Felicia aurelia 18 tahun, gadis desa berambut panjang lurus kecoklatan, warna coklatnya alami sejak ia kecil, kulitnya kuning langsat hidung mancung serta terdapat dua lesung pipi yang akan terlihat jika gadis itu tersenyum.
Feli biasa gadis itu disebut, saat ini terlihat tengah sibuk mengemasi barang-barangnya ke dalam koper, dengan dibantu oleh sang ibu. Ia meneliti lagi semua barang bawaannya.
Sedangkan sang ayah dan adik laki-laki Felly bernama Ale hanya sibuk memperhatikan sembari main game di ponselnya.
Ada rasa kekhawatiran dari raut wajah sang ayah ,di mana akan melepaskan Putri pertamanya, akan pergi jauh untuk menempuh pendidikan ke jenjang lebih lanjut.
Ya, Felicia adalah gadis pintar di sekolahnya, ia murid yang sangat berprestasi itu anugerah yang diberikan tuhan untuknya . Di saat dia harus terlahir di tengah-tengah keluarga yang kurang mampu, namun dengan kepintarannya dia berhasil mendapatkan beasiswa pada salah satu universitas di ibukota yaitu universitas paling bergengsi dan terbaik.
Namun di satu sisi. Dirinya harus terpisah dengan keluarganya serta dengan pacar yang sangat Feli cintai namanya Narendra anak kepala desa di tempat Feli tinggal. Keduanya sudah memadu kasih dari awal mereka masuk SMA . Felli mendekati sang ayah karena gadis itu merasa ayahnya tengah gundah, Feli yakin betul ayahnya kini sedang memikirkan dirinya yang akan pergi jauh karena selama Feli hidup tak sekalipun dia pergi jauh dari keluarga.
"Ayah tolong jangan sedih, Feli di sana akan baik-baik aja. Aku akan jaga diri di sana "ujar Felly meyakinkan, sang ayah tersenyum tipis membelai puncak kepala putrinya.
"Ayah nggak minta apa-apa dari kamu nak, yang ayah minta adalah kamu harus bisa bawa diri, kamu harus ingat tujuan kamu di sana untuk apa, jangan pernah kamu terbawa lingkungan yang sekitarnya akan membawa dampak buruk buat kamu, kehidupan di kota sangat keras, yang baik bisa menjadi buruk yang buruk akan menjadi tambah buruk "ayah peli menasehati putrinya dengan sungguh-sungguh.
Felicia tersenyum lalu memeluk tubuh ayahnya, ia sangat menyayangi kedua orang tuanya. Feli termasuk anak yang penurut tak sekalipun akan membantah jika ayah atau ibunya tengah menasehati. Lagi pula selama ini Feli tidak pernah membuat orang tuanya malu malahan gadis itu senantiasa membuat kedua orang tuanya merasa bangga dengan prestasi yang sudah Felli capai.
**
Sebelumnya Feli meminta izin pada ayahnya untuk bertemu dengan Narendra dan juga sahabat terbaiknya bernama Sarah.
Kininya beberapa teman-teman Narendra dan juga teman Feli, bergabung berkumpul sembari bakar-bakaran jagung. Hal itu dilakukan karena semata-mata untuk merayakan keberhasilan Feli yang bisa masuk ke universitas ternama itu.
"Feli kamu di sana baik-baik ya, jaga diri kamu maaf kalau aku nggak bisa berkuliah di tempat yang sama "kata Narendra, kini kedua pasangan kekasih itu memilih menjauh dari teman-temannya yang lain.
"Iya ren kamu juga hati-hati ya , jaga diri dan pastinya jaga hati kamu "ujar Felli tersenyum.
Narendra terkekeh lalu mengusap lembut pucuk kepala gadis itu.
"Yang ada juga aku yang ngomong kayak gitu. Di sana kamu harus jaga hati. Aku yakin cowok-cowok di sana jauh lebih tampan dan kering dibanding aku "kata Narendra tersenyum.
"Udah ah ngapain jadi ngebahas cowok sih aku di sana mau kuliah bukan mau nyari cowok ganteng" tutur Feli. Akhirnya keduanya saling melempar tawa.
"Ke sana yuk" ajak Narendra sambil berdiri lalu membantu kekasihnya untuk berdiri. Berjalan menghampiri teman-temannya. Ada yang menikmati jagung bakar dan ada juga yang memetik gitar sembari bernyanyi.
Narendra dikenal sebagai anak kepala desa yang cukup tampan, anaknya sopan tutur katanya juga lembut, orang tua Felicia sendiri sudah mengetahui tentang hubungan kedua remaja itu. Akan tetapi rumor mengatakan jika ibunda Rendra kurang menyetujui hubungan putranya dengan Felicia.
Menurutnya Felicia tidak pantas bersanding dengan Narendra, karena memang dilihat asal usul keluarga Felicia sangat jomplang dengan keluarganya.
Bagaimana bisa keluarga Feli yang notabene keluarga miskin akan berpesan dengan keluarga Narendra yang notabene orang terpandang dan juga termasuk golongan orang kaya di kampungnya.
Maka dari itu dari kelas x SMA baik Narendra dan juga Feli tidak jarang untuk sembunyi-sembunyi di kala ingin bertemu. Pasalnya kalau sampai ibunda Narendra tahu bisa-bisa murka
Peli sendiri sudah pernah berniat memutuskan hubungannya dengan cowok itu. Akan tetapi Narendra kekeuh tidak mau putus ia merasa sudah sangat mencintai felicia, nyaman dan juga peli gadis tipenya.
Narendra selalu menyakinkan jika ia akan berusaha meluluhkan hati ibunya supaya mau merestui hubungan antara keduanya.
Setelah dirasa sudah cukup malam , Indonesia berpamitan sekali lagi pada teman-temannya, ia ingin pulang karena besok pagi ia akan dijemput dengan pihak yang akan mengantarkannya ke ibukota yakni ke universitas tempat di mana dirinya akan menuntut ilmu.
Dengan rasa sedih pada teman dan juga kekasih Feli, mencoba mengikhlaskan dan tak lupa memberikan semangat. Bahkan mereka semua tak lupa memberikan Felly kenang-kenangan sebuah bungkusan kotak jika dibuka maka kotak tersebut akan mekar menampilkan beberapa foto dirinya dan juga teman serta foto kebersamaannya dengan Narendra.
Feli menerimanya dengan rasa haru. Ia memeluk erat pemberian teman-temannya itu.
"Makasih ya semuanya sumpah aku terharu banget"ucap Felly menyeka air matanya. Dan selanjutnya semua teman begitupun juga Narendra memeluk gadis itu dengan rasa haru.
***
Di dalam kamarnya setelah memastikan semua barang bawaannya sudah tersusun rapi di dalam koper. Feli juga memasukkan hadiah pemberian dari temannya untuk masuk juga ke dalam koper bawaannya.
Lalu ia langsung merobohkan tubuhnya ke atas kasur, iya tak menyangka jika besok adalah hari di mana dirinya akan berpisah dengan orang-orang tercinta demi satu tujuan yakni mencapai kesuksesan, tiba-tiba nasehat dari sang ayah kembali terngiang di mana ayahnya sangat memintanya untuk berhati-hati dengan pergaulan orang kota.
Feli sendiri tidak pernah pergi ke kota sebelumnya. Ia hanya pernah dengar atau tahu melalui televisi betapa kerasnya kehidupan kota.
Feli berjanji dengan dirinya ia tidak akan terpengaruh dengan apapun yang nantinya ada di sana. Karena tujuan voli hanyalah menimba ilmu sebanyak-banyaknya lulus dengan nilai bagus dan juga bekerja agar bisa mengangkat kehidupan perekonomian keluarga.
"Ayah tenang aja Feli akan selalu jaga diri, dan nggak akan terjerumus dengan pergaulan orang kota aku janji ayah "gumam Feli berbicara dengan dirinya sendiri.
Feli meraih ponsel yang tergeletak di atas kasur lalu ia membuka satu pesan chat yang masuk sudut ,bibirnya tertarik ke atas mengulas senyum.
Dirinya tidak membalas sengaja menggoda Narendra karena Feli paham betul jika chatnya sudah dibaca namun belum juga dapat balasan, pemuda itu pasti langsung menelpon, dan tentu saja tak bersela lama Narendra pun menghubungi gadis itu.
Keduanya melakukan video call, berpuas diri mengingat Feli yang akan pergi ke kota dalam obrolan itu banyak yang mereka ungkapkan dari candaan, saling menggoda dan juga saling mengingatkan agar selalu menjunjung kesetiaan setinggi mungkin.