Malam itu, seperti biasa, Ariana tertidur dengan kegelisahan yang belum terjawab. Namun, sesuatu yang tidak biasa terjadi. Dia mendapati dirinya berdiri di depan cermin kamar mandi, mengenakan pakaian gelap yang sama sekali bukan miliknya.
"Siapa kau?" bisiknya pada bayangan di cermin.
Bayangan itu tersenyum tipis, dan untuk pertama kalinya, Ariana mendengar suara Diona, bukan di pikirannya, tetapi keluar dari mulutnya sendiri.
"Aku adalah kau," jawab Diona. "Bagian dari dirimu yang kau sembunyikan, tetapi selalu ada."
Ariana mundur, bingung. "Apa maksudmu? Mengapa aku tidak ingat apa pun tentang ini?"
Diona tertawa kecil. "Karena aku yang menjalani hidup ini di saat kau tidur. Dan ada alasan kenapa kau tidak diizinkan tahu."
"Tidak diizinkan?" tanya Ariana, kebingungan semakin dalam.
"Semakin banyak kau tahu, semakin besar risikonya," kata Diona dengan tegas. "Dan kau tidak siap untuk itu."
Sebelum Ariana bisa membalas, tubuhnya melemah, pandangannya kabur. Ketika dia terbangun, dia kembali ke tempat tidurnya, dengan rasa lelah yang membebani seluruh tubuhnya.