Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

The Chosen Warrior From Another World

Raimu_Kadal_Gurun
--
chs / week
--
NOT RATINGS
253
Views
VIEW MORE

Chapter 1 - Prolog

Rosnandar tidak pernah membayangkan hidupnya akan berubah drastis dalam satu malam. Sebagai seorang pemuda Indonesia, hidupnya berjalan biasa saja—bangun pagi, berangkat kuliah, bekerja sambilan, lalu pulang dengan tubuh lelah. Rutinitas yang berulang tanpa ada sesuatu yang benar-benar menarik. Namun, di dalam hatinya, ia selalu menyimpan impian besar. Ia ingin menjadi seseorang yang berarti, seseorang yang bisa mengubah dunia. Namun, dunia tidak pernah memberikan jalan yang mudah.

Malam itu, langit tampak lebih cerah dari biasanya. Bintang-bintang berkilauan di angkasa seperti merayakan sesuatu yang tak kasatmata. Rosnandar berjalan pulang setelah bekerja di sebuah kafe kecil dekat kampusnya. Tangannya masih terasa hangat akibat mencuci tumpukan gelas, dan pikirannya dipenuhi dengan tugas kuliah yang belum selesai. Ia menarik napas panjang, menikmati udara malam yang sejuk, sebelum melangkah masuk ke jalan kecil yang biasa ia lalui.

Namun, ada sesuatu yang aneh.

Angin tiba-tiba berhenti berembus. Suara kendaraan, suara orang berbicara, bahkan suara langkah kakinya sendiri—semuanya menghilang. Dunia seakan membeku.

"Hah? Apa ini?" Rosnandar bergumam, merasakan bulu kuduknya berdiri.

Tiba-tiba, sebuah cahaya keemasan menyelimuti tubuhnya. Matanya melebar saat tanah di bawahnya bergetar. Ia ingin berteriak, tetapi suaranya tertahan di tenggorokannya. Cahaya itu semakin terang, menyilaukan hingga ia harus menutup matanya. Dan kemudian, segalanya menjadi gelap.

Ketika Rosnandar membuka matanya, yang pertama kali ia rasakan adalah kesejukan udara yang berbeda. Udara di sekitarnya terasa lebih segar, aroma tanah basah memenuhi hidungnya. Matanya berkedip beberapa kali, mencoba menyesuaikan diri dengan cahaya yang masuk. Perlahan, ia bangkit dan mengedarkan pandangannya.

Yang ia lihat adalah hutan lebat dengan pepohonan tinggi menjulang. Daun-daunnya berwarna hijau kebiruan, seakan memantulkan cahaya dari langit yang berwarna ungu pekat. Namun, yang paling mengejutkan adalah dua bulan yang menggantung di angkasa.

Jantungnya berdebar kencang.

Rosnandar mengusap wajahnya, mencoba memastikan bahwa ini bukan mimpi.

"Aku di mana?" gumamnya.

Tidak ada gedung tinggi, tidak ada suara klakson kendaraan, tidak ada jejak peradaban modern yang biasa ia kenal. Semua yang ada di sekitarnya terasa asing, seolah ia telah dipindahkan ke dunia lain.

Ia mencoba mengingat kejadian terakhir sebelum semuanya menjadi gelap. Jalanan sepi, angin yang tiba-tiba berhenti, dan cahaya keemasan yang menyelimutinya. Apakah ini efek dari cahaya itu? Apakah ia telah berpindah ke tempat lain? Atau… dunia lain?

Sebelum ia bisa berpikir lebih jauh, suara langkah kaki terdengar dari balik semak-semak. Instingnya langsung menegang. Dari balik pepohonan, muncul sekelompok pria berbaju zirah. Mereka membawa pedang dan tombak, serta mengenakan jubah dengan lambang yang tampak seperti simbol kerajaan.

Mata Rosnandar membelalak.

"Kau!" Salah satu dari mereka menunjuk ke arah Rosnandar dengan ujung tombaknya. "Siapa kau?! Apa kau pengikut Raja Iblis?!"

Rosnandar membeku. Ia bahkan tidak tahu siapa atau apa Raja Iblis itu.

"Aku… aku tidak tahu apa yang kalian bicarakan," jawabnya dengan suara sedikit bergetar.

Para prajurit itu saling pandang, seolah ragu.

"Kau bukan dari desa ini. Pakaianmu aneh… Kau berasal dari mana?" tanya seorang prajurit lainnya.

Rosnandar menelan ludah. Bagaimana ia bisa menjelaskan bahwa ia berasal dari dunia lain? Mereka pasti tidak akan percaya.

"Aku… tersesat," jawabnya akhirnya.

Para prajurit kembali berbicara satu sama lain dalam bahasa yang tidak ia mengerti. Salah satu dari mereka mengangguk, lalu berkata, "Kami akan membawamu ke kota. Jika kau berbohong, kepalamu akan menjadi taruhannya."

Rosnandar tidak punya pilihan selain menurut. Ia berjalan mengikuti mereka, pikirannya masih dipenuhi pertanyaan. Dunia apa ini? Bagaimana ia bisa sampai di sini?

Saat mereka keluar dari hutan, pemandangan di depannya membuatnya tercengang. Sebuah kota besar dengan tembok tinggi berdiri di kejauhan. Bangunan-bangunannya tampak seperti gabungan antara arsitektur khas kerajaan abad pertengahan dan budaya Nusantara.

Pasar yang ramai terhampar di depan gerbang kota. Pedagang menjajakan barang-barang aneh yang belum pernah ia lihat sebelumnya—buah-buahan berwarna ungu dengan cahaya redup, permata yang tampak seperti menyimpan energi, dan gulungan kertas dengan simbol-simbol misterius.

Namun, yang paling mencengangkan adalah para penduduknya.

Di antara manusia, ada makhluk-makhluk lain yang berjalan berdampingan. Beberapa memiliki telinga panjang seperti elf dalam cerita fantasi, ada juga yang berbulu seperti manusia serigala. Bahkan, Rosnandar melihat seorang pria dengan kulit bersisik hijau berbicara dengan seorang wanita manusia seolah itu adalah hal yang biasa.

Ini benar-benar dunia lain.

Ketakutan mulai merayapi pikirannya. Bagaimana jika ia tidak bisa kembali? Bagaimana jika ia terjebak di sini selamanya?

Tapi sebelum ia bisa membiarkan ketakutan itu menguasai pikirannya, ia mengingat satu hal—ini adalah kesempatan. Selama ini, ia selalu bermimpi menjadi seseorang yang berarti. Dan sekarang, ia berada di dunia yang penuh petualangan.

Namun, takdir tampaknya punya rencana lain untuknya. Sebuah pertempuran besar akan segera dimulai, dan Rosnandar tanpa sadar telah menjadi bagian dari takdir dunia ini.

Ia belum tahu seberapa besar peran yang akan ia mainkan, tapi satu hal yang pasti—ini baru permulaan.

Apakah yang akan terjadi pada Rosnandar? Ikuti terus Novel The Chosen Warrior From Another World series