Sorenya jam empat akhirnya ketiga teman tersebut berkumpul di depan rumah viona menggunakan sepedah motor masing masing kalau ingin bertanya merek tanyakan saja mereka kenapa tanya saya!.
Baiklah, Target pertama yang mereka incar adalah crush Viona yang rumahnya bersebelahan dengan Viona jadi mudah untuk ditargetkan sedangkan crush Viona atau Mumun(Kholik) sedang berada di depan rumah nya memperbaiki motor nya.
"Aw aw aduh ganteng sekali Mumun ku sayang, terlalu ganteng deh sampai pengen aku pukul hehe" kata Viona gemas. Endah dan Tika menatap Viona layaknya mereka bukan teman.
"Itu crush mu yaelah masa kamu mau apalagi pengen banget mukul dia" ucap Endah heran dan menggelengkan kepalanya ke Viona pasrah. "Iya, iya wajah kalian kayak kita gak temenan aja ntar liat aja kalian nanti juga gitu."
"ya pasti lah" ucap Tika menimpali dengan bangga. Endah tepuk jidat kesal dan pasrah. "Nah si Tika ngaku tuh apalagi kamu Endah" tawa Viona.
Gara gara Viona ketawa Mumun yang sedang memperbaiki sepedah pun menoleh dan melihat Viona sedang bersembunyi di semak depan sepertinya dengan teman nya.
Jadi Mumun mencuci tangan nya dari oli dan menghampiri mereka. "Heh mulutmu mu itu Viona kita lagi ngitip goblok" Ucap Tika yang langsung memasukan daun ke mulut Viona membuat Viona langsung keselek.
Endah melihat tingkah keduanya yang mulai bertengkar dengan pasrah "heh tu liat Mumun dateng" ucap Endah disamping Viona. Viona langsung bersikap anggunly.
"Halo Kholik" ucap Viona menyapa crush nya tersebut. Sedangkan kedua teman nya yang ditinggal kan saling menatap dengan tatapan yang agak malas dan kesal.
"Halo juga Viona" senyum manis Kholik menyapa "Ada apa kesini" ucap Kholik memperhatikan kedua teman viona yang menatap mereka seperti menuduh.
"Kalian ingin masuk dulu tidak aku punya camilan dan makanan" ucap Kholik santai dan biasa. "haha gak apa apa kok Kholik kita juga mau pergi, iya kan teman teman?" ucap Viona menyikut kedua teman nya berusaha mengode.
Endah langsung menaggapi "Iya kita mau pergi jalan jalan juga kita tadi gak sengaja lewat sini ya kan Tika" Tika hanya menganguk dengan wajah biasa dan datar nya. "Yaudah kita pergi dulu ya Kholik" ucap Viona langsung menarik kedua teman nya dengan imbalan jajan untuk Tika agar dia mau gerak.
Saat melihat mereka bertiga pergi Kholik hanya tersenyum dan menatap Viona lama sampai menghilang ke toko. Kholik terkekeh "Makin cantik saja kamu Viona, tingkah mu masih tetap sama" geleng kholik sambil tersenyum rindu.
Sembelum kembali untuk lanjut memperbaiki motornya. Viona yang sudah membelikan jajan Tika. Yang sekarang masih asik makan jajan gratisan tersebut santai. Sedangkan Endah hanya menggelengkan kepalanya.
"Gila jantung ku udah gak aman ini, Gila, Gila, Gila please ganteng banget crush ku senyuman nya aduh menusuk hati suaranya apalagi" ucap Viona yang sudah tantrum duluan kesenengan.
"Di depan nya aja kamu biasa di belakang udah kayang kamu" ucap Endah malas "lanjut kerumah crush ku gak" ucap tika masih makan jajan dengan santai "kan searah dari sini" ucap Tika menelan jajan terakhir nya tersebut.
Viona "oke oke siap biar aku gak tantrum amat, ah Mumun aduhai" Endah hanya pasrah dengan kedua teman nya yang satu gila yang satu tidak pedulian. "ya tentu saja Tika ayo"
Jadi mereka berangkat lagi dan akhirnya mencapai dekat dengan gerbang rumah crush nya Tika alias Egi. "lah baru tau Egi ternyata orang kaya" ucap viona melihat rumah tersebut sedikit melongo.
"pilihan Tika memang harus sesuai bobot,bebet dan bibitnya kan Tika juga orang kaya jadi cocok dong" ucap Endah menggoda Tika "Aku juga baru tau dia orang kaya" ucap Tika memngakat bahu.
Endah berkedip dan gantian yang melongo akhirnya menempuk dahinya dengan kesal "Gini amat punya temen pengen ngatain bodoh tapi dia malah lebih pintar dari aku kalau aku ngatain dia bodoh terus aku apa" depresi Endah.
"Eh liat Egi lagi nyapu tu" Ucap Viona menujuk ke Dalam gerbang. "wah rajin sekali crush ku" ucap Tika gemas dan mereka pun akhirnya mendekati gerbang sambil ngitip "kok kita kaya maling ya?" Ucap Endah capek.
"Kan emang maling, maling cintanya untukku" tawa pelan Tika. Endah dan Viona hanya menggeleng dan tersenyum. Sedangkan Tika yang memang berada di depan teman nya.
Mendadak karena tingkah mereka anjing penjaga rumah tetangga Egi mendadak menggonggong ke arah Endah, Viona dan Tika tapi yang dikejar cuman Tika. "Heh anjing itu liat temen gw yang lain kek" teriak kesal Tika sambil lari. Tapi anjing tersebut hampir mengigit kaki Tika "Aduh Anjing!" teriak Tika panik.
Egi yang sedang menyapu melihat Tika yang dikejar anjing di depan rumahnya. Belum sempat Egi menolong Tika sudah terburu jatuh keselokan untung bersih tapi namanya juga selokan masih ada sedikit kotor. Sedangkan anjing tersebut berputar putar sembelum lari kembali ke rumah nya.
Tika yang masih kesakitan karna jatuh ke selokan melihat sebuah uluran tangan "kamu gak apa apa?" tanya Egi khawatir. Tika tidak mengengam tangan Egi dan langsung berdiri "gak apa apa kok terimakasih" ucap Tika sopan dan menolak dengan halus.
Membuat kedua teman nya yang melihat, tidak ingin bantu ingat ketawain dulu teman mu baru ditolong. Endah dan Viona saling menatap sedikit melongo "ini ni etika orang kaya nya keluar emang beda sih." ucap Endah meratapi "iya kayak beda orang mendadak" ucap Viona menatap Tika tajam.
Egi juga tersenyum malu malu "ah iya maaf aku seidikit melupakan etika" "tak apa kenapa harus terlalu mempedulikan etika yang sulit tersebut" ucap Tika santai dan langsung berdiri dan keluar dari sekolan sendiri. Egi menunggu nya dengan tenang.
Dan sedikit memengang Tika di pinggang saat Tika terhuyung huyung "sepertinya kaki mu terkilir perlu aku bantu" ucap Egi malu malu terlihat telinga nya sudah merah walaupun wajahnya berusaha tegas.
Tika melihat Egi terlihat seperti anak anjing yang ditinggalkan pemiliknya piki Tika absurd. "tentu terimakasih banyak" senyum manis Tika membuat Egi pun tersenyum. Dan siulan pun datang dari Endah dan Viona "kita gak diajak nih" ucap mereka bersamaan menatap Tika dan Egi.
Tika mendengus "Salah siapa orang jatuh ke selokan tidak ditolong malah cuman diliatin" Egi hanya tersenyum dambilseidkit tertawa "mari masuk" jadi kek gak ada sopan santun kedua teman nya ikut masuk tapi gak apa apa daripada Tika tantrum sendiri.
Seperti kebayakan rumah orang kaya lain nya tentu saja memiliki taman walau kecil tapi tetap taman ada garasi rumah bertingkat dua dan lantai marmer dll.
"heh viona beneran kita gak apa apa nih masuk kok kita kek culun gini" bisik Endah ke Viona "udah sekali kali datang ke rumah orang kaya, ni rumah lebih besar daripada rumah bapak ku yang sama istri tirinya idih" Endah hanya menggeleng kan kepala.
Tika dibantu Egi untuk duduk setelah itu Egi mengambilkan kotak P3K mengakat ujung celana Tika "Sebentar ya ini tidak akan lama dan hanya sedikit sakit mungkin perih saja" ucap Egi lembut dan mengobati kaki Tika dengan ekspresi serius.
Tika hanya bergumam pelan sebenarnya wajahnya sudah merah menatap kedua teman nya yang asik melihat interior rumah meminta bantuan. Jadi Endah dan Viona yang memperhatikan kode Tika langsung berdehem pelan, berbalik dan mereka tidak mempedulikan Tika lagi.
Jadi disaat Endah dan Viona sedang melihat lihat, Tika hanya diam dan Egi juga dengan serius mengobati lukanya.
Setelah sesi canggung tersebut, akhirnya selesai juga. Egi mengantar mereka keluar rumahnya dengan sopan "lain kali silahkan datang lagi" ucap Egi sambil tersenyum.
"ya, ya terimakasih ya Egi! Selamat tinggal" ucap Tika sambil tersenyum menarik kedua teman nya. "yah padahal makanan nya enak" ucap Viona santai, Endah hanya tersenyum dan tertawa.
Tika mendengus "cepat pergi selanjutnya giliran Endah kan" ucap Tika kembali lesu dan malas, "biasalah" ucap Viona, "hm begitulah, mari aku juga sudah tidak sabar melihat hilwa" ucap Endah.
Mereka pun pergi sambil mengobrol dengan gembira. Sementara itu Egi yang melihat mereka hanya tersenyum lembut sembelum kembali menutup gerbang rumahnya.
***
Mereka akhirnya sampai di rumah hilwa "jauh juga" ucap Tika lesu "mana jalan nya ke pendalaman lagi" keluh kesah Tika, Endah dan Viona hanya menggeleng melihat tingkah Tika, Viona melihat rumah hilwa kayak kosong.
"orang nya kayaknya gak ada" ucap Viona menatap Endah, "aduh udah jauh jauh kesini gak mungkin kan sia sia kasihan Endah dong" ucap Tika makin lesu. Endah hanya tersenyum dan tertawa "mungkin dia ke sawah main layangan"
"dia dulu sering bilang" pikir arta sedikit rindu. Tika menghela nafas "udah baiklah mari kita ke sawahnya kalau begitu. " Viona terdiam "yang benar saja!?" Tika langsung memukul kepala viona dengan main main "lihatlah Endah, dia sangat rindu pacar eh mantan kesayangan nya" ucap Tika dengan sedikit drama.
"ayo Endah gak apa apa beneran" ucap Tika tersenyum menarik Endah. Endah terdiam sejenak sembelum tersenyum "makasih Tika" "yoi" balas Tika santai. Minoritas hanya bisa mengikuti mayoritas jadi Viona mengikuti mereka berdua dengan letih.
Jadi di semak semak akhirnya mereka melihat hilwa emang lagi main layangan tapi sendiri. "kayak sadboy cuy" ucap Tika bercanda. Endah langsung cemberut, kali ini giliran Viona yang memukul kepala Tika "sadar diri"
Tika seketika yang langsung ganti cemberut, Endah hanya tertawa pelan mengintip hilwa dengan senyum. Tika dan Viona seketika menjadi nyamuk, Tika hanya menatap mereka malas. Viona menguap ngatuk.
Sebenarnya Hilwa daritadi udah ngeliat mereka. Awalnya Hilwa mau ambil hp nya yang ada di rerumputan tapi gak sengaja ngeliat gerak gerik semak yang tidak wajar dan saat diperhatikan lagi itu adalah Endah dan mungkin teman teman nya.
Hilwa pura pura tidak lihat karna dia tau Endah tidak terlalu ingin terbuka dengan nya, bukan nya apa tapi itu salah dirinya sendiri yang meninggalkan nya tanpa mengatakan alasan. Yang pasti itu seharusnya membuat nya sakit hati.