3 hari setelah kejadian di hutan Adam pun kembali menjalankan kehidupannya seperti biasa, tetapi ia masih bingung apa yang dikatakan Arthur, dan dia kebingungan bagaimana cara mengaktifkan artefak dewa yang diberikan Arthur.
Pada suatu malam, "argh! Bagaimana cara mengaktifkan benda ini!?" Ucap Adam frustasi, dan Adam tidak sengaja memencet suatu tombol di artefak tersebut dan tiba tiba Adam terdorong kebelakang, "apa-apaan itu!?" Ucap Adam kaget, artefak tersebut melayang dan disekitarnya ada aura emas menyelimuti, tiba tiba artefak itu berbicara "jadi kau yang membangkitkan ku wahai anak muda?" Ucap artefak, "b-benda itu bisa berbicara!?" Ucap Adam kaget, artefak tersebut tertawa "tentu saja aku adalah artefak milik para dewa,sudah pasti bisa berbicara" ucap artefak tersebut dengan tenang, "i-ini tidak logis, aku pasti mimpi kan?" Ucap Adam tidak percaya, "sayangnya nak ini nyata dan aku mau bertanya kepadamu, kenapa aku bisa berada denganmu manusia disini" tanya artefak itu, "umm... baiklah akan ku ceritakan, ada suatu meteor yang mendarat dekat hutan, dan di lokasi meteor tersebut aku menemukan seseorang memakai zirah emas dan namanya adalah Arthur dia bilang dia adalah salah satu kesatria pelindung dewa" jawab Adam, artefak itupun kaget "apa!? Arthur? Dimana dia sekarang?" Ucap artefak, "sayangnya...dia sudah mati menjadi debu...." Ucap Adam dengan sedih, "apa!? Dia mati!? Apakah dia ada membicarakan sesuatu apa yang sedang terjadi?" Tanya artefak, "ya, dia bilang para dewa telah terbunuh oleh hades si dewa jahat" jawab Adam, "apa!? Jadi... Hades berkhianat?" Tanya artefak, "aku tak tahu itu saja yang diceritakan dia kepadaku, dan oh ya dia bilang hades akan menginvasi bumi dalam waktu dekat...apakah itu semua benar?" Tanya Adam, "apa? Hades mau menginvasi bumi!?, oh itu tidak bagus, kamu harus berlatih nak!, agar bisa menghentikan hades sebelum hades membunuh semua umat manusia nak!" Jawab artefak, "apa!? Tapi...bagaimana caranya? Aku bahkan tak bisa bertarung apalagi melawan dewa yang notabenenya jauh-jauh lebih kuat dariku yang cuman seorang manusia biasa ini!" Tanya Adam, "apakah Arthur memberimu sebuah dek kartu?" Tanya artefak, "ya, dia memberikan itu kepadaku dan ya aku tau cara berubah tetapi tidak terjadi apa-apa saat aku memasukkan kartu kedalam dirimu" jawab Adam, "tentu saja dasar bodoh, aku kan belum diaktifkan" ucap artefak, "ya, kan aku tidak tahu!" Jawab Adam, "ok,sekarang coba kamu masukkan salah satu kartu ke dalam diriku" ucap sang artefak, "hm...(Mengambil salah satu kartu di dek) Baiklah mari kita mulai" ucap Adam sambil memasukkan kartu ke dalam artefak tersebut, "sekarang pencet tombol di sampingku dan lihat apa yang terjadi" ucap artefak, setelah Adam memencet tombol tersebut sebuah cahaya disekitarnya dan di seluruh badan Adam terpasang sebuah zirah, "wah! Sebuah zirah!" Ucap Adam dengan girang, setelah itu artefak itu menempel di tangan Adam, "sepertinya kamu memasukan kartu zirah cahaya" ucap artefak, "wow, ini keren sekali tetapi kenapa seluruh badanku menjadi berat?" ucap Adam sambil kesusahan menahan badannya untuk berdiri, "karena kamu belum membangkitkan dan menguasai energi ilahi" jawab artefak, "energi ilahi? Apa itu?" Tanya Adam, "energi ilahi adalah energi dasar makhluk hidup,memang dari lahir semua makhluk hidup sudah memilikinya tetapi belum membangkitkan serta menguasai energi tersebut, untuk memakai zirah ini kamu membutuhkan energi ilahi" jawab artefak, "jadi bagaimana cara membangkitkan energi ilahi ini?" Tanya Adam, "caranya? Ada dua cara, cara pertama kamu bermeditasi, cara kedua kamu latihan fisik dengan memakai zirah ini. Sebenarnya ada cara ketiga yaitu membangkitkannya dengan amarah tetapi itu agak beresiko karena bisa membuatmu dikendalikan oleh amarah kamu sendiri" ucap artefak, "wow, agak rumit tetapi aku akan mencoba bermeditasi terlebih dahulu" ucap Adam. Tiba-tiba ada suara ibunya dari luar kamarnya seraya mengetok pintu "nak kamu belum tidur?" Tanya ibunya, "gawat, ibuku terbangun... bagaimana cara melepas zirah ini??" Tanya Adam dengan nada rendah, "tinggal lepas kartunya" jawab artefak. Adam pun melepas kartu zirah itu dan menaruhnya kembali ke dek kartu dan menaruh artefak itu ke meja, "baiklah saatnya tidur tetapi aku harus memberimu nama...apa nama yang sesuai ya?..." Ucap Adam sambil berpikir, "aha! Freedom changer" ucap Adam, "boleh juga tapi panggil saja aku freedom karena nama yang kau berikan terlalu panjang" jawab freedom, "ya,ya (menguap) aku mengantuk sekali baiklah selamat malam freedom, "selamat malam" jawab freedom.
Keesokan paginya Adam pun bangun karena suara alarm jam, freedom pun terbangun juga "suara apa itu?" Ucap freedom sambil menguap, "itu suara alarm jam, tetapi kenapa kau bisa menguap?" Tanya Adam, "ya karena aku adalah ciptaan dewa dan aku diberikan jiwa layaknya kamu manusia" jawab freedom, "oh,baiklah kalau begitu tetapi aku harus cepat agar tidak terlambat ke sekolah!" Ucap Adam sambil berlari ke kamar mandi. Setelah menjalani aktivitas pagi seperti biasa Adam ke kamarnya sebentar dan membawa freedom serta dek kartunya dan menaruhnya di tas setelah itu Adam pun berpamitan dengan kedua orangtuanya "ayah-ibu aku akan berangkat kesekolah sampai jumpa!" Ucap Adam, "sampai jumpa belajar yang benar ok!" Ucap kedua orangtuanya, Adam menganggukan kepalanya dan pergi keluar.
Di perjalanan dia bertemu lagi dengan Evelyn (note: aku lupa memberi tahu kalau mereka adalah teman masa kecil). Evelyn tersenyum dan melambaikan tangannya "Adam! Selamat pagi!" Ucap Evelyn dengan semangat, "pagi juga Evelyn" Adam tersenyum, "bagaimana tidurmu semalam?" Tanya Evelyn, "ya, lumayanlah aku bisa tidur dengan nyenyak" jawab Adam, "itu bagus!" Ucap Evelyn sambil tersenyum, setelah melihat senyumman Evelyn Adam pun berpikir "kalau benar invasi hades akan datang kau adalah salah satu orang yang akan ku lindungi dengan cara apapun Evelyn" ucap Adam di pikirannya, Evelyn melihat wajah Adam yang serius dia bertanya "apakah ada yang salah Adam?" Tanya Evelyn, "oh, haha tidak aku hanya memikirkan sesuatu" jawab Adam, "memikirkan apa?" Tanya Evelyn, "um...eh...oh! Aku memikirkan tentang korupsi yang dilakukan oleh pejabat negara ini dan hukuman yang didapatkannya masa korupsi 270 triliun dipenjara hanya 6,5 tahun" jawab Adam berbohong, "oh kalau tentang itu juga aku kesal!,masa seseorang yang mencuri ayam untuk makan dipenjara 7 tahun" ucap Evelyn dengan kesal, "ya begitulah negara ini, mau bagaimana lagi" ucap Adam.
Setelah beberapa lama mereka berjalan keduanya pun sampai kesekolah dan masuk kelas mereka dan belajar seperti biasa setelah itu bell istirahat berbunyi mereka berdua (Adam dan Evelyn) makan bersama dan kembali lagi ke kelas saat bell sudah berbunyi dan mereka pun melanjutkan belajar.
Setelah bell pulang berbunyi mereka pun ke depan gerbang dan mengucapkan selamat tinggal "dadah Adam selamat bertemu lagi di hari Senin! Nikmati hari Minggumu!" Ucap Evelyn, "ya, dadah kamu juga nikmati hari Minggumu ok!" Ucap Adam, mereka pun berpisah (note lagi: Evelyn dijemput oleh orangtuanya)
Saat perjalanan pulang ke rumah Adam pun mengeluarkan freedom dari tasnya "kamu seperti Sangat cocok dengan perempuan itu!" Ucap freedom tertawa. Ternyata dia telah mendengar seluruh interaksi Adam dengan Evelyn, "i-itu benar tetapi kami hanya sebatas teman masa kecil ok!" Ucap Adam wajahnya memerah, "aku percaya banget kok!" Ucap freedom dengan sarkasme. Sepanjang jalan freedom terus mengatakan "ciee ada yang lagi jatuh cinta nihh" dan Adam pun hanya bisa terdiam, Adam tersenyum malu dan wajahnya sangat merah
Sesampainya mereka dirumah wajah Adam kembali seperti semula setelah masuk Adam pun mandi,makan malam bersama keluarga dan mengobrol dan diapun mengerjakan pr-nya lalu tidur sebelum tidur Adam bertanya "kapan kita akan latihan freedom?" Tanya adam, "besok pagi apakah di sekitaran sini ada tanah kosong?" Tanya freedom, " ya,Ada" jawab Adam, "baiklah besok kita akan latihan disitu" ucap freedom, "baiklah" ucap Adam, setelah itu Adam melepas freedom dan menaruhnya di meja "selamat malam" ucap Adam dan diapun mematikan lampu.
Berlanjut ke bab 3