Chereads / Just us. / Chapter 1 - That Day

Just us.

ORSTEDBLOODLINE
  • 7
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 41
    Views
Synopsis

Chapter 1 - That Day

Hari itu Adalah neraka.

ruangan besar itu dipenuhi kepanikan para staf dan ilmuan berlarian, layar layar monitor menampilkan siaran dari berbagai lokasi. namun, ditengah kekacauan itu seseorang tetap tenang ketua unit pertahanan negara, Clara donk

"unit 334, bagaimana situasi saat ini?" tanya seorang oprator komunikasi.

"lapor kami melihat benda itu mengeluarkan gas. warga sekitar yang menghirupnya terjatuh kaku, dan kulit mereka berubah," suara di radio terdengar tegang.

para staff saling bertukar pandang, bingung dan takut. namun, belum sempat bereaksi laporan lain datang.

"Lapor! ini unit 073 dari laut selatan. kami menemukan kadal raksasa setinggi lima puluh meter yang bergerak menuju daratan Tinggi ke daratan tinggi. meminta izin untuk melakukan penyerangan!"

ketua Clara menekan bibir nya, berfikir keras.

"diterima" ucapnya akhirnya

baru saja satu masalah di tangani, laporan baru datang lagi

"Lapor! warga yang terpapar gas menjadi agresif, meminta bantuan segera."

"apa ini akhir dari peradaban?"

 clara menarik nafas panjang. semua negara mengalami hal yang sama. meteor itu datang dan bencana pun dimulai.

asumsi awal menyebutkan bahwa meteor tersebut mengandung gas radio aktif yang menyebabkan mutasi—bukan hanya pada manusia, tapi juga hewan dan tumbuhan. namun, detail pastinya masih belum diketahui

sekarang, prioritas utama adalah menyelamatkan warga sipil

Clara berjalan kearah ruang operator data "Sekarang berapa pasukan yang Tersisa di markas?"

Seseorang cepat cepat memeriksa berkas

"Dari 100.000 pasukan total , kita mengirimkan 80.000 pasukan ke 16 tempat berbeda di negara ini,"

Semua pasukan kita terdiri dari

"30% Tentara kelas D"

"30% Tentara kelas C"

"20% Tentara kelas B"

"10% Tentara kelas A"

"10% Kadet"

"Namun yang tersisa di markas 20.000 pasukan yang 50% Kadet. 20%. Tentara kelas B. dan 30% Tentara kelas C."

Clara Terdiam. menekan bibirnya, befikir cepat. 

"Berapa lokasi yang masih jauh dari titik jatuh nya meteor."

Ruang operator Mencari segera data Serta menganalisis.

"Ada lima puluh lokasi yang masih aman, tapi dalam tiga hari gas nya mungkin akan sampai ke sana."

"Clara mengayunkan tanganya "Kirim Lima puluh pasukan untuk setiap wilayah untuk mengevakuasi warga, sisa Pasukan kumpulkan perlengkapan, dan bersiap menggali bungker perlindungan. Semua harus siap dalam waktu Sepuluh jam!"

"siap!"

...

Didalam Kendara militer kedap udara, prajurit duduk diam, mengenakan seragam lengkap serta membawa persediaan. mereka dalam perjalan menuju desa pelosok yang masih berada di luar jangkauan gas.

Mereka di sediakan 10 kendaraan militer darat, memiliki kode nama zaplin. Untuk setiap misi evakuasi di setiap wilayah. kendaraan, sekaligus senjata dalam perang darat. memakai tenaga Surya, yang diubah menjadi energi panas, kemudian dikumpulkan, dipadatkan, lalu di lepaskan dengan kecepatan yang tinggi. namun memiliki Jeda yang tinggi sebelum memulai serangan.

Selain dari itu, Dari sektor udara Pantau oleh 2 helikopter, bersenjatakan Gatling, yang mungkin tidak memiliki kerusakan berarti namun tetap saja berguna.

Seorang Prajurit yang terlihat senior menoleh ke arah pemuda di sampingnya. "hei anak baru bosan yaa?, udah lama kita duduk di sini pantat lo pasti sakit?" 

"Enggak, ketua." jawab pemuda itu cepat. tapi siapa pun pasti bisa melihat dari ekspresi pemuda itu bohong. 

ketua tertawa kecil "jangan terlalu kaku anak muda. hidup nggak cuma soal perintah, temukan jalan mu sendiri."

Kadet itu terdiam. " Apa yang sedang Ia bicarakan? " Batin pemuda itu bingung. 

ketua menepuk pundak sang junior. "Ohh ya siapa nama lo ?"

Terkejut, ia berdiri dari tempatnya, membuat pose hormat "Kadet 7766, Darmian Ferc!" 

ketua Tersenyum, menahan tawa. lalu mengayunkan pergelangan tanganya. 

"Udah duduk aja, gw udah bilang jangan kaku kaku amat. hufft. untung yang lain lagi pada tidur kalo kaga lu bakal di ketawain."

pipinya memerah, malu dengan apa yang iya lakukan tadi. kembali duduk dengan menundukkan kepalanya.

"hei anak muda apa kau lagi suka cewe?"

"hah?" terkejut mendengar itu, lalu terhantuk atap kendaraan.

"Ad... duh"

"Hadeh" memegangi wajah nya, bingung atas reaksi junior nya.

"da... dari ma.....mana ketua bisa tau!?" 

"kau terus memandanginya kan?" Menunjuk sang Supir kedua.

Darmian tertunduk diam, tengelam pada rasa malu, karna ada orang yang mengetahui Gebetan nya. yang bahkan ia rahasiakan dari ibunya.

Ketua bersandar, menatapi atap mengingat masa mudanya.

"Wajar jika kita manusia, terlebih lagi laki laki mulai menyukai Seseorang. Tapi.... Di saat ini, kita tidak tahu, penyesalan akan datang. siapapun bisa pergi atau bertemu Cinta nya. jadi ungkapkanlah.

Darmian terpukul oleh perkataan senior nya. terdiam membatu, menyadari seberapa pecundang nya dirinya

"Yaudah gw mau ke supir dulu. Bye Bye" perlahan berajan kearah supir.

8 jam berlalu sejak Obralan kami tadi, yang lain udah pada tidur, aku ingin tidur.

.

"lapor! sejumlah EU—001 menghalagi jalan menunggu perintah untuk menyerang" 

 ketua menatap lurus kedepan "Baiklah izin kuberikan"

"siap!"

para kadet Berburu buru mengambil mereka senjata mereka—AK47 Modifikasi dengan kecepatan tembak Tinggi.

Pertempuran dimulai 

• Lokasi : Bukit Erdna

Suara peluru menggema,peluru menghujani para UE-001 yang dulunya manusia. mereka bergerak liar, menyerang tanpa henti 

UE-001 ( "The Zombies" ) 

Penyebab mutasi : Gas NAZK

Ukuran : manusia normal

• Kecepatan : Bervariasi

Hazard level : E

Kemampuan Unik : Mengubah manusia lain menjadi Zombie hanya dengan air liur. waktu infeksi: 3 jam setelah Gigitan

Dibalik Zaplin, Seorang kadet sedang bersembunyi.

Bukan ia bukan Darmian Namun, Teman sekamar nya, Elie.

Memeluk senjata kuat kuat.

"Gw ga mau mati, Kita Cuma disuruh mati di sini." Bantin dan raga nya Gemetar, takut akan apa yang di depan nya.

Disisi lain, banyak kadet yang tak sengaja tergigit, perlahan tubuh mereka kaku. 

Ketua memandangi dari barisan belakang, menatap serius.

"Tak ada pilihan lain, Tembak mati, semua yang terinfeksi."

Wakil dan kadet lain yang heran, menentang hal ini.

"Ketua, apa kau sudah gila!? Mereka juga Rekan kita!"

Ketua berjalan ke barisan depan, setelah mengambil sebuah senapan. tatapanya tajam, menebak siapa pun yang telah terinfeksi. 

"Maaf," Batin nya meronta, sedih meskipun dengan ekspresi datar.

Mereka diam. Hening

Angin berhembus pelan, sejuk. mereka masih tertuju pada kejadian itu. 

Lalu—Duar

Tiba tiba, salah satu helikopter mereka jatuh menabrak tanah dan meledak.

Darmian menoleh ke arah serangan, Terkejut.

"A.... a pa Mon...ster Pohon!?"

UE-007 ("Old Tree" )

•Penyebab mutasi : Gas NAZK

•Ukuran : 20 meter

Tipe : Tumbuhan

•Kecepatan : lambat

•Hazard level : B

•Kemampuan unik : Menembakan peluru Kayu runcing dengan kecepatan suara, kerusakan setara bola meriam.

•Serangan : Menghentakan tanah.

•Kelemahan : mengandalkan suara untuk mendeteksi musuh

Ketua segera memberi perintah "jaga jarak! siapkan Zaplin!"

Helikopter Terakhir Mencoba mengalihkan perhatian Old Tree sampai pasukan siap menyerang.

Darmian menatap monster itu. berfikir cepat.

"Anak muda, kau menyadari sesuatu, bukan?" Ketua tiba tiba di sampingnya. 

Darmian menelan ludah. "Monster ini Menurut data, memang benar lambat, Tapi sangat kuat, juga mendeteksi kita dengan suara. jika kita bisa mengincar kakinya, maka ia akan jatuh. Namun, itu beresiko–dia bisa menipa kita."

Kapten menyeringai. "Bagus, tapi ada hal lain yang lebih penting."

Darmian terdiam.

"Kenapa Monster kelas B inj sudah sampai Di sini?"

Mata darmian mendelalak "Jangan jangan..."

"Ya, Gas nya sudah sampai tempat tujuan kita lebih cepat dari perkiraan."

"Kita harus beritahu markas" Darmian bergegas ke oprator komusnikasi.

Namun ketua menahan lengan nya.

"Kita telah kehilangan sinyal sejak tadi malam"

Darmian menggertakan giginya. "Kalau begitu, Untuk apa kita lanjut!?"

Namun. Sebelum berhasil mendapat jawaban. Old tree menangkap helikopter mereka dan meleparkanya ke arah Zaplin yang sedang di siapkan.

BOOM!!

Ledakan dasyat mengguncang tanah, Menghancurkan sebagian besar pasukan.

Darmian jatuh terduduk. matanya membelalak. Semua orang mati.

ketua mendorong nya sebelum ledakan terjadi.

Ia merangkak. melihat sekeliling. matanya berhenti pada seorang gadis—Kadet yang ia taksir sejak masa pelatihan

Hanya kepalanya yang tersisa.

Rasa benci menyelimuti dirinya.

Dingin. Hujan menyapu, Menutupi tangisnya

Darmian mengambil senjata terakhir—dinamint, flash bomb, beberapa pisau, dan Double Barrel Shotgun.

Aku akan membunuh mu.

Dengan hujan deras menutupi suara, Darmian Menembak kaki monster itu untuk membuat pijakan. 

Berlari sekuat tenaga, menghindari betbagai serangan akar. meski hujan, Old Tree masih bisa mendeteksi nya.

Berbagai serangan di luncurkan, Dengan susah payah menghindari semua serangan. 

ia memanjat kaki monster itu dengan pijakan yang ia buat sebelumnya. 

the Old tree menyerangnya. namun Darmian melompat ke lengan nya. melempar flash bomb. meledak, cahaya silau yang terang serta jeritan suara terdengar.

Old tree menyeringai, tak tahan atas suara itu. refleks ia membuka mulutnya.

saat itulah Darmian melemparkan dinamit kedalam. 

Boom!

Old Tree tumbang.

Darmian terhempas jatuh ke satu-satunya zaplin yang masih utuh.

Bangkit, ia melihat tanganya berdarah.

Jari manisnya telah terputus.

Namun ia tak punya waktu untuk meratap.

Ia harus terus bergerak.