Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Reinkarnasi Jadi Raja Iblis?! Aku Cuma Pura-Pura!

Rian_Hidayat_7846
7
chs / week
The average realized release rate over the past 30 days is 7 chs / week.
--
NOT RATINGS
57
Views
Synopsis
Bangun-bangun jadi Raja Iblis?! Lucian, seorang gamer hardcore, tiba-tiba bereinkarnasi menjadi Demon Lord di dunia Eldoria setelah menamatkan game favoritnya. Masalahnya? Dia sama sekali tidak tahu cara menjadi Raja Iblis! Namun, para bawahan iblisnya percaya sepenuhnya bahwa dia adalah penguasa yang kuat dan bijaksana. Kalau dia ketahuan pura-pura, dia bisa terbunuh! Sekarang, dengan wajah dingin dan sikap berwibawa, Lucian harus berpura-pura menjadi Demon Lord sejati… meskipun dalam pikirannya dia terus panik dan mempertanyakan hidupnya! Bisakah dia bertahan di dunia ini tanpa ketahuan sebagai seorang impostor?
VIEW MORE

Chapter 1 - Bab 1: Bangun-Bangun Jadi Demon Lord?

[Dunia Lama - Bumi]

Lucian Blackthorne duduk di depan monitornya, matanya merah akibat kurang tidur. Selama berbulan-bulan, dia telah mengorbankan jam tidur, kesehatan, dan kehidupan sosialnya demi satu tujuan: menaklukkan dungeon terakhir di Eternal Dominion, MMORPG paling sulit yang pernah ada.

Dan sekarang, di layar, avatarnya Nightlord berdiri di depan Peti Harta Karun Legendaris.

"Yes! Akhirnya sampai di sini!" Lucian mengepalkan tangan. Ini adalah dungeon yang tak seorang pun pernah selesaikan. Dia mungkin adalah satu-satunya pemain di dunia yang berhasil sampai sejauh ini.

Tapi saat avatarnya membuka peti itu, layar tiba-tiba menyala terang.

[Selamat! Anda telah menaklukkan Eternal Dominion!]

[Sekarang, nikmati pengalaman dunia nyata.]

"...Hah?"

Tiba-tiba, listrik di kamarnya mati. Layar berkedip-kedip, lalu sebuah suara misterius bergema di dalam kepalanya:

[Kau telah membuktikan dirimu layak. Saatnya memasuki permainan yang sesungguhnya.]

Sebelum sempat berpikir lebih jauh, tubuhnya ditarik ke dalam pusaran cahaya.

---

[Dunia Baru - Eldoria]

Angin dingin menerpa kulitnya. Perlahan, Lucian membuka mata dan mendapati dirinya berada di dalam sebuah kastil besar dengan langit-langit batu gelap yang dipenuhi ukiran iblis.

Tunggu… ini bukan kamarku.

Dia mencoba duduk dan segera menyadari sesuatu yang aneh. Tangannya lebih besar, kulitnya hitam pekat dengan pola seperti sisik, dan saat melihat ke pantulan di lantai marmer hitam…

Matanya menyala merah, rambutnya panjang berwarna perak, dan di kepalanya ada dua tanduk melengkung.

"…Oke, aku pasti masih mimpi."

Tapi sebelum dia bisa menenangkan diri, pintu besar dari besi terbuka, dan seorang gadis iblis berambut perak dengan sayap kelelawar kecil di punggungnya melangkah masuk.

Dia membungkuk dalam-dalam.

"Selamat datang kembali, Tuan Lucian. Setelah ribuan tahun tertidur, Anda akhirnya bangkit kembali sebagai Demon Lord yang Agung."

Lucian menatapnya tanpa ekspresi.

'Tunggu. Apa katanya barusan? Demon Lord? Ribuan tahun? Kok kayak isekai klise?!'

Namun, dia menahan diri untuk tidak bereaksi berlebihan. Jika dia benar-benar Demon Lord dan menunjukkan kelemahan, siapa yang tahu apa yang akan mereka lakukan padanya?

Jadi, dengan suara sedingin es, dia berkata, "Jelaskan."

Lilith—nama gadis itu—memberi laporan dengan ekspresi serius.

"Setelah tidur panjang Anda selama seribu tahun, wilayah iblis mengalami kemunduran. Beberapa panglima perang pergi, pasukan kita tercerai-berai, dan manusia mulai menginvasi tanah kita."

Lucian mengangguk perlahan.

Di dalam pikirannya:

'Seribu tahun? Oke, setidaknya aku bukan iblis tua. Tapi… PASUKANKU HAMPIR HABIS?!'

Dia berdeham, menjaga nada suaranya tetap rendah dan tenang. "Hmm… menarik. Jadi, kita dalam posisi yang sulit, ya?"

Lilith mengangguk. "Benar, Tuan. Namun, dengan kebangkitan Anda, kami yakin segalanya akan berubah. Pasukan kita menunggu perintah Anda."

Lucian tetap mempertahankan ekspresi tenangnya, tapi di dalam pikirannya:

'Perintah? Aku bahkan nggak tahu siapa saja pasukanku!'

Seorang pria iblis bertanduk besar dengan janggut tebal melangkah maju.

"Tuan, apakah Anda memiliki strategi untuk membalas manusia?"

Lucian menatap pria itu selama beberapa detik.

Di dalam pikirannya:

'STRATEGI? Aku bahkan nggak tahu siapa musuhnya! Tapi aku harus tetap tenang…'

Akhirnya, dia mengangguk pelan dan berkata, "Tentu saja. Namun, sebelum kita bertindak, kita perlu memahami musuh dengan lebih baik."

Pria itu tampak terkesan. "Benar sekali, Tuan! Anda ingin mengamati dulu sebelum menyerang. Sungguh bijaksana!"

Lilith tersenyum bangga. "Seperti yang diharapkan dari Demon Lord kita. Rencana yang penuh kebijaksanaan."

Lucian tetap diam, tapi di dalam pikirannya:

'Sial, aku cuma ngeles biar bisa mikir lebih lama. Kok malah dipuji?!'

Tiba-tiba, seorang gadis berambut merah dengan baju lapis baja yang terlalu terbuka di beberapa bagian melangkah maju dengan ekspresi penuh semangat.

"Kalau begitu, Tuan! Bagaimana dengan duel latihan? Saya ingin menguji kekuatan Anda!"

Lucian langsung tegang.

'Tunggu, DUEL?!'

Sial. Dia memang jago di game RPG, tapi ini dunia nyata! Kalau dia kalah, bagaimana dengan reputasinya? Bagaimana kalau dia mati?!

Namun, dia tidak bisa menunjukkan kelemahan.

Lucian menutup mata sejenak, berpikir keras. Lalu, dengan suara tenang, dia berkata, "Tidak perlu."

Gadis itu tampak bingung. "Eh?"

Lucian membuka matanya dan menatapnya dengan tatapan dingin. "Kekuatan sejati tidak diukur dengan duel biasa. Seseorang sekuat aku… tidak perlu membuktikan dirinya dengan pertarungan kecil seperti ini."

Ruangan itu hening selama beberapa detik.

Lalu…

"WOOOOOAAAAAHHH!!!"

Para iblis langsung bersorak dan bertepuk tangan.

"Luar biasa! Dia begitu kuat sampai tidak perlu membuktikan diri!"

"Benar-benar Demon Lord yang agung!"

"Seperti yang diharapkan dari Penguasa Kegelapan!"

Lucian tetap diam, menjaga ekspresinya tetap dingin dan berwibawa.

Di dalam pikirannya:

'AKU NGOMONG APA BARUSAN?! UNTUNG AJA MEREKA KEPERCAYAAN DIRI BERLEBIHAN!!!'

Lilith tersenyum puas. "Tuan Lucian benar-benar luar biasa."

Lucian hanya bisa tersenyum tipis dan berpikir:

'Kalau aku nggak hati-hati, aku bisa mati di sini…'

Dengan demikian, hari pertama Lucian sebagai Demon Lord berjalan dengan sukses… secara tidak sengaja