Kegelapan, hanya kegelapan yang dapat kulihat, aku tidak tau tempat apa dan dimana ini...
Satu satunya ingatan terakhirku adalah aku sedang membuka forum fanbase dan menghina Oda atas mahakarya miliknya yang tidak konsisten.
Namun ketika aku sedang merenung memikirkan sesuatu, secercah cahaya muncul dari atas dan seketika rasanya tubuhku seperti terdorong oleh sesuatu dan aku tidak bisa melawannya.
"Apaan ini" Pikiranku buntu tidak mengerti apa yang terjadi dan hanya bisa pasrah.
PLOPP
Cahaya yang tadinya kecil perlahan berubah menjadi besar, awalnya mataku sedikit buram namun setelah beberapa detik, mataku mulai merespon cahaya yang ada dan aku melihatnya..
Seorang wanita yang lumayan cantik.
"Hei cantik" Aku menyapa dirinya namun aku heran, mengapa suaraku tidak keluar.
Tunggu aku juga tidak bisa menggerakkan badan... Bukankah aku habis kecelakaan? Yah ini hanya dugaanku saja setalah melihat wanita tersebut memakai seragam putih.
Aku mencoba menggerakkan kakiku dan percuma itu tidak berhasil, tangan? sama saja... Rasanya seperti semua kekuatan dalam tubuh hilang begitu saja.
Karena merasa hal itu percuma aku mengabaikan hal tersebut dan fokus pada wanita atau perawat didepannya, terlihat dia sedang mengobrol dengan seorang pria tua.
"Garp san,aku tidak tau mengapa tapi bayi ini sama sekali tidak menangis" Perawat tersebut memberikan ekspresi khawatir dan sedikit rasa takut.
Pria tua ah tidak Garp mendekat dan mulai memperhatikanku, dia memasang muka serius, mencubit dagunya dan berpikir keras.
Apa itu aku sedikit bingung.. bayi? Siapa? entah mengapa aku merasa hal buruk telah terjadi... Aku mencoba untuk menggerakkan tanganku, rasanya sungguh berat namun aku memaksakannya dan akhirnya sungguh aku berhasil.
Terlihat sebuah tangan terangkat keatas, hanya saja mengapa tangan itu begitu kecil, dan begitulah sekarang aku paham.
"Sialan aku bereinkarnasi" Aku berteriak keras namun yang Garp dengar hanyalah rintihan keras bayi.
Garp tertegun lalu tersenyum, tangannya terulur kedepan sepertinya berusaha menggendongku, "Hahahaha... Seperti inilah cucuku"
Perawat yang sedari tadi khawatir akhirnya rileks, dia hanya ada masalah pada bayi tersebut.
"Garp san, anda bisa menggendong nya namun kuharap hati hati, karena tulang bayi sangat rapuh"
Garp mengabaikannya, dia langsung menggendongku dan berkali kali melemparkanku keatas...
"Garp san" Perawat itu hanya bisa meringis melihatnya karena tidak bisa menghentikannya.
"HAHAHAHA" Tawanya menggema dan setelah beberapa saat dia berhenti.
Sialan apakah dia mencoba membunuhku? Rasanya aku bisa mati kapan saja...
Aku menatap Garp marah namun tentu saja dia mengabaikannya.
"Baiklah hari ini, namamu adalah Monkey D. Luffy dan aku akan menjadikanmu seorang marinir kuat sepertiku" ucap Garp sambil mengangkatku perlahan lebih tinggi.
Luffy? Aku bereinkarnasi menjadi anak Dragon dan Cucu Garp? Ini sungguh luar biasa... Sepertinya dewa sangat mencintaiku.
Mataku bersinar, aku berteriak kegirangan saking senangnya karena tidak disangka diriku benar benar mengalami hal sepeti ini...
"Gugu gaga gugu gaga" Garp menghela nafas, " Lihatlah kau begitu semangat begitu bocah, sepertinya kamu menyukai marine ya Hahahaha... Tenang saja aku akan menjadikan dirimu sebagi seorang marinir yang kuat seperti kakekmu ini"
Marine? Persetan dengan marine, apakah dimarine aku bisa melakukan banyak hal? Kecantikan, kekuasaan, atau mungkin kekayaan? Tidak!!! Yang ada hanyalah pengekangan, ditambah aku tidak suka jika diriku di atur seseorang, kebebasan... Ya benar kebebasan adalah hal yang utama.
Lihat saja tua bangka, aku akan memukulmu nanti.
<><><><><>
3 tahun berlalu.
"Huhh huhh huhh, sialan pak tua apa kau mencoba untuk membunuhku" Aku mengeluh karena tadi, bisa saja aku mati hanya karena lari saja.
Ya benar lari, tapi itu bukanlah lari seperti biasa, orang tua sialan itu menaruh seekor anjing bulldog setinggi 1,3 meter untuk mengejarku.
BUGGGH
Pukulan mendarat dari garp, "Bocah sialan, kau benar benar sungguh tidak sopan, lagipula ada apa dengan mu bukankah kamu sendiri yang bilang ingin berlatih untuk bertambah kuat"
"Yang kumaksud latihan bukan penyiksaan" Aku membantah ucapan Garp sambil menyeka keringat yang terus terusan keluar.
"Kalau begitu latihanmu besok akan dua kali lipat" Ucap Garp keras.
Mendegar itu sontak aku gemeter, "Pak tua, aku hanya bercanda" Aku melirik wajahnya namun yang terlihat adalah bencana, dia tersenyum, dan senyum itu adalah senyum iblis.
Ini bencana, wajahku menjadi buruk... Aku mencoba untuk melihat kembali wajahnya untuk meminta kemurahan hatinya namun Garp yang sepertinya sengaja membuang muka dan berjalan menjauh.
"Besok datanglah tepat waktu jika tidak ingin hal buruk terjadi, Hahahahaha" Garp pergi menjauh sambil terus tertawa.
Tawanya yang riang akhirnya tidak terdengar ketika Garp sudah mulai jauh, seseorang mungkin tertawa ketika sesuatu hal menyenangkan, begitupula Garp... Namun sesuatu yang menyenangkan bagi garp senantiasa merupakan hal yang buruk untuk orang lain.
Aku hanya terduduk terkulai lemas, besok mungkin adalah hal yang buruk, namun yasudah itu adalah besok dan sekarang waktunya kita makan.
3 tahun yang lalu, kukira aku akan berada di desa fusha namun ternyata dia salah, kakeknya Garp membuatnya tinggal di markas pusat marinir.
Awalnya diriku khawatir namun setelah dipikir ulang mungkin ini adalah hal yang baik, aku bisa mempelajari berbagai hal disini dan yang penting adalah mendekati wanita- maksudku mencari tau kelemahan dari marinir.
Sambil memikirkan banyak hal aku berjalan menuju kantin para marinir.
Disana terlihat banyak marinir yang mengantri untuk mendapatkan makanan, disini makanan disajikan dalam bentuk prasmanan dan boleh diambil secukupnya, namun aku? Tentu saja aku mengambil secukupnya.
"Luffy lagi lagi kamu mengambil begitu banyak" Mendengar teguran aku menengok kebelakang dan disana terlihat Tashigi yang memelototi ku.
"Hei Tashigi chan, aku hanya mengambil secukupnya, lagipula jika aku mengambil terlalu banyak seharusnya ada orang lain menegurku kecuali dirimu" Aku membela diri dengan alasan konyol, tentu saja aku tau porsi makan yang kuambil terlalu banyak namun saat ini aku hanya menggoda Tashigi.
Tashigi awalnya hanyalah seorang siswa akademi marinir biasa, hanya saja ada seorang wakil laksamana yang tertarik mengajarinya ilmu berpedang karena itulah sekarang dirinya berada disini.
"Sudah kubilang jangan panggil aku Tashigi chan dan apa maksudmu kecuali diriku" Tashigi marah karena selalu diperlakukan seperti anak kecil oleh Luffy yang lebih muda darinya.
"Tentu saja kau tidak berhak menegurku, kau hanyalah seorang anak kecil yang tidak mengerti apapun" Ujarku sambil memberikan senyuman.
Orang orang disekitar merasa tercengang dan hanya bisa menahan tawa, aku memperhatikannya dan merasa sedikit malu.
Tashigi hendak meledak kembali namun untungnya seseorang datang terlebih dahulu.
"Haha, Luffy... Hina sangat heran mengapa kamu selalu menggoda Tashigi chan" Ucap seorang marinir wanita dengan rambut bewarna merah muda.
Hina memegang rambutku, mengacak acaknya dan mengusapnya.
"Sial.. Kak Hina berhentilah" Aku mencoba untuk melepas tangannya dari atas kepalaku.
Hina akhirnya melepas tangannya dia mengajakku dan Tashigi makan bersama.
Aku setuju begitu pula Tashigi walaupun dirinya sesekali menatap tajam wajahku.
Kami menuju meja yang diarahkan oleh Hina dan ternyata disana terdapat Smoker, saat mata kita bertemu kita saling memberikan tatapan tajam.
"Aduhh... Hina pusing, enggak sama Tashigi enggak sama smoker" Hina mengeluh menyebabkan suasana menjadi canggung.
Yah ceritanya panjang, berawal dari pertemuan pertamaku dengan Hina dan Smoker, saat itu mereka berkenalan secara santai dan diriku menanyakan kenapa Hina suka merokok.
"Kenapa ya? Hina juga tidak ingat alasannya, namun kalau tidak salah itu ada hubungannya dengannya" Tunjuk Hina pada Smoker.
Karena hal itu aku menyalahkan Smoker yang menjerumuskan Hina dalam hal yang salah menyebabkan Smoker kesal.
Dan setiap kali kita bertemu, aku senantiasa sengaja membuat marah Smoker, entahlah rasanya Smoker memang pantas untuk dipermainkan dan puncak dari pertengkaran kami adalah ketika kita berdua merapihkan pasokan barang di gudang.
Awalnya hanya Smoker dan temannya yang disuruh untuk hal itu, namun Smoker sepertinya ingin mengerjaiku menyeretku pergi bersamanya.
Merapihkan barang mungkin hal yang mudah namun ini bukan barang bissa melainkan cadangan amunisi persenjataan marinir, dan diriku! Sebagai seorang anak tiga tahun melakukan hal ini.
Semuanya berjalan lancar hingga saat aku ingin mengambil salah satu box yang menumpuk diatas, aku mengambilnya dan ya... Aku tidak sengaja menjatuhkannya dan itu tepat diatas Smoker.
Akhirnya Smoker yang kesakitan meraung marah dan mengejarku yang lari, mengingat hal itu diriku merasa sedikit geli dan lucu.
Kami pun duduk di bangku dan semuanya makan dengan tenang, kecuali diriku yang terkadang menggoda Tashigi.