Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Akhir Seri: Akademi Seri Penyelam

Geats_Ace
14
chs / week
The average realized release rate over the past 30 days is 14 chs / week.
--
NOT RATINGS
77
Views
Synopsis
Akhir Seri: Akademi Seri Penyelam atau bahasa inggrisnya adalah Eos: Diver Series Academy bercerita tentang sebuah dunia yang bernama Eos(End of series), yang dimana terdapat sebuah Mahkluk bernama Diver, Merekalah yang menjadi Senjata umat manusia melawan Para monster yang disebut Revolt, yang dikatakan ingin menguasai seluruh senjata dari Para Diver untuk membuat dunia dimana para Revolt berkuasa diatas segalanya, karena itulah sebuah sekolah didirikan untuk para murid yang ingin melawan para Revolt, dan sekolah itu bernama Diver Series Academy.
VIEW MORE

Chapter 1 - Prologue

"Sebelum Waktu tercipta, Sebelum Cahaya bintang pertama menyala, Dua Makhluk dengan satu ras tercipta dari kehampaan: Diver, Yang menamai diri mereka, Yog dan Aza, Yog menciptakan Kehidupan di seluruh penjuru alam semesta Seperti Bintang-bintang, Galaksi dan lain-lain, Sedangkan Aza yang membuat kematian sebagai akhir dari kehidupan.

Mereka berdua terus menciptakan konsep-konsep realitas seperti Cahaya dan Kegelapan, Diluar dan Didalam, Ruang dan waktu, Dan beserta yang lain. Dengan tanpa adanya batasan mereka dalam mencipta.

Yog pun menciptakan sebuah dunia atau planet yaitu: Eos, singkatan dari"End of series", Lalu Yog dan Aza mulai menciptakan kehidupan di planet seperti Udara, Siang dan malam, Elemen alam, Gunung-gunung dan hutan yang lebat di seluruh penjuru Eos.

Generasi ke generasi terus berkembang di Eos seperti adanya Dinosaurus, Hewan hewan purba dan prasejarah. Lalu muncullah manusia pertama di Eos yang memiliki dua gender yaitu laki-laki dan perempuan, yang lalu terus meningkat populasinya sampai mengisi seluruh penjuru Eos. Mereka membuat peradaban pertama di dunia sebagai salah satu tempat berlindung di Eos.

Tapi manusia memiliki ego mereka masing-masing, ada yang menginginkan kekayaan bahkan menginginkan agar bisa hidup abadi. Aza yang melihat itu tampaknya meragukan Yog bahwa manusia adalah Makhluk yang baik.

Ia melihat bahwa disetiap hati manusia, pasti ada kegelapan meski itu hanya sedikit, itu mulai membuat Aza khawatir dengan sesuatu yang akan terjadi di masa depan di Eos. Aza berubah menjadi makhluk yang kurang percaya dengan apa yang dikatakan oleh Yog.

Aza pun menjadi manusia itu sendiri dengan nama Azi dahaka untuk bisa mencari tahu sendiri tentang manusia yang diciptakan oleh Yog. Ia terus berjalan di penjuru Eos untuk mengetahui semuanya, dan pada saat ia berpikir bahwa yang dipikirkan olehnya itu salah, ia melihat beberapa manusia yang mengeluh tentang Yog yang menjadi penciptanya sendiri itu malah seperti di caci maki tentang Yog yang tidak memberikan apa-apa pada orang yang kurang mampu.

Itu mulai membuat Aza semakin yakin bahwasanya ciptaan Yog itu adalah makhluk rendahan yang tidak tahu bersyukur meski ada yang memiliki rasa kebaikan dan bersyukur itu. Lalu Aza pun memberitahu pada Yog tentang hal itu, Yog mengetahui apa yang Aza bicarakan, ia tahu hal itu, tapi ia berkata bahwasanya manusia ciptaannya bisa menjadi lebih baik kedepannya.

Aza menyangkal hal itu karena bahwasanya ia melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa manusia itu adalah makhluk rendahan yang tidak tahu arti bersyukur karena sudah diciptakan, Dan juga Aza menegaskan bahwa manusia itu terlalu bergantung pada Yog.

Lalu Aza mempertanyakan tentang "mengapa kau menciptakan Manusia, wahai Yog?" Yog menjawab pertanyaan dari Aza yang berkata "Aku menciptakan manusia karena aku ingin ada yang meneruskan kehidupan di suatu planet, Jika planet tidak ada yang meneruskan, untuk apa Planet itu kuciptakan? Itulah jawabanku, wahai Aza."

Aza pun mencoba mempercayai perkataan dari Yog, saat ia kembali ke Eos untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai sifat manusia, ia akhirnya sadar bahwa tidak semua manusia itu Egois dan mementingkan kepentingan pribadi, Tapi manusia seperti itu tetaplah ada.

Ratusan tahun berlalu, Pada Abad Pertengahan yang sekitar Abad Ke lima sampai abad ke lima belas, Aza atau yang lebih dikenal sebagai Azi dahaka hanya menjadi pengamat Umat manusia dalam berkembang. Ia terus mengamati setiap kelakuan manusia di dunia maupun laki-laki dan perempuan.

Yang lalu Mulai merasakan bahwa perkataan dari Yog itu tidak sepenuhnya benar. Sifat manusia yang Egois itu malah semakin banyak, Konflik terjadi di mana-mana karena masalah perbedaan pendapat, perang civil terjadi terus menerus yang hingga menghancurkan alam sekitar yang sudah susah payah Yog buat, hingga membuat Aza mulai skeptis terhadap keberadaan manusia. Orang baik tetaplah di pandangan Aza, tetapi itu bukanlah menyeluruh, Rata-rata semuanya itu memiliki moral abu-abu.

Aza mempertanyakan kembali tentang keberadaan manusia di Eos dan berkata pada Yog "Wahai Yog, manusia itu apakah pantas untuk dilindungi? Mereka hanya merusak jalannya kehidupan di Eos, membuat konflik, membuat peperangan hanya demi keinginan pribadi!"

Yog pun menjawab pertanyaan dari Aza "Wahai Aza, Tidakkah kau berpikir bahwa tidak semuanya itu hanya merusak? Ada yang membangun Eos menjadi lebih baik." Aza masih dengan pendiriannya tentang manusia yang rata-rata egois. Yog terus menyangkal itu semua yang membuat Aza pun mulai mempertanyakan kembali tentang apakah Yog itu Bagus dalam menciptakan?

"Apakah Kau menciptakan manusia hanya untuk mereka menyembah dirimu, wahai Yog? Apakah kau menciptakan Manusia hanya untuk membuat mereka menjadi bawahanmu?" semua pernyataan itu dilontarkan oleh Aza kepada Yog secara terang-terangan. Yog pun membalas pertanyaan dari Aza "Itu tidak sepenuhnya benar, Aku menciptakan manusia karena—" balasan Yog dihentikan oleh Aza yang berkata "Karena apa? Karena mereka bisa menjadi lebih baik? Kau selalu saja berkata seperti itu, yang aslinya itu semua tidak pernah terwujud."

Yog tidak berkata-kata setelah hal itu, Aza pun meneruskan kata-katanya "Bagaimana kalau kita hancurkan Eos dan lalu membuat Eos yang baru, Eos yang tanpa adanya konflik, Ego, perang, Eos yang damai, sejahtera dan harmonis."

Dengan cepat Yog menyangkal itu, Membuat Aza semakin Jengkel dengan Yog yang terlalu optimis pada manusia. Dan akhirnya berkata "Baiklah, Jika kau tidak mau menghancurkan Eos, biar aku saja wahai Yog."

Aza pun menciptakan makhluk yang ia beri nama Revolt, dengan pasukan yang banyak, Aza memerintahkan mereka untuk meratakan Seluruh penjuru Eos hingga ke tanah. Yog yang melihat itu tidak tinggal diam, Ia juga menciptakan Diver yang banyak untuk menghentikan Langkah dari Para Revolt.

Hingga terjadi peperangan yang besar di atas permukaan Eos, Yog pun mendekati Aza dan mempertanyakan tindakannya tersebut, Aza hanya menjawab "Aku sudah mengatakannya padamu waktu itu, Wahai yog."

Aza pun menggunakan Avatar manusia darinya Yaitu Azi dahaka, Sedangkan Yog juga berubah menjadi Avatar manifestasi dirinya yaitu The Lightbringer, Menciptakan perang yang panjang dari mereka berdua. Yog menggunakan seluruh kemampuannya untuk menghentikan Aza yang semakin membabi buta untuk menghabisi Yog.

Yog alias The Lightbringer terus menggunakan kemampuannya seperti membuat aturan, Membengkokkan realitas, memanipulasi konseptual hingga memanipulasi seluruh cerita di Eos untuk menghentikan Aza alias Azi dahaka.

Hingga Aza berhasil dihentikan dengan Yog yang memanipulasi transdualitas di Eos, Aza pun dikurung olehnya didalam kehampaan bersama dirinya, Yang membuat Eos berdiri sendiri.

Setelah itu Revolt yang melihat Aza pencipta mereka dikurung ke kehampaan pun bertekad untuk terus meneruskan jalan dari Aza untuk menghancurkan umat manusia dan menciptakan Eos yang baru. Tapi usaha mereka selalu saja di halangi oleh para diver.

Lalu generasi ke generasi pun terus berlanjut. Seperti salah satunya Membuat kerajaan bernama Lucis, Yaitu kerajaan tempat kita tinggal, tuan muda."

Wanita berpakaian Pembantu rumah tangga Alias maid yang sedang membacakan buku berjudul The Beginning of Eos, kepada anak laki-laki yang ia sebut tuan muda yang umurnya adalah tujuh tahun.

Anak laki-laki itu berambut hitam pendek dengan sedikit Biru pudar di bagian dekat wajahnya, bermata biru, menggunakan Kimono hitam dengan tali pengikat warna abu-abu di perutnya, Memiliki tanduk biru di bagian kepalanya dan sedang duduk bersama maid yang sepantaran dengannya di kasur yang sepertinya adalah di kamarnya.

"Aku punya satu pertanyaan."

"Pertanyaan apa tuan muda?"

"Kenapa ayah memintaku untuk mempelajari hal ini? Aku kan masih kecil, jadi pasti tidak akan terlalu mengerti."

Anak laki-laki itu mengatakannya dengan rasa penasaran.

"Mungkin ayahmu menginginkan tuan muda untuk lebih pintar kedepannya, karena Tuan muda lah yang kemungkinan akan menjadi penerus Keluarga Isurugi, selain kakakmu."kata maidnya padanya dengan lembut.

"Sepertinya perkataanmu ada benarnya, tapi aku tidak mau terlalu menjadi penerus Keluarga Isurugi sih."

"Kenapa tuan muda?"

Ia menatap jemarinya, memainkan tali ikat kimono hitam di pinggangnya.

"Kakak Sayumi lebih berbakat. Aku cuma... aku hanya ingin jadi anak biasa."

Pelayan itu menyeringai.

"Tuan muda, jangan remehkan diri sendiri. Kau punya bakat yang tidak kalah hebat dibanding Kakak Sayumi."

Anak laki-laki itu memutar bola matanya.

"Tentu, tentu. Kalau kau terus memujiku, aku bisa saja mulai percaya."

"Bagus, itu tujuannya."

Pelayanannya terkekeh, meletakkan buku di meja samping.

Ia membenamkan wajahnya ke bantal. "Kenapa aku harus peduli dengan cerita kuno itu? Bukankah tugas kakak Sayumi menjadi penerus keluarga?" gumamnya, suaranya teredam oleh bantal.

Ia memandang buku di meja samping dengan alis berkerut. Ia menggaruk kepala, lalu bergumam.

"Semua ini terlalu rumit untuk otak anak tujuh tahun sepertiku."

"Karena itulah tuan muda harus banyak belajar."

"Kau benar."

"Apakah ada keperluan yang lain? Jika tidak, saya akan keluar dari kamarmu untuk mengerjakan hal lain atau Mungkin istirahat."

"Tidak ada, Silahkan."

"Baik, tuan muda, permisi."

"Ya."

Pelayan itu pun membuka pintu dan keluar dari kamar anak laki-laki itu dan menutupnya kembali. Anak laki-laki itu pun menghembuskan nafasnya sebagai penanda bahwa ia masih kebingungan dengan cerita dari buku The Beginning of Eos tadi.

(Oh iya, namaku Isurugi Nathankato, adik dari Isurugi Sayumi. Aku terlahir di keluarga Isurugi yang cukup kaya dalam masalah keuangan.)

Nathankato menyentuh tanduk biru dikepalanya, ujung jarinya menyusuri lekuk dinginnya. Lalu bergumam.

(Aku benci benda ini, Kenapa aku harus memilikinya? Sedangkan anak yang lain saja tidak punya.)

(Dan Maid tadi yang di dekatku itu adalah pelayan pribadiku yang bernama Fionna.)