Chereads / Me and The Underworld : Hell Hound / Chapter 2 - Lahir dan Anugerah

Chapter 2 - Lahir dan Anugerah

Saat itu yumelia merasakan hening. Dalam gelap gulita muncullah cahaya yang bersinar terang. Seperti fajar yang menerangi malam

"Apa ini, apakah aku masih hidup?"

Perlahan lahan, dia pun merasakan keberadaan orang lain disekitar. Dia merasakan jika dia keluar dari sebuah tempat, yaitu dari rahim seseorang

"selamat nyonya, bayi perempuan anda sehat" ucap dokter sembari memberi senyum ramah kepada anggota keluarga baru mereka

"Lihatlah anak kita sayang, dia cantik seperti dirimu Luminia" Ucap Eric dengan tangis bahagia

"Duhh yaampun, jadi kamu akan memberi dia nama apa?" Tanya Luminia dengan semangat

Mereka adalah orang tua Yumelia didunia ini. Orang yang akan membesarkan dia walau hanya sebentar saja

"Begini saja biar adil, kamu memberi satu kata, aku juga begitu" Ucap eric sambil mencubit pipi Lumi

"Yahh, mungkin Isabelle cukup elegan"

"Kalau begitu namanya adalah Yvonne Isabelle Coquette, semoga dia bisa menjadi anak yang akan membanggakan kita" ucap Eric dengan senyum manis

Disitu mereka merawatnya. Luminia, yang sekarang bernama Yvonne mengetahui jika dirinya telah benar benar terlahir kembali. Namun dia merasa ada yang aneh didunia ini

"sesuatu didunia ini janggal, mungkin ini berbeda dari duniaku yang dulu"

2 minggu berlalu semenjak dia telah datang didunia ini

"sudah kuduga ini dunia yang berbeda, aku bisa melihat bintik bintik kecil di udara, dari yang kupelajari itu sepertinya mana"

"dan ini dunia sihir"

disitu Yvonne pun ingin mempelajari sihir. Tetapi, dia belum bisa menggerakkan tubuhnya dengan bebas. Tubuhny masih memiliki sedikit tenaga dan rentan lelah. Wajar saja karena dia seorang bayi

"sayang, waktunya makan siang" Panggil luminia sambil mengendongnya dari tempat tidur

Mereka berdua pergi ke dapur untuk mengambil bubur

"baiklah kita akan makan diteras sembari melihat ayahmu berlatih" Cakap luminia sembari memangku anaknya diteras

"ayahku hanya memiliki sedikit teknik"

"gerakanny juga belum terpoles" ucapku dipikiran sambil makan bubur

"tiap gerakanny hanya mengandung kekuatan fisik saja, tpi tubuhnya cukup kuat sebagai kesatria desa" pikirku sembari mengamati gerakan pedang ayahku

"yahh omong² tak kusangka diriku akan memakan bubur seperti ini" ucapnya didalam hati dengan senyum kecil

"yaampun kamu menghabiskan semuany, anak pintar" ujar Luminia sambil mencubit pipi Yvonne

1 tahun kemudian

Yvonne sudah bisa berjalan dengan lancar lebih cepat untuk anak seusiaku. Dia juga mulai bisa melihat bintik² mana kecil jika berkonsentrasi. hal itu tak bisa dilakukan oleh orang lain.

Lalu hal yang akan dipelajarinya adalah bagaimana cara penggunaan mana. Menurut buku yang Luminia bacakan. tiap orang memiliki sebuah jantung mana agar bisa mengunakan mana. walaupun hanya bisa mengunakanny sedikit saja.

Dibuku juga tertera jika jantung mana seseorang memiliki daya tampung mana yang berbeda beda. Dan semua orang pasti bisa mengunakan sihir walau hanya sedikit. Tapi, setelah aku berlatih menyerap mana kedalam tubuhku, kapasitas mana didalam diriku berkembang seiring waktu

Jelas sekali teori tersebut salah. jadi yang benar adalah "semakin sering seseorang mengendalikan mana, maka kapasitasny akan membesar pula" begitulah yang ada didalam pikiranku

"baiklah mulai hari ini dan seterusnya aku akan berlatih sihir sihir dasar sesuai dengan yang kupikirkan" ucapku dengan gembira

Hari pun berlalu. Sang fajar kini menyinari pagi hari. Setelah selesai sarapan. Luminia pun mengajak Yvonne untuk pergi jalan jalan kepasar

"eric, aku akan pergi ke pasar" ujar luminia dengan senyum

"baiklah, kamu akan membeli apa?" ucap eric dengan wajah penasaran

"yahh aku akan membeli beberapa sayur untuk makan nanti malam, sekaligus ingin mengajak putri kecilku jalan" kata Luminia dengan senyum kecil

Dipasar terdapat berbagai toko, seperti toko roti, toko sayur, toko buah, toko peralatan dapur, peralatan berburu, toko senjata, dll.

Saat Luminia akan memasuki toko sayur, dia menyadari jika diujung jalan ada keributan. Orang orang berkerumun. Karena penasaran dia pun mendekat sambil mengendong Yvonne

"hei brengsek, kau belum membayar pajak" bentak prajurit kepada seorang pedagang sambil menendangnya

"duhh ada para penjaga, lagi lagi mereka menganggu ketentraman disini"

"sering memeras para penduduk dengan alibi pajak"

"mereka selalu berbuat sesuka hati" gumam Luminia sambil pergi meninggalkan tempat tersebut

"jadi keamanan disini benar² kacau ya" batin Yvonne

Luminia memasuki toko sayur. Hatiny sungguh resah karena melihat para prajurit melakukan kekerasan barusan

"halo paman, aku ingin membeli beberapa kentang, wortel, dan daging" pinta luminia

"ohoo seperti biasany, baiklah akan kubungkuskan" jawab penjual sayur

Iseng saja Yvonne sedikit menengok daging kelinci dipojok meja. Luminia pun menyadarinya dan ingin membelikan untuk putri manisnya

"Ehh putri kecilku ingin daging kelinci? baiklah akan kumasakkan semur kelinci untukmu" sahur Luminia

"Sekalian beberapa bungkus daging kelinci ini paman" Tegasnya sambil menunjuk kearah pojokan meja

"Baiklah totalny 1 koin perak dan 2 koin perunggu" Jawab pedagang tersebut

"Duhh hargany naik ya paman" sanggah Luminia

"Begitulah, situasi wilayah ini sedikit susah seperti yang kau lihat tadi"

"kerajaan maupun bangsawan mereka mengesalkan" Hina pedagang tersebut

"Tidak apa² paman, uangku cukup kok, baiklah aku pergi dulu" Sahut Luminia

Saat sampai dirumah, Luminia melihat Eric telah membawakan babi liar untuk simpanan makanan, Eric kemudian berlatih gerakan dasar berpedangnya

"Yvonne duduklah disini, temani sebentar ayahmu berlatih, ibu akan menyimpan belanjaan dulu" pamit Luminia dan dia memasuki rumah

Sembari mengamati ayahnya Eric, Yvonne pun mulai berpikir

"situasi disini kacau ya, sepertiny para bangsawan penguasa wilayah memonopoli pendapatan rakyat dengan keterlaluan, yang menyebabkan kenaikan dan kelangkaan benda" pikir Yvonne

"entah itu diwilayah ini ataupun wilayah lain, aku tidak tau" batin Yvonne

"dan sepertinya kerajaan juga tak peduli" batin Yvonne sambil mengerutkan dahiny

"yahh karena aku telah diberikan kesempatan kedua, setidakny aku akan melindungi keluargaku kali ini, dan akan membereskan beberapa sampah" pikir Yvonne dibenakny

"kalau begitu setidakny aku harus lebih kuat, untuk sekarang berlatih sihir dan kapasitas mana dlu, saat umurku cukup aku akan mulai berlatih beladiri" semangat membara dari Yvonne pun sontak membuat dirinya terjatuh kebelakang dan menangis, Eric pun datang menenangkannya