Chereads / Tahta Kosong / Chapter 2 - Tahun Ajaran Baru [2]

Chapter 2 - Tahun Ajaran Baru [2]

[ Adegan Kembali Ke Gedung Serbaguna ]

King Yudan kini berjalan kembali, bersama kakak kelas yang lain, saat dia menuju ke markas dia melihat bahwasanya bawahannya yang menjadi gerbang pingsan semua.

Kakak kelas yang lain juga terkejut dengan apa yang terjadi,

"Apa ini? Kenapa mereka semua kalah? Siapa yang melakukannya? Kenapa tidak ada yang memberi tahu kita sialan!!!" Yudan terlihat penuh dengan emosi, ini pertama kali baginya di serang seperti ini.

[Keesokan harinya]

Semua murid membicarakan tentang kejadian kemarin, Terkecuali murid baru yang tidak mengetahui dan tidak pula ingin tahu.

Kemarin kelas sudah di bagi, Murid baru terbagi menjadi 5 Kelas.

*kringgg* bel masuk berbunyi

Semua murid bersiap,

[ Di Kelas 10 - F ]

Adalah kelas terakhir dari para murid baru, terlihat mereka sedang bermain-main, ada yang sedang tidur, bahkan ada yang merokok, kelas ini bisa di bilang kelas terburu di antara para murid baru.

Tiba-tiba pintu terbuka, tampak seorang guru masuk ke kelas, dia seorang perempuan dengan rambut yang di ikat, dan terlihat menggunakan satu anting di sebelah kiri.

"Apa, Ternyata hanya seorang wanita yang penakut!! " Ujar salah satu murid yang sedang merokok di belakang.

Murid tersebut mendatangi guru itu, dia berjalan ke depan, Tapi tiba-tiba ada seorang murid wanita yang menghalangi,"apa yang mau kau lakukan? Dia itu guru kita?"

*bhuakk*

Murid itu memukul wanita tersebut, sehingga terpental ke luar kelas.

*suara pintu terbuka*

Murid itu berlari ke depan menuju guru itu, Terlihat guru itu menangis sambil menundukkan kepalanya air mata mengalir dari matanya. Apakah ini yang di maksud hati wanita seperti kaca?

*woshh*

Pukulan di layangkan ke guru itu, tetapi tanpa dia sadari ada seseorang yang lewat sehingga pukulan itu malah mengenai orang tersebut.

*bhuakk*

Tembok di belakang dapat dilihat menjadi retak.

Tapi yang lebih mengejutkan, tinju itu mengenai bagian kepala, lebih tepatnya di bagian pipi wajah, tetapi dia tidak terpengaruh bahkan tergores, Dia memiliki mata abu abu.

Pria mata abu abu itu lalu memegang pundak murid tersebut, sembari melewatinya

"Dasar bodoh, pria yang tidak bisa melawan keinginan jahat ( rasa nafsu ) di tubuhnya, tidak layak bersaing dengan pria lain." Ujar nya

*woshh* *duarr*

Murid tersebut terpental ke keluar, dia terlempar dari lantai 2, hanya karena di sentuh.

"Eh, aku kalah begini? Yang di katakannya itu... " Mengingat kata kata pria bermata abu abu tersebut.

"Begitu ya, akhirnya aku bahkan tidak dapat di anggap karakter sampingan" Dia mengedipkan mata.

Setelah itu dia membuka matanya,

Ternyata dia masih di kelas, dan dia sedang memukul pria tadi, terlihat guru yang masih menangis di belakang pria itu.

Setelah melihat itu semua murid itu terjatuh ke tanah, dia merasakan yang tadi itu bukan hanya ilusi.

Pria itu pun berjalan melewatinya menuju belakang.

"Kenapa acara pentas disini bukan di panggung saja?"

Seorang laki laki muncul di depan, ia membawa wanita yang dipukul murid itu.

"Jangan menangis dong, Nanti aku kasih permen Xixi"

Kali ini siapa lagi yang muncul? Banyak anak muda yang membuat ulah di pertemuan pertama tentu saja pandangan orang itu ada di kesan pertama, mereka kebanyakan mencoba menaikan nama mereka.

"Oh ya, ngomong ngomong dimana tempat dudukku, aku kemarin tidak masuk jadi aku tidak tahu" Sambil tersenyum dia melihat ke arah pria bermain abu abu itu.

"Eh apakah yang kosong sebelah mu itu kursiku, Hahaha kita sebangku"

-BERSAMBUNG-