahaya merah.
Seolah segala sesuatu di sana tercipta dari warna merah. Satu-satunya entitas yang bukan merah di ruang itu adalah Neomi Sang Suci, yang berputar bolak-balik, mencoba memahami lingkungannya.
"Di mana ini?" ia bertanya, tapi tak ada jawaban yang datang.
Ia melayang di udara, melihat sekeliling dengan lebih intens, namun masih tidak mendapatkan respons meski tahu sesuatu telah membawanya kesana.
"Bagaimana aku bisa sampai di sini?" ia bertanya-tanya, tapi lagi-lagi, tidak ada balasan.
Ia memilih untuk tetap diam dan fokus memahami ruang dimana ia berada. Mungkin itu akan membantunya jika ia berkonsentrasi. Setidaknya, itulah yang ia putuskan untuk percaya.