Chereads / Psikopat Tampan Milik Imel / Chapter 2 - Bab 2 Lysander

Chapter 2 - Bab 2 Lysander

Imel menatap pria itu dengan tatapan memohon, dia sudah berulang kali meminta untuk dipulangkan, namun pria itu menolak dengan mentah-mentah, dia mencap Imel sebagai miliknya dan itu membuat Imel begitu resah.

" Gue mau pulang, om!." pintah Imel, pria itu menatap Imel dengan tatapan tajam, dia sudah berulang kali mengatakan kepada Imel untuk tidak memanggil nya dengan sebutan om, namun ternyata gadis itu begitu kekuh dengan ucapannya.

"Jangan memanggil saya dengan sebutan om, saya tidak setia itu, babe!."

Imel menggeleng, pria itu memang tidak tua, tapi Imel lebih suka memanggil nya om, atau Mungkin Imel akan memanggil nya ajjushi.

"Yaudah, gue manggil nya ajjushi aja" kata Imel, pria itu menggeleng, ajjushi dan om adalah kata yang memiliki arti yang sama.

" Panggil saya, Lysander, babe!."

Imel mengangguk, dia tidak ingin memperpanjang soal nama panggilan, dia hanya ingin pulang!.

"Gue mau pulang!." Kekuh Imel, pria itu menggeleng, "tidak bisa, babe!, kamu milik saya dan akan menjadi milik saya!."

Imel memutar bola matanya malas " alay banget sih, Lo. Kek cowok novel aja, tapi kalo pun Lo cowok novel, minimal Jangan terlalu klasik lah!, gak menarik banget!." Ucap Imel, Lysander. Terdiam sejenak mendengar ucapan dari gadisnya itu.

Gadisnya? Yes! Imel mine!.

"Dia ingin saya seperti pria novel yang sering dia baca?, tapi saya bukanlah pria novel, saya adalah pria dari dunia nyata." batin, Lysander.

"Sial!, kenapa saya harus memikirkan pria novel nya?," Lysander menatap Imel yang duduk dengan wajah ditekuk.

"Tidur lah, ini sudah malam " ujar Lysander, Imel mengangguk, dia tidak ingin membuat pria itu marah dan langsung membunuh nya nanti.

"Tidur dimana? Dilantai?" Tanya Imel, Lysander menggeleng.

"Tidurlah didalam kamar yang ada di dilantai dua, yang bertulisan 'the king' "ujar Lysander.

Imel mengangguk, dia melangkahkan kakinya sesuai dengan petunjuk dari Lysander, dia sudah memutuskan untuk tidak sekolah besok, ada beberapa alasan dan salah satunya karena Lysander.

***

Lysander masuk kedalam kamarnya, di atas ranjang sudah ada Imel yang sudah tertidur pulas dengan wajah damai nya.

Lysander membuka jas miliknya, lalu ikut tertidur di samping Imel.

Lysander memeluk Imel dengan tangan kekarnya "gadis ku begitu cantik, i love you babe" Lysander mengecup kening Imel singkat.

***

Pagi hari

Imel terbangun dari tidurnya, hal yang pertama dia lihat adalah penampakan pria tampan berusia matang yang kini memeluknya dengan erat.

Wangi maskulin yang begitu menenangkan masuk kedalam Indra penciuman, Imel.

"Woi bangun!." Seru Imel, namun Lysander tidak terbangun, Lysander. Malah memeluk nya tambah erat seperti memeluk bantal guling.

"The real manusia psikopat berotak asyu!" Gumam Imel.

"Kau berkata apa, babe?."

***

Siang ini Imel tengah berkurung didalam kamar yang semalam dia tiduri, dia baru tahu jika kamar itu adalah kamar Lysander, sungguh gila! Dia sudah tidur dengan pria asing, bagaimana jika ibunya mengetahui ini? Sudah pasti dia akan dinikahkan!, walaupun, Imel dan Lysander tidak melakukan apa-apa, tapi tetap saja, intinya mereka tidur dalam satu ranjang yang sama.

Alasan Imel dikurung oleh Lysander adalah, Karena Imel yang tidak sengaja mengumpati Lysander, bukan tidak sengaja sih, lebih tepatnya Imel hanya ingin mengutarakan kekesalannya kepada psikopat seperti Lysander.

"Sial! Dosa apa gue sampe ketemu sama cowok spek Lysander? Ganteng doang tapi hatinya psikopat, gile aja, capek-capek ngejar pendidikan buat nyari yang setara, eh malah jadi tawana psikopat," gerutu Imel, dia mondar-mandir sambil memikirkan cara supaya dia bisa keluar dari mansion besar ini.

Dia tidak akan pernah mau tinggal satu rumah dengan manusia berjiwa lusifer!.

."handphone!" Imel mengambil handphone nya, namun kesialan selalu menimpa dirinya, baterai handphone nya malah habis.

"Gara-gara nonton Drakor nih pasti" cerocos Imel kesal, dia membuang handphone itu ke atas ranjang dengan perasaan kesal.

"Lysander Kemana nya kira-kira? Apa dia ngebunuh orang lagi? Wah parah banget sih, harus cepet-cepet lapor polisi ini mah, kalo nga mungkin korbannya akan semakin banyak, dan mungkin salah satunya nanti gue sendiri, kan gak keren kalo mati ditangan psikopat!." Monolog Imel, dia menatap jendela yang ada di kamar itu dengan senyuman yang mengembang, semoga ini jalan keluar yang sudah disiapkan Tuhan untuknya, batin Imel dengan penuh harap.

Namun setelah melihat ketinggian dari jendela itu, membuat wajah sumringah Imel langsung digantikan dengan wajah lesu dan kesal, jika dia melompat sudah dipastikan jika dia akan mati!.

"Gue nga mau mati!."

"Maka tetaplah bersama saya, babe!."

Imel menoleh kebelakang, dia melihat Lysander yang tengah bersandar diambang pintu dengan tangan dilipat di depan dada, Imel menelan Saliva nya dengan susah payah.

"Gue mau pulang, Lysander tai!."

Deg

Imel menutup mata dan mulutnya, sialan, dia keceplosan berbicara kasar kepada pria psikopat ini, dia tidak ingin mendapatkan hukuman!.

"Melanggar aturan yang saya buat?hm." Lysander mendekati, Imel. Dia mengambil pisau lipat yang ada di kantong kemejanya, Imel sudah berkeringat dingin, menunggu jika Lysander akan membunuhnya siang ini.

Jleb

Imel menangis tanpa suara ketika Lysander menancap pisau lipat itu pada bibirnya, Lysander merobek bibir, Imel. Dengan cukup dalam, ini begitu menyakitkan!.

Setelah dirasa sudah cukup dengan hukuman yang telah diberikan kepada gadisnya, Lysander dengan lancangnya mencium tepat pada bibir yang telah dia lukai tadi.

Imel terpaku dengan apa yang telah Lysander lakukan, ini adalah first kiss nya!, dan Lysander baru saja mengambilnya!.

Imel mendorong kuat tubuh Lysander, dia menangis, salah satu harta yang dia jaga kini sudah diambil oleh seorang pria psikopat dengan begitu lancang " Lo udah ngambil first kiss gue, sialan!" Imel menutup wajahnya dengan kedua tangan nya, bagiamana ini? Apa yang harus dia katakan pada suaminya dimasa depan nanti jika tau jika ciuman pertamanya sudah diambil oleh seorang pria psikopat?.

Sedangkan Lysander yang mendengar jika dialah yang pertama kali merasakan bibir gadisnya itu langsung tersenyum lebar, dia fikir gadisnya itu sudah pernah memberikan ciuman kepada pacarnya, ternyata dia salah, ini adalah yang pertama kalinya.

"Lo masih bisa senyum hah? Sialan Lo!." Imel memukul dada bidang Lysander dengan sekuat tenaga nya, namun bagi Lysander pukulan itu tidak berarti sama sekali untuk dirinya, malahan Lysander merasa jika pukulan yang diberikan gadisnya seperti sebuah gelitikan.

"Saya senang, ternyata saya adalah pria pertama yang merasakan bibir manis mu itu, babe!."

Imel menatap Lysander sinis dengan wajah ber-air nya, dia tidak pernah menyangka akan bertemu dengan pria segila ini.

"Lo itu iblish!, dosa apa yang udah gue perbuat sehingga Tuhan mempertemukan iblish kek Lo sama gue?,"

Mendengar pertanyaan aneh dari gadisnya, Lysander menggeleng.

"Kita jodoh dong berarti, babe!."