Chereads / Secret in the Hole / Chapter 7 - New Residence

Chapter 7 - New Residence

Bu Manager sudah sudah selesai dari pekerjaannya.Namun ada hal yang berbeda kali ini,dia tidak akan pulang kerumah karna dia sudah punya tempat tinggal baru,sebuah apartemen.Sepanjang perjalanan dia begitu bersemangat dengan apartemen barunya.Setelah sekian Energi yang terkuras oleh turbo mobilnya, akhirnya Bu Manager sampai di depan apartemen yang dimaksud oleh profesor Rafflecius disaat pertemuan tadi.Sebuah apartemen Futuristik dengan lapangan superluas.Terdapat ornamen lampu taman berwarna emas metalik disetiap sisi jalan menuju pintunya.Halaman yang hijau bak dihutan hujan.Terdapat bunga Felisia dan Rafflesia yang tumbuh subur ditamannya.

"Dorr!!"Seseorang mengejutkan Bu Manager dari belakang."Hai pioooo... Gimana apartemennya?Bagus kan?"lanjut Profesor Rafflecius."Ihhh ngeselin banget sih... Kalo berkunjung tuh salam dulu... Gk sopan banget".Bu Manager sepertinya sebel.Terlihat profesor Rafflecius begitu santai seperti tak menghiraukan Bu Manager yang sedang marah.Profesor Rafflecius pun mengajak Bu Manager berjalan bersama.Tak lupa dia berbasa-basi dengan managernya itu."Pio... Tau gk filosofi taman ini?"Tanya profesor Rafflecius."Nggak... Emang apa filosofinya?"tanya Bu Manager."Ada dong..."jawab Profesor.sepertinya Bu Manager mulai tertarik dengan kata-kata profesor Rafflecius.Dia pun meminta profesor Rafflecius untuk menjelaskan filosofi dari taman apartemennya."Apa emang?"Tanyanya seolah meminta penjelasan.

Profesor Rafflecius mulai membuka penjelasannya."Kita mulai dari sana"tunjuk profesor kesebuah taman fan melanjutkan,"Disana ada Bunga Rafflesia yang tumbuh subur,gw milih Rafflesia karna sama dengan nama panggung ku,Rafflecius". Profesor Rafflecius melihat Managernya memutarkan bola mata malas,dia hanya tersenyum dan melanjutkan,"Disebelah sana ada Bunga Felisia yang sangat cantik,gw memilihnya karna mirip dengan kata ketua dinama manager gw, Fhionika Falisha". Profesor Rafflecius melihat managernya lagi,kali ini wajahnya tersenyum,membuat senyum profesor semakin lebar.

"Bebatuan yang banyak dijalan ini bermakna uangku yang banyak.. Hahaha...."lanjut Profesor Rafflecius sambil tertawa.Dia melihat senyum diwajah manager nya mulai meredup."Dan lampu taman yang berwarna emas metalik ini bermakna kecantikan penghuninya yang elegan dan cantik"lanjutnya."Senyum Bu Manager kembali dilihatnya.Lalu sampailah mereka didepan pintu apartemen.Mereka berdua pun masuk.

Meysha sudah menunggu mereka didalam.Saat keduanya datang,dia langsung berdiri dari sofa dan menyambut keduanya.Mereka bertiga duduk disofa masing-masing diruang tamu."Meysha,Mulai malam ini,Kak Fhionika akan menemani Meysha disini biar gak kesepian.Ntar diajarin juga tentang alam semesta, Profesor juga akan sering-sering mengunjungi Meysha,Juga mengajarkan meysha beberapa teori".Meysha tersenyum dan melihat kearah Bu Manager."Ajarin aku ya kak".kata Meysha."Iya Meysha,nanti kakak ajarin banyak tentang Alam semesta kekamu,biar kelak bisa menjadi bekalmu mencari kerja,atau mungkin membantu diperusahaan profesor"jawab bu manager.

Setelah berbincang lama tentang Alam semesta,Meysha menanyakan sesuatu yang tak terduga."Kakak kok Mau sih tinggal bareng Meysha,Kakak kan punya keluarga,gk seperti Meysha yang diadopsi dari Panti asuhan.Ntar keluarga kakak rindu sama kakak".tanya Meysha ke Bu Manager.Mata Bu Manager berkaca-kaca dengan air mata.Tatapannya seolah mengartikan kesedihan yang mendalam, dia hanya bisa tersenyum.

Profesor Rafflecius yang dari tadi hanya menyimak pun mulai angkat bicara."Meysha... Kau tau? Kak Fhionika memiliki nasib yang lebih memprihatinkan darimu".Seolah tak percaya Meysha pun bertanya "Tapi dia punya baju yang bagus,Mobil mewah,dan bisa mendaftar kerja di perusahaan besar Rafflecius Corp.,Sementara aku?Aku tidak punya baju bagus,rumah mewah,bahkan aku tidak tahu siapa orang tuaku,bagaimana bisa profesor berkata nasib kak Fhionika lebih buruk?"tanyanya.Proffesor Rafflecius hanya tersenyum.

"Kau tau?ditahun 2684.Saat aku berjalan pulang,aku melihat Mall Aurora yang terbakar,apinya begitu besar sekali,bahkan Sampai harus mendatangkan firefighter dari luar kota.Ditengah kerumunan korban,aku melihat seorang gadis yang tengah pingsan diatas ranjang penyelamatan, Tanpa ada orang yang memperdulikannya.Aku pun menghampirinya dan menunggu sampai dia sadar.Namun dia tak sadar juga,sampai aku tertidur disamping ranjang dengan posisi duduk dikursi.Pagi harinya aku melihatnya terbangun dan matanya mengeluarkan air mata.Aku menanyakan alamat dan keluarganya,tapi dia menjawab tidak ada.Lalu karna prihatin,aku membelikan rumah sederhana untuknya,karna saat itu perusahaan milikku belum terlalu berjaya seperti sekarang.Hari demi hari,bulan demi bulan,gadi itu akhirnya curhat bahwa dialah yang menjadi penyebab kebakaran di Mall Aurora.Aku sampai kaget dan menanyakan alasannya.Dia menjawab karna orang tuanya bercerai.Setelah dia memilih untuk hidup mandiri,akupun membiayai pendidikannya dan mengangkatnya sebagai Manager.Dari sanalah hidupnya berputar 180 derajat."Jelas profesor.

Meysha akhirnya sadar,bahwa sesulit apapun hidupnya,masih ada orang lain yang lebih susah darinya.Profesor Rafflecius pun memberikan motivasi kepada Meysha.Malam terus berjalan.Karna terlalu larut, Profesor Rafflecius pun pulang.