Langit di atas reruntuhan Menara Dimensi terbelah lagi, kali ini mengeluarkan cahaya keunguan yang memancarkan aura ketakutan murni. Dari dalam celah itu, sosok yang lebih menyeramkan dari Sang Penguasa Antar Dimensi muncul—**Dewa Kegelapan Purba**, entitas yang menjadi sumber segala kejahatan di multiverse. Tubuhnya berupa gumpalan bayangan dengan wajah yang terus berubah, menampilkan wajah-wajah musuh lama Xiao Shao dan Ling: Leviathan Raksasa, Sang Penguasa Antar Dimensi, bahkan bayangan Shen Mei yang terkutuk.
**"Kalian hanya mengulur waktu,"** suaranya menggema, menghancurkan sisa-sisa dimensi di sekitarnya. **"Aku adalah awal dan akhir. Aku adalah ketakutan yang tak bisa kalian lawan!"**
Xiao Shao dan Ling berdiri berdampingan, liontin di leher Ling berpendar kuat. Kekuatan Naga dan Phoenix menyatu di sekitar mereka, membentuk aura perlindungan yang berlapis emas dan merah.
**"Kita harus mengakhiri ini selamanya,"** bisik Ling, menggenggam tangan Xiao Shao.
**"Bersama,"** jawab Xiao Shao, tekadnya mengeras.
---
**Persiapan Pertempuran**
Sekutu-sekutu mereka tiba:
- **Sect Pelindung Senyap** dengan barrier raksasa yang menutupi langit.
- **Naga Purba** memanggil pasukan naga dari dimensi lain.
- **Makhluk-makhluk api phoenix** dari Gunung Terlupakan, dipimpin oleh arwah Phoenix Pertama.
**"Kami akan memegang garis pertahanan,"** teriak Master Chen. **"Serang inti kegelapannya!"**
---
**Serangan ke Inti Kegelapan**
Xiao Shao dan Ling melesat ke udara, menghindari semburan energi gelap yang merusak realitas. Dewa Kegelapan Purba menciptakan klon-klon dirinya dari setiap musuh yang pernah mereka lawan.
- **Leviathan Hybrida** menyerbu dari kiri.
- **Sisa-sisa Pasukan Shen Mei** mengepung dari kanan.
- **Bayangan Xiao Shao dan Ling sendiri** muncul, meniru setiap jurus mereka.
**"Jangan pedulikan mereka! Fokus pada intinya!"** teriak Naga Purba, menghancurkan klon dengan semburan api suci.
---
**Pengorbanan yang Tak Terhindarkan**
Xiao Shao dan Ling mencapai inti kegelapan—sebuah lubang hitam berdenyut yang memancarkan energi chaos. Setiap serangan mereka sia-sia, diserap oleh kegelapan itu.
**"Kekuatan kita tidak cukup..."** desis Ling, darah menetes dari hidungnya akibat tekanan energi.
Xiao Shao menatap liontin di leher Ling, lalu ke wajahnya. **"Ada satu cara. Tapi..."**
Ling tersenyum getir. **"Kita harus menyatukan jiwa kita sepenuhnya ke dalam liontin. Menjadi energi murni."**
Xiao Shao mengangguk, air mata mengalir. **"Kita tidak akan mati. Hanya... menjadi berbeda."**
---
**Ritual Terakhir**
Mereka berpegangan tangan, mengelilingi inti kegelapan. Liontin terlepas dari leher Ling, melayang di antara mereka.
**"*Dengan jiwa Naga dan Phoenix, kami persembahkan diri untuk keseimbangan abadi!*"**
Cahaya merah dan emas menyatu, membentuk spiral kosmik yang menelan tubuh mereka. Liontin meledak menjadi jutaan partikel energi suci, menusuk inti kegelapan.
---
**Kemenangan dan Kehilangan**
Dewa Kegelapan Purba menjerit, tubuhnya tercabik-cabik oleh energi murni. Celah dimensi menutup dengan ledakan dahsyat, menyisakan langit yang jernih.
Tapi Xiao Shao dan Ling telah lenyap. Di tempat mereka berdiri, hanya tersisa liontin yang jatuh ke tanah—kini menjadi batu biasa, tanpa cahaya.
---
**Epilog: Warisan Abadi**
Naga Purba mengangkat liontin itu, suaranya bergetar. **"Mereka bukan lagi Naga atau Phoenix. Mereka telah menjadi legenda—energi yang menjaga keseimbangan dari balik layar dimensi."**
Di desa Xiao Shao, seorang anak kecil menemukan liontin di sungai. Saat menyentuhnya, cahaya merah dan emas berpendar sebentar.
**"Lihat, Bu! Ada naga dan burung di sini!"**
Sang ibu tersenyum. **"Itu pertanda baik. Mereka akan selalu melindungi kita."**
Di suatu tempat di antara dimensi, dua cahaya berkelap-kelip—merah dan emas—berputar harmonis, mengawasi multiverse yang mereka selamatkan.
**Bersama, selalu.**
**~Tamat~**