Setelah berhasil mengalahkan monster bayangan, Arka dan Rian merasakan semangat baru mengalir dalam diri mereka. Namun, kedamaian yang mereka rasakan tidak bertahan lama. Eldrin mengumpulkan semua pejuang untuk memberikan informasi tentang ancaman yang lebih besar yang akan datang.
Pertemuan dengan Eldrin
"Bukan hanya monster bayangan yang harus kita hadapi," Eldrin menjelaskan dengan serius. "Kegelapan ini berasal dari seorang penyihir jahat bernama Malakar, yang telah mengumpulkan kekuatan jahat untuk menaklukkan Negeri Langit. Dia memiliki pasukan kegelapan yang jauh lebih kuat daripada yang kita hadapi sebelumnya."
Arka dan Rian saling bertukar pandang, merasakan ketegangan di udara. "Apa yang bisa kita lakukan untuk menghentikannya?" tanya Rian, suaranya penuh tekad.
Pencarian Artefak Kuno
"Kita harus mencari artefak kuno yang tersembunyi di dalam Hutan Gelap," Eldrin menjawab. "Artefak itu memiliki kekuatan untuk menetralkan sihir kegelapan Malakar. Namun, Hutan Gelap dipenuhi dengan jebakan dan makhluk berbahaya. Hanya mereka yang memiliki keberanian dan kecerdasan yang dapat menavigasi tempat itu."
Tanpa ragu, Arka dan Rian bersiap untuk perjalanan mereka. Bersama beberapa pejuang lainnya, mereka memasuki Hutan Gelap. Suasana di dalam hutan sangat berbeda; cahaya matahari tidak dapat menembus pepohonan lebat, dan suara-suara aneh menggema di sekeliling mereka.
Tantangan di Hutan Gelap
Ketika mereka semakin dalam ke hutan, mereka menemukan berbagai jebakan dan makhluk kegelapan yang menghalangi jalan mereka. Dengan kecerdasan dan kerja sama, mereka berhasil menghindari bahaya dan melanjutkan pencarian mereka. Namun, semakin jauh mereka pergi, semakin berat beban yang mereka rasakan.
Di tengah perjalanan, mereka tiba di sebuah clearing yang gelap. Di sana, mereka menemukan sebuah patung kuno yang terlihat rusak. Di bawah patung itu, terdapat simbol-simbol yang menunjukkan lokasi artefak yang mereka cari. Namun, saat mereka mencoba mendekati patung, makhluk kegelapan muncul dari bayang-bayang, siap menyerang.
Pertarungan dengan Makhluk Kegelapan
"Lindungi diri kalian!" teriak Arka. Pertarungan pun dimulai. Makhluk itu menyerang dengan cepat, mengeluarkan serangan gelap yang membuat suasana semakin mencekam. Arka dan Rian berjuang sekuat tenaga, menggunakan kekuatan elemental yang telah mereka pelajari.
Dalam pertarungan yang sengit, Arka merasakan kehadiran kegelapan yang mendalam dalam dirinya. Ia harus melawan bukan hanya makhluk itu, tetapi juga rasa takut yang menggerogoti pikirannya. "Aku tidak akan menyerah!" teriaknya, mengumpulkan semua kekuatan yang ada di dalam dirinya.
Menemukan Artefak Kuno
Dengan semangat yang berkobar, Arka mengeluarkan serangan elemental yang dahsyat, mengusir makhluk kegelapan itu. Mereka berhasil mengalahkan musuh mereka, tetapi Arka tahu bahwa ini hanyalah awal dari tantangan yang lebih besar.
Setelah pertarungan, mereka memeriksa patung kuno itu dengan hati-hati. Rian menemukan sebuah celah di bawah patung yang menyimpan artefak yang mereka cari. Dengan hati-hati, ia mengangkat artefak tersebut, sebuah kristal bercahaya yang memancarkan energi positif.
"Ini dia!" seru Rian dengan gembira. "Kita harus segera kembali dan menggunakan artefak ini untuk menghentikan Malakar."
Namun, saat mereka bersiap untuk meninggalkan hutan, suara tawa jahat menggema di udara. Malakar muncul di hadapan mereka, dikelilingi oleh aura kegelapan yang menakutkan. "Kalian pikir kalian bisa menghentikanku dengan artefak itu?" katanya dengan sinis. "Kegelapan tidak akan pernah hilang!"