"Tidak perlu terkejut, Alina. Kita akan segera menjadi partner—partner bisnis. Jadi anggap ini sebagai tindakan sopan santun," kata Kent, memperhatikan ekspresinya.
"Terima kasih," dia berhasil berkata, namun ekspresi terkejut itu masih ada ketika dia segera menyimpan pil tersebut di cincin ruangnya.
"Karena kamu telah membantuku, aku juga harus memberimu sesuatu," kata Alina dengan tatapan yang mendalam. Namun, dia tidak bisa memikirkan apapun setelah berusaha keras.
"Tidak usah dipaksakan. Jika kamu tidak punya apa-apa sekarang, aku tahu suatu hari nanti kamu akan memilikinya. Aku tidak terburu-buru," kata Kent dengan senyum.
[Tuan, berhentilah berbohong. Aku tahu kamu ingin menyentuh pantat itu. Jadi, mengapa tidak langsung saja? Dia adalah Master Akar tingkat atas. Mari saja langsung Goyang Pantat Itu. Lagipula, kamu memiliki beberapa jam untuk dibuang, dan aku tidak melihat cara yang lebih baik untuk membuangnya selain melakukan sesuatu yang kamu cintai.]
